Integrasi Pendidikan Lingkungan Hidup Pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Di Sekolah Dasar

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 11

INTEGRASI PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP

PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN


SOSIAL DI SEKOLAH DASAR

Pipit Andriani1
Afakhrul Masub Bakhtiar2
Guru SDN Balasklumprik I/434 Surabaya1
Dosen PGSD, Universitas Muhammadiyah Gresik2
pipitafit1987@gmail.com1 afakh1985@gmail.com2

Abstrak
Deteriorasi lingkungan ini ditandai dengan hilangnya sumber daya tanah, air, udara,
punahnya flora dan fauna liar, dan kerusakan ekosistem. Langkah konkret yang perlu
ditempuh salah satunya ialah pendidikan lingkungan hidup. Pendidikan Lingkungan
Hidup merupakan usaha melestarikan lingkungan dengan mengajarkan di sekolah
secara formal. Pendidikan Lingkungan Hidup bukanlah suatu bidang studi yang berdiri
sendiri. Namun, dapat diintegrasikan ke dalam suatu bidang studi di sekolah. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengintegrasikan Pendidikan Lingkungan Hidup ke dalam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di sekolah dasar. Jenis penelitian ini adalah
penelitian pustaka dengan metode studi dokumen. Hasil penelitian, bahwa Pendidikan
Lingkungan Hidup dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial di sekolah dasar melalui analisis kompetensi dasar.

Kata Kunci : integrasi, pendidikan lingkungan hidup, pembelajaran ilmu pengetahuan


sosial.

Abstract
Deterioration of the environment is characterized by the loss of soil resources, water, air,
the extinction of wild flora and fauna, and the damage to ecosystems. One of concrete
stepisenvironmental education. Environmental education is an effort to preserve the
environment by teaching in formal school. Environmental education is not an area of study
that stands alone. However, it can be integrated into a field of study in the school. The
purpose of this study is to integrate environmental education into learning Social Science in
primary schools. This research is a research library with study method document. The
results of the research, that environmental education can be integrated into learning Social
Science in primary schools through the analysis of basic competence.

Keywords : Integrated, Environmental Education, Social Science Education

PENDAHULUAN kehidupan manusia. Tingkat kerusakan alam pun


Kerusakan lingkungan hidup di meningkatkan risiko bencana alam. Penyebab
Indonesia semakin hari kian parah. Kondisi terjadinya kerusakan alam dapat disebabkan
tersebut secara langsung telah mengancam oleh dua faktor yaitu akibat peristiwa alam dan

100
101 Didaktika, Vol. 24, Nomor 1, September 2017

akibat ulah manusia. Kerusakan lingkungan akan datang.


