Anda di halaman 1dari 47

Ihsan taufiq

 Bahwa kesehatan merupakan hak asasi manusia


dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus
diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa
Indonesia
 Setiap orang berhak atas kesehatan (Pasal 4 UU
Kes. No. 36 tahun 2009)
 Setiap orang mempunyai hak yang sama dalam
memperoleh akses atas sumber daya di bidang
kesehatan (Pasal 5 ayat 1 UU Kes. No. 36 tahun
2009)
 Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh
pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan
terjangkau (Pasal 5 ayat 2 UU Kes. No. 36 tahun
2009)
 Etika berasal dari bahasa Yunani “ethos”
dalam bentuk tunggal, atau “etha” dalam
bentuk jamak
 Ethos = diartikan adat, kebiasaan, akhlak,
watak perasaan, sikap atau cara berpikir
 Kata etika dalam bahasa latin sama dengan
moral berasal dari kata “mos” (tunggal) atau
“mores” (jamak)
 Poerwadarminta (1953) menyimpulkan bahwa
etika adalah sama dengan akhlak yaitu
pemahaman tentang apa yang baik dan
buruk, serta pemahaman tentang hak dan
kewajiban seseorang.
 Etika atau moral adalah cara yang dilakukan
atau tidak dilakukan secara umum dan yang
berlaku pada kelompok masyarakat tertentu
 Etika adalah norma,nilai atau pola tingkah
laku kelompok profesi tertentu dalam
memberikan jasa pelayanan kepada
masyarakat” (K.Bertens)
 Berbeda dengan etiket adalah suatu cara atau
ketentuan yang dilakukan atau tidak
dilakukan oleh suatu anggota masyarakat
tertentu, dimana cara atau ketentuan tersebut
ditentukan oleh kelompok masyarakat
tertentu tersebut.
 Profesi berasal dari kata profesio (Latin) yang
berarti pengakuan
 Profesi adalah suatu tugas atau kegiatan
fungsional dari suatu kelompok tertentu yang
“diakui” atau “direkognisi” dalam melayani
masyarakat
 Etika profesi adalah merupakan norma-
norma, nilai-nilai atau pola tingkah laku
kelompok profesi tertentu dalam memberikan
pelayanan atau jasa kepada masyarakat.
Implementasinya terwujud dalam 4 Norma
Dasar:

1. Respect to Patient Autonomy (menghormati


hak-hak pasien yang utama);
2. Beneficence (berbuat untuk kebaikan
pasien);
3. Non-maleficence (menghindari hal yang
berisiko dan tidak bermanfaat);
4. Justice (berbuat adil).
 Mengikuti pendidikan sesuai standar
 Pekerjaannya berdasarkan etika profesi
 Mengutamakan panggilan kemanusiaan dari
pada keuntungan materi
 Pekerjaannya legal (melalui perijinan)
 Anggota-anggotanya belajar sepanjang hayat
 Anggota-anggotanya bergabung dalam suatu
organisasi profesi
 Hukum adalah peraturan perundang-
undangan yang dibuat oleh suatu kekuasaan
dalam mengatur pergaulan hidup masyarakat.
 Hukum kesehatan adalah semua ketentuan
hukum yang berhubungan langsung dengan
pemeliharaan atau pelayanan kesehatan dan
penerapannya
 Hukum kesehatan mengatur hak dan
kewajiban masing-masing penyelenggara
pelayanan dan penerima pelayanan atau
masyarakat, baik sebagai perorangan (pasien)
atau kelompok masyarakat
Persamaan
 Alat untuk mengatur tertibnya hidup
masyarakat dalam bidang kesehatan
 Objeknya adalah sama yakni masyarakat baik
yang sakit maupun yang tidak sakit
 Masing-masing mengatur kedua belah pihak
antara hak dan kewajiban
 Menggugah kesadaran untuk bersikap
manusiawi baik penyelenggara maupun
penerima pelayanan
 Baik etika maupun hukum kesehatan
merupakan hasil pemikiran dari para pakar
serta pengalaman para praktisi bidang
kesehatan.
 Perbedaan

