Buku Panduan Paten
Buku Panduan Paten
1
A. Pengantar
Perkembangan era digital dan
perdangan bebas memberikan peluang untuk
lebih mudah mendapatkan informasi pun
meniru dan bahkan mencuri ide orang lain.
Dengan adanya ketentuan Hak Kekayaan
Intelektual (HKI) maka perlindungan terhadap
ide dan gagasan kita di lindungi. HKI sebagai
system yang melindungi Kekayaan
Intelektual (KI) akan memberikan dampak
yang positif terhadap pengembangan ilmu
pengetahuan dan temuan baru untuk
kepentingan masyarakat luas.
Sekolah vokasi sebagai institusi Pendidikan yang terus mengembangan inovasi
dan temuan baru sudah selayaknya mengembangkan dan menggalakkan perlindungan
terhadap kekayaan intelektual (KI) tersebut. Kegiatan hibah prototipe dan paten untuk
mahasiswa Sekolah Vokasi dimaksudkan untuk mencatat dan melindungi temuan
mahasiswa. Selain itu kegiatan hibah ini memacu mahasiswa dan dosen untuk
memperkaya temua-temuan mereka yang kemudian di patenkan. Pada tahun 2021
Sekolah Vokasi UNDIP mengadakan untuk pertama kali hibah prototipe dan paten.
Luaran kegiatan hibah ini adalah paten dan prototipe Sekolah Vokasi UNDIP yang
tercatat dalam Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM
meningkat dalam sisi kuantitas. Dengan banyaknya paten dan prototipe yang tercatat
tersebut, maka dalam kurun waktu kedepan fungsi Sekolah Vokasi sebagai institusi
Pendidikan professional dapat diakui oleh dunia usaha. Hal ini akan meningkatkan nilai
tawar lulusan Sekolah Vokasi dalam mencari pekerjaan.
2
C. Tujuan Program Hibah Prototipe dan Paten
Tujuan program Hibah Prototipe dan Paten Sekolah Vokasi ini adalah:
1. Meningkatkan perolehan, perlindungan terhadap Kekayaan Intelektual (KI)
khususnya Paten dan Prototipe dengan menggali secara maksimal potensi KI
yang diperoleh dari hasil kegiatan penelitian dan pengembangan inovasi
2. Memberikan pengetahuan tentang paten dan prototipe melaui pembuatan
dokumen spesifik permohonan paten.
3. Meningkatkan jumlah Paten dari Sekolah Vokasi UNDIP yang tercatat dalam
Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM dan
dapat dimanfaatkan oleh masyarakay secara luas.
4. Memberikan manfaat dari hasil riset yang dilakukan oleh civitas akademik
Sekolah Vokasi UNDIP yang dapat digunakan secara langsung oleh
masyarakat umum.
3
Paten menurut Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan
HAM merupakan hak eksklusif inventor atas invensi di bidang teknologi untuk selama waktu
tertentu melaksanakan sendiri atau memberikan persetujuan kepada pihak lain untuk
melaksanakan invensinya. Sedangkan yang dimaksud invensi adalah ide inventor yang
dituangkan ke dalam suatu kegiatan pemecahan masalah yang spesifik di bidang teknologi,
dapat berupa produk atau proses atau penyempurnaan dan pengembangan produk atau
proses. Inventor adalah seseorang yang secara sendiri atau beberapa orang, yang secara
bersama-sama melakukan ide yang dituangkan ke dalam kegiatan yang menghasilkan
invensi. Berdasarkan substansi dan beberapa ketentuan paten di bedakan menjadi paten
dan paten sederhana. Kedua jenis paten tersebut dapat digunakan untuk melindungi hasil
karya (kekayaan intelektrual) dari pengguna yang tidak bertanggung jawab.
