BERSAMA
Pasal 1 : Para Pihak
o BAB II : UMUM
Pasal 2 : Luas Kesepakatan
Pasal 3 : Kewajiban Pengusaha Dan Serikat Pekerja
Pasal 4 : Pengakuan Hak-Hak
Pasal 5 : Fasilitas, Bantuan Dan Jaminan Bagi Serikat
Pekerja
Pasal 6 : Pengurus Serikat Pekerja
Pasal 7 : Pungutan Iuran
o BAB III : HUBUNGAN KERJA
Pasal 8 : Penerimaan Karyawan Baru
Pasal 9 : Persyaratan Menjadi Karyawan
Pasal 10 : Karyawan Masa Percobaan
Pasal 11 : Penilaian
Pasal 12 : Peninjauan Pangkat, Jabatan Dan Alih Tugas
Pasal 13 : Perjalanan Dinas
o BAB IV : WAKTU KERJA
Pasal 14 : Hari Dan Jam Kerja
Pasal 15 : Kalender Kerja
Pasal 16 : Lembur
o BAB V : TATA TERTIB KERJA
Pasal 17 : Disiplin Kerja
Pasal 18 : Sanksi
o BAB VI : PENGUPAHAN
Pasal 19 : Pengertian Upah
Pasal 20 : Tunjangan
Pasal 21 : Pajak Penghasilan
Pasal 22 : Peninjauan Upah
Pasal 23 : Upah Selama Sakit Berkepanjangan
o BAB VII : TUNJANGAN HARI RAYA DAN BONUS
Pasal 24 : Tunjangan Hari Raya
Pasal 25 : Bonus Tahunan
Pasal 26 : Insentif Produktivitas
o BAB VIII : IZIN TIDAK BEKERJA & ISTIRAHAT
Pasal 27 : Izin Tidak Bekerja
Pasal 28 : Istirahat
o BAB IX : JAMINAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN &
JAMINAN KECELAKAAN DILUAR JAM KERJA
Pasal 29 : Jaminan Sosial Tenaga Kerja
Pasal 30 : Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Pasal 31 : Kecelakaan Kerja
Pasal 32 : Keselamatan Kerja
Pasal 33 : Pemeriksaan Kesehatan
Pasal 34 : Pakaian Dan Perlengkapan Kerja
Pasal 35 : Kesempatan Membeli Hasil Produksi
Perusahaan
Pasal 36 : Masa Persiapan Pensiun (MPP)
Pasal 37 : Peribadatan Dan Ziarah
Pasal 38 : Olahraga, Kesenian Dan Rekreasi
Pasal 39 : Bantuan
Pasal 40 : Santunan Kematian
Pasal 41 : Pinjaman
Pasal 42 : Koperasi Karyawan
Pasal 43 : Pendidikan
Pasal 44 : Transport
Pasal 45 : Makan
Pasal 46 : Penghargaan
o BAB X : PENYELESAIAN PENGADUAN DAN KELUH KESAH
Pasal 47 : Penyelesaian Pengaduan Dan Keluh Kesah
Pasal 48 : Tata Cara Penyampaian Pengaduan Dan
Keluh Kesah
o BAB XI : PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
Pasal 49 : Umum
Pasal 50 : Hak Karyawan Akibat Pemutusan Hubungan
Kerja
Pasal 51 : Uang Pesangon, Uang Penghargaan Masa
Kerja, Uang Penggantian Hak Dan Uang Pisah
Pasal 52 : Pengertian Upah Dalam Hal Pemberian Uang
Pesangon, Uang Penghargaan Masa Kerja, Uang
Penggantian Hak, Uang Pisah Dan Hak Pensiun
Pasal 53 : Akibat Pemutusan Hubungan Kerja
o BAB XII : PENUTUP
Pasal 54 : Landasan Hukum
Pasal 55 : Lampiran
Pasal 56 : Masa Berlaku, Perubahan Dan Perpanjangan
Pasal 57 : Ketentuan Tambahan
Ichiro Suganuma selaku Direktur Utama, dan Heru Santoso selaku Wakil
Direktur Utama
Alamat : JI. Raya Bogor Km. 29, Rt. 01, Rw. 03, Kel. Pekayon, Kec. Pasar
Rebo, Jakarta Timur, 13710
Alamat : JI. Raya Bogor Km. 29, Rt. 01, Rw. 03, Kel. Pekayon, Kec. Pasar
Rebo, Jakarta Timur, 13710
BAB II : UMUM
PASAL 2 : LUAS KESEPAKATAN
Perjanjian Kerja Bersama ini berlaku untuk karyawan pangkat K dan S
3.Kedua belah pihak saling menghormati dan tidak mencampuri urusan internal
masing-masing.