hidup dapat diartikan sebagai proses deteriorasi Menurut Supardi (2013) dari sisi
atau penurunan mutu lingkungan. Deteriorasi manusia, masalah lingkungan disebabkan
lingkungan ini ditandai dengan hilangnya karena ketidakmampuan mengembangkan nilai
sumber daya tanah, air, udara, punahnya flora sosial yang selaras dengan lingkungan alam.
dan fauna liar, dan kerusakan ekosistem (Prigi, Mengembangkan nilai sosial agar hidup selaras
2012). dengan lingkungan alam bukan pekerjaan
Kerusakanlingkunganhidup mudah dan tidak bisa dilakukan dalam waktu
memberikan dampak langsung bagi kehidupan singkat. Mengacu pada Undang-Undang
manusia. Pada tahun 2004, High Level Threat Nomor 32 Tahun 2009 Pasal 65 poin keempat
Panel, Challenges and Change PBB, tentang Perlindungan dan Pengelolaan
memasukkan degradasi lingkungan sebagai salah Lingkungan Hidup, disebutkan bahwa setiap
satu dari sepuluh ancaman terhadap orang berhak dan berperan dalam pengelolaan
kemanusiaan. World Risk Report yang dirilis lingkungan hidup. Hal ini berarti setiap
German Alliance for Development Works individu harus memiliki rasa tanggung jawab
(Alliance), United Nations University Institute terhadap lingkungannya. Berangkat dari
for Environment and Human Security (UNU- filosofi pendidikan sebagai motor penggerak
EHS) dan The Nature Conservancy (TNC) pada kemajuan bangsa, sekolah diharapkan turut
2012 pun menyebutkan bahwa kerusakan serta mengambil peran dalam pengelolaan
lingkungan menjadi salah satu faktor penting lingkungan terutama sekolah dasar. Melalui
yang menentukan tinggi rendahnya risiko sekolah dasar diharapkan mampu menanamkan
bencana di suatu kawasan. Pencermaran banyak kesadaran terhadap lingkungan kepada
terjadi dibeberapa negara, salah satunya China. generasi muda sejak dini. “Penanaman pondasi
Dilansir dalam jurnal yang dimotori oleh lingkungan sejak dini menjadi solusi utama
Greenpeace, kondisi air China dibeberapa yang harus dilakukan, agar generasi muda
propinsinya tidak bisa digunakan sebagaimana memiliki pemahaman tentang lingkungan
mestinya, dan ini diperkirakan juga terjadi di hidup dengan baik dan benar (Sumarmi, 2008).
sungai-sungai Indonesia. Kinsella (2008) Sullivan dalam Bezzina (2006) menyatakan
menyatakan bahwa di masyarakat hari ini kita bahwa krisis lingkungan merupakan masalah
menjadi semakin khawatir tentang pemanasan sosial dan bukan semata-mata sesuatu yang
global, perubahan iklim dan kesejahteraan planet alami. Pendidikan Lingkungan Hidup memiliki
ini dan habitat untuk generasi masa depan. peran yang sangat penting dalam menangani
Dengan demikian degradasi menjadi ancaman masalah lingkungan yang muncul saat ini.
yang serius karena akan berdampak pada semua Pendidikan Lingkungan Hidup dapat
aspek kehidupan. Apa yang dilakukan sekarang diintegrasikan melalui bidang studi di sekolah,
akan berdampak pada saat ini dan waktu yang Pendidikan Lingkungan Hidup dapat
Afakhrul Masub Bakhtiar, Pipit Andriani : Integrasi Pendidikan Lingkungan Hidup 102

dilaksanakan dengan pendekatan interdisipliner, dokumen. Studi dokumen yaitu mencari data
multidisipliner dan transdisipliner di sekolah ( B mengenai hal-hal atau variabel yang berupa
arlia,2008).Beberapapenelitian catatan atau transkrip, buku, surat kabar, majalah,
mengungkap pentingnya pendidikan lingkungan prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan
hidup, seperti yang dinyatakan Chen (2008) sebagainya (Arikunto, 2010). Teknik
bahwa pendidikan lingkungan merupakan alat pengumpulan data dilakukan dengan menelaah
yang sangat penting dalam menyediakan berbagai sumber seperti buku, majalah, standar
pengetahuan, sikap positif terhadap lingkungan isi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di
serta membangun keterampilan untuk melindungi sekolah dasar yang dikeluarkan Badan Standar
dan meningkatkan kualitas lingkungan. Melalui Nasional Pendidikan (2006), jurnal hasil
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di sekolah penelitian, artikel, makalah, surat kabar, web
dasar dirasa sangat tepat dalam mengajarkan (internet), atau informasi lain yang berhubungan
Pendidikan Lingkungan Hidup kepada siswa. penelitian. Setelah data terkumpul selanjutnya
Menurut Sapriya (2011), Ilmu Pengetahuan dilakukan analisis data. Analisis data dalam
Sosial merupakan mata pelajaran yang diajarkan penelitian ini adalah menganalisis dan
mulai dari sekolah dasar hingga sekolah mensintesis dokumen tersebut untuk dikaji dan
menegah. Pendidikan Lingkungan Hidup menjadi gagasan baru sebagai hasil penelitian.
diintegrasikan melalui pembelajaran Ilmu 3. Temuan dan Pembahasan
Pengetahuan Sosial dengan cara memasukan Konsep Pendidikan Lingkungan Hidup
pokok bahasan isu-isu global tentang lingkungan. Pendidikan Lingkungan Hidup adalah suatu
Dengan memasukan pokok bahasan yang proses untuk membangun populasi manusia di
berkaitan dengan lingkungan akan memotivasi dunia yang sadar dan peduli terhadap lingkungan
siswa untuk belajar responsif terhadap isu-isu total (keseluruhan) dan segala masalah yang
lingkungan. Termotivasinya siswa untuk berkaitan dengannya, dan masyarakat yang
responsif diharapkan mampu menumbuhkan memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap dan
nilai-nilai sosial agar bisa hidup selaras dengan tingkah laku, motivasi serta komitmen untuk
lingkungan alam. bekerja sama, baik secara individu maupun
secara kolektif, untuk dapat memecahkan
2. Metode Penelitian berbagai masalah lingkungan saat ini, dan
Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan. mencegah timbulnya masalah baru (UNESCO,
Penelitian kepustakaan merupakan penelitian 1977). Senada dengan pendapat UNESCO,
yang dilaksanakan menggunakan literatur Pratomo (2009) menegaskan bahwa Pendidikan
(kepustakaan), baik berupa buku, catatan, Lingkungan Hidup adalah suatu program
maupun laporan hasil penelitian dari penelitian pendidikan untuk membina anak atau peserta
terdahulu (Hasan, 2002). Sumber data dari didik agar memiliki pengertian, kesadaran,
penelitian ini adalah dokumen atau studi sikap, dan perilaku yang rasional serta
103 Didaktika, Vol. 24, Nomor 1, September 2017

