Anda di halaman 1dari 9

Kajian Rumpera Indonesia - Andre Raditya Dakwah Center

Senin, 13 Desember 2021

Hijrah Story

Bersama Mas Nanang Syaifurrozi & Mbak Anne Yarina

(Owner Rumah Warna I Founder Komunitas Moslem United I IG : @muslimunitedofficial)

Bismillahirrahmanirrahim
COUPLEPRENEUR - MEMBANGUN BISNIS DAN KOMUNITAS DAKWAH

Didalam kehidupan ini jangan bersandar kepada selain DIA, jika kita bersandar pada harta maka
nanti akan dicabut harta kita, kalau sandaran kita tokoh maka akan dimatikan tokohnya, kalau
sandaran kita anak / keluarga / apapun itu bentuknya pasti nanti Allah Subhanahu Wa Ta'ala
akan jauhkan dari kita karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala itu Maha Pencemburu dan tidak mau
ada sekutu selain DIA walau memang terkadang sandaran-sandaran selain Allah Subhanahu Wa
Ta'ala tidak terasa tapi terkadang hal itulah yang terjadi pada diri kita ini didalam kesehari-
harian.

Maka setelah memahami ilmu-ilmu agama akhirnya ada penyadaran tersendiri bahwa nafsu-
nafsu diri kita ini perlu ditundukkan dan kita jalan berdasarkan pada yang Allah Subhanahu Wa
Ta'ala mau bukan atas dasar apa yang manusia mau dan hal itu harus kita cari terus. Jangan
pernah kita mencari penghidupan dibalik sempitnya dunia ini tapi lihatlah mencari kehidupan
dibalik nanti kelak saat kita sudah meninggal, yang perlu kita ingat baik-baik adalah dunia ini
hanyalah tempat singgah sementara untuk menanam kebaikan dan kebaikan. Kita ini tidak
penting jika hidup hanya untuk singgah saja untuk memanen sesuatu disini. Selama masih
hidup didunia, fokuskan saja untuk terus menanam kebaikan.

Dalam hal berbisnis juga tanamlah kebaikan didalamnya jangan sampai mendzolimi orang lain,
jangan sampai menjual barang yang buruk. Yang mungkin tadinya jika bisnis kita yang dipikirkan
hanya untuk mendapatkan profit .. Profit ... Profit saja tapi sekarang bisnis dirumah warna
diingatkan OlehNYA untuk membantu dijalannya Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Sehingga apa
yang dilakukan didalam bisnis itu dilakukan bukan hanya berbisnis kepada manusia saja tapi
juga berbisnis dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala, karena sejatinya Allah Subhanahu Wa Ta'ala
itu akan memberitahukan kepada kita bahwa ada bisnis yang tidak merugi dan jika kita sudah
berbisnis dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala nanti kita akan membeli barang dagangannya
Allah Subhanahu Wa Ta'ala disanalah nanti Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan menukar dengan
apa yang kita inginkan. Dagangan Allah Subhanahu Wa Ta'ala itu adalah surga dan itu nilainya
begitu mahal sekali. Karena itu diperjuangkan dengan jiwa kita dan harta yang kita miliki. Dan
itulah sejatinya bentuk transaksi kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala langsung, kita
bertransaksi kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala nanti kita yang minta pinjam maka nanti Allah
Subhanahu Wa Ta'ala yang akan mengembalikannya. Beda dengan kita pinjam kepada manusia
disana belum tentu manusia mau meminjamkan kepada kita. Tapi kalau transaksi kita kepada
Allah Subhanahu Wa Ta'ala, benar uang kita keluar tapi nanti Allah Subhanahu Wa Ta'ala
kembalikan dengan yang berlebih.