PASAL 5 : FASILITAS, BANTUAN DAN JAMINAN BAGI SERIKAT
PEKERJA
4.Sekretaris
4.Dinyatakan sehat untuk bekerja oleh dokter yang ditunjuk oleh Pengusaha.
e.Masa percobaan ini diperhitungkan sebagai masa kerja apabila pekerja yang
bersangkutan diangkat sebagai Karyawan tetap.
2.Ketentuan masa percobaan tidak berlaku bagi Karyawan baru yang diangkat
dari Karyawan Waktu Tertentu.
PASAL 11 : PENILAIAN
2.Pada dasamyajumlah hari kerja adalah 5 (lima) atau 6 (enam) hari dalam seminggu.
3.Pengaturan hari kerja, jam kerja dan jam kerja shift disesuaikan dengan izin
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, yang diatur sebagai berikut :
Istirahat 45 menit
4.Istirahat mingguan bagi Keamanan dan atau Sistem kerja 3 (tiga) shift 4
(empat) regu, diatur sesuai dengan jam kerja beregu yang jatuh harinya tidak
sama dengan bagian produksi dan administrasi lainnya.
PASAL 16 : LEMBUR
1.
a.Karyawan yang diminta bekerja lebih dari ketentuan jam kerja diperhitungkan
dengan upah lembur berdasarkan peraturan perundangan.
3.Yang dimaksud upah sebagaimana dimaksud pada ayat 2 pasal ini ialah
Upah pokok + Tunjangan Tetap (pasal 20 ayat 2)
4.Yang dimaksud hari yang diliburkan sesuai ayat 2c pasal ini, ialah hari-hari
kerja pada kalender kerja yang ditetapkan Pengusaha yang oleh karena satu
dan lain hal perusahaan diliburkan.
2.Disiplin kerja terdiri dari kewajiban Karyawan dan larangan yang harus
dipatuhi oleh seluruh Karyawan dan diatur lebih lanjut dalam lampiran 8a, 8b
dan 8c dari Perjanjian Kerja Bersama ini.
PASAL 18 : SANKSI
Peringatan Lisan
Peringatan Tertulis I
Peringatan Tertulis II
Peringatan Tertulis III (keras)
Pemberhentian sementara atau schorsing
Pemutusan Hubungan Kerja
a.Apabila dalam 6 (enam) bulan pada masa Peringatan Tertulis III (Keras)
Karyawan melakukan pelanggaran lagi atas kewajiban dan larangan dalam
Perjanjian Kerja Bersama ini, maka kepadanya dikenakan sanksi Schorsing
dan atau Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
b.Schorsing dilaksanakan selama-lamanya 15 (Iima belas) hari kerja, dan
apabila persoalannya belum dapat diselesaikan, diperpanjang sampai dengan
adanya keputusan yang definitif
BAB VI : PENGUPAHAN
PASAL 19 : PENGERTIAN UPAH
1.Yang dimaksud dengan upah ialah pendapatan Karyawan terdiri dari upah pokok dan
tunjangan-tunjangan yang berhak diterima.
PASAL 20 : TUNJANGAN
1.Disamping upah pokok, Perusahaan memberikan tunjangan-tunjangan sebagai berikut:
a.Tunjangan Keluarga
b.Tunjangan Perumahan
c.Tunjangan Bahasa
d.Tunjangan Shift
2.Peninjauan upah Karyawan dapat berupa peninjauan upah pokok dan atau
peninjauan tunjangan-tunjangan.