Plan Do

See

Gambar 1 Siklus Pengkajian Pembelajaran dalam Lesson Study

bertanggung jawab tentang pengaruh timbal balik monolitik atau tersendiri; (2) Pendidikan
antara penduduk dengan lingkungan hidup dalam Lingkungan Hidup nonformal, adalah kegiatan
berbagai aspek kehidupan manusia. pendidikan di bidang lingkungan hidup yang
Tujuan umum Pendidikan Lingkungan dilakukan di luar sekolah yang dapat
Hidup menurut UNESCO dalam konferensi dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang,
Tbilisi (1977) adalah: (1) untuk membantu misalnya analisis dampak lingkungan
menjelaskan masalah kepedulian serta perhatian (AMDAL), International Organization for
tentang saling keterkaitan antara ekonomi, sosial, Standardization (ISO), Hinder Ordonantie
politik, dan ekologi di kota maupun di wilayah (HO), Traffic Impact Analysis (TIA).
pedesaan; (2) untuk memberikan kesempatan Berdasarkanpendapatdiat
kepada setiap orang untuk mengembangkan a s , Pendidikan Lingkungan Hidup diharapkan
pengetahuan, nilai, sikap, komitmen, dan dapat dilakukan melaui jalur formal maupun
kemampuan yang dibutuhkan untuk melindungi nonformal. Dari dua jalur, jalur formal dinilai
dan memperbaiki lingkungan; dan (3) untuk lebih efektif karena diselenggarakan melalui
menciptakan pola perilaku yang baru pada sekolah yang dilakukan secara terstruktur
individu, kelompok, dan masyarakat sebagai dengan menggunakan metode pendekatan
suatu keseluruhan terhadap lingkungan. Tujuan kurikulum yang terintegrasi maupun kurikulum
yang ingin dicapai tersebut meliputi aspek: (1) yang monolitik. Melalui pendidkan di sekolah,
pengetahuan; (2) sikap; (3) kepedulian; (4) Pendidikan Lingkungan Hidup dapat
keterampilan; dan (5) partisipasi. memberikan pengetahuan, sikap, kepedulian,
PendidikanLingkunganHid keterampilan, dan partisipasi terhadap setiap
u p dikategorikan menjadi dua yaitu: (1) individu akan pentingnya menjaga dan
Pendidikan Lingkungan Hidup formal, yaitu melestarikan lingkungan.
kegiatan pendidikan di bidang lingkungan hidup Konsep Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
yang diselenggarakan melalui sekolah yang di Sekolah dasar
terdiri atas pendidikan dasar, menengah, dan Menurut Somantri (2001) “Pendidikan Ilmu
tinggi yang dilakukan secara terstruktur dengan Pengetahuan Sosial dalam kepustakaan asing
menggunakan metode pendekatan kurikulum disebut dengan berbagai istilah seperti sosial
yang terintegrasi maupun kurikulum yang studies, sosial education, citizenship education
Afakhrul Masub Bakhtiar, Pipit Andriani : Integrasi Pendidikan Lingkungan Hidup 104

dan social science education”. Sementara memiliki kemampuan dasar untuk berpikir
Djahriri dan Ma’mun (dalam Gunawan, 2011) logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri,
berpendapat bahwa: “Ilmu Pengetahuan Sosial memecahkan masalah, dan keterampilan dalam
atau studi sosial konsep-konsepnya merupakan kehidupan sosial; (3) memiliki komitmen dan
konsep pilihan dari berbagai ilmu lalu kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
dipadukan dan diolah secara didaktis-pedagogis kemanusiaan; (4) memiliki kemampuan
sesuai dengan tingkat perkembangan siswa”. berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial adalah suatu dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat
bidang studi yang mempelajari, menelaah, dan lokal, nasional, dan global (Badan Nasional
menganalisis gejala dan masalah sosial di Standar Pendidikan, 2006).
masyarakat ditinjau dari berbagai aspek kehidupan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
secara terpadu (Sapriya, dkk. 2007). Secara terpadu di sekolah dasar diharapkan mengintegrasikan
diartikan Ilmu Pengetahuan Sosial Pendidikan Lingkungan Hidup sesuai dengan
mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu sosial dan tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial. Pendidikan
humaniora yaitu, geografi, ekonomi, sejarah, Lingkungan Hidup yang terintegrasi dengan
sosiologi, dan antropologi. Masih senada dengan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial,
pendapat (Sapriya, dkk. 2007) Social Scence membuat siswa berpikir secara luas (global)
Education Council (SSEC) dan National Council namun bertindak secara lokal untuk
for Social Studies (NCSS), menyebut IPS sebagai menyelesaikan masalah lingkungan. Dengan
“Social Science Education” dan “Social Studies”. demikian pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Dengan kata lain, Ilmu Pengetahuan Sosial Sosial akan mampu menumbuhkan nilai-nilai
mengikuti cara pandang yang bersifat terpadu dari sosial yang selaras dengan lingkungan alam.
sejumlah mata pelajaran seperti: geografi, ekonomi, Pengintegrasian Pendidikan Lingkungan
ilmu politik, ilmu hukum, sejarah, antropologi, Hidup Melalui Pembelajaran Ilmu
psikologi, sosiologi, dan sebagainya. Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar
MelaluimatapelajaranIlmu Pengintegrasian Pendidikan Lingkungan
Pengetahuan Sosial, peserta didik diarahkan Hidup ke dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan
untuk dapat menjadi warga negara Indonesia Sosial di sekolah dasar, dilakukan dengan
yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta langkah-langkah sebagai berikut: (1) pemilihan
warga dunia yang cinta damai (Badan Nasional materi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di
Standar Pendidikan, 2006). Adapun tujuan mata sekolah dasar, dengan menganalisis standar isi
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah pada kurikulum; (2) melakukan analisis tujuan
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah yaitu: (1) mengenal pembelajaran pembelajaran Ilmu Pengetahuan
konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan Sosial dan Pendidikan Lingkungan Hidup yang
masyarakat dan lingkungannya; (2) akan dicapai; (3) melakukan analisis tujuan
terhadap permasalahan lingkungan hidup yang
105 Didaktika, Vol. 24, Nomor 1, September 2017

telah dihubungkan dengan pokok bahasan; (4) Pada hasil analisis Kurikulum Tingkat Satuan
menyusun alat evaluasi; (5) membuat peta Pendidikan Sekolah Dasar, kompetensi dasar
konsep pembelajaran berorientasi pendidikan yang dapat diintegrasikan ke Pendidikan
lingkungan hidup. Lingkungan Hidup meliputi kelas satu pada
Berdasarkan analisis kompetensi dasar semester dua ada satu kompetensi dasar. Untuk
pada kurikulum, didapat dua hasil analisis kelas dua, tidak didapat kompetensi dasar yang
pengintegrasian Pendidikan Lingkungan Hidup bisa diintegrasikan, sedangkan pada kelas tiga,
pada pembelajaran pembelajaran Ilmu ada dua kompetensi dasar, dan pada kelas empat,
Pengetahuan Sosial. Kedua analisis tersebut lima, serta enam, masing-masing ada satu
yaitu: (1) analisis berdasarkan Kurikulum kompetensi dasar yang dapat diintegrasikan ke
Tingkat Satuan Pendidikan 2006; (2) analisis Pendidikan Lingkungan Hidup.
berdasarkan Kurikulum 2013. Adapun hasil Tabel 2
analisis kompetensi dasar pembelajaran Ilmu Hasil Analisis Standar Isi Kurikulum 2013
Pengintegrasian Pendidikan Lingkungan Hidup
Pengetahuan Sosial integrasi Pendidikan
Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengatahuan Sosial
Lingkungan Hidup tersaji pada tabel sebagai
berikut. No Kelas Kompetensi Dasar
Tabel 1 1 IV Menunjukkan perilaku santun, toleran
Hasil Analisis Standar Isi Kurikulum Tingkat dan peduli dalam melakukan interaksi
Satuan Pendidikan 2006 sosial dengan lingkungan dan teman
Pengintegrasian Pendidikan Lingkungan Hidup sebaya
Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial 2 Memahami manusia dalam
hubungannyadengankondisi
No Kelas / Kompetensi Dasar geografis di sekitarnya
Smt 3 Memahami manusia dalam dinamika
1 I/2 Menjelaskan lingkungan rumah sehat interaksi dengan lingkungan alam,
danperilakudalammenjaga sosial, budaya, dan ekonomi
2 III/1 kebersihan rumah 4 Menceritakanmanusiadalam
Menceritakan lingkungan alam dan hubungannya dengan lingkungan
buatan di sekitar rumah dan sekolah geografis tempat tinggalnya
3 Memelihara lingkungan alam dan 5 Menceritakanmanusiadalam
buatan di sekitar rumah dinamika interaksi dengan lingkungan
4 IV/1 Mendeskripsikan kenampakan alam di alam, sosial, budaya, dan ekonomi
lingkungan kabupaten/kota dan 6 V Menunjukkan perilaku peduli, gotong
provinsi serta hubungannya dengan royong, tanggungjawab dalam
keragaman sosial dan budaya berpartisipasi penanggulangan
5 V/1 Mengenal keragaman kenampakan permasalahan lingkungan hidup
alam dan buatan serta pembagian 7 Memahami manusia dalam
wilayah waktu di Indonesia dengan hubungannyadengankondisi
menggunakan peta/atlas/globe dan geografis di wilayah Indonesia
media lainnya 8 Memahami manusia Indonesia dalam
6 VI/2 Mengenal cara-cara menghadapi bentuk-bentuk dan sifat dinamika
bencana alam interaksi dengan lingkungan alam,
Afakhrul Masub Bakhtiar, Pipit Andriani : Integrasi Pendidikan Lingkungan Hidup 106

kompetensi dasar yang dapat diintegrasikan ke


No Kelas Kompetensi Dasar
Pendidikan Lingkungan Hidup. Jauh berbeda dari
sosial, budaya, dan ekonomi hasil analisis kompetensi dasar pada Kurikulum
9 Menyajikan pemahaman tentang
manusia dalam hubungannya dengan Tingkat Satuan Pendidikan 2006, ada enam
kondisi geografis di wilayah Indonesia kompetensi dasar sedangkan pada Kurikulum
10 Menceritakan secara tertulis hasil 2013 ditemukan sebanyak lima belas kompetensi
kajian mengenai aktivitas manusia
Indonesia dalam dinamika interaksi dasar yang dapat diintegrasikan.
dengan lingkungan alam, sosial, Untuk contoh peta konsep integrasi
VI budaya, dan ekonomi
Pendidikan Lingkungan Hidup melalui
11 Menunjukkan perilaku tanggung
jawab, peduli, percaya diri dalam pembelajaran pembelajaran Ilmu Pengetahuan
mengembangkan pola hidup sehat, Sosial di sekolah dasar. Misalnya kompetensi
kelestarian lingkungan fisik, budaya,
d a n p e n i n g g a l a n b e r h a rg a d i dasar pada Kurikulum Tingkat Satuan
masyarakat Pendidikan 2006 pada kelas tiga: (1)
12 Memahami keterkaitan manusia menceritakan lingkungan alam dan buatan di
dalam hubungannya dengan kondisi
geografis di wilayah Indonesia serta sekitar rumah dan sekolah; (2) memelihara
pengaruhnya bagi kehidupan sosial, lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah.
ekonomi, dan budaya
13 Menelaah landasan dari dinamika Lingkungan
interaksi manusia dengan lingkungan Alam
alam, sosial, budaya, dan ekonomi
14 Mengemukakan hasil pemahaman
mengenai keterkaitan manusia dalam
hubungannya dengan kondisi Lingkungan Lingkungan
Alam Buatan
geografis di wilayah Indonesia serta
pengaruhnya bagi kehidupan sosial,
ekonomi, dan budaya dalam berbagai Contoh Lingkungan Contoh Lingkungan
bentuk media (lisan, tulisan, gambar, Alam: Buatan:
oto, dan lainnya) 1. gunung 1. sawah
15 Menyajikan hasil telaah mengenai 2. laut, dan lain-lain. 2. waduk, dan lain-lain.
landasan dari dinamika interaksi
manusia dengan lingkungan alam,
sosial, budaya, dan ekonomi dalam Cara memelihara
berbgai bentuk media (lisan, tulisan, dan memanfaatkan
gambar, oto, dan lainnya)
Gambar 1
Peta Konsep Integrasi Pendidikan Lingkungan
Pada hasil analisis Kurikulum 2013
Hidup-Ilmu Pengetahuan Sosial
Sekolah Dasar, kompetensi dasar yang dapat Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006
diintegrasikan ke Pendidikan Lingkungan Hidup
Dari gambar 1, pembelajaran dapat
hanya pada kelas tinggi meliputi kelas empat,
dimulai dengan tema utama lingkungan alam.
lima, dan enam. Masing-masing kelas ada lima
Dari lingkungan alam dapat disubtemakan ke
107 Didaktika, Vol. 24, Nomor 1, September 2017

dua tema, lingkungan alam dan lingkungan Pengetahuan Sosial dimulai dengan topik utama
buatan. Dengan pembahasan materi ke Ilmu permasalahan lingkungan hidup. Dari topik
Pengetahuan Sosial yang meliputi gunung, laut, permasalahan lingkungan hidup, siswa diajak
sawah, waduk, dan lain-lain. Dengan materi untuk memetakan contoh konkret perilaku yanb
tersebut dapat diproyeksikan ke dalam baik dan tidak baik yang terkait dengan
keterampilancaramemeliharadan permasalahan lingkungan hidup. Dengan
memanfaatkan lingkungan alam dan lingkungan mengetahui dampak dari perilaku yang diambil,
buatan secara bijak dengan memperhatikan aspek tentu akan memberi wawasan pada siswa untuk
lingkungan hidup dan sosial. bersifat bijak dalam memilah dan memilih mana-
Contoh peta konsep integrasi Pendidikan mana yang terkategori perilaku yang
Lingkungan Hidup melalui pembelajaran Ilmu menyebabkan permasalahan lingkungan hidup
Pengetahuan Sosial di sekolah dasar. Misalnya atau perilaku yang dapat menanggulangi
kompetensi dasar pada Kurikulum 2013 pada permasalahan lingkungan hidup. Dengan
kelas lima: menunjukkan perilaku peduli, gotong memberi wawasan tentang dampak dari perilaku
royong, tanggungjawab dalam berpartisipasi tentu akan mempengaruhi pola pikir dan pola
penanggulangan permasalahan lingkungan hidup. bertindak siswa. Sejalan dengan itu menurut
jurnal “Primary Program Studi Pendidikan Guru
Permasalahan Lingkungan Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Hidup Pendidikan Universitas Riau” dengan
mengetahui dampak perilaku manusia terhadap
lingkungan alam akan memberi wawasan agar
Perliaku yang Perliaku yang baik
baik
bisa bersikap bijaksana dalam menjaganya.