Apalagi kalau kita transaksinya menolong dijalannya Allah Subhanahu Wa Ta'ala, disana kita
mempersembahkan apa yang kita miliki nanti Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan mengembalikan
akan sangat luar biasa. Yang perlu kita ingat adalah kita ini hanya bertakwa KepadaNYA karena
sebaik-baiknya bekal untuk diakhirat adalah kita bertakwa KepadaNYA. Dan definisi takwa yang
disampaikan oleh sahabat Ali Bin Abi Thalib adalah orang yang mempersiapkan akhiratnya
lebih detail ketimbang urusan didunia. Jadi kita tidak hanya faham untuk mengejar omset saja,
mendatangkan pelanggan, bagaimana meningkatkan prosentase profit semata tapi kalau
ditanya mengenai akhirat kita tidak tahu apa-apa dan ketika ditanya apa yang sudah
dipersiapkan untuk bekal akhiratmu disana kita tidak bisa menjawab apa-apa hal yang seperti
ini lucu sekali. Dan Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan melaknat orang yang fakir urusan akhirat
namun kita lebih faham urusan dunia.

Jangan sampai kita hidup didunia ini hebat memikirkan dunia tapi akhiratnya tidak terpikirkan
sama sekali. Silahkan menteladani Rasul dan para sahabatnya setelah mereka berhijrah kita bisa
belajar kepada Utsman Bin Affan, Abdurrahman Bin Auf jangan hanya melihat perjalanan
bisnisnya mereka dengan strateginya saja. Lihatlah ikhtiarnya mereka kepada jalan Allah
Subhanahu Wa Ta'ala. Ingatlah bahwa rezeki itu datangnya dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Kita dapat lihat ikhtiar Utsman dan Abdurrahman itu ketika mereka dalam berbisnis seberapa
sering mereka mengkhattamkan Al Qur'annya dengan hafalan mereka, berapa lama dan berapa
banyaknya mereka mampu berdiri dalam sholat malamnya, berapa banyak sedekah yang
mereka keluarkan, bagaimana perjuangan mereka hijrah dari mekkah ke madinah harus
meninggalkan semua hartanya dan mereka ini tidak mau kaya tapi malah kekayaan itulah yang
mengejar mereka. Sedangkan kita ini yang dilihat harus kaya seperti sahabat Rasul. Tapi ketika
melihat dari sisi lain disaat kita mampu mengumpulkan harta tadi apakah kita mampu juga
mempersembahkan harta itu untuk Allah Subhanahu Wa Ta'ala? Dan kita sebagai manusia pasti
belumlah sanggup sampai kesana karena manusia itu pasti banyak keinginan.

Bahkan sahabat Rasul ini jika diberikan harta yang berlimpah mereka malah menangis karena
jangan-jangan ini adalah kenikmatan yang disegerakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Kalau
ingin mencontoh contohlah Rasulullah Saw dengan Khadijah ra beliau berdua ini kayanya
seperti apa pada jaman dahulu. Tapi jika sudah ada panggilan dakwah maka semua hartanya
dihabiskan dijalan dakwah dan mereka tidak perduli lagi dengan hartanya dan inilah yang
dinamakan zuhud. Zuhud itu tidak perduli dengan dunia bukan dunia itu tidak penting juga.

Kalau kepentingan hidup kita ini kita poroskan untuk Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan Rasul in
syaa Allah hidup kita akan jauh lebih enak dan mudah. Dan hidup kita akan terasa sakinah
bahkan tidak perlu ada yang dikhawatirkan sama sekali. Orang yang hidupnya enak itu tidak
merisaukan apa yang sudah terlewat kemarin / yang sudah berlalu dan qada' nya Allah
Subhanahu Wa Ta'ala tidak kita hujat, tidak kita umpat, tidak kita berandai-andai, tidak kecewa
dengan yang sudah lewat. Dan satu lagi tidak usah risau dengan masa depan. Harusnya yang
perlu kita risaukan adalah apakah kita besok itu masih ada umur atau tidak? Apakah kita besok
dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala masih diberi usia lagi tidak? Hidup itu syukuri apa yang
sudah lewat kemarin dan lakukan terbaik dihari ini sedangkan untuk besok berpikirnya in syaa
Allah saja karena kita belum tahu besok akan bagaimana Allah Subhanahu Wa Ta'ala
mengaturnya.