Program Hibah Prototipe dan Paten ini diselenggarakan oleh Sekolah Vokasi
UNDIP yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah paten dan prototipe. Program ini di
peruntukkan kepada mahasiswa dan dosen di lingkungan Sekolah Vokasi. Luaran dari
program ini adalah sertifikat paten yang di keluarkan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan
Intelektual Kementerian Hukum dan HAM sebagai Kekayaan Intelektual civitas akademik
Sekolah Vokasi UNDIP.
4
6. Setiap mahasiswa sekolah vokasi maksimal boleh mengikuti/terbagung dalam
2 judul hibah (sebagai ketua dan anggota atau angota dan anggota, tidak boleh
sebagai ketua dab ketua)
7. Proposal hibah di setujui oleh Ketua Departemen atau Ketua Program Studi
dan submit (unggah) ke email UPPM (uppm.sv.undip@gmail.com dengan
Subject Email: Judul_Paten atau Judul_Prototipe)
8. Kelompok Hibah yang dinyatakan lolos wajib mengikuti sosialisasi dan
coaching prototipe dan paten.
9. Setiap kelompok wajib membuat laporan pertanggungjawaban penggunaan
keuangan Negara sesuai dengan ketentuan yang ada di Sekolah Vokasi.
Usulan Pelaksanaan
Sosialisasi Penandatanganan
Proposal Kegiatan (16
Paten (10 Apr Kontrak Hibah (16
(Maks. 8 April April 2021) Apr - 30 Sept
2021)
2021) 2021)
Pendaftaran
Finish
Evaluasi
Coaching 2 (1 Produk Paten
Hibah (1 Okt
Sept 2021) (Maks 30
2021)
Sept. 2021)
5
b) Bidang Teknik Invensi
c) Latar Belakang
d) Uraian Singkat Invensi
e) Target Paten/Prototipe
4) Rencana Anggaran
5) Rencana Penjadwalan
6) Lampiran Curriculum vitae Pengusul
I. Lampiran
1. Halaman Sampul/Judul (Warna Biru Muda)
JUDUL PROTOTIPE/PATEN
TIM PENGUSUL
Ketua (Nama Lengkap dan NIM)
Anggota Tim
(Nama Lengkap dan NIM)
Dosen Pembimbing
(Nama Lengkap dan NIP/NIDN)
6
2. Halaman Pengesahan
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL HIBAH PROTOTIPE/PATEN*)
Anggota (1) :
a. Nama Lengkap : …………………………………………………………
b. NIM : …………………………………………………………
c. Asal Prodi : …………………………………………………………
d. Nomor HP/WA : …………………………………………………………
Anggota (n) :
a. Nama Lengkap : …………………………………………………………
b. NIM : …………………………………………………………
c. Asal Prodi : …………………………………………………………
d. Nomor HP/WA : …………………………………………………………
Dosen Pembimbing :
a. Nama :
b. NIP/NIDN :
c. Asal Prodi :
d. Nomor HP/WA :
Lama Hibah : 6 (enam) bulan
Biaya Penelitian : …………………
Sumber Dana : DPA SEKOLAH VOKASI Undip Tahun 2021
7
3. Contoh Draft Paten
8
1
Deskripsi
besar dibandingkan dengan partikel sejenis dalam ukuran besar. Hal ini
membuat nanomaterial bersifat lebih reaktif. Reaktivitas material
ditentukan oleh atom-atom di permukaan, karena hanya atom-atom
tersebut yang bersentuhan langsung dengan material lain.
5 Penelitian material skala nanometer mengalami peningkatan yang
cukup signifikan dengan ditandai oleh berbagai penemuan baru untuk
berbagai aplikasi diantaranya carbon nanotubes (CNT). Material carbon
nanotubes (CNT) pertama kali ditemukan oleh Iijima pada tahun 1991
telah membuka paradigma baru dalam dunia sains material. Material
10 carbon nanotubes (CNT) ini memiliki susunan yang luar biasa dalam hal
sifat elektronik, magnetik maupun mekaniknya. Material carbon
nanotubes (CNT) juga dapat meningkatkan kemampuan penyimpanan
ion-ion sehingga akan meningkatkan rapat energi maupun rapat daya
jika diaplikasikan sebagai superkapasitor.
