PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Keragaman berasal dari kata ragam yang menurut kamus besar bahasa
indonesia artinya tingkah laku, macam jenis, lagu musik langgan, warna corak
ragi, laras. Sehingga kergaman berarti perihal beraga-ragam berjenis-jenis;perihal
ragam hal jeniskergaman yang di maksud di sini suatu kondisi dalam masyarakat
dimana terdapat perbedaaa-perbedaan dalam berbagai bidang, terutama suku
bangsa dan ras, agama dan keyakinan,ideologi,adat kesoponan serta situasi
ekonomi. Suku bangsa yang menempati wilayah Indonesia dari Sabang sampai
Merauke sangat beragam. Sedangkan perbedaan ras muncul karena adanya
mpengelompomkan besar manusia yang memiliki ciri-ciri biologis lahiriah yang
sama seperti rambut, warna kulit, ukuran-ukuran tubuh, mata, ukuran kepala dan
lain sebagainya.
2. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian diversity (keragaman) dalam masyarakat ?
b. Bagaimana pengaruh diversity (keragaman) dalam masyarakat ?
c. Bagaimana alternative dalam pemecahan masalah dalam masyarakat
multikultur ?
3. Tujuan
a. Untuk mengetahui diversity (keragaman) dalam masyarakat
b. Untuk mengetahui pengaruh diversity (keragaman) dalam masyarakat
c. Unttuk mengetahui alternative dalam pemecahan masalah dalam masyarakat
multikultur
1
4. Manfaat
a. Dapat mengetahui diversity (keragaman) dalam masyarakat
b. Dapat mengetahui pengaruh diversity (keragaman) dalam masyarakat
c. Dapat mengetahui alternative dalam pemecahan masalah dalam masyarakat
multikultur
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
3
b. Agama dan Keyakinan
Agama mengandung arti ikatan yang harus di pegang dan di patuhi
manusia. Ikatan yang di maksud berasal dari kekuatan yang lebih tinggi dari
manusia sebagai kekuatan gaibyang tak dapat di tangkap dengan panca indra.
Namun mempunyai pengaruh besar yang besar sekali terhadap kehidupan
manusia sehari-hari ( Haru nasution: 10).
Agama sebagai keyakinan memang sulit di ukur secara tepat dan
rinci.Hal ini pula yang barang kali menyulitkan para ahli untuk memberikan
definisi yang tepat tentang agama. Namun apapun bentuknya kepercayaan
yang di anggap sebagai agama, tampaknya memang memilki ciri umum yang
hampir sama, baik dalam agama pitif maupun agama monoteisma. Menurut
Robert H. Thouless, fakta menunjukkan bahwa agama berpusat pada tuhan
atau dewa-dewa sebagai ukuran yang menentukan yang tak boleh di abaikan
( psikologi agama:14)
Masalah agama tak akan mungkin dapat di pisahkan dari kehidupan
masyarakat. Dalam praktiknya fungsi agama dalam masyarakat antara lain
adalah :
1. Berfungsi edukatif: ajaran agama secara yuridis berfungsi menyuruh dan
melarang
2. Berfungsi penyelamat
3. Berfungsi sebagai perdamaian
4. Berfungsi sebagai sosial kontrol
5. Berfungsi sebagai pemupuk ras dan solidaritas
6. Berfungsi tranformatif
7. Berfungsi kreatif
8. Berfungsi sublimatif
4
Pada dasarnya agama dan keyakinan merupkan unsur penting dalam
keragaman bangsa indonesia. Hal ini terlihat dari banyaknya agama yang di
akui di indonesia.
c. Tata Krama
Tata krama yang di anggap sebagai dari bahasa jawa yang berarti “adat
sopan santun, basa basi” pada dasarnya ialah segala tindakan, prilaku, adat
istiadat, tegur sapa,ucap dan cakap sesuai kaidah atau norma tertentu. Tata
krama di bentuk dan di kembangkan oleh masyarakat yang terdiri dari aturan-
aturan yang kalo di patuhi di harapkan akan tercipta interaksi sosial yang
tertib dan efektif di dalam masyarakat yang bersangkutan. Indonesia memiliki
keragaman suku bangsa dimanadi setiap suku bangsa memiliki adat tersendiri
meskipun kerena adanya sosialisasi nila-nilai dan norma secara turun menurun
dan berkisenambungan dari generasi ke generasi menyebabkan suatu
masyarakat yang ada dalam suatuisuku bangsa yang sama akan memiliki adat
dan kesopanan yang relatif sama.
