Anda di halaman 1dari 11

PEMERIKSAAN FISIK PADA ANAK

OLEH :
ANGELA THEODORA1911009
ANGGA KURNIAWAN 1911010
NURMALA VOLLY SINAGA 1911112
ROHANA 1911137
SANYA FEBRIANA 1911144
SURI RAHAYU 1911164
TANIA DIAH MASITAH 1911167
TUTI SRIWAHYUNI 1911174
VIKA RIA ANDINA 1911177
DOSEN PEMBIMBING: ARFAH MAY SYARA, S.Kep,Ns,M.Kep
Pengertian Pemeriksaan Fisik Anak

•Pemeriksaan fisik adalah salah satu komponen pengkajian secara menyeluruh


tentang kesehatan pasien yang bersifat objektif yang terdiri dari tiga komponen
yaitu : wawancara dan riwayat kesehatan pasien, pengamatan umum dan tanda-
tanda vital, dan pemeriksaan fisik meliputi evaluasi diagnostic, interpretasi klinis,
terapi dan tindak-lanjut.
•Pemeriksaan fisik adalah sebuah proses dari seorang tenaga kesehatan dalam
memeriksa tubuh pasien untuk menemukan tanda klinis penyakit.
•Pemeriksaan fisik merupakan peninjauan dari ujung rambut sampai ujung kaki
pada setiap sistem tubuh yang memberikan informasi objektif tentang klien dan
memungkinkan perawat untuk membuat penilaian klinis
•Sedangkan pemeriksaan fisik pada anak yaitu pengkajian yang dilakukan pada
anak yang bertujuan untuk memperoleh data status kesehatan anak serta dapat
dijadikan sebagai dasar dalam menegakkan diagnosis.
Parameter Penilaian Pertumbuhan Fisik

Ukuran Antropometri
Untuk menilai pertumbuhan fisik anak, sering digunakan ukuran-ukuran
antopometrik yang dibedakan menjadi dua kelompok yang meliputi :
Tergantung umur (age dependence)
-Berat badan (BB) terhadap umur
-Tinggi badan atau panjang badan (TB) terhadap umur
-Lingkar kepala (LK) terhadap umur
-Lingkar lengan atas (LLA) terhadap umur
Kesulitan menggunakan cara ini adalah menetapkan umur anak yang
tepat, karena tidak semua anak mempunyai catatan mengenai tanggal
lahirnya
Parameter Penilaian Pertumbuhan Fisik

Tidak Tergantung umur


BB terhadap TB
LLA terhadap TB (QUAC Stick= Quacker Arm Circumference, Measuring Stick
)
Lain-lain : LLA dibandingkan dengan standart atau baku, lipatan kulit pada
tricep, subskapular, abdominal dibandingkan dengan baku
Kemudian hasil pengukuran antropometik tersebut dibandingkan dengan suatu
satuan baku tertentu,misal baku harvard, NCHS, atau baku nasional disamping itu
masih ada ukuran antropometrik lainnya, yang dipakai untuk keperluan khusus,
misal pada khasus dengan kelainan bawaan atau untuk menentukan jenis
perawakan, antara lain :
Lingkar dada, lingkar perut dan lingkar leher
Panjang jarak antara dua titik tubuh, seperti biakromial untuk lebar bahu,
bitrokanterik untuk lebar pinggul, bitemporal untuk lebar kepala dll.
Parameter Penilaian Pertumbuhan Fisik

