DISUSUN OLEH:
1. AYU SUNDARI (
2. DHEA PUTRI CAHYANI (
3. LELA NURIANTI (
4. RYAN ARDIANSYAH SINAMBELA (
5. SITI AISYAH (
6. SRI NATALIA BR. PURBA (
7. TANIA DIAH MASITAH ( 1911163)
8. WIDI SAHARA TANJUNG (
9. YESI GULTOM (
10. YULIA HASTUTI (
OLEH:
NIK: 01.12.17.06.1988
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup menyelesaikan makalah ini dengan baik. Penulis mengucapkan syukur
kepada Allah atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu merupakana fisik maupun akal pikiran,
sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan makalah sebagai tugas dari mata kuliah
Komunikasi Keperawatan dengan judul “ Gangguan Plasenta Previa”. Penulis tentu juga
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat
kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari
pembaca makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila
terdapat kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. Penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu khususnya kepada dosen
matakuliah Ibu Juni Mariati Simarmata, S.Kep, Ns, M.Kep yang telah membimbing dalam
menulis makalah ini. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terimakasih.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1.2.Rumusan Masalah
1.3.Tujuan Penelitian
1.4.Manfaat Penelitian
2.1.Plasenta Previa
2.2.1.Menurut De Snoo
2.2.2.Menurut Browne
2.3.1.Umur Ibu
2.3.2.Paritas
2.3.3.Riwayat Kehamilan/persalinan
2.4.Gambaran Klinik
2.5.Cara Persalinan
2.7.Prognosis
3.1.Simpulan
3.2.Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Plasenta previa memiliki prevalensi kejadian sekitar 5.2 per 1000 kehamilan (Cresswell, 2013).
Plasenta previa meningkatkan risiko mortalitas dan morbiditas ibu dan bayi karena perdarahan
masif. Masalah perdarahan hebat yang berhubungan dengan plasenta previa terjadi tidak hanya
selama kehamilan, tapi juga pada saat setelah sectio caesarea (Ojha, 2012). Komplikasi utama
yang menimbulkan perdarahan yang cukup banyak dan fatal akibat plasenta previa adalah
kejadian plasenta aktreta akibat dari plasenta yang terletak di segmen bawah rahim dan
mengakibatkan jaringan trofoblast menginfasi hingga ke dalam miometrium selanjutnya menuju
perimetrium dan perlu dilakukan penanganan histerektomi (Weiner et al, 2016). Penelitian
kejadian plasenta previa ini dilakukan di RSI Sultan Agung Semarang yang dikenal sebagai
rumah sakit rujukan dari wilayah di Jawa Tengah bagian timur. Selain itu RSI Sultan Agung
adalah rumah sakit tipe B dan sebagai rumah sakit pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas
Islam Sultan Agung. Melihat dari hasil survey awal dengan mengamati data bagian rekam medis
kandungan di RSI Sultan Agung Semarang terdapat peningkatan kejadian plasenta previa.
Kejadian plasenta previa tahun 2016 sebanyak 48 kasus dan tahun 2017 meningkat sebanyak 114
kasus. Penggolongan usia pada penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu usia 35 tahun yang
merupakan usia resiko tinggi pada kehamilan (Ahmed, 2017). Studi secara anatomis
menunjukkan bahwa uterus ibu saat berada pada usia 35 tahun sebesar 77,9% mengalami
plasenta previa. Usia >35 tahun disebabkan oleh kondisi endometrium mengalami penurunan
dalam fungsi remodelling jaringan oleh karena pembuluh darah arteri spiralis mengalami
sklerosis (Brosens et al, 2017). Plasentasi abnormal terjadi bila adanya kegagalan dalam
transformasi atau remodelling dari arteri spiralis yang mana dapat menyebabkan iskemia pada
sirkulasi uteroplasenta sehingga menyebabkan plasenta previa (Rao et al, 2012). Faktor lain yang
dapat mempengaruhi frekuensi pasenta previa yaitu paritas. Ibu dengan multipara dikarenakan
berkurangnya vaskularisasi dan perubahan kondisi desidua menjadi atrofi karena persalinan
sebelumnya (Halimi, 2011). Plasenta dengan vaskularisasi yang tidak cukup kemudian
melakukan perluasan sampai menutupi seluruh bagian jalan lahir (Cresswell, 2013). Hasil
penelitian oleh Ahmed tentang kejadian plasenta previa di Sudan dan Saudi Arabia pada ibu
multipara >3 memiliki risiko 28.75% untuk mengalami kejadian plasenta previa (Ahmed, 2017).