3.Peninjauan upah pokok didasarkan pada tabel kenaikan upah pokok yang mcngacu
kepada tingkat inflasi 12 bulan (periode tahun buku/ takwim) untuk wilayah DKI Jakarta
yang dikeluarkan oleh Biro Pusat Statistik dan penilian, kinerja perorangan, kondisi
perusahaan serta mempertimbangkan kenaikan upah minimum yang berlaku di Provinsi
DKI Jakarta.
4.Tabel kenaikan upah pokok berisi rentang kenaikan upah sebesar inflasi +/-
Alpha, dimana besaran Alpha harus dirundingkan oleh Para Pihak.
2.Apabila setelah 24 bulan tersebut dengan surat keterangan dokter, Karyawan yang
bersangkutan tidak mampu untuk bekeja Iagi karena mengalami sakit fisik maupun
mental, maka hubungan kerjanya dapat diputuskan dengan pensiun dini.
b.Bagi Karyawan yang mempunyai masa kerja kurang dari 12 (dua belas)
bulan, besarnya Tunjangan Hari Raya adalah proporsional dengan masa kerja
yakni dengan perhitungan :
3.Tunjangan Hari Raya dibayarkan 20 (dua puluh) hari sebelum Hari Raya Idul
Fitri bagi yang beragama Islam dan 20 (dua puluh) hari sebelum Hari Raya
Natal bagi yang beragama lain berdasarkan upah terakhir dan hanya diberikan
kepada Karyawan yang masih terdaftar pada bulan Tunjangan Hari Raya
dibayarkan.
Angka Dasar
K 2.0
S 2.5
(Bobot x Pencapaian)
Operating Profit (60%) vs BP (60%) A 0.36 x A
vs LY (40%) B 0.24 X B
Operating Profit/ Head (40%) vs BP (60%) C 0.24 x C
vs LY (40%) D 0.16 X D
* Keterangan:
Grade G7 G6 G5 G4 G3 G2 G1
K 0% 85% 90% 95% 103% 110% 115%
S 0% 80% 87% 93% 105% 112% 120%
Keterangan:
Y = Jumlah bulan kerja periode bulan April s/d Maret ( Tahun Fiskal)
Contoh :
Pembayaran bonus tahunan tahun buku 2007 yang jatuh pada bulan April 2008
didasarkan pada upah April 2007.
a.
2.
a.Bagi Karyawan yang mengikuti ujian sekolah diberikan izin tidak bekerja
sesuai dengan waktu yang diperlukan dengan memperlihatkan bukti yang sah
maksimum 3 (tiga) hari, selebihnya diperhitungkan sebagai istirahat tahunan
PASAL 28 : ISTIRAHAT
1.ISTIRAHAT TAHUNAN
b. Istirahat tahunan diberikan selama 12 (dua belas) hari kerja setelah karyawan bekerja
selama 12 (dua belas) bulan berturut-turut dengan mengajukan permohonan terlebih
dahulu dan mendapat persetujuan dan atasannya selambat-lambatnya 1 (satu) minggu
sebelum tanggal pelaksanaan.
c. Istirahat tahunan dapat digunakan pada awal tahun berikutnya setelah tahun
berjalan, kecuali untuk suatu kepentingan yang tak dapat ditangguhkan
dengan seizin Atasannya.
d. Istirahat tahunan tidak dapat ditimbun, kecuali untuk perjalanan antar pulau
atau ke luar negeri dengan seizin atasannya.
2.ISTIRAHAT PANJANG
c.Sisa hak Istirahat Panjang selama 1 (satu) bulan yang tidak digunakan oleh
karyawan dapat diberikan kompensasi uang ganti istirahat panjang dengan
perhitungan sebagai berikut:
3.ISTIRAHAT HAMIL
a.Istirahat hamil diberikan selama 45 (empat puluh lima) hari sebelum dan 45 (empat
puluh lima) hari sesudah melahirkan dan tidak dapat diperpanjang kecuali dengan
rekomendasi dokter yang ditunjuk oleh Perusahaan.
c.Istirahat hamil diberikan maksimum 60 (enam puluh) hari sesuai dengan keterangan
dokter/ bidan yang ditunjuk oleh Perusahaan, apabila yang bersangkutan melahirkan
sebelum waktunya atau keguguran.
d.Apabila 60 (enam puluh) hari setelah melahirkan temyata belum bisa masuk bekerja,
maka hal ini harus ditunjang dengan surat keterangan dokter yang ditunjuk oleh
Perusahaan.
