Anda di halaman 1dari 3

A.

Latar Belakang

Indonesia adalah Negara kesatuan yang terdiri dari ribuan pulau dengan

berbagai suku bangsa yang bernaung dalam bentuk Negara kesatuan Republik

Indonesia. Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945, bahwa Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah, potensi

sumber daya manusia, peluang pasar yang besar dan demokrasi yang relatif stabil.

Untuk dapat mengelola sumber daya alam yang melimpah diharapkan Sistem

Pemerintahan Negara Indonesia mempunyai suatu sistem birokrasi dengan SDM nya

yang berkualitas, yaitu PNS Profesional yang saat ini dikenal dengan istilah ASN

(Aparatur Sipil Negara).

Dalam UU No. 5 Tahun 2014 dijelaskan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN)

adalah Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang

diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan

pemerintahan atau diserahi tugas Negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan

perundang-undangan. Pembinaan terhadap ASN sangat diperlukan dalam rangka

menciptakan ASN yang mempunyai SDM yang berkualitas.

Di Era Globalisasi masyarakat semakin kritis terhadap segala aspek termasuk

terhadap mutu pelayanan kesehatan yang berkualitas sejalan dengan peningkatan

pengetahuan dan teknologi, kebutuhan dan tuntutan masyarakat terhadap paradigma

pelayanan yang bersifat preventif, promotif, kuratif dan rehabilitative. Hal ini

menunjukkan bahwa pandangan masyarakat terhadap kesehatan semakin kritis, peduli

dan meningkat kebutuhannya,terutama pada pelayanan kesehatan umum masyarakat

yang optimal, efektif dan efisiensi.

Perawat adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab,

wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan
kegiatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat pada sarana pelayanan kesehaan.

Pelayanan Kesehatan, adalah bentuk pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam

upaya pencegahan, penyembuhan dan pemulihan kesehatan akibat penyakit,

peningkatan derajat kesehatan masyarakat, serta pembinaan peran serta masyarakat

dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan. (KPAN, 2003)

Sarana pelayanan kesehatan, adalah tempat yang digunakan untuk

menyelenggarakan upaya kesehatan, yaitu Rumah Sakit, Puskesmas, Polikliknik, dan

atau Unit Kesehatan lainnya. Rumah Sakit diselenggarakan berasaskan Pancasila dan

didasarkan kepada nilai kemanusiaan, etika dan profesionalitas, manfaat, keadilan,

persamaan hak dan anti diskriminasi, pemerataan, perlindungan dan keselamatan

pasien, serta mempunyai fungsi sosial. (RI, 2009)

RSUD Tarakan Jakarta Pusat sebagai salah satu rumah sakit rujukan di

Provinsi DKI Jakarta, diharapkan menjadi tumpuan dalam pelayanan kesehatan di

Provinsi DKI Jakarta. Masyarakat yang menerima pelayanan kesehatan, tenaga

kesehatan dan pengunjung di rumah sakit dihadapkan pada risiko terjadinya infeksi atau

infeksi nosokomial yaitu infeksi yang diperoleh di rumah sakit, baik karena perawatan

atau datang berkunjung ke rumah sakit. Data menunjukkan tingginya angka infeksi

nosokomial baik di dunia maupun Indonesia. Dari data surveilans WHO dinyatakan

bahwa angka kejadiannya sebesar 5% pertahun di seluruh dunia. (DEPKES RI, 2008)

Menurut pengamatan penulis, terdapat beberapa masalah yang sering terjadi

pada pemberian pelayanan kesehatan dan keperawatan. RSUD Tarakan mempunyai 6

ruangan ICU yaitu terdiri dari 2 ICU covid dewasa, 1 ICU bayi dan anak dan 2 ICU

Non Covid dan 1 ICU cardiovaskuler. Masalah di negara maju dan di Indonesia di mana

biaya rawatan ICU paling tinggi dari biaya rawatan lain pada rumah sakit yang sama,

meskipun tidak ditemukan laporan tentang hal ini. Biaya yang mahal tersebut termasuk
akomodasi perawatan, tindakan diagnosis dan pemeriksaan, tindakan invasif dan

pemantauan, biaya obat - obatan dan tenaga ahli. Sayangnya, biaya yang lebih tinggi

tersebut tidak berkaitan dengan prognosis dan keberhasilan setelah perawatan ICU .

Salah satu masalah yang sering terjadi pada pasien yang terpasang ventilator yaitu

VAP.

Ventilator associated pneumonia (VAP) merupakan masalah yang terjadi

ketika pasien mendapatkan perawatan di intensive care unit (ICU) dimana 8-28%

terjadi pada pasien yang mendapatkan ventilasi mekanik (Chastre, 2002). Ventilator

associated pneumonia (VAP) juga dikenal sebagai sebuah infeksi nosokimial yang

mengakibatkan pneumonia setelah 48 jam dan lebih setelah pemasangan ventilasi

mekanik (Magnuson, 2013).

Anda mungkin juga menyukai