Awal memulai segalanya baik di rumah warna maupun di muslim united itu tidak memiliki bekal
ilmu apapun. Pada saat awal-awal itu ibadahnya masih belum rajin dan Allah Subhanahu Wa
Ta'ala menjalankan sampai saat ini adalah bentuk dari kasih sayangnya Allah Subhanahu Wa
Ta'ala kepada kami berdua dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan harta, kemewahan,
kenikmatan itu pun tidak juga dalam bentuk kasih sayangnya DIA kepada kami .. Tidak juga. Jadi
percuma saja kalau kita ini diberi Allah Subhanahu Wa Ta'ala kemewahan lalu diberi kekayaan
jika hati kita tidak tenang dan banyak masalah yang bermunculan lalu hati kita tidak ikhlas
menerimanya itu bukan bentuk kasih sayang Allah Subhanahu Wa Ta'ala kepada kita.

Kita ini tidak usah kecewa dengan masa lalu, khawatir dengan masa depan sudah semuanya
serahkan saja kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala supaya tenang sudah bismillah saja jalan
hijrahnya, yang penting perbanyak istighfarnya .. Minta hati ini untuk senantiasa diberikan
kelembutan OlehNYA .. dan ikuti saja alurnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Biasanya orang-orang
yang diberi hidayah oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala itu mudah sekali menangkap kepingan
puzzle-puzzle yang diberikan olehNYA. Seperti halnya didalam perusahaan orang-orang yang
hijrah yaa ownernya dahulu sedangkan karyawan didalamnya belum pada hijrah semua dan
setelah kesininya baru tersadar semua untuk mengajak yang lainnya untuk berhijrah juga.

Setelah niat hijrah itu muncul maka mulai mengadakan ngaji bersama, mengajak untuk berhijab
untuk yang wanita. Hidayah itu datang dengan sendirinya dan tidak dapat dipaksakan kepada
yang lain. Akhirnya setelah berhijrah diberlakukan aturan dalam perusahaan bagi yang wanita
wajib berhijab. Ketika kita sendiri berikhtiar mendekat kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala maka
pertolongan-pertolongan dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala itu datang dengan sendirinya tanpa
mencari. Dari adanya peraturan berhijab diperusahaan itu menjadi wasilah berhijrahnya
anggota keluarga dari karyawan masing-masing dan hal yang seperti ini membuat bahagia
tersendiri.

Rahasia kemudahan yang Allah berikan itu ada didalam Surat An Nisa Ayat 28. Allah Subhanahu
Wa Ta'ala berfirman:
‫هّٰللا‬
َ ُ‫ق ااْل ِ ْن َسا ن‬
‫ض ِع ْيفًا‬ َ  ‫ي ُِر ْي ُد ُ اَ ْن يُّ َخفِّفَ َع ْن ُك ْم‬
َ ِ‫ۚ و ُخل‬
yuriidullohu ay yukhoffifa 'angkum, wa khuliqol-ingsaanu dho'iifaa

Artinya :
"Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, karena manusia diciptakan (bersifat)
lemah." (QS. An-Nisa' 4: Ayat 28)

Kita kalau ingin ditolong oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala itu harus mau melemahkan diri
dihadapanNYA. Dan merasa yakinlah bahwa kita ini tidak ada apa-apanya dihadapan Allah
Subhanahu Wa Ta'ala, ingatlah bahwa kita ini adalah makhluk yang banyak dosanya, makhluk
yang tidak bisa apapun, merasa kita ini bukan makhluk hebat dihadapan Allah Subhanahu Wa
Ta'ala mau sehebat apapun strategi bisnisnya apakah karena mentor bisnismu hebat sekelas
dunia itu bisnis akan berjalan dengan mudah? Tentu tidak. Karena semua itu bisa berjalan yaa
karena tangan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Mari merendah serendah-rendahnya kepada Allah
Subhanahu Wa Ta'ala jika ingin ditolong olehNYA.