Persalinan sectio caesarea menjadi salah satu faktor dalam meningkatkan keselamatan ibu dalam
persalinan (Nankali et al, 2014). Riwayat persalinan sectio caesarea dapat menjadi salah satu
faktor kejadian plasenta previa, dikarenakan jaringan parut yang terbentuk pada endometrium
kelak mengakibatkan endometrium tidak siap sebagai tempat implantasi plasenta (Rao et al,
2012). Hasil penelitian di RSUD Abdoel Moeloek Bandar Lampung tahun 2016 menunjukan
tidak terdapat pengaruh antara paritas dan riwayat sectio caesarea dengan kejadian plasenta
previa (Lismiati, 2017). Berdasarkan paparan diatas, masih terdapat perbedaan hasil mengenai
adanya hubungan usia, paritas, dan riwayat sectio caesarea dengan kejadian plasenta previa,
maka peneliti tertarik untuk meneliti hubungan usia, paritas, dan sectio caesarea dengan kejadian
plasenta previa di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Periode 1 Januari 2017 – 31 Desember 2017.
1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas diperoleh pertanyaan penelitian
sebagai berikut “Adakah hubungan usia, paritas, dan sectio caesarea dengan kejadian plasenta
previa di RSI Sultan Agung Semarang?”
1.3.1. Tujuan Umum Mengetahui hubungan usia, paritas, dan sectio caesarea dengan kejadian
plasenta previa.
3.2.1.Mengetahui hubungan usia dengan kejadian plasenta previa di RS Islam Sultan Agung
Semarang.
1.4.1. Manfaat Teoritis Sebagai sumber informasi dan pengetahuan dalam melakukan penelitian
lebih lanjut terkait hubungan usia, paritas, dan riwayat sectio caesarea dengan kejadian plasenta
previa.
1.4.2.1.Bagi Institusi Pendidikan Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan
mahasiswa fakultas keperawatan untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang
plasenta previa.
1.4.2.2.Bagi Tenaga Kesehatan Sebagai masukan dan bahan informasi bagi tenaga kesehatan
yang dapat digunakan untuk memberikan pelayanan persalinan secara optimal.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Plasenta previa, perdarahan yang terjadi pada implantasi plasenta, yang menutupi sebagian atau
seluruh ostium uteri internum. Dasar diagnosis gangguan ini meliputi adanya perdarahan tanpa
rasa sakit ; keadaan umum setelah perdarahan tergantung pada keadaan umum sebelumnya,
jumlah, kecepatan, dan lamanya perdarahan serta menimbulkan gejala klinis pada ibu dan janin;
perut ibu lemas sehingga mudah meraba bagian terendah; terdapat kelainan letak atau bagian
terendah belum masuk PAP.
Gejalaklinis ibubergantung pada keadaan umum dan jumlah darah yang hilang, yang bersifat
sedikit demi sedikit atau dalam jumlah besar dalam waktu singkat; terjadi gejala kardiovaskuler
dalam bentuk frekuensi nadi meningkat dan tekanan darah menurun, anemia disertai ujung jari
dingin, perdarahan banyak dapat menimbulkan syok sampai kematian.
3.2 Saran
Ciri khas plasenta previa adalah perdarahan yang tidak disertai rasa sakit. Oleh karena itu tidak
boleh dilakukan pemeriksaan dalam untuk menegakkan diagnosis, kecuali dilakukan di kamar
operasi menjelang tindakan. Karena akan merusak keseimbangan bekuan darah dan akan
menimbulkan perdarahan baru. Dalam skema menghadapi plasenta previa dapat dilakukan
tindakan oleh bidan yang menghadapinya dengan cara berikut :
b. Jangan melakukan pemeriksaan dalam karena akan berakibat perdarahan tambah banyak.
c. Segera lakukan tindakan rujukan ke rumah sakit dengan fasilitas yang cukup untuk
tindakan operasi dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Rukiyah, Ai Yeyeh, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan 4 Patologi. Jakarta : Trans Info Media
Manuaba, Ida Bagus Gde, dkk. 2007. Buku Pengantar Obtetri. Jakarta : EGC
Norma, Nita, dkk, 2013. Asuhan Kebidanan Patologi Teori dan Tinjauan Kasus. Yogyakarta :
Nuha Medika
Winkjosastro, Hanifa, dkk. 2011. Ilmu kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
Ayah Bunda, 2012, Plasenta Previa Dalam Kehamilan diakses pada tanggal 12 november 2013,
http://ayahbunda.co.id/Artikel/Gizi+dan+Kesehatan/placenta.previa.pada.kehamilan/001/001/64
2/1/4
Antar Sumbar, 2013, Kematian Ibu dan Bayi Sumbar Jauh dari Target MDGsdiakses pada
tanggal 15 November 2013,http://www.antarasumbar.com/berita/pariaman/d/6/291693/kematian-
ibu-dan-bayi-sumbar-jauh-dari-target-mdgs.html