-Berat Badan
Berat badan adalah ukuran antropometrik terpenting, dipakai pada setiap kesempatan
memeriksa kesehatan anak pada semua kelompok umur. Berat badan merupakan
hasil peningkatan atau penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh, antara lain
tulang, otot, lemak, cairan tubuh dan lain lainnya.
-Tinggi Badan
Keistimewaan ukuran antropometrik tinggi badan adalah ukuran tinggi badan pada
masa pertumbuhan meningkat terus sampai tinggi maksimal yang dicapai. Walaupun
kenaikan tinggi badan ini berfluktuasi dimana tinggi badan meningkat pesat pada
masa bayi kemudian melambat dan menjadi pesat kembali, selanjutnya melambat
lagi dan akhirnya berhenti pada saat berusia 18-20 tahun.
-Lingkar Kepala
Lingkar kepala menunjukan volume intrakranial atau dapat digunakan menaksir
pertumbuhan otak. Apabila otak tidak tumbuh normal maka otak kecil sehingga pada
Lingkar Kepala yang lebih kecil dari kepala, menunjukan retardasi nental.
Parameter Penilaian Pertumbuhan Fisik
-Lingkar Lengan Atas
Lingkar lengan atas (LLA) mencerminkan tumbuh kembang jaringan lemak dan otot
yang tidak terpengaruh banyak oleh keadaan cairan tubuh dibandingkan dengan berat
badan. LLA dapat dipakai untuk menilai keadaan gizi atau tumbuh kembang pada
kelompok umur prasekolah. Laju tumbuh lambat, dari 11cm pada saat lahir menjadi
16 cm pada saat umur 1 tahun.
-Lipatan Kulit
Tebalnya lipatan kulit pada daerah triseps dan subskapula merupakan refleksi tumbuh
kembang jaringan lemak dibawah kulit yang mencerminkan kecukupan energi. Dalam
keadaan defisiensi lipatan kulit menipis dan sebaliknya menebal jika masukan energi
berlebihan.
Metode Pemeriksaan Fisik pada Anak

1. Insfeksi (dilihat)
2. Palpasi (diraba)
3. Perkusi (diketuk)
4. Auskultasi (didengar menggunakan stetoskop)
Macam-macam Pemeriksaan Fisik pada
Anak
-Pemeriksaan Keadaan Umum
Pemeriksaan ini terdiri atas pemeriksaan status kesadaran, status
gizi, tanda-tanda vital, dan lain-lain.
-Pemeriksaan Kesadaran
Pemeriksaan ini dilakukan untuk menilai status kesadaran anak,
ada dua macam penilaian status kesadaran, yaitu :
1. Penillaian secara kualitatif, meliputi:
Composmentis, yaitu anak mengalami kesadaran penuh dengan
memberikan respon yang cukup terhadap stimulus yang
diberikan.
Apatis, yaitu anak acuh tak acuh terhadap keadaan sekitarnya.
Macam-macam Pemeriksaan Fisik pada
Anak
2. Penilaian kesadaran secara kuantitatif dapat diukur melalui penilaian skala
koma (Glasgow) yang ditanyakan dengan GCS (Glasglow coma scale) dengan
nilai dibawah 10 disebut koma.
-Pemeriksaan Status Gizi
Penilaian status gizi dapat dilakukan dengan melakukan beberapa pemeriksaan,
seperti pemeriksaan antropometri yang meliputi pemeriksaan berat badan, tinggi
badan, lingkar lengan atas, pemeriksaan klinis, dan laboratorium yang dapat
digunakan untuk menentukan status gizi anak.
-Pemeriksaan Nadi
Pemeriksaan nadi seharusnya dilakukan dalam keadaan tidur atau istirahat.
Pemeriksaan nadi dapat dilakukan bersamaan dengan pemeriksaan denyut
jantung untuk mengetahui adanya pulsus deficit yang merupakan denyut
jantung yang tidak cukup kuat untuk menimbulkan denyut nadi, sehingga
denyut jantung lebih tinggi daripada denyut nadi.
Kesimpulan
Pemeriksaan fisik pada anak bertujuan untuk memperoleh data status
kesehatan anak serta dapat dijadikan sebagai dasar dalam menegakkan
diagnosis. Pemeriksaan dilakukan melalui head to toe (dari ujung
kepala sampai ujung kaki) dengan cara inspeksi, palpasi, auskultasi,
dan perkusi. Pemeriksaan dimulai dari keadaan umum, pemeriksaan
kulit, kuku, rambut, dan kelenjar getah bening, pemeriksaan kepala dan
leher, pemeriksaan dada, pemeriksaan payudara,pemeriksaan paru,
pemeriksaan jantung, pemeriksaan tulang belakang dan ekstremitas,
dan pemeriksaan neurologis. Apabila hasil pemeriksaan dalam keadaan
normal, maka anak dalam keadaan sehat. Dan apabila hasil
pemeriksaan anak terdapat tanda-tanda ketidaknormalan, maka perlu
dilakukan tindakan segera.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai