Anda di halaman 1dari 2

PELANGGARAN PASAR MODAL

- Jenis Pelanggaran:
o Pelanggaran administrative:
 Berkaitan dengan pelanggaran terhadap kewajiban memperoleh izin
usaha; izin perorangan; persetujuan; pendaftaran
 Kewenangan OJK / Pasal 3 UU PM
o Pelanggaran Perdata:
 Kerugian yang diakibatkan oleh pelanggaran UU PM atau peraturan
pelaksanaan lainnya dapat menuntut ganti rugi rugi (pmh) baik sendiri-
sendiri maupun bersama sama dengan pihak lain (Pasal 111 UU PM)
o Pelanggaran Pidana:
 Tindak pidana di PM baik yang diatur secara tersebar maupun secara
khusus
- Kewenangan melakukan pemeriksaan dan pemberian sanksi oleh OJK
- Sanski yang diberikan merupakan sanksi administrative (Pasal 102 UUPM):
o Peringatan tertulis;
o Denda;
o Pembatasan kegiatan usaha;
o Pembekuan kegiatan usaha;
o Pencabutan izin;
o Pembatalan persetujuan;
o Pembatalan pendaftaran
- Pelanggaran perdata: kerugian yang ditimbulkan akibat kesalahan baik bertentangan
dengan ketentuan perundang-undangan (PMH) maupun perjanjian (wanprestasi)
- Penyelesaian sengketa perdata di PM diarahkan kepada penyelesaian sengketa non
litigasi, namun tidak menutup kemungkinan penyelesaian melalui pengadilan.
- Berdasarkan POJK No. 1/POJK.05/2014 tentang Lembaga Alternatif Penyelesaian
Sengketa di Pasar Modal, maka dilakukan melalui BAPMI (Badan Arbitrase Pasar Modal
Indonesia)
- Pelanggaran pidana: memenuhi delik atau unsur yang telah disebutkan dalam UU PM
- Kewenangan melakukan pemeriksaan dan penyidikan (dengan berkoordinassi dengan
penyidik) ada pada OJK
- Berlaku Hukum Acara Pidana, karena pelanggaran pidana di Pasar Modal bukan tindak
pidana khusus, melainkan tindak pidana di bidang Pasar Modal.
- Ada pelanggaran pidana yang diatur secara khusus yaitu Pasal 90 tentang Penipuan,
Pasal 91 dan 92 tentang Manipulasi Pasar, dan Pasal 95 dst tentang insider trading.
- Penipuan:
o menipu atau mengelabui pihak lain dengan menggunakan sarana dana tau cara
apapun;
o turut serta menipu ataupun mengelabui pihak lain;
o dan membuat pernyataan tidak benar mengenai fakta material atau tidak
mengungkapkan fakta yang material agar pernyataan yang dibuat tidak
menyesatkan mengenai keadaan
- Manipulasi pasar:
o Setiap pihak dilarang melakukan tindakan baik langsung maupun tidak langsung
dengan tujuan untuk menciptakan gambaran semu atau menyesatkan mengenai
kegiatan perdagangan, keadaan pasar, atau harga Efek di Bursa EEfek (Pasal 91)
 Melakukan transaksi efek yang tidak mengakibatkan perubahan
kepemilikan;
 Melakukan penawaran jual/beli dengan bersama dengan PIhak lain yang
membeli/menjual dengan harga yang kurang lebih sama.
o Setiap pihak, baik sendiri-sendiri maupun bersama sama dengan pihak lain,
dilarang melakukan 2 transaksi efek atau lebih … (Pasal 92)
- Insider Trading
o Unsur yang harus dipenuhi untuk terjadinya insider trading
 Adanya orang dalam (insider) dalam Pasal 95 dijelaskan bahwa orang
dalam adalah komisaris, direktur, pegawai; pemegang saham utama;
orang perorangan yang karena kedudukan, profesi mempunyai hubungan
usaha dengan Emiten; dan pihak yang dalam 6 bulan tidak lagi menjadi
pihak-pihak di atas.
 Memiliki informasi orang dalam (inside information) POJK tentang
keterbukaan public
 Ada transaksi/perdagangan efek
 Tujuannya untuk menguntungkan atau menghindari kerugian sendiri atau
pihak lain
- Informasi orang dalam:
o Merupakan informasi/fakta material: mempengaruhi keputusan untuk
membeli/menahan/menjual
o Bersifat rahasia dan tepat
o Belum didisclose ke public
o POJK NO. 31/POJK.05/2015 tentang keterbukaan informasi atau Fakta Material
oleh emiten
- Pelanggaran lain-lain (Pasal 103 – Pasal 110)

Anda mungkin juga menyukai