Latar Belakang
Indonesia adalah Negara kesatuan yang terdiri dari ribuan pulau dengan
berbagai suku bangsa yang bernaung dalam bentuk Negara kesatuan Republik
Tahun 1945, bahwa Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah, potensi
sumber daya manusia, peluang pasar yang besar dan demokrasi yang relatif stabil.
Untuk dapat mengelola sumber daya alam yang melimpah diharapkan Sistem
Pemerintahan Negara Indonesia mempunyai suatu sistem birokrasi dengan SDM nya
yang berkualitas, yaitu PNS Profesional yang saat ini dikenal dengan istilah ASN
Dalam UU No. 5 Tahun 2014 dijelaskan bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN)
adalah Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang
diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan
pemerintahan atau diserahi tugas Negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan
pelayanan yang bersifat preventif, promotif, kuratif dan rehabilitative. Hal ini
Perawat adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab,
wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan
kegiatan pelayanan kesehatan kepada masyarakat pada sarana pelayanan kesehaan.
atau Unit Kesehatan lainnya. Rumah Sakit diselenggarakan berasaskan Pancasila dan
RSUD Tarakan Jakarta Pusat sebagai salah satu rumah sakit rujukan di
kesehatan dan pengunjung di rumah sakit dihadapkan pada risiko terjadinya infeksi atau
infeksi nosokomial yaitu infeksi yang diperoleh di rumah sakit, baik karena perawatan
atau datang berkunjung ke rumah sakit. Data menunjukkan tingginya angka infeksi
nosokomial baik di dunia maupun Indonesia. Dari data surveilans WHO dinyatakan
bahwa angka kejadiannya sebesar 5% pertahun di seluruh dunia. (DEPKES RI, 2008)
ruangan ICU yaitu terdiri dari 2 ICU covid dewasa, 1 ICU bayi dan anak dan 2 ICU
Non Covid dan 1 ICU cardiovaskuler. Masalah di negara maju dan di Indonesia di mana
biaya rawatan ICU paling tinggi dari biaya rawatan lain pada rumah sakit yang sama,
meskipun tidak ditemukan laporan tentang hal ini. Biaya yang mahal tersebut termasuk
akomodasi perawatan, tindakan diagnosis dan pemeriksaan, tindakan invasif dan
pemantauan, biaya obat - obatan dan tenaga ahli. Sayangnya, biaya yang lebih tinggi
tersebut tidak berkaitan dengan prognosis dan keberhasilan setelah perawatan ICU .
Salah satu masalah yang sering terjadi pada pasien yang terpasang ventilator yaitu
VAP.
ketika pasien mendapatkan perawatan di intensive care unit (ICU) dimana 8-28%
terjadi pada pasien yang mendapatkan ventilasi mekanik (Chastre, 2002). Ventilator
associated pneumonia (VAP) juga dikenal sebagai sebuah infeksi nosokimial yang