4.ISTIRAHAT HAID :
Istirahat Haid dapat diberikan pada hari pertama dan kedua haid, selebihnya harus
dengan surat keterangan dokter.
a.Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), dengan jenis dan besar iurannya
ditanggung oleh masing-masing pihak sebagai berikut :
2.
a.Yang dimaksud istri/ suami adalah seorang istri/ suami yang sah, yang tidak
ada satu pihak pun menanggung pemeliharaan kesehatannya.
Tunjangan cacat
Tunjangan sementara tidak mampu bekerja
3.
a.Pengusaha menyediakan 2 (dua) pasang sepatu kerja dan kaos kaki untuk
Karyawan produksi serta 1 (satu) pasang untuk Karyawan non produksi setiap
tahun.
1.Karyawan yang telah mencapai usia 55 (lima puluh lima) tahun diputuskan
hubungan kerjanya dengan hak pensiun, didahului Masa Persiapan Pensiun
(MPP) selama 6 (enam) bulan.
5.Karyawan yang bermasa kerja minimal 3 (tiga) tahun dapat diberikan izin
untuk meninggalkan pekerjaan tanpa mengurangi hak apapun untuk:
a.Menunaikan ibadah haji pertama kali atas biaya dan tanggungan sendiri.
No Bantuan Jumlah
.
1 Melaksanakan perkawinan sekali selama bekerja di Perusahaan Rp. 600.000,- (Enam ratus ribu
rupiah)
2 Bantuan uang duka atas kematian istri/ suami, anak kandung/angkat Rp. 650.000.- (Enam ratus lima
sah dan orang tua kandung puluh ribu rupiah)
PASAL 41 : PINJAMAN
c.Pendidikan.
2.Maksimal total cicilan untuk pinjaman dari perusahaan dan koperasi adalah
35% dari upah sebulan dengan angsuran pengembalian maksimal 12 kali.
PASAL 43 : PENDIDIKAN
1.Untuk menjaga kelancaran peningkatan kegiatan atau kemajuan/ keterampilan
Karyawan itu sendiri dalam mengemban tugas dan tanggung jawabnya, maka Pengusaha
dapat memberikan/ mewajibkan Karyawan untuk mengikuti pendidikan di dalam atau di
luar negeri.
3.Pendidikan sepeni di maksud pada ayat 1 (satu) pasal ini antara lain:
a.Pendidikan Dasar
b.Pendidikan Promosi
c.Pendidikan ketrampilan dan pengetahuan khusus yang sesuai dengan bidang tugas/
pekerjaannya.
PASAL 44 : TRANSPORT
2.Jarak tempuh antara rumah dan tempat kerja yang kurang dari 1 (satu) km
tidak memperoleh penggantian uang transport.
PASAL 45 : MAKAN
1.Sesuai dengan persyaratan gizi kerja, Pengusaha menyediakan:
b.Makan siang.
c.Makan malam, apabila melakukan kerja lembur sampai jam 18.00 waktu setempat.
d.Makanan tambahan diberikan kepada Karyawan yang bekerja pada Shift II dan III serta
yang bekerja pada tempat kerja khusus.
3.Besarnya nilai uang makan yang disediakan oleh pihak ketiga akan
disampaikan oleh Pengusaha kepada Serikat Pekerja.
PASAL 46 : PENGHARGAAN
1.Piagam dan produk Perusahaan, bagi Karyawan yang mencapai masa kerja
30 (tiga puluh) tahun, atau yang telah mencapai usia 55 (lima puluh lima)
tahun atau yang mengambil Pensiun Muda dan belum pernah menerima
penghargaan sebelumnya.
Cacat total
Meninggal dunia
Mencapai usia 55 (lima puluh lima) tahun
4.Lembaga Kerjasama Bipartit ini terdiri dari minimal 6 (enam) orang wakil
Pengusaha dan 6 (enam) orang wakil Serikat Pekerja atau disesuaikan dengan
kebutuhan.
