Anda di halaman 1dari 2

VALUES AND ATTITUDES

Nilai Pribadi

Nilai adalah cita-cita abstrak yang memandu pemikiran dan perilaku di semua situasi. Schwartz
mengusulkan bahwa 10 nilai inti memandu perilaku lintas konteks dan waktu. 10 nilai inti tersebut
adalah universalism, benevolence, conformity, tradition, security, power, achievement, hedonism,
stimulation, self direction. Sepuluh nilai inti masing-masing terkait dengan salah satu dari empat tema:
self transcendence, conservation, self enhancement, dan openness to change. Manajer dapat
menggunakan model Schwartz untuk memotivasi karyawan dan untuk mengurangi kemungkinan
karyawan mengalami konflik antara nilai dan tugas kerja mereka.

Sikap Pribadi Dan Dampaknya Terhadap Perilaku Dan Hasil

Sikap mewakili perasaan atau opini tentang orang, tempat, dan objek dan berkisar dari positif hingga
negatif. Sikap tempat kerja adalah hasil dalam Kerangka Pengorganisasian untuk Memahami dan
Menerapkan OB.

Tiga komponen sikap adalah afektif, kognitif, dan perilaku. Komponen afektif dari suatu sikap
mengandung perasaan atau emosi tentang objek atau situasi tertentu. Komponen kognitif dari suatu
sikap mencerminkan keyakinan atau gagasan tentang suatu objek atau situasi. Komponen perilaku
mengacu pada cara bermaksud atau mengharapkan tindakan terhadap seseorang atau sesuatu.

Disonansi kognitif mewakili ketidaknyamanan psikologis yang dialami individu ketika sikap atau
keyakinannya tidak sesuai dengan perilakunya. Niat adalah penghubung utama antara sikap dan perilaku
dalam model Ajzen. Tiga penentu kekuatan niat adalah sikap terhadap perilaku, norma subjektif, dan
kontrol perilaku yang dirasakan.

Sikap Utama Di Tempat Kerja

Komitmen organisasi mencerminkan seberapa kuat seseorang mengidentifikasi diri dengan organisasi
dan berkomitmen pada tujuannya. Ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor dalam Kerangka
Pengorganisasian, termasuk kepribadian, perilaku pemimpin, budaya organisasi, kebermaknaan, iklim
organisasi, dan kontrak psikologis.

Keterlibatan karyawan terjadi ketika karyawan memberikan semuanya di tempat kerja. Ini mencakup
perasaan mendesak, fokus, intensitas, dan antusiasme. Keterlibatan karyawan dipengaruhi oleh
sejumlah faktor pribadi dan karakteristik lingkungan yang terkandung dalam Kerangka Pengorganisasian.

Dukungan organisasi yang dirasakan mencerminkan sejauh mana karyawan percaya organisasi mereka
menghargai kontribusi mereka dan benar-benar peduli dengan kesejahteraan mereka. Karyawan lebih
bahagia dan bekerja lebih keras ketika mereka merasa didukung.

Penyebab Kepuasan Pekerjaan


Kepuasan kerja adalah respons afektif atau emosional terhadap berbagai aspek pekerjaan. Ini adalah
hasil OB utama. Lima penyebab utama kepuasan kerja adalah pemenuhan kebutuhan, ekspektasi yang
terpenuhi, pencapaian nilai, kesetaraan, dan komponen disposisional atau genetik. Telecommuting
memungkinkan orang untuk menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan keluarga mereka. Ini
menggunakan teknologi telekomunikasi dan alat Internet untuk mengirim dan menerima pekerjaan
antara rumah dan kantor.

Korelasi Dan Konsekuensi Utama Dari Kepuasan Pekerjaan

Kepuasan kerja secara signifikan dikaitkan dengan variabel sikap berikut: motivasi, keterlibatan kerja,
kognisi penarikan, dan stres yang dirasakan. Kepuasan kerja secara signifikan terkait dengan lima hasil
perilaku utama: kinerja kerja, perilaku kewarganegaraan organisasi, perilaku kerja kontraproduktif,
pergantian, dan kepuasan pelanggan.

Anda mungkin juga menyukai