Yaa sudah kita ini hidup hanya sebagai hambanya Allah Subhanahu Wa Ta'ala saja, kita ini
adalah jongosnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan kita membantu mewujudkan hajat
dakwahnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala saja. Dakwah itu tidak butuh diri kita tapi kitalah yang
memerlukan dakwah itu, adanya masjid pun tidak butuh diri kita melainkan kitalah yang
membutuhkan masjid itu sendiri. Dengan kita berada dijalannya Allah Subhanahu Wa Ta'ala itu
kita tidak ada masalah, bukan berarti bisnis kita itu baik-baik saja dan bukan berarti dalam
keluarga kita akan baik-baik saja. Karena justru kita ini mengangkat bendera putih itulah kita
tidak bisa apa-apa akhirnya kita menyerah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Kita hanya
bisanya meminta pertolongan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan kita jadi manusia itu juga
tidak usah kepedean seperti mengurusi semua urusan kita tidak melibatkan Allah Subhanahu
Wa Ta'ala didalamnya kita itu tidak akan bisa. Kita membangun bisnis ini pun yaa atas
pertolongan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Dan apa yang menjadi kaidahnya berbisnis itu yaa
dihubungkan langsung kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, didalam bisnis juga memberlakukan
karyawan untuk sholat dimasjid jika sudah saatnya waktu sholat tiba. Buat majelis ilmu
keislaman untuk karyawan diwaktu-waktu jam 9 pagi sebelum memulai pekerjaan. Jam kerja
tetap ada namun juga berlakukan untuk waktu-waktu beribadah kepada Allah Subhanahu Wa
Ta'ala juga jangan dikurangi jatahnya. Maka dari itu berbisnis itu tidak hanya mikirin profit ..
Profit .. Profit saja tapi biarkan profit itu menjadi urusan Allah Subhanahu Wa Ta'ala bukan
ranah kita sebagai manusia. Dan yang namanya rezeki itu berbagai macam, macam rezeki itu
ada 4 yaitu :

1. Rezeki yang sudah ditakdirkan untuk diri kita. Hal ini pasti datang nanti kalau itu memang
sudah ditakdirkan olehNYA. Kita tidak ngapa-ngapain rezeki itu akan datang dengan sendirinya.

2. Rezeki yang diikhtiarkan. Seperti kita ikhtiar membangun bisnis, bekerja dikantor yang setiap
bulannya dapat gaji.

3. Rezeki saat kita beramal sholeh. Beramal sholeh seperti sedekah, harta yang diberikan dijalan
Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan lain sebagainya.

4. Rezekinya orang-orang yang bertakwa. Rezeki ini biasanya polanya kita akan diuji terlebih
dahulu oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala apakah kita pantas mendapatkan rezeki tersebut. Bisa
juga nanti kita ada ketakutan akan kehilangan harta, takut kehilangan jiwa, takut akan
kehilangan dunia dan fitrahnya manusia akan diuji seperti itu dalam hidupnya dan ketika kita
mengangkat bendera putih kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala lalu kita memasrahkan segala
hidup kita kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala in syaa Allah nanti Allah akan menolong kita.
Orang-orang yang bertakwa dijalan Allah Subhanahu Wa Ta'ala itu nantinya pasti Allah
Subhanahu Wa Ta'ala jamin hidupnya.

Dan orang-orang yang hidupnya menghidupkan masjid ini orang-orang yang tidak takut apapun
kecuali takutnya hanya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala saja.

Ada saat Allah Subhanahu Wa Ta'ala sedang menegur kami itu dari hal yang tidak enak sekali,
waktu itu kami mengharapnya uang akhirnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala menguji kami yaa
tidak jauh-jauh dari urusan uang .. Tiba-tiba bisnis merugi diluar rumah warna dan itu
mengalami kebangkrutan yang akhirnya pinjam bank untuk modalnya akhirnya Allah
Subhanahu Wa Ta'ala datangkan lagi ujian yang lebih besar lagi dari yang sebelumnya. Allah
Subhanahu Wa Ta'ala juga menguji dengan hal mental, berurusan dengan kepolisian. Dimana
kami ini dilaporin oleh orang lain sehingga berurusan dengan polisi yang akhirnya dengan ujian
tersebut mengalami stress banget. Sampai-sampai kalau melihat polisi dijalan saja hati jadi deg-
degan tidak enak. Setelah 1 tahun itu diuji dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala entah kenapa
tiba-tiba kepikiran untuk umroh saat itu.