Etika kesehatan Hukum kesehatan

1. Etika berlaku dilingkungan 1. Berlaku umum


profesi
2. Disusun berdasarkan 2. Disusun oleh badan
kesepakatan anggota profesi pemerintah, baik legislatif
maupun eksekutif
3. Tidak semuanya tertulis 3. Tertulis secara rinci dalam
kitab undang-undang atau
lembaran negara lainnya

4. Sanksi etika berupa tuntunan 4. Sanksi berupa tuntutan yang


biasanya dari organisasi profesi berujung pada pidana atau
hukuman
5. Pelanggran etika kesehatan 5. Pelanggaran hukum diselesaikan
diselesaikan oleh majelis lewat pengadilan
kehormatan etik profesi

6. Penyelsaian pelanggran etika 6. Pelanggaran hukum


tidak selalu disertai dengan bukti pembuktiaanya memerlukan bukti
fisik fisik.
ALLAH

AGAMA

ETIKA HUKUM
MANUSIA MANUSIA MANUSIA
INFORMAL FORMAL

ALAM (LINGKUNGAN)
 a)Memahami konsep etik, norma, agama,
budaya, hak asasi manusia dalam Pelayanan
Keperawatan.
 b) Menghargai perbedaan latar belakang
agama, budaya, dan sosial antara Klien
dengan Perawat.
 c) Memprioritaskan kepentingan Klien dalam
pemberian Pelayanan Keperawatan
 d) Menjaga hak privasi Klien
 e) Menjaga rahasia Klien yang diperoleh
karena hubungan terapeutik.
 f) Menjaga kesehatan diri Perawat sehingga tidak
berdampak kepada Klien.
 g) Menghindari konflik kepentingan dengan Klien
dalam memberikan pelayanan kesehatan.
 h) Menunjukkan sikap empati dan kepedulian
(caring) dalam pemberian Pelayanan
Keperawatan.
 i) Menjaga dan membangun hubungan
profesional sesama Perawat dan dengan profesi
lain untuk Pelayanan Keperawatan bermutu.
 j) Melindungi Klien dari pelayanan kesehatan
yang tidak bermutu.
 k) Berpartisipasi aktif dalam pengembangan
keprofesian untuk menjaga kualitas
Pelayanan Keperawatan.
 a) Memahami ketentuan peraturan
perundangundangan yang berkaitan dengan
pelayanan kesehatan dan Keperawatan.
 b) Melakukan Praktik Keperawatan
profesional sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berkaitan dengan
pelayanan kesehatan dan Keperawatan.
 c) Menunjukkan sikap sadar hukum dalam
pelayanan kesehatan dan Keperawatan
 a) Menggunakan pendekatan budaya untuk
meningkatkan mutu pemberian Pelayanan
Keperawatan.
 b) Mendorong kemandirian masyarakat
dengan basis budaya setempat untuk
meningkatkan status kesehatan masyarakat.
Tanggungjawab/ Responsibility adalah
Keadaan yang dapat dipercaya dan terpercaya
Sebutan ini menunjukan bahwa perawat
professional menampilkan kinerja secara
hati-hati, teliti dan kegiatan perawat
dilaporkan secara jujur. Klien merasa yakin
bahwa perawat bertanggung jawab dan
memiliki kemampuan, pengetahuan dan
keahlian yang relevan dengan disiplin
ilmunya.
Responsibility adalah : Penerapan ketentuan
hukum (eksekusi) terhadap tugas-tugas yang
berhubungan dengan peran tertentu dari
perawat, agar tetap kompeten dalam
Pengetahuan, Sikap dan bekerja sesuai kode
etik (ANA, 1985).
Menurut pengertian tersebut, agar memiliki
tanggung jawab maka perawat diberikan
ketentuan hukum dengan maksud agar
pelayanan perawatannya tetap sesuai standar.
Misalnya hukum mengatur apabila perawat
melakukan kegiatan kriminalitas,
memalsukan ijazah, melakukan pungutan liar
dsb. Tanggung jawab perawat ditunjukan
dengan cara siap menerima hukuman
(punishment) secara hukum kalau perawat
terbukti bersalah atau melanggar hukum.
 Responsibility : Keharusan seseorang sebagai
makhluk rasional dan bebas untuk tidak
mengelak serta memberikan penjelasan
mengenai perbuatannya, secara retrosfektif
atau prosfektif (Bertens, 1993:133).
