DISUSUN OLEH :
MUTMAINNA
XI IPA 3
P.Bahasa Indonesia
T . A 2020/2021
ABSTRAK
Penelitian pada karya ilmiah ini dilatarbelakangi oleh data observasi yang menunjukkan perolehan hasil
literasi di indonesia rendah. Untuk merespon hal itu maka saya melakukan penelitian tindakan dalam media
sosial yang bertujuan untuk meningkatkan minat literasi terhadap muda mudi bangsa indonesia. Tujuan
yang hendak dicapai pada penelitian ini antara lain :
(1) Mengetahui pelaksanaan metode eksperimen dalam meningkatkan hasil belajar pada pemuda dan
pemudi di indonesia,
(2)Mengetahui peningkatan literasi pada pemuda dan pemudi di indonesia dengan metode eksperimen pada
mereka.
Hasil penelitian menunjukan peningkatan pada setiap muda mudi untuk meningkatkan literasi seperti
membaca novel, watpad, kata motivasi, kisah inspiratif, puisi dan masih banyak lainnya. Dengan metode
eksperimen ini pemuda dan pemudi indonesia mulai tertarik dan dapat meningkatkan peminat literasi di
indonesiia. Dari data maka direkomendasikan kepada muda mudi di indonesia terkhusus para pelajar di
SD,SMP dan SMA.
DAFTAR ISI
A. Simpulan ………………………………………………… 39
B. Saran ……………………………………………………… 40
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan karya ilmiah tentang pentingnya Literasi di
indonesia.
Tidak lupa juga saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut memberikan
kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya makalah ini tidak akan bisa maksimal jika tidak
mendapat dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun makalah ini, saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan baik dari
penyusunan hingga tata bahasa penyampaian dalam makalah karya ilmiah ini. Oleh karena itu, saya
dengan senang hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ini.
Kami berharap semoga makalah karya ilmiah yang saya susun ini memberikan manfaat dan juga
wawasan untuk pembaca.
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
Literasi adalah istilah umum yang merujuk kepada seperangkat kemampuan dan keterampilan
individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat
keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga, literasi tidak bisa
dilepaskan dari kemampuan berbahasa. Empat tahap dalam berbahasa yaitu tahap mendengarkan,
berbicara, membaca, dan menulis (listening, speaking, reading, dan writing). Agar kita dapat
berbahasa dengan baik kita harus bisa melewati tahap-tahap tersebut. Yang terpenting adalah tahap
membaca. Karena dengan membaca kita dapat mengetahui informasi, wawasan, ilmu dengan jelas
dan mengetahui sumber-sumber yang jelas pula. Dan jika kita bisa dapat membaca kita dengan
mudah menulis dengan Bahasa yang tepat dan benar sehingga pembaca juga mudah memahami Apa
yang kita tulis.
Minat baca di Indonesia sangatlah rendah. Baik itu kalangan siswa maupun mahasiswa. Padahal,
kegiatan membaca itu sangat penting dalam kehidupan dan juga dalam pengetahuan. Karena
dengan kita banyak membaca kita dapat mengetahui ilmu dan menambah wawasan kita dari buku-
buku atau sesuatu yang berkaitan dengan hal membaca. Mengapa saat ini banyak dari kalangan
pelajar malas untuk membaca. Membaca tidak hanya bisa dengan membaca buku offline. Apalagi,
saat ini sangat mudah untuk membeli buku atau mencari informasi. Kita bisa membeli buku lewat
online dan juga kita bisa mencari informasi-informasi baik di dalam maupun di luar negeri lewat
internet.
B.Perumusan Masalah
2. Apa saja faktor-faktor penyebab rendahnya kegiatan Literasi bagi para pelajar saat ini?
C.Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui Tingkat Literasi di tengah-tengah masyarakat khususnya para pelajar dan
mencari tau Faktor-faktor penyebab rendahnya minat Literasi , serta untuk mengetahui upaya
meningkatkan minat Literasi di indonesia.
D.Kegunaan Penelitian
BAB 2
Landasan Teori
3. Minat Baca
a. Pengertian Minat Baca
Aktivitas membaca akan dilakukan oleh seseorang atau tidak sangat
ditentukan oleh minat seseorang terhadap aktivitas tersebut. Disini tampak bahwa
minat merupakan motivator yang kuat untuk melakukan suatu aktivitas. Menurut
Sudarsana minat dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan yang
menyebabkan seseorang berusaha untuk mencari ataupun mencoba aktivitas-
aktivitas dalam bidang tertentu. Minat juga diartikan sebagai kecenderungan yang
tetap untuk memperhatikan dan menikmati suatu aktivitas disertai dengan rasa
senang. Slameto menjelaskan bahwa minat adalah kecenderungan yang
tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.
Kegiatan yang diminati seseorang diperhatikan terus menerus yang disertai
dengan rasa senang. Minat selalu diikuti dengan perasaan senang dan dari situ
diperoleh kepuasan. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena jika bahan pelajaran tidak
sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan belajar dengan
sungguh-sungguh.
Bahan pelajaran yang menarik minat siswa, lebih mudah dipelajari karena
minat akan menambah dorongan untuk belajar. Berdasarkan pendapat diatas
disimpulkan bahwa minat adalah sikap batin dari diri seseorang yang merupakan
suatu perhatian khusus terhadap suatu hal tertentu yang tercipta dengan penuh
kemauan dan perasaan senang yang timbul dari dorongan batin seseorang. Minat
dapat dikatakan sebagai dorongan kuat bagi seseorang untuk melakukan segala
sesuatu dalam mewujudkan pencapaian tujuan dan cita-cita yang menjadi
keinginannya.
Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang sangat
penting bagi peserta didik. Membaca dapat menjadi sarana bagi peserta didik
untuk menambah pengetahuan dan menggali pesan-pesan tertulis dalam bahan
bacaan. Menurut Somadayo membaca adalah suatu kegiatan interaktif
untuk memetik serta memahami arti makna yang terkandung di dalam bahan tulis.
B. Hipotesis
Berdasarkan landasan teori dan kerangka pikir yang telah saya uraikan, maka saya
merumuskan hipotesis sebagai berikut:
“Ada hubungan yang signifikan antara minat baca dengan kemampuan
memahami bacaan serta menambah wawasan masyarakat khususnya pelajar ”.
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab 4
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai pendekatan belajar sejarah
dengan menggunakan metode literasi terhadap suatu pemahaman wacana, maka
peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut:
a. Pendekatan belajar dapat diartikan sebagai titiktolak atau sudut pandang
kita terhadapproses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang
terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum. Dan didalamnya
mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari suatu metode.
b. Pendekatan belajar sejarah berarti belajar menemukan sesuatu, dan
mencari sesuatu yang benar benar bisa dijadikan suatu pembelajaran
sejarah, kemudian memahami apa yang menjadi bukti dari sebuah
informasi tersebut. Itulah yang menjadikan suatu proses perubahan
perilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktek atau pengalaman
tertentu.
c. Metode merupakan suatu cara untuk berbuat sesuatu hal dalam
mendapatkan suatu ilmu pengetahuan. Namun untuk mendapatkan hal itu
diperlukan suatu pendekatan belajar agar dapat memecahkan adanya
masalah dalam sistem tersebut.dalam hal ini yang dipakai untuk menilai
tingkat pemahaman siswa dalam membaca suatu wacana, peneliti
menggunakan suatu metode yaitu metode literasi, dimana metode literasi
merupakan suatu prosedur untuk mendapatkan sesuatu objek maupun sistem yang dianggap
sebagai suatu cabang logika yang berhubungan
dengan prinsip prinsip yang dapat diterapkanuntuk penyelidikan ke dalam
suatu eksosisi dari beberapa subjek.
d. Dari suatu prosedur, teknik, atau cara melakukian penyelidikan yang
sistematis dipakai untuk suatu ilmu. Metode berarti suatu cara
memandang, mengorganisasi dan memberikan bentuk dan arti khusus pada
materi.
e. Berdasarkan pemahaman sejarah dapat disimpulkan bahwa metode literasi
merupakan suatu pemahaman belajar dalam teks lisan. Dan suatu
kemampuan untuk memecahkan suatu masalah. Dan kegiatan belajar
mengajar dalam metode ini disarankan melibatkan proses berpikir untuk
Dalam memecahkan masalah tentang topik yang harus dibicarakan.
f. Literasi yang dimaksud adalah literasi sejarah yaitu untuk memahami
suatu wacana dengan menulis dan membaca. Selanjutnya wacana dapat
juga menggunakan literasi dalam pemahaman wacana.
g. Dan wacana sejarah yang saya kutip adalah tentang “persebaran manusia
di kepulauan Indonesia” Metode literasi akan membantu siswa juga dalam
mengembangkan suatu pemahaman kritis dan yang diberitahu sifat alami
suatu media dan teknik yang lebih spesifik.
A. SARAN
Berdasarkan pengalaman saat melakukan penelitian dan analisis terhadap
hasil penelitian, peneliti mencoba memberikan saran dengan menggunakan metode
literasi maka akan semakin mudah bagi setiap tenaga pendidik untuk mengukur
kemampuan siswa ketika membaca sebuah wacana.
Metode literasi merupakan suatu medium bagi individu untuk dapat
berinteraksi dengan lingkungan sosialnya sehingga berhubungan erat, terutama
ditempat kerja dan lingkungan tempat tinggal. Metode literasi diperlukan dalam
meningkatkan kemampuan dalam berbahasa lisan. Pada saat peneliti menanyakan
kembali isi dari bacaan tersebut mereka harus mampu memjelaskan apa yang benar
benar dipahami dari bacaaan.
Setelah itu akan terjadi suatu interaksi antara Guru dan siswa.Peneliti
mengharapkan untuk kedepanya metode literasi ini akan selalu dipakai di setiap
sekolah, terkhusus pada saat proses belajar mengajar, karena hanya metode inilah
yang dapat menilai dan mengukur kemampuan siswa dalam membaca sebuah isi
bacaan dari wacana.
Banyak orang yang bisa membaca akan tetapi belum tentu banyak yang dapat
dipahami. Jadi untuk meningkatkan pemahaman siswa dalam membaca adalah
dengan menggunakan metode literasi. untuk itu peneliti mengarapkan
1. Bagi siswa : Siswa diharapkan mengikuti pembelajaran secara aktif dan
tidak ragu menanyakan hal hal yang kurang jelas dipahami. Sebaiknya
siswa menumbuhkan rasa setia kawan dan senantiasa mengajari teman yang
kurang pandai.2. Bagi Guru : Diharapkan penggunaan metode pendekatan belajar sejarah
melalui metode literasi dapat digunakan dalam pembelajaran
membacapemahaman untuk meningkatkan prestasi dan keaktifan siswa
dalam pembelajaran. Selain itu diharapkan guru dapat meningkatkan
kinerjanya secara profesional baik dalam pengembangan dan penyampaian
bahan ajar, agar siswa lebih termotivasi dalam belajar sehingga kualitas
belajar lebih meningkat.
3. Bagi Sekolah : Sekolah diharapkan dapat memberikan fasilitas kepada guru
untuk berinovasi dengan media maupun metode pengajaran untuk
meningkatkan mutu hasil belajar. Serta memotivasi guru untuk senantiasa
• untuk