Ditahun 2016 ada masalah lagi dan saat umroh itu yaa doanya hanya meminta saja ke Allah
Subhanahu Wa Ta'ala untuk dilepaskan dari segala masalah yang ada. Luar biasanya setelah
pulang umroh itu masalahnya langsung selesai saat itu dan diselesaikan dengan caraNYA. Dan
Allah Subhanahu Wa Ta'ala menyelesaikan semuanya diluar nalar manusia, diselesaikan secara
sempurna semuanya. Hidup sekarang ini sudah maunya Allah Subhanahu Wa Ta'ala saja tidak
ngatur apa yang menjadi rencananya DIA. Jika kita bersandar pada yang lain maka nanti pasti
Allah Subhanahu Wa Ta'ala ambil satu persatu, berbeda dengan kita bersandar KepadaNYA
nanti Allah Subhanahu Wa Ta'ala bukakan jalannya.

Kalau kita berharapnya uang inilah yang nanti menolong kita, kalau kita berharapnya seseorang
pejabat inilah yang menolong kita dan lain sebagainya ini sudah masuknya kita maksiat kepada
Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Kita itu sebagai manusia harus menemukan hati kita sendiri, lalu
apa yang menjadi test parameter kita menemukan hati tersebut?

Parameternya :

1. Kita menemukan hati kita itu di majelis ilmu dan majelis dzikir. Kalau kita tidak dapat
menemukan ketenangan di majelis ilmu dan majelis dzikir maka hati kita itu keras.

2. Kita menemukan hati kita saat kita berinteraksi dengan Al Qur'an.

3. Kita menemukan hati kita saat berkhalwat. Disana kita jadi memikirkan bagaimana Allah
Subhanahu Wa Ta'ala bisa memberikan nafas kepada kita ini secara penuh kelembutan dan kita
jadi banyak mengingat hal yang penuh kebersyukuran ini kalau lama-lama kita lakukan bisa-bisa
penuh air mata.

Kita itu memiliki hati yang terhubung kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala itu harus bisa kita
upayakan apapun bentuknya, harus dapat kita ikhtiarkan. Dan lakukan itu apapun profesi kita
mau itu pebisnis, mau itu profesional, mau itu dokter, mau itu profesor, dosen dan lain
sebagainya. Semua kita kerjakan dan lakukan itu yaa karena Allah Subhanahu Wa Ta'ala,
niatnya ke Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Visi kita itu harus terkait dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala :

- Untuk Akhirat. Karena kita tahu bahwa ending kita nanti apakah surga atau neraka.

- Untuk Kemenangan Islam. Maknanya adalah kita menolong agamanya Allah Subhanahu Wa
Ta'ala yaitu kedakwahnya itu tadi. Kontribusimu dalam dakwah apa? Apapun profesi kita kalau
tidak ada kontribusinya kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala maka semua itu tidak ada apa-
apanya dihadapan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

Kalau dulu memiliki impian punya rumah mewah ada kolam renangnya dan memiliki mobil yang
mewah jika hal tersebut tidak dihubungkan ke jalan Allah Subhanahu Wa Ta'ala lalu untuk apa?
Makanya sekarang kami berdua impiannya adalah bagaimana caranya memakmurkan
masjidnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Ingatlah dulu dijaman Rasulullah Saw, beliau di usia 80
tahun saja masih terus berjihad dijalan Allah Subhanahu Wa Ta'ala dan semangat islamnya
sampai mati pun masih terus bergerak dan jalan. Makanya semangat kontribusi dijalan dakwah
ini menjadi poros bisnis kami berdua dan memaksakan diri bahwa untuk bisa masuk surga pun
juga perlu dipaksakan. Kenapa memilih jalan dakwah juga? Kita ini juga perlu doa-doa dari
orang yang kita dakwahi, siapa tahu dengan mereka menjadi diri yang lebih baik dari dakwah
kita nantinya diantara mereka ada doa-doa baik yang sampai untuk diri kita dan itu juga
menjadi bekal kita nantinya.