Berdasarkan pengertian di atas tanggung jawab
diartikan sebagai kesiapan memberikan
jawaban atas tindakan-tindakan yang sudah
dilakukan perawat pada masa lalu atau
tindakan yang akan berakibat di masa yang
akan datang. Misalnya bila perawat dengan
sengaja memasang alat kontrasepsi tanpa
persetujuan klien.
Beberapa cara dimana perawat dapat
mengkomunikasikan tanggung jawabnya :
1. Menyampaikan perhatian dan rasa hormat pada klien
(sincere intereset)
Contoh : “Mohon maaf bu demi kenyamanan ibu
dan kesehatan ibu saya akan mengganti balutan atau
mengganti spreinya”.
2. Bila perawat terpaksa menunda pelayanan, maka
perawat bersedia memberikan penjelasan dengan
ramah kepada kliennya (explanantion about the
delay).
Misalnya : “Mohon maaf pak saya memprioritaskan
dulu klien yang gawat dan darurat sehingga harus
meninggalkan bapak sejenak”.
3. Menunjukan kepada klien sikap menghargai
(respect) yang ditunjukkan dengan perilaku
perawat.
misalnya mengucapkan salam, tersenyum,
membungkuk, bersalaman dsb.
4. Berbicara dengan klien yang berorientasi pada
perasaan klien (subjects the patiens desires)
bukan pada kepentingan atau keinginan perawat
misalnya “Coba ibu jelaskan bagaimana perasaan
ibu saat ini”. Sedangkan apabila perawat
berorientasi pada kepentingan perawat ; “
Apakah bapak tidak paham bahwa pekerjaan saya
itu banyak, dari pagi sampai siang, mohon
pengertiannya pak, jangan mau dilayani terus”
5. Tidak mendiskusikan klien lain di depan pasien
dengan maksud menghina (derogatory)
Misalnya “ pasien yang ini mungkin harapan
sembuhnya lebih kecil dibanding pasien yang
tadi”
6. Menerima sikap kritis klien dan mencoba
memahami klien dalam sudut pandang klien
(see the patient point of view).
Misalnya perawat tetap bersikap bijaksana saat
klien menyatakan bahwa obatnya tidak cocok
atau diagnosanya mungkin salah.
1. Responsibility to God (tanggung jawab
utama terhadap Tuhannya)
2. Responsibility to Client and Society
(tanggung jawab terhadap klien dan
masyarakat)
3. Responsibility to Colleague and Supervisor
(tanggung jawab terhadap rekan sejawat dan
atasan)
 Dalam sudut pandang etika Normatif,
tanggung jawab perawat yang paling utama
adalah tanggung jawab di hadapan Tuhannya.
Sesungguhnya penglihatan, pendengaran dan
hati akan dimintai pertanggung jawabannya
di hadapan Tuhan.
 Tanggung jawab perawat erat kaitanya
dengan tugas-tugas perawat. Tugas perawat
secara umum adalah memenuhi kebutuhan
dasar. Peran penting perawat adalah
memberikan pelayanan perawatan (care) atau
memberikan perawatan (caring). Tugas
perawat bukan untuk mengobati (cure).
 Membuat pencatatan yang lengkap
(pendokumentasian) tentang kapan
melakukan tindakan keperawatan, berapa
kali, dimana dengan cara apa dan siapa yang
melakukan.
 Mengajarkan pengetahuan perawat terhadap
perawat lain yang belum mampu atau belum
mahir melakukannya
 Memberikan teguran bila rekan sejawat
melakukan kesalahan atau menyalahi standar.
 Memberikan kesaksian di pengadilan tentang
suatu kasus yang dialami klien. Bila terjadi
gugatan akibat kasus-kasus malpraktek
 Akontabiliti dapat diartikan sebagai bentuk
partisipasi perawat dalam membuat suatu
keputusan dan belajar dengan keputusan itu
konsekuensi-konsekunsinya. Perawat
hendaknya memiliki tanggung gugat artinya
bila ada pihak yang menggugat ia
menyatakan siap dan berani menghadapinya.
 Hak adalah sesuatu yang mutlak dimiliki oleh
setiap orang dari sejak lahir dan
penggunaannya tergantung pribadi masing-
masing.
 Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), hak adalah benar, kepunyaan, milik,
kewenangan, kekuasaan untuk berbuat
sesuatu yang telah ditentukan oleh undang-
undang, aturan, dsb. atau kekuasaan yang
benar atas sesuatu.
 Memperoleh perlindungan hukum
 Memperoleh informasi yang benar, jelas dan
jujur dari klien atau keluarga
 Melaksanakan tugas sesuai kompetensi dan
kewenangan
 Menerima imbalan jasa
 Menolak keinginan klien yang bertentangan
dengan kode etik, standar pelayananan,
standar profesi dan standar prosedur
operasional
 Memperoleh fasilitas kerjasesuai standar
 Memperoleh perlindungan dan keselamatan
kerja
 Mendapatkan kesempatan mengembangkan
profesi
 Memperoleh hak lain sesuai dengan
ketentuan UU
 Sedangkan, kewajiban yaitu sesuatu yang
harus dilaksanakan dengan penuh rasa
tanggung jawab. Menurut KBBI, kewajiban
adalah sesuatu yang diwajibkan, yang harus
dilaksanakan; pekerjaan, tugas menurut
hukum; segala sesuatu yang menjadi tugas
manusia.
 Menjaga kerahasiaan kesehatan klien
 Memperoleh persetujuan dari klien atas
tindakan yang diberikan
 Melengkapi sarana dan prasaran pelayanan
keperawatan
 Memberikan pelayanan sesuai dengan kode
etik, standar pelayanan, standar profesi dan
standar prosedur operasional
 Merujuk klien yang tidak bisa ditangani
 Mendokumentasikan askep sesuai standar
 Memberikan informasi yang lengkap, jujur
dan benar, jelas dan mudah dimengerti
pasien dan keluarga
 Melaksanakan tindakan pelimpahan
wewenang dari tenaga kesehatan lain yang
sesuai dengan kompetensi perawat
 Melaksanakan tugas khusus yang ditetapkan
pemerintah
 a. mendapatkan informasi secara, benar,
jelas, dan jujur tentang tindakan Keperawatan
yang akan dilakukan;
 b. meminta pendapat Perawat lain dan/atau
tenaga kesehatan lainnya;
 c. mendapatkan Pelayanan Keperawatan
sesuai dengan kode etik, standar Pelayanan
Keperawatan, standar profesi, standar
prosedur operasional, dan ketentuan
Peraturan Perundang-undangan;
 d. memberi persetujuan atau penolakan
tindakan Keperawatan yang akan diterimanya;
dan
 e. memperoleh keterjagaan kerahasiaan
kondisi kesehatannya.
 a. memberikan informasi yang benar, jelas,
dan jujur tentang masalah kesehatannya;
 b. mematuhi nasihat dan petunjuk Perawat;
 c. mematuhi ketentuan yang berlaku di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan; dan
 d. memberikan imbalan jasa atas pelayanan
yang diterima.
 Undang-undang No. 23 tahun 1992 tentang kesehatan
 Undang-undang No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan
 Undang-undang No. 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
 Undang-undang No. 36 tahun 2014 tentang tenaga kesehatan
 Undang-Undang No. 38 tahun 2014 tentang Keperawatan
 Permenkes RI no 26 tahun 2019 tentang peraturan pelaksanaan undang-undang
no 38 tahun 2014
 Keputusan Menteri Kesehatan RI No HK.01.07/ MENKES/ 425/ 2020 tentang
standar profesi perawat.
 Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1239 /Menkes/SK/XI/2001 tentang registrasi
Praktik Perawat
 Peraturan Menteri Kesehatan RI No. HK.02.02/menkes/148 /I/2010 tentang izin
dan Penyelenggaraan Praktik Perawatan
 Permenkes RI No. 17 tahun 2013 perubahan izin dan penyelenggaraan praktik
Perawat
 Permenkes RI No. 1796 /MENKES/PER/VIII/2011 tentang registrasi tenaga
kesehatan
 Permenkes RI No. 028/MENKES/PER/I/2011 tentang Klinik
 Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 666/MENKES/SK/VI/2007 tentang klinik
rawat inap pelayanan medik dasar.
 kasus etika keperawatan.docx

Anda mungkin juga menyukai