15 Beberapa metode untuk penumbuhan material carbon nanotubes
(CNT) telah dilakukan untuk memproduksi dalam skala besar. Ada
beberapa metode yang digunakan, antara lain arc discharge, laser
ablation, chemical vapor deposition (CVD) maupun pyrolysis. Pada metode
yang berbasis arc discharge, laser ablation maupun CVD, biasanya
20 dibutuhkan sistem vakum di dalam pengoperasiannya. Pada metode
pyrolysis tidak membutuhkan vakum dengan bahan dasar yang
digunakan berupa benzena sebagai sumber karbon dan metallocenes
atau metal chloride sebagai sumber katalis yang tidak bersifat toksik.
Material carbon nanotubes (CNT) yang dihasilkan dengan struktur MWNT
25 (multiwalled nanotubes) berupa material karbon berbentuk tabung
ukuran nano dengan banyaknya dinding tabung lebih dari 1 (satu).
Metode ini lebih sederhana dibandingkan dengan metode lainnya dan
dapat digunakan untuk memproduksi material carbon nanotubes (CNT)
dalam skala yang besar.
30 Penemuan ini berhubungan dengan penumbuhan material carbon
nanotubes (CNT) dengan struktur tabung berdiri dan berlapis di atas
substrat silikon menggunakan metode pyrolysis dan dapat dimanfaatkan
untuk aplikasi superkapasitor. Material carbon nanotubes (CNT) memiliki
3
Tabel 1
Perwujudan lain dari invensi ini lebih lanjut dapat diketahui bahwa
parameter optimum penumbuhan material carbon nanotubes (CNT)
5 adalah pada temperatur 900C dengan ukuran diameter tabung material
carbon nanotubes (CNT) antara 20-50 nm.
Metode penumbuhan material carbon nanotubes (CNT) dicirikan
dimana struktur tabung carbon nanotubes (CNT) yang berdiri dan
berlapis yang meliputi langkah-langkah: menyiapkan prekursor untuk
10 proses penumbuhan carbon nanotubes (CNT) dengan mencampurkan 0,6
gram ferrocene (98%) ke dalam 10 ml benzene (99,7%) pada temperatur
kamar, tekanan 1 atm sambil diaduk selama 15 menit; menyimpan
prekursor ke dalam tabung injeksi (5); menempatkan substrat silikon (Si)
(3) dalam tabung quartz (1); melakukan termal cleaning dengan
15 mengalirkan gas inert, Nitrogen (N2) atau Argon (Ar) (4) ke dalam tabung
quartz (1) sambil menaikkan temperatur furnace (2) dari temperatur
kamar ke temperatur penumbuhan 700 - 1000C; menginjeksi precursor;
dan mengambil produk material carbon nanotubes (CNT).
Dalam perwujudan dari invensi ini menginjeksi prekursor ke dalam
20 tabung quartz (1) dengan kecepatan injeksi 20-40 ml/jam untuk
menghasilkan 1 (satu) lapisan carbon nanotubes (CNT) berdiri di atas
substrat silikon (Si).
Dalam perwujudan lebih lanjut dari invensi ini menginjeksi selama
15–45 menit pada temperature 900C akan menghasilkan ketebalan
25 lapisan carbon nanotubes (CNT) sebesar 10–30 m dengan ukuran
diameter tabung CNT antara 20-50 nm.
Dalam perwujudan lebih lanjut dari invensi ini penambahan lapisan
kedua carbon nanotubes (CNT) dapat dilakukan dengan cara yang sama
6
10
15
20
25
30
8
Abstrak
20
25
30
9
10
Gambar 1
15
20
25
(a) (b)
Gambar 2
30
10
(a) ( (b)
)
(c) (d)
Gambar 3
10