Dalam memakmurkan masjid itu panggilannya adalah panggilan iman karena jaminannya nanti
adalah surga sedang kalau kita membangun perusahaan pasti panggilannya adalah uang. Dan
dalam memakmurkan masjid ini bukan transaksi dunia, saat kita melamar diri untuk aktif di
masjid tentu kita memantaskan diri dengan si pemilik masjid tersebut sehingga setelah diterima
nanti Allah Subhanahu Wa Ta'ala memberikan tugas-tugas DariNYA. Kalau kita mengurus masjid
lalu kitanya ini masih mikirin urusannya sendiri maka kita ini belumlah bisa dikata menjadi
pekerjanya Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Saat di masjid muslim united marbot-marbot ini yang
mendatangkan adalah langsung dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala, kami tidak pernah promosi
untuk rekrut marbot untuk masjid ini, alhamdulillah Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang datangkan
semua. Malah kalau kami membuka lowongan sebagai marbot masjid yang ada orientasi
mereka malah uang nantinya. Alhamdulillah 50 orang marbot masjid muslim united ini
panggilannya adalah panggilan iman. Dan mereka tidak pernah membicarakan nanti dapat apa
atau apa dan in syaa Allah mereka ini kontraknya adalah kontrak seumur hidup kepada kami
dan mereka siap memakmurkan dakwah karena mereka semua sudah menemukan WHY nya.

Fokusnya masjid ini seperti ibarat mobil, ada bannya, ada spionnya, ada acesoris lainnya.
Perkara ada media yang meliput masjid ini hal tersebut hanyalah acesoris saja yang
didatangkan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Tapi yang terpenting adalah ada mesinnya dan
ada bahan bakarnya. Bahan bakar dari masjid ini adalah Al Qur'an, sholat subuh dan sholat
berjamaahnya dimasjid itu dihidupkan dari sholat fardhu sampai sholat sunnahnya. Anak-anak
muda yang menghidupkan masjid ini fokusnya adalah memantaskan diri saja dan dijalankan
secara profesional. Kaidah kami diberikan segalanya oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala itu karena
kami sudah menyerah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala sepenuhnya. Untuk ikhtiar yang
dilakukan tidak banyak karena kami sudah menyerahkan semuanya ke Allah Subhanahu Wa
Ta'ala akhirnya yaa Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang beri jalan dan pertolongan tersebut.

Awal memulai masjid ini ibarat kita membangun dahulu Baitullahnya. Orang-orang yang Allah
Subhanahu Wa Ta'ala datangkan ke masjid itu tahunya dari mulut ke mulut karena kami berdua
tidak pernah mempromosikan masjid ini ke orang lain. Dalam menghidupkan masjid juga
membuat makan-makan. Kami membagikan makan gratis ke jamaah dan dengan berbagi itu
Allah Subhanahu Wa Ta'ala menghadirkan keberlimpahan yang lain. Kalau ingin memakmurkan
masjid silahkan jalan saja dahulu tidak usah memikirkan hal-hal yang lainnya biarkan nanti
sisanya Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang mengaturnya. Karena rutin berbagi makan gratis itu
akhirnya dihadirkan orang-orang untuk kegiatan masjid akhirnya sampai membuat program-
program untuk kegiatan masjid.

Dimasjid muslim united ini bahan bakarnya adalah mengaji Al Qur'an dan sholat subuh
berjamaah sedangkan mesinnya adalah anak-anak mudanya yang menggerakkan didalamnya.