2.Tata cara penyampaian pengaduan dan keluh kesah diatur sebagai berikut:
a.Tingkat Pertama:
b.Tingkat Kedua:
Apabila penyelesaian tidak diperoleh pada tingkat pertama, maka pengaduan
diteruskan pada Lembaga Kerjasama Bipartit.
c.Tingkat Ketiga:
d.Tingkat Keempat:
a.Tingkat Pertama:
b.Tingkat Kedua:
c.Tingkat Ketiga:
Hubungan kerja dalam masa percobaan dapat diputuskan setiap saat oleh
Pengusaha dan/atau Karyawan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu dan
tanpa kewajiban apapun dari perusahaan.
b.Karyawan yang mangkir selama 5 (lima) hari kerja atau lebih berturut-turut
tanpa keterangan secara tertulis yang dilengkapi dengan bukti yang sah dan
telah dipanggil oleh perusahaan sebanyak 2 (dua) kali secara patut dan tertulis
dapat diputuskan hubungan kerjanya karena dikualifikasikan mengundurkan
diri.
1) Karyawan yang telah mencapai usia 55 (lima puluh lima) tahun baik pria
maupun wanita diputuskan hubungan kerjanya karena pensiun normal.
Bagi Karyawan yang mempunyai masa kerja 15 (lima belas) tahun atau usia 40
(empat puluh) tahun dapat mengajukan pensiun muda. Pelaksanaan ayat ini
dilakukan setelah mendengar pendapat Serikat Pekerja.
Karyawan yang oleh karena kondisi tlsik atau mental tidak memungkinkan
melaksanakan tugas, Pengusaha dapat memutuskan hubungan kerja dengan
hak pensiun muda, disertai rekomendasi dokter yang ditunjuk oleh Pengusaha
atas kesepakatan Serikat Pekerja.
Apabila setelah 24 (dua puluh empat) bulan tersebut dengan atau tanpa surat
keterangan dokter yang ditunjuk oleh Pengusaha, Karyawan yang
bersangkutan tidak mampu untuk bekerja lagi, maka hubungan kerjanya dapat
diputuskan.
a.lndisipliner Ringan
Karyawan yang diputuskan hubungan kerjanya setelah mendapatkan sanksi
peringatan tertulis I, II, III dan Schorsing secara berturut-turut.
b.Indispliner Berat
No Jenis PHK Uang Uang Uang Penggantian Hak THR Yang 6 Uang
Pesangon Penghargaan Istirahat Istirahat 15% Belum Bulan Pisah
masa kerja Tahunan Panjang Perumahan Diterima Upah
dan Pada Tahun
Pengobatan Berjalan
1 Dalam masa − − − − − − − −
Percobaan
2 Karena
Mengundurkan
diri :
a. Atas Kehendak − − √ √ − X X √
Sendiri (Pasa
51 aya
5.a)
b. 5 Hari Mangkir − − √ √ − X X √
(Pasa
51 aya
5.b)
3 Karena Melakukan
tindakan
indispliner :
a. Indisipliner √ (1x √ (1x √ √ √ X X X
ringan ketentuan ketentuan
Pasal 51 Pasal 51 (3))
(2))
b. Indispliner berat − − √ √ − X X √ Pasa
51 (3)
c. Karena X √ (1x √ √ √ X X X
penahanan ketentuan
Karyawan oleh Pasal 51 (3))
pihak yang
berwajib
No Jenis PHK Uang Uang Uang Penggantian Hak THR Yang 6 Uan
Pesangon Penghargaan Istirahat Istirahat 15% Belum Bulan Pisa
** masa kerja ** Tahunan Panjang Perumahan Diterima Upah
dan Pada Tahun
Pengobatan Berjalan
1 Pensiun Normal √ √ √ √ √ √* X X
(usia 55 tahun
2 Pensiun muda √ √ √ √ √ √* X
3 Pensiun cacat total √ √ √ √ √ √* √ X
4 Pensiun sakit √ √ √ √ √ √* X X
berkepanjangan
5 Karena meninggal √ √ √ √ √ √* √ X
dunia (Pensiun
Janda Duda)
Keterangan:
X = Tidak Berhak
