Anda di halaman 1dari 2

Nama : Sholeh Widodo

NIM : 023131011

Prodi : Tadris Matematika

Penceramah : Ustad Syahrudin SH

Lokasi : Masjid Baitul Makmur Perumnas 1 waena

Menggapai Cinta Allah

Didalam kehidupan kita, kita selalu memohon meminta kepada Allah dalam do’a agar selalu diberikan
kebahagian” pada diri kita, tidak hanya kebahagiaan di dunia tapi kebahagian juga diakhirat kita selalu
meminta kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala agar diri kita menjadi orang yang dipilih oleh Allah menjadi
orang yang tentunya dicintai oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala sebagai hambanya tentunya kita selalu
memohon kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, begitu pula diri kita yang selalu meminta agar dijauhkan dari
kesalahan” yang membuat diri kita sedih dan dari perkara” yang tidak kami inginkan kita selalu meminta
kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Begitu pula kehidupan kita yang meminta kepada Allah agar diri kita
dicintai namun terkadang tanpa kita sadari kita selalu melakukan suatu hal perkara yang membuat Allah
tidak sayang,tidak cinta kepada diri kita, kita meminta kepada Allah agar diri kita tidak dibenci oleh Allah agar
Allah cinta kepada kita namun terkadang diri kita melakukan hal yang dapat mengundang Allah murka
kepada kita. Ada salah satu hadis khudsi yang mana diterangkan didalam kitab Alibun Ghofirin yang bisa kita
jadikan satu hal didalam kehdiupan kita agar diri kita selalu dan bahkan sangat dicintai oleh Allah Subhanahu
Wa Ta’ala yang mana Allah Subhanahu Wa Ta’ala tentunya berfirman dalam khudsinya ini bahwasannya kata
Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang artinya: ada diantara diri kita ini yang dicintai oleh Allah dan sangat dicintai
oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Jadi ada tiga golongan manusia yang sangat dicintai oleh Allah dan aku
sangat mencintai tiga golongan ini diantara diri kita ini ada yang hanya sekedar dicintai oleh Allah dan ada
yang sangat dicintai oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Yang pertama kata Allah aku cinta kepada orang yang
dermawan, aku cinta kepada orang yang suka memberi, aku cinta kepada orang yang suka menyumbang, aku
cinta kepada orang yang tentunya tidak pelit kata Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Dia peka terhadap sosial Ketika
saudara-saudaranya mungkin mendapatkan suatu kesulitan ia ringan tangan suka membantu satu sama lain,
Ketika ada acara-acara masjid membutuhkan bantuan ia dengan suka rela memberikan Sebagian-sebagian
hartanyanya Allah cinta kepadanya, tetapi kata Allah Subhanahu Wa Ta’ala bahwasannya aku lebih cinta
kepada orang yang suka memberi namun hidupnya biasa-biasa saja aku sangat mencintainya. Allah cinta
kepada orang kaya yang selalu melangkahkan hartanya dijalan Allah, yang selalu memberikan santunan
kepada anak yatim, tetapi Allah lebih cinta kepada orang yang hidupnya biasa-biasa saja namun ia dapat
memberi, namun ia dapat memberikan bantuan kepada yang lainnya suka membantu Allah lebih cinta
kepada nya, pertanyaan nya didalam diri kita mengapa Alllah leibh cinta kepada orang yang lebih tidak punya
namun dia derma, Ketika si kaya mampu memberikan sumbangan seratus ribu dan si miskin pula mampu
memberikan sumbangan seratus ribu itulah yang Allah liat, menurut sikaya apalah arti seratus ribu tetapi
kalau menurut si miskin ia harus bekerja membanting tulang menahan Terik panas nya matahari namun ia
mampu membantu atau memberikan sama dengan bantuan ia masih mampu memberikan Sebagian
hartanya ataupun apa yang ia inginkan. Yang kedua kata Allah Subhanahu Wa Ta’ala aku cinta kata Allah
kepada orang yang tawadu kepada orang yang tentunya tidak sombong dengan kehidupannya Allah cinta
kepada nya, jadi Allah itu cinta kepada orang yang tidak sombong, Allah cinta kepada orang yang tawadu
kehidupannya semua, semua kehidupan nya disandarkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala bukan hanya
melibatkan diri nya Allah cinta kepadanya, tetapi kata Allah Subhanahu Wa Ta’ala tetapi aku lebih cinta
kepda orang kaya yang tidak sombong, Allah cinta kepada orang yang tidak punya apa-apa kepada orang
yang fakir miskin namun ia tidak sombong tetapi Allah lebih cinta kepada orang kaya yang tidak sombong
mengapa demikian? Karena apalah yang mau disombongkan dari orang yang tidak punya mau ia
sombongkan hartanya ia tidak punya harta, mau ia sombongkan jabatannya ia tidak memiliki jabatan di dunia
ini tetapi Allah lebih cinta kepada orang kaya yang tidak sombong ia tidak menyombongkan jabatan dan
hartanya ia tidak menyombongkan karena dirinya menjadi orang didunia pemimpin didunia ini menjadi
orang yang tentunya memiliki jabatan dimuka bumi ini namun ia tidak sombong dengan semua itu Allah lebih
cinta padanya. Jadi Ketika diri kita tidak memiliki artinya memiliki kelebihan harta maupun jabatan marilah
kita jangan menyombongkan diri kita karena apa karena diri kita sangat dicintai oleh Allah Subhanahu Wa
Ta’ala begitu pula dengan si kaya dengan kekayaan nya dengan semua harta yang dimiliki apapun yang ia
miliki didunia namun ia mampu untuk tidak menyombongkan itu semua bersyukurlah diri kita karena diri kita
termasuk orang yang sangat dicintai oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Dan yang terakhir kata Allah
Subhanahu Wa Ta’ala aku cinta kepada orang yang selalu mendekatkan diri untuk tobat kepada-ku. Jadi
Ketika diri kita melakukan kesalahan atau dosa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala lalu diri kita bertobat
kepada Allah dengan taubatan nasuha dengan tobatan yang bersungguh-sungguh tidak mau melakukan hal
yang di larang oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala diri kita termasuk orang yang dicintai oleh Allah Subhhanahu
Wa Ta’ala tetapi kata Allah Subhanahu Wa Ta’ala tetapi aku lebih cinta kepada anak muda-mudi yang mau
bertobat, yang mau mendekatkan diri kepada Allah. Jadi Allah cinta kepada orang tua yang selalu mau
bertobat kepada Allah yang ia rajin datang ke masjid untuk solat berjama’ah Allah cinta kepadanya tetapi
Allah lebih cinta kepada anak muda yang mau bertobat kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala tentunya menjadi
suatu pertanyaan didalam diri kita, mengapa Allah lebih cinta kepada anak muda yang mau bertobat kepada-
nya? Ketika anak muda didalam dirinya masih memiliki harapan yang begitu banyak menahan hawa nafsunya
yang sangat luar biasa namun ia mampu mengendalikan itu semua Ketika melakukan kesalahan ia mau
melakukan tobat kepada Allah Subhnahu Wa Ta’ala sungguh itulah anak muda yang sangat dicintai oleh
Allah.

Anda mungkin juga menyukai