Saat sudah fokus pada dakwah masjid hal pertama yang kami lakukan di Muslim United adalah
membuat kajian-kajian islam dan didalam masjid itu membangun peradaban masjid itu sendiri,
tidak saja untuk tempat sholat berjamaah melainkan adanya masjid tersebut harus memiliki
dampak kebaikan untuk 40 rumah yang ada disekitar masjid tersebut. Niat mendirikan masjid
ini untuk memberikan kontribusi untuk masyarakat sekitarnya jangan sampai orang yang ada
disekitar masjid kelaparan, jangan sampai orang yang disekitar masjid terlantar, jangan sampai
orang disekitar masjid tidak terjangkau kesehatannya karena tidak dapat mengakses BPJS,
jangan sampai orang yang disekitar masjid tidak dapat mengakses pendidikan dan semua
fasilitas yang ada dimasjid ini harus diberikan yang gratis. Mau makan silahkan ke masjid, mau
beras silahkan ambil dimasjid, orang mahal bayar pendidikan dan mau mendapatkan
pendidikan silahkan ke masjid saja karena fasilitasnya gratis, untuk dalam kesehatan kami juga
ada pengobatan gratis yang diberikan, bahkan ada pendampingan hukum secara gratis juga.
Dan tidak usah takut karena semua fasilitas tersebut milik Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Dan
semua budget anggarannya itu diberikan Allah Subhanahu Wa Ta'ala langsung untuk membuat
kegiatan-kegiatan dimasjid.

Semua yang datang ke masjid muslim united akan dilayani dengan baik karena semua yang
hadir itu adalah tamunya Allah Subhanahu Wa Ta'ala, kami tidak tahu mungkin saja diantara
orang-orang yang hadir tersebut ada malaikatnya Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang menyamar
diantara jamaah masjid makanya semua yang hadir akan dilayani dengan baik. Dakwahnya
adalah memberi manfaat untuk masyarakat sekitarnya.

Tagline dari masjid MU adalah masjid sebagai sumber solusi, solusi untuk dalam hal apapun itu
bentuknya. Dan masjid harus buka 24 jam karena masjid pun wajib untuk terus melayani orang-
orang yang datang kesana. Di MU itu mental marbotnya adalah mental melayani bukan
dilayani.
Tugas diluar rumah, tugas istri adalah fokus pada bisnis dan tugas suami adalah fokus pada
dakwah dan terkadang juga istri bantu-bantu di masjid. Dan pertolongan Allah Subhanahu Wa
Ta'ala itu selalu hadir untuk urusan berdua dimana pun itu berada dan apa yang dikerjakan.

Kita sebagai manusia itu dalam mencapai sesuatu hal ada 2 bentuk :

- Orang yang serius

- Orang yang tidak serius

Sedangkan orang yang berhasil itu adalah orang yang serius dalam mengerjakan sesuatu dalam
hidupnya. Mengurus bisnis yaa harus serius dan begitupun juga mengurus masjid juga harus
serius karena ini adalah transaksi dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Ada hal bisnis yang paling
penting yaitu bisnis menolong agamanya Allah Subhanahu Wa Ta'ala maka nanti dari sana
urusanmu akan ditolong oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Mintalah sama Allah Subhanahu Wa
Ta'ala saja nanti Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan pantaskan semuanya. Dan setiap berhijrah
juga ada ujiannya, maka tetap fokus saja pada Allah Subhanahu Wa Ta'ala nanti Allah
Subhanahu Wa Ta'ala akan selesaikan semuanya. Kadang yang berbahaya untuk kita itu jika ada
ujian namun kita tidak terasa kalau itu ujian dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Kalau kita ingin
diberikan kemudahan dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala maka kitanya wajib mendekat terus
kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Dan jangan sampai mendekati Allah Subhanahu Wa Ta'ala
jika sedang diberikan kesedihan maka nanti Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan memaksakan kita
untuk dekat denganNYA melalui hal-hal kesedihan baru ingat DIA.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala itu sangat menginginkan hambanya untuk masuk ke surga
ketimbang kitanya yang masuk ke surga hanya saja kita merasa tidak dengan keinginan Allah
Subhanahu Wa Ta'ala tersebut.

Dalam berislam itu kita jangan sampai mengkotak-kotakkan diri karena dalam islam itu
semuanya adalah saudara seiman. Islam di Indonesia itu terbagi dalam 3 hal : Akidahnya,
Fiqihnya dan Tasawuf. Dan dalam berislam janganlah merasa paling benar sendiri dalam
memegang ilmu karena nanti akan menjadi masalah bagi jamaahnya (sesama muslim). Muslim
itu harus berukhuwah bukan muslim yang terpecah-pecah begitu karena bagaimana islam mau
kuat jika kita sebagai muslim terpecah-pecah satu dengan lainnya.