√ = Berhak
√ * = THR dibayar proposional pada tahun berjalan
MK = Masa Kerja (dalam tahun)
THR = Tunjangan Hari Raya
**FormuIa = Uang Pesangon + Penghargaan Masa Kerja = 1,2 x MK x
Upah Terakhir ; atau = Uang Pesangon + Penghargaan Masa Kerja = (2
x Pasal 51 ayat 2) + Pasal 51 ayat 3
3 (tiga) tahun atau lebih tetapi kurang dari 6 (enam) tahun 2 bulan upah
6 (enam) tahun atau lebih tetapi kurang dari 9 (sembilan) tahun 3 bulan
upah
9 (sembilan) tahun atau lebih tetag kurang dari 12 (dua belas) tahun 4
bulan upah
12 (dua belas) tahun atau lebih tetapi kurang dari 15 (lima beIas) tahun
5 bulani upah
15 (lima belas) tahun atau lebih tetapi kurang dari 18 (delapan belas)
tahun 6 bulan upah
18 (delapan belas) tahun atau lebih tetapi kurang dari 21 (dua puluh
satu) tahun 7 bulan upah
21 (dua puluh satu) tahun atau lebih tetapi kurang dari 24 (dua puluh
empat) tahun 8 bulan upah
24 (dua puluh empat) tahun atau lebih 10 bulan upah
3 (tiga) atau lebih tetapi kurang dari 6 (enam) tahun 2,3 x upah
6 (enam) atau lebih tetapi kurang dari 9 (sembilan) tahun 3,45 x upah
9 (sembilan) atau lebih tetapi kurang dari 12 (dua belas) tahun 4,60 x
upah
12 (dua belas) atau lebih tetapi kurang dari 15 (lima belas) tahun 5,75 x
upah
15 (lima belas) atau lebih tetapi kurang dari 18 (delapan belas) tahun
6,90 x upah
18 (delapan belas) atau lebih tetapi kurang dari 21 (dua puluh satu)
tahun 8,05 x upah
21 (dua puluh satu) atau lebih tetapi kurang dari 24 (dua puluh empat)
tahun 9,20 x upah
24 (dua puluh empat) tahun atau lebih 11,50 x upah
Yang di maksud dengan upah dalam hal pemberian uang pesangon, uang
penghargaan masa kerja, uang penggantian hak dan hak pensiun adalah:
1.Upah pokok.
3.Nilai uang dari pakaian kerja dan makan yang diterima Karyawan secara
teratur.
i. Alat-alat kerja
v. Kunci Locker
Perjanjian Kerja Bersama ini dibuat dengan landasan hukum sebagai berikut:
PASAL 55 : LAMPIRAN
2.Apabila dalam jangka waktu tersebut di atas tidak ada masalah yang timbul,
maka Perjanjian Kerja Bersama ini dapat diperpanjang 1 (satu) tahun, kecuali
bila salah satu pihak memberitahukan secara tertulis kepada pihak lainnya
tentang keinginan untuk melakukan perubahan isi Perjanjian Kerja Bersama
ini.
4.Selama belum ada Perjanjian Kerja Bersama yang baru setelah masa
berlakunya Perjanjian Kerja Bersama ini berakhir, maka Perjanjian Kerja
Bersama ini tetap sah dan berlaku sampai tercapainya penandatanganan
Perjanjian Kerja Bersama yang baru.
BERITA ACARA
Periode 2012-2014
Pada hari ini Rabu tanggal 01 bulan Agustus tahun 2012 bertempat di PT Panasonic
Manufacturing Indonesia, Jakarta telah diadakan penandatanganan Perjanjran Kerja
Bersama (PKB) antara:
I.Pihak Perusahaan
dengan
Alamat Serikat Pekerja/Buruh : JI.Raya Bogor Km. 29, Rt. 001/003, Kel.
Pekayon, Kec. Pasar Rebo, Jakarta Timur 13710
Demikian Berita acara ini dibuat dengan sebenarnya pada hari dan tanggal
tersebut di atas untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya