Integrasi Pendidikan Lingkungan Hidup Pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Di Sekolah Dasar
Integrasi Pendidikan Lingkungan Hidup Pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Di Sekolah Dasar
Integrasi Pendidikan Lingkungan Hidup Pada Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Di Sekolah Dasar
Pipit Andriani1
Afakhrul Masub Bakhtiar2
Guru SDN Balasklumprik I/434 Surabaya1
Dosen PGSD, Universitas Muhammadiyah Gresik2
pipitafit1987@gmail.com1 afakh1985@gmail.com2
Abstrak
Deteriorasi lingkungan ini ditandai dengan hilangnya sumber daya tanah, air, udara,
punahnya flora dan fauna liar, dan kerusakan ekosistem. Langkah konkret yang perlu
ditempuh salah satunya ialah pendidikan lingkungan hidup. Pendidikan Lingkungan
Hidup merupakan usaha melestarikan lingkungan dengan mengajarkan di sekolah
secara formal. Pendidikan Lingkungan Hidup bukanlah suatu bidang studi yang berdiri
sendiri. Namun, dapat diintegrasikan ke dalam suatu bidang studi di sekolah. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengintegrasikan Pendidikan Lingkungan Hidup ke dalam
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di sekolah dasar. Jenis penelitian ini adalah
penelitian pustaka dengan metode studi dokumen. Hasil penelitian, bahwa Pendidikan
Lingkungan Hidup dapat diintegrasikan ke dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial di sekolah dasar melalui analisis kompetensi dasar.
Abstract
Deterioration of the environment is characterized by the loss of soil resources, water, air,
the extinction of wild flora and fauna, and the damage to ecosystems. One of concrete
stepisenvironmental education. Environmental education is an effort to preserve the
environment by teaching in formal school. Environmental education is not an area of study
that stands alone. However, it can be integrated into a field of study in the school. The
purpose of this study is to integrate environmental education into learning Social Science in
primary schools. This research is a research library with study method document. The
results of the research, that environmental education can be integrated into learning Social
Science in primary schools through the analysis of basic competence.
100
101 Didaktika, Vol. 24, Nomor 1, September 2017
dilaksanakan dengan pendekatan interdisipliner, dokumen. Studi dokumen yaitu mencari data
multidisipliner dan transdisipliner di sekolah ( B mengenai hal-hal atau variabel yang berupa
arlia,2008).Beberapapenelitian catatan atau transkrip, buku, surat kabar, majalah,
mengungkap pentingnya pendidikan lingkungan prasasti, notulen rapat, lengger, agenda dan
hidup, seperti yang dinyatakan Chen (2008) sebagainya (Arikunto, 2010). Teknik
bahwa pendidikan lingkungan merupakan alat pengumpulan data dilakukan dengan menelaah
yang sangat penting dalam menyediakan berbagai sumber seperti buku, majalah, standar
pengetahuan, sikap positif terhadap lingkungan isi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di
serta membangun keterampilan untuk melindungi sekolah dasar yang dikeluarkan Badan Standar
dan meningkatkan kualitas lingkungan. Melalui Nasional Pendidikan (2006), jurnal hasil
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di sekolah penelitian, artikel, makalah, surat kabar, web
dasar dirasa sangat tepat dalam mengajarkan (internet), atau informasi lain yang berhubungan
Pendidikan Lingkungan Hidup kepada siswa. penelitian. Setelah data terkumpul selanjutnya
Menurut Sapriya (2011), Ilmu Pengetahuan dilakukan analisis data. Analisis data dalam
Sosial merupakan mata pelajaran yang diajarkan penelitian ini adalah menganalisis dan
mulai dari sekolah dasar hingga sekolah mensintesis dokumen tersebut untuk dikaji dan
menegah. Pendidikan Lingkungan Hidup menjadi gagasan baru sebagai hasil penelitian.
diintegrasikan melalui pembelajaran Ilmu 3. Temuan dan Pembahasan
Pengetahuan Sosial dengan cara memasukan Konsep Pendidikan Lingkungan Hidup
pokok bahasan isu-isu global tentang lingkungan. Pendidikan Lingkungan Hidup adalah suatu
Dengan memasukan pokok bahasan yang proses untuk membangun populasi manusia di
berkaitan dengan lingkungan akan memotivasi dunia yang sadar dan peduli terhadap lingkungan
siswa untuk belajar responsif terhadap isu-isu total (keseluruhan) dan segala masalah yang
lingkungan. Termotivasinya siswa untuk berkaitan dengannya, dan masyarakat yang
responsif diharapkan mampu menumbuhkan memiliki pengetahuan, keterampilan, sikap dan
nilai-nilai sosial agar bisa hidup selaras dengan tingkah laku, motivasi serta komitmen untuk
lingkungan alam. bekerja sama, baik secara individu maupun
secara kolektif, untuk dapat memecahkan
2. Metode Penelitian berbagai masalah lingkungan saat ini, dan
Penelitian ini adalah penelitian kepustakaan. mencegah timbulnya masalah baru (UNESCO,
Penelitian kepustakaan merupakan penelitian 1977). Senada dengan pendapat UNESCO,
yang dilaksanakan menggunakan literatur Pratomo (2009) menegaskan bahwa Pendidikan
(kepustakaan), baik berupa buku, catatan, Lingkungan Hidup adalah suatu program
maupun laporan hasil penelitian dari penelitian pendidikan untuk membina anak atau peserta
terdahulu (Hasan, 2002). Sumber data dari didik agar memiliki pengertian, kesadaran,
penelitian ini adalah dokumen atau studi sikap, dan perilaku yang rasional serta
103 Didaktika, Vol. 24, Nomor 1, September 2017
Plan Do
See
bertanggung jawab tentang pengaruh timbal balik monolitik atau tersendiri; (2) Pendidikan
antara penduduk dengan lingkungan hidup dalam Lingkungan Hidup nonformal, adalah kegiatan
berbagai aspek kehidupan manusia. pendidikan di bidang lingkungan hidup yang
Tujuan umum Pendidikan Lingkungan dilakukan di luar sekolah yang dapat
Hidup menurut UNESCO dalam konferensi dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang,
Tbilisi (1977) adalah: (1) untuk membantu misalnya analisis dampak lingkungan
menjelaskan masalah kepedulian serta perhatian (AMDAL), International Organization for
tentang saling keterkaitan antara ekonomi, sosial, Standardization (ISO), Hinder Ordonantie
politik, dan ekologi di kota maupun di wilayah (HO), Traffic Impact Analysis (TIA).
pedesaan; (2) untuk memberikan kesempatan Berdasarkanpendapatdiat
kepada setiap orang untuk mengembangkan a s , Pendidikan Lingkungan Hidup diharapkan
pengetahuan, nilai, sikap, komitmen, dan dapat dilakukan melaui jalur formal maupun
kemampuan yang dibutuhkan untuk melindungi nonformal. Dari dua jalur, jalur formal dinilai
dan memperbaiki lingkungan; dan (3) untuk lebih efektif karena diselenggarakan melalui
menciptakan pola perilaku yang baru pada sekolah yang dilakukan secara terstruktur
individu, kelompok, dan masyarakat sebagai dengan menggunakan metode pendekatan
suatu keseluruhan terhadap lingkungan. Tujuan kurikulum yang terintegrasi maupun kurikulum
yang ingin dicapai tersebut meliputi aspek: (1) yang monolitik. Melalui pendidkan di sekolah,
pengetahuan; (2) sikap; (3) kepedulian; (4) Pendidikan Lingkungan Hidup dapat
keterampilan; dan (5) partisipasi. memberikan pengetahuan, sikap, kepedulian,
PendidikanLingkunganHid keterampilan, dan partisipasi terhadap setiap
u p dikategorikan menjadi dua yaitu: (1) individu akan pentingnya menjaga dan
Pendidikan Lingkungan Hidup formal, yaitu melestarikan lingkungan.
kegiatan pendidikan di bidang lingkungan hidup Konsep Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
yang diselenggarakan melalui sekolah yang di Sekolah dasar
terdiri atas pendidikan dasar, menengah, dan Menurut Somantri (2001) “Pendidikan Ilmu
tinggi yang dilakukan secara terstruktur dengan Pengetahuan Sosial dalam kepustakaan asing
menggunakan metode pendekatan kurikulum disebut dengan berbagai istilah seperti sosial
yang terintegrasi maupun kurikulum yang studies, sosial education, citizenship education
Afakhrul Masub Bakhtiar, Pipit Andriani : Integrasi Pendidikan Lingkungan Hidup 104
dan social science education”. Sementara memiliki kemampuan dasar untuk berpikir
Djahriri dan Ma’mun (dalam Gunawan, 2011) logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri,
berpendapat bahwa: “Ilmu Pengetahuan Sosial memecahkan masalah, dan keterampilan dalam
atau studi sosial konsep-konsepnya merupakan kehidupan sosial; (3) memiliki komitmen dan
konsep pilihan dari berbagai ilmu lalu kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan
dipadukan dan diolah secara didaktis-pedagogis kemanusiaan; (4) memiliki kemampuan
sesuai dengan tingkat perkembangan siswa”. berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial adalah suatu dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat
bidang studi yang mempelajari, menelaah, dan lokal, nasional, dan global (Badan Nasional
menganalisis gejala dan masalah sosial di Standar Pendidikan, 2006).
masyarakat ditinjau dari berbagai aspek kehidupan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial
secara terpadu (Sapriya, dkk. 2007). Secara terpadu di sekolah dasar diharapkan mengintegrasikan
diartikan Ilmu Pengetahuan Sosial Pendidikan Lingkungan Hidup sesuai dengan
mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu sosial dan tujuan Ilmu Pengetahuan Sosial. Pendidikan
humaniora yaitu, geografi, ekonomi, sejarah, Lingkungan Hidup yang terintegrasi dengan
sosiologi, dan antropologi. Masih senada dengan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial,
pendapat (Sapriya, dkk. 2007) Social Scence membuat siswa berpikir secara luas (global)
Education Council (SSEC) dan National Council namun bertindak secara lokal untuk
for Social Studies (NCSS), menyebut IPS sebagai menyelesaikan masalah lingkungan. Dengan
“Social Science Education” dan “Social Studies”. demikian pembelajaran Ilmu Pengetahuan
Dengan kata lain, Ilmu Pengetahuan Sosial Sosial akan mampu menumbuhkan nilai-nilai
mengikuti cara pandang yang bersifat terpadu dari sosial yang selaras dengan lingkungan alam.
sejumlah mata pelajaran seperti: geografi, ekonomi, Pengintegrasian Pendidikan Lingkungan
ilmu politik, ilmu hukum, sejarah, antropologi, Hidup Melalui Pembelajaran Ilmu
psikologi, sosiologi, dan sebagainya. Pengetahuan Sosial di Sekolah Dasar
MelaluimatapelajaranIlmu Pengintegrasian Pendidikan Lingkungan
Pengetahuan Sosial, peserta didik diarahkan Hidup ke dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan
untuk dapat menjadi warga negara Indonesia Sosial di sekolah dasar, dilakukan dengan
yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta langkah-langkah sebagai berikut: (1) pemilihan
warga dunia yang cinta damai (Badan Nasional materi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di
Standar Pendidikan, 2006). Adapun tujuan mata sekolah dasar, dengan menganalisis standar isi
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial di Sekolah pada kurikulum; (2) melakukan analisis tujuan
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah yaitu: (1) mengenal pembelajaran pembelajaran Ilmu Pengetahuan
konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan Sosial dan Pendidikan Lingkungan Hidup yang
masyarakat dan lingkungannya; (2) akan dicapai; (3) melakukan analisis tujuan
terhadap permasalahan lingkungan hidup yang
105 Didaktika, Vol. 24, Nomor 1, September 2017
telah dihubungkan dengan pokok bahasan; (4) Pada hasil analisis Kurikulum Tingkat Satuan
menyusun alat evaluasi; (5) membuat peta Pendidikan Sekolah Dasar, kompetensi dasar
konsep pembelajaran berorientasi pendidikan yang dapat diintegrasikan ke Pendidikan
lingkungan hidup. Lingkungan Hidup meliputi kelas satu pada
Berdasarkan analisis kompetensi dasar semester dua ada satu kompetensi dasar. Untuk
pada kurikulum, didapat dua hasil analisis kelas dua, tidak didapat kompetensi dasar yang
pengintegrasian Pendidikan Lingkungan Hidup bisa diintegrasikan, sedangkan pada kelas tiga,
pada pembelajaran pembelajaran Ilmu ada dua kompetensi dasar, dan pada kelas empat,
Pengetahuan Sosial. Kedua analisis tersebut lima, serta enam, masing-masing ada satu
yaitu: (1) analisis berdasarkan Kurikulum kompetensi dasar yang dapat diintegrasikan ke
Tingkat Satuan Pendidikan 2006; (2) analisis Pendidikan Lingkungan Hidup.