d. Kesenjangan Ekonomi
Bagi sebagian negara, perkonomian akan menjadi salah satu perhatian
yang harus di tingkatkan namun umumnya, masyarakat kita berada di
golongan tingkat ekonomi menengah kebawah. Hal ini tentu saja menjadi
sebuah pemicu adanya kesenjangan yang tak dapat di hindari lagi
e. Kesenjangan Sosial
5
3. Pengaruh Keragaman dam Kehidupan Beragama, Bermasyarakat,
Bernegara, dan Kehidupan Global
Berdirinya negara indonesia di latar belakangi oleh masyarakat yang
demikian majemuk baik secara eknis, biogarfis.kultural, maupun religius. Kita
tidak dapat mengingkari prulalistik bangsa kita.sehingga kita perlu memberi
tempat bagi berkembangnya kebudayaan suku bangsa dan kebudayaan
beragama yang di anut oleh warga indonesia.masalah suku bangsa dan, kesatuan
nasional di indonesia telah menunjukkan kepada kita bahwa suatu negara yang
multi etnik memerlukan suatu kebudayaan nasional untuk menistasikan peranan
identitas nasional dan solidaritas nasional di antara warganya. Gagasan tentang
kebudayaan nasional yang menyangkut kesadaran dan identitas suatu bangsa
telah di rancang saat bangsa kita belum merdeka.
6
c. Kurang mengembangkan konsensuf di antar anggota masyarakat tentang
nilai-nilai sosial yang bersifat dasar.
d. Secara relatif sering kali terjadi konflikdi antara kelompokyang satu dengan
yang lainnya.
e. Secara relatif integrasi tumbuh di atas paksaan yang saling ketergantungan
di dalam bidang ekonomi
f. Adanya dominasi politik oleh suatu kelomok terhadap kelompok yang lain
Realitas di atas harus di akui dengan sikap terbuka logis, dan dewasa
karena dengannya, kemajemukkan yang adad dapat di pertumpul. Jika
keterbukaan dan kedewasaan sikap dikesampingkan, besarkemungkinan
tercipta masalah-masalah menggoyahkan persatuan dan kesatuan bangsa
seperti:
7
1. Semangat religius
2. Semangat nasionalisme
3. Semangat pluralisme
4. Semangat humanisme
5. Dialog antar umat beragama
6. Membangun suatu pola komikasi untuk interaksi maupun konfigurasi
hubungan antara agama,media massa, dan harmonisasi dunia.
4. Problem Deskriminasi
Dsiskriminasi adalah sebuah tindakan yang melakukan perbedaan
terhadap seseorang atau kelompok orang berdasarkan ras,agama,suku, etnis,
kelompok, golongan, status, dan kelas soaial ekonomi, jenis kelamin, kondisi
fisik tubuh, usia,orientasi seksual, pandangan ideologi dan politik. serta batas
negara, dan kebangsaan seseorang.
Tuntutan atas kesamaan hak bagi setiap manusia di dasarkan pada prinsi-
prinsip hak asasi manusia.Sifat dari HAM adalah universal dan tanpa pengecuali
tidak dapat di pisahkan dan saling tenrgantung. Berngkat dari pemahaman
tersebut seyogianyasikap-sikap yang didasarkan pada ethnosentrisme, resisme,
religius fanatisme,dan diskrimination harus dipandang sebagai dipandang
sebagaiti8ndakan yang menghambat pengembangan kesedarajatan dan
demokrasi, penegakan hukum dalam kerangka pemajuan dan pemenuhan HAM.
8
PASAL 218 Ayat (2) UUD NKRI 1945 telah menegaskan bahwa: “setiap
orang berhak bebas dari perlakuan bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan
berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif
itu.” Sementara itu pasal 3 UU No 1999 tentang HAM telah menegaskan bahwa
“... setiap orang di lahirkan bebas dengan harkat dan martabat yang sama dan
sederajat... “ ketentuan tersebut merupakan landasan hukumyang mendasari
prinsip non-diskriminasi di indonesia.
1. Kegagalan kepemimpinan
2. Krisis ekonomi yang akut dan berlangsung lama
9
3. Krisis politik
4. Krisis sosial
5. Demoralisasi tentara dan polisi
6. Intervensi asing
5. Pemecahan Masalah dalam Masyarakat Multikultural
10
BAB 3
PENUTUP
1. Kesimpulan
keragaman berasaldarikata ragamyang menurut kamus besar bahasa indonesia
artinya tingkah laku, macam jenis, lagu musik langgan, warna corak ragi, laras.
Sehingga kergaman berarti perihal beraga-ragam berjenis-jenis;perihal ragam hal
jeniskergaman yang di maksud di sini suatu kondisi dalammasyarakat diman
terdapat perbedaaa-perbedaan dalamberbagai bidang, terutama suku bangsa dan
ras, agama dan keyakinan,ideologi,adat keseponan serta situasi ekonomi.
2. Saran
Sebagai mahasiswa seharusnya mengetahui bagaimana cara bersikap ketika
berada dalam masyarakat yang berbagai macam kultur, dalam menangangi
masalah harus sesuai norma yang dianut oleh masing-masing suku. Agar tidak
terjadi perselisihan atau permasalahan.
11
Daftar Pustaka
M. Si, Dr. Elly M. Setiadi, et al. 2006. Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar edisi kedua
catatan ke-5. Jakarta : Kencana Prenada Media Group
12