1. reboisasi; 1. eksploitasi;
SIMPULAN
2. ekoefesiensi; 2. merusak; Pendidikan Lingkungan Hidup merupakan usaha
3. konservasi; dan 3. mencemari; dll.
lain-lain.
melestarikan lingkungan dengan mengajarkan di
sekolah secara formal. Melalui Pendidikan
Berpartisipasi dalam Menyebabkan Lingkungan Hidup dapat memberikan
penanggulangan permasalahan pengetahuan, sikap, kepedulian, keterampilan,
permasalahan lingkungan hidup
lingkungan hidup dan partisipasi terhadap setiap individu akan
pentingnya menjaga dan meles tar ik an lin g k u
Gambar 2
Peta Konsep Integrasi Pendidikan Lingkungan
n g an . P en d id ik an Lingkungan Hidup yang
Hidup-Ilmu Pengetahuan Sosial Kurikulum 2013 terintegrasi dengan pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial, membuat siswa berpikir
Pada gambar 2 diatas, integrasi global namun bertindak secara lokal untuk
Pendidikan Lingkungan Hidup ke dalam Ilmu menyelesaikan masalah
Afakhrul Masub Bakhtiar, Pipit Andriani : Integrasi Pendidikan Lingkungan Hidup 108

lingkungan. Dengan demikian pembelajaran Ilmu Gunawan, Rudy.


Pengetahuan Sosial akan mampu menumbuhkan (2011).
Pendidikan
nilai-nilai sosial yang selaras dengan lingkungan IPS:
alam. Pendidikan Lingkungan Hidup dapat Filosofi, Konsep dan Aplikasi. Bandung:
diintegrasikan ke dalam pembelajaran Ilmu Alfabeta.
Pengetahuan Sosial di sekolah dasar, melalui
Hasan, M. Iqbal. (2002). Pokok-Pokok Materi
analisis kompetensi dasar.
Metodologi Penelitian. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Kinsella, Pand Garland, A. (2008). Cognitive
Apulsari, Mahmud. (2013). Analisis Kurikulum Behavioural Therapy For Mental Health
Pendidikan Lingkungan Hidup Pada
Workers, A Beginner’s Guide. New York:
Sekolah Dasar Riau: Primary Program
Routledge 270 Madison Avenue, 11-13.
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Pratomo, Suko. (2009). Model Pembelajaran
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Tematik dalam Pendidikan Lingkungan
Universitas Riau, 2.10-17. Hidup (PLH) di Sekolah Dasar. Jurnal
Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Dasar No. 11 2009 Halaman 8-
Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
15. Bandung: Respository
Cipta.
UPI.EDU. diakses Januari 2013.
BSNP. (2006). Peraturan Mendiknas Nomor 22
Prigi. (2012). Ekosistem Lingkungan Hidup.
Tahun 2006 tentang Standar Isi. Jakarta: Surabaya: Ecoton.
Depdiknas.
Sapriya. (2011). Pendidikan IPS: Konsep dan
Barlia, Lily. (2008). Teori Pembelajaran
Pembelajaran . Bandung: Remaja
Lingkungan Hidup di Sekolah Dasar.
Rosdakarya.
Subang: Royyan Press.
Sapriya, dkk . (2007) . Pengembangan
Bezzina, C., Pace, Paul. (2006). School
Pendidikan IPS di SD. Bandung: UPI Press
improvement, school effectiveness or
Somantri, Muhammad Numan. (2001).
scholl development. London: Trentham
Menggagas Pembaharuan Pendidikan
Books Limited.
IPS. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Chen, Judith., Cheng, Hsuan (2008). Children,
Sumarmi. (2008). Sekolah Hijau Sebagai
Teachers and Nature: An Analysis of An
Alternatif Pendidikan Lingkungan Hidup
Environmental Education Program.
Dengan Menggunakan Pendekatan
University of Florida.
Kontekstual. Jurnal Ilmu Pendidikan Jilid
Depkumham. (2009). Undang-Undang Nomor
15 Nomor 1 Halaman 19-25. Malang:
32 Tahun 2009. Jakarta: Depkumham.
LPTK (Lembanga Pendidikan dan
Tenaga Pendidikan) dan ISPI (Ikatan
Sarjana Pendidikan Indonesia).
109 Didaktika, Vol. 24, Nomor 1, September 2017

Supardi. (2013). Permasalahan Lingkungan


Hidup. Surabaya: Unesa press.
UNESCO. (1977). Konferensi Tbilisi tentang
Pendidikan Lingkungan Hidup. Tbilisi:
UNESCO

Anda mungkin juga menyukai