Anda di halaman 1dari 2

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Rancangan aktualisasi melalui habituasi di unit kerja merupakan rancangan

kegiatan untuk menyelesaikan isu dengan identifikasi isu yang telah dirumuskan

melaui analisa APKL dan analisa USG. Identifikasi isu yang ada dapat bersumber

dari Manajemen ASN, Pelayanan Publik.

2. Dari beberapa isu yang didapat kemudian dilakukan analisa dengan metode APKL

dan USG sehingga dapat ditetapkan isu paling prioritas yakni “Belum optimalnya

penerapan 6 langkah cuci tangan untuk penunggu atau pengunjung pasien di Ruang

Stroke Center RSUD Kota Mataram.” Dari isu tersebut muncul gagasan

pemecahan isu yaitu “Optimalisasi Penerapan 6 Langkah Cuci Tangan Untuk

Penunggu atau Pengunjung Pasien di Ruang Stroke Center Rumah Sakit Umum

Daerah Kota Mataram” yang dipecahkan dalam 6 kegiatan. Adapun kegiatan

tersebut sebagai berikut:

a. Mengkonsultasikan Rancangan Aktualisasi Kepada Kasi Pengembangan Mutu

Pelayanan Keperawatan

b. Membangun Komitmen Dengan PPIRS, Kepala Ruang, IPCLN dan Rekan

Kerja Di Ruang Rawat Inap Stroke Center

c. Menyusun Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

d. Membuat Leaflet Dan X-Banner

e. Melakukan Edukasi 6 langkah cuci tangan

f. Melakukan Dokumentasi 6 langkah cuci tangan

g. Monitoring Dan Mengevaluasi Pelaksanaan Kegiatan Edukasi 6 langkah cuci

tangan
3. Rangkaian kegiatan edukasi sampai evaluasi dilakukan selama 25 hari dari tanggal

18 Oktober – 16 November 2019. Selama 25 hari 28 pasien yang dirawat di ruang

Stroke Center. 22 pasien dari penunggu atau pengunjung pasien dilakukan edukasi,

6 pasien dari penunggu atau pengunjung pasien tidak dilakukan edukasi karena ada

2 pasien yang meninggal, 2 pasien yang tidak ada penunggu atau pengunjung

pasien, 1 pasien dengan kondisi yang buruk dan 1 pindah ruangan. 34 penunggu

atau pengunjung pasien telah tercatat diedukasi terintegrasi, 23 orang yang paham

dan 11 orang di edukasi ulang.

4. Manfaaat yang dirasakan oleh penunggu atau pengunjung pasien sangat bermanfaat

karena menambah pengetahuan dan dapat menjadi pencegahan dari infeksi.

Keefektifan keberhasilan kegiatan yang dilaksanakan tercapai dilihat dari lebih

banyak yang paham.

5. Kegiatan yang diusulkan dikaitkan dengan substansi nilai-nilai dasar PNS

(ANEKA) yang mendasari kegiatan baik secara langsung maupun tidak langsung.

Apabila kegiatan ini tidak dilakukan maka pasien, keluarga, maupun seluruh

pegawai di rumah sakit dapat terkena infeksi. Pasien rentan terkena infeksi

nosokomial yang akan menyebabkan bertambah panjangnya masa rawat inap dan

peningkatan biaya perawatan. Selain itu mutu rumah sakit di mata masyarakat

menjadi kurang baik.

Anda mungkin juga menyukai