Didalam kebaikan itu pasti dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala kita diminta untuk bersabar
karena didalam kehidupan ini akan dipertemukan dengan 3 Abu, yaitu : Abu Jahal (yang
memusuhi) dan itu pasti akan ada yang seperti itu, Abu Sufyan (Orang yang diajak tidak mau
tapi nanti kalau sudah saatnya dia akan ikut), Abu Bakar (Orang yang selalu mau dijalan
kebaikan) jadi setiap ada kebaikan maju saja terus dan jangan berhenti. Dalam dakwah pasti
akan bertemu dengan orang-orang seperti 3 Abu tersebut. Misal kita boleh kalah oleh siapapun
yang tidak suka tapi kita tidak boleh menyerah, terus saja melangkah maju. Ketika kita diusir
dan pindah dari tempat yang satu ke tempat yang lain yaa kita mengalah saja karena kita tidak
punya kekuasaan disana. Kalau pindah yaa pindah saja dan tetap maju dengan yang lain. Setiap
dijalan dakwah pasti ada saja tantangannya dan itu Sunatullah dalam kehidupan.
Ada istilah kalau dipuji terbang dan kalau dicaci tumbang kita tidak boleh seperti itu. Kalau ingin
selamat dari pujian maka sering-seringlah mendekat kepada Kalam Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Resep anti futur adalah banyak-banyalah berinteraksi dengan Al Qur'an, ditadaburi dan juga
diilmui carilah ilmu supaya hati kita itu tidak mudah goncang. Allah Subhanahu Wa Ta'ala itu
paling tahu kalau kita manusia futur / jauh dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Supaya hati kita
tidak mudah terbang saat mendapat pujian ingatlah bahwa kita ini hanya kacungnya Allah
Subhanahu Wa Ta'ala saja, kita ini hanya jongos (pembantu)nya Allah Subhanahu Wa Ta'ala saja
tidak ada yang lain maka dari itu banyakin istighfar setiap hari. Kalau kita mendapat pujian dari
orang lain, ingatlah bahwa kita ini masih banyak aib yang ditutupi oleh Allah Subhanahu Wa
Ta'ala dan kalau sampai Allah Subhanahu Wa Ta'ala membuka aib diri kita maka pujian dari
orang lain itu seketika saat itu juga akan berubah dengan caci makian untuk diri kita.

Perbaiki niat terus-menerus dalam hal apapun. Perbanyak istighfar untuk menutup pintu-pintu
syaitan. Carilah amalan yang ringan dikerjakan dan itu dijalankan terus-menerus.

Dalam hidup itu pasti Allah Subhanahu Wa Ta'ala berikan ujian-ujian hanya saja Allah
Subhanahu Wa Ta'ala memberikan ujian itu sesuai kapasitas setiap hambanya. Kalau ingin kita
dihindarkan dari ujian apapun mulai untuk berkontribusi didalam dakwah. Karena Allah
Subhanahu Wa Ta'ala akan tidak tega jika memberikan ujian kepada hambanya yang aktif
dijalanNYA. Allah Subhanahu Wa Ta'ala itu ingin kita semakin taat kepadaNYA, kita ini diberi
uang banyak apakah kita akan taat kepadaNYA? kalau kita diberi sakit apakah kita semakin taat
kepadaNYA atau tidak? Jangan sampai ujian itu datang kepada kita tapi kitanya semakin jauh
DariNYA maka itu bukan ujian melainkan azab DariNYA kepada hambanya. Dan kita tidak usah
risau dengan ujian yang diberikan oleh Allah Subhanahu Wa Ta'ala kalau kita kembali ke Allah
Subhanahu Wa Ta'ala nanti Allah Subhanahu Wa Ta'ala akan selesaikan semua.

Notulen : Fufy Niatilova

Anda mungkin juga menyukai