berdasarkan Kurikulum 2013. Adapun hasil Tabel 2
analisis kompetensi dasar pembelajaran Ilmu Hasil Analisis Standar Isi Kurikulum 2013
Pengintegrasian Pendidikan Lingkungan Hidup
Pengetahuan Sosial integrasi Pendidikan
Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengatahuan Sosial
Lingkungan Hidup tersaji pada tabel sebagai
berikut. No Kelas Kompetensi Dasar
Tabel 1 1 IV Menunjukkan perilaku santun, toleran
Hasil Analisis Standar Isi Kurikulum Tingkat dan peduli dalam melakukan interaksi
Satuan Pendidikan 2006 sosial dengan lingkungan dan teman
Pengintegrasian Pendidikan Lingkungan Hidup sebaya
Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial 2 Memahami manusia dalam
hubungannyadengankondisi
No Kelas / Kompetensi Dasar geografis di sekitarnya
Smt 3 Memahami manusia dalam dinamika
1 I/2 Menjelaskan lingkungan rumah sehat interaksi dengan lingkungan alam,
danperilakudalammenjaga sosial, budaya, dan ekonomi
2 III/1 kebersihan rumah 4 Menceritakanmanusiadalam
Menceritakan lingkungan alam dan hubungannya dengan lingkungan
buatan di sekitar rumah dan sekolah geografis tempat tinggalnya
3 Memelihara lingkungan alam dan 5 Menceritakanmanusiadalam
buatan di sekitar rumah dinamika interaksi dengan lingkungan
4 IV/1 Mendeskripsikan kenampakan alam di alam, sosial, budaya, dan ekonomi
lingkungan kabupaten/kota dan 6 V Menunjukkan perilaku peduli, gotong
provinsi serta hubungannya dengan royong, tanggungjawab dalam
keragaman sosial dan budaya berpartisipasi penanggulangan
5 V/1 Mengenal keragaman kenampakan permasalahan lingkungan hidup
alam dan buatan serta pembagian 7 Memahami manusia dalam
wilayah waktu di Indonesia dengan hubungannyadengankondisi
menggunakan peta/atlas/globe dan geografis di wilayah Indonesia
media lainnya 8 Memahami manusia Indonesia dalam
6 VI/2 Mengenal cara-cara menghadapi bentuk-bentuk dan sifat dinamika
bencana alam interaksi dengan lingkungan alam,
Afakhrul Masub Bakhtiar, Pipit Andriani : Integrasi Pendidikan Lingkungan Hidup 106
dua tema, lingkungan alam dan lingkungan Pengetahuan Sosial dimulai dengan topik utama
buatan. Dengan pembahasan materi ke Ilmu permasalahan lingkungan hidup. Dari topik
Pengetahuan Sosial yang meliputi gunung, laut, permasalahan lingkungan hidup, siswa diajak
sawah, waduk, dan lain-lain. Dengan materi untuk memetakan contoh konkret perilaku yanb
tersebut dapat diproyeksikan ke dalam baik dan tidak baik yang terkait dengan
keterampilancaramemeliharadan permasalahan lingkungan hidup. Dengan
memanfaatkan lingkungan alam dan lingkungan mengetahui dampak dari perilaku yang diambil,
buatan secara bijak dengan memperhatikan aspek tentu akan memberi wawasan pada siswa untuk
lingkungan hidup dan sosial. bersifat bijak dalam memilah dan memilih mana-
Contoh peta konsep integrasi Pendidikan mana yang terkategori perilaku yang
Lingkungan Hidup melalui pembelajaran Ilmu menyebabkan permasalahan lingkungan hidup
Pengetahuan Sosial di sekolah dasar. Misalnya atau perilaku yang dapat menanggulangi
kompetensi dasar pada Kurikulum 2013 pada permasalahan lingkungan hidup. Dengan
kelas lima: menunjukkan perilaku peduli, gotong memberi wawasan tentang dampak dari perilaku
royong, tanggungjawab dalam berpartisipasi tentu akan mempengaruhi pola pikir dan pola
penanggulangan permasalahan lingkungan hidup. bertindak siswa. Sejalan dengan itu menurut
jurnal “Primary Program Studi Pendidikan Guru
Permasalahan Lingkungan Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
Hidup Pendidikan Universitas Riau” dengan
mengetahui dampak perilaku manusia terhadap
lingkungan alam akan memberi wawasan agar
Perliaku yang Perliaku yang baik
baik
bisa bersikap bijaksana dalam menjaganya.
1. reboisasi; 1. eksploitasi;
SIMPULAN
2. ekoefesiensi; 2. merusak; Pendidikan Lingkungan Hidup merupakan usaha
3. konservasi; dan 3. mencemari; dll.
lain-lain.
melestarikan lingkungan dengan mengajarkan di
sekolah secara formal. Melalui Pendidikan
Berpartisipasi dalam Menyebabkan Lingkungan Hidup dapat memberikan
penanggulangan permasalahan pengetahuan, sikap, kepedulian, keterampilan,
permasalahan lingkungan hidup
lingkungan hidup dan partisipasi terhadap setiap individu akan
pentingnya menjaga dan meles tar ik an lin g k u
Gambar 2
Peta Konsep Integrasi Pendidikan Lingkungan
n g an . P en d id ik an Lingkungan Hidup yang
Hidup-Ilmu Pengetahuan Sosial Kurikulum 2013 terintegrasi dengan pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial, membuat siswa berpikir
Pada gambar 2 diatas, integrasi global namun bertindak secara lokal untuk
Pendidikan Lingkungan Hidup ke dalam Ilmu menyelesaikan masalah
Afakhrul Masub Bakhtiar, Pipit Andriani : Integrasi Pendidikan Lingkungan Hidup 108