LP Preklamse
LP Preklamse
Disusun Oleh
Okvita Ariwitanti
(181210018)
Jombang,............................2021
Mahasiswa
(Okvita Ariwitanti)
Menyetujui
Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan/CI
(........................................................) (..............................................................)
Mengetahui
Kepala Ruangan
(....................................................)
LAPORAN PENDAHULUAN
PREEKLAMSI
A. Pengertian Preeklamsi
Preeklampsia adalah kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil, bersalin dan
dalam masa nifas yang terdiri dari trias: hipertensi, proteinuri, dan edema. Umumnya
terjadi pada trimester ke III (Prawirohardjo, 2006).
Kenaikan tekanan sistolik harus 30 mmHg atau lebih di atas tekanan yang biasanya,
atau mencapai 140 mmHg atau lebih. Tekanan sistolik meningkat lebih 15 mmHg atau
lebih atau mencapai 90 mmHg.
Preeklamsi dibagi dalam golongan ringan dan berat. Dinyatakan berat bila
ditemukan satu atau lebih dari gejala di bawah ini:
a. Tekanan sistolik 160 mmHg atau lebih, atau tekanan diastolik 110 mmHg atau lebih.
b. Proteinuria 5 g atau lebih dalam 24 jam; 3 atau 4 + pada pemeriksaan kualitatif.
B. Klasifikasi
1. Pre–eklamsia Ringan
- Tekanan darah sistolik 140 atau kenaikan 30 mm Hg dengan interval pemeriksaan 6 jam
- Tekanan darah diastolic 90 atau kenaikan 15 mmHg dengan interval pemeriksaan 6 jam
- Kenaikan B 1 kg atau lebih dalam seminggu
- Proteinuria 0,3 gr atau urin aliran pertengahan
2. Pre–eklamsia Berat
Bila salah satu gejala atau tanda ditemukan pada ibu hamil sudah dapat digolongkan
pre-eklamsia berat :
- Tekanan darah 160/110 mmHg
- Oliguria, urin kurang dr 400cc/24 jam
- Proteinuria lebih dari 3 gr/liter
- Keluhan subjektif : nyeri epigastrium, gangguan pengelihatan, nyeri kepala, edema
paru dan sianosis, gangguan kesadaran
B. Etiologi
Etiologi penyakit ini sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. Banyak teori-teori
dikemukakan oleh para ahli yang mencoba menerangkan penyebabnya. Teori yang dapat
diterima:
C. Manifestasi klinik
Biasanya tanda-tanda pre eklampsia timbul dalam urutan: pertambahan berat badan yang
berlebihan, diikuti edema, hipertensi, dan akhirnya proteinuria. Pada preeklampsia ringan
tidak ditemukan gejala-gejala subyektif. Pada preeklampsia berat didapatkan sakit kepala
di daerah frontal, diplopia, penglihatan kabur, nyeri di daerah epigastrium, mual atau
muntah. Gejala-gejala ini sering ditemukan pada preeklampsia yang meningkat dan
merupakan petunjuk bahwa eklampsia akan timbul.
D. Patofisiologi
Pada preeklampsia terjadi spasme pembuluh darah disertai dengan retensi garam dan air.
Pada biopsi ginjal ditemukan spasme hebat arteriola glomerulus. Pada beberapa kasus,
lumen arteriola sedemikian sempitnya sehingga hanya dapat dilakui oleh satu sel darah
merah. Jadi jika semua arteriola dalam tubuh mengalami spasme, maka tekanan darah
akan naik sebagai usaha untuk mengatasi tekanan perifer agar oksigenasi jaringan dapat
dicukupi. Sedangkan kenaikan berat badan dan edema yang disebabkan oleh penimbunan
air yang berlebihan dalam ruangan interstitial belum diketahui sebabnya, mungkin karena
retensi air dan garam. Proteinuria dapat disebabkan oleh spasme arteriola sehingga terjadi
perubahan pada glomerulus (Mokhtar, 1998).
E. komplikasi preeklampsia
1. Kejang-kejang (eklampsia)
Selama kejang eklampsia, lengan, kaki, leher atau rahang Anda tanpa sadar akan
berkedut berulang kali. Bahkan dalam beberapa kasus, Anda juga dapat kehilangan
kesadaran dan mengompol. Kejang yang termasuk komplikasi preeklampsia biasanya
berlangsung kurang dari satu menit.
Meski kebanyakan wanita dapat pulih setelah eklampsia, tetapi ada risiko kecil
terjadinya cacat permanen atau kerusakan otak jika mengalami kejang parah dalam
komplikasi preeklampsia.
Dari beberapa kasus yang pernah terjadi, diketahui 1 dari 14 bayi meninggal karena
dampak preeklampsia yang satu ini.
Penelitian telah menemukan bahwa obat yang disebut magnesium sulfat dapat
mengurangi separuh risiko eklampsia dan risiko ibu mengalami sekarat.
Obat ini sekarang banyak digunakan untuk pengobatan setelah terjadinya eklampsia
dan untuk mengobati wanita yang mungkin berisiko mengalami dampak preeklampsia.
2. Stroke
Komplikasi preeklampsia ini terjadi karena suplai darah ke otak yang terganggu
sebagai akibat dari tekanan darah tinggi. Hal ini dikenal sebagai perdarahan otak
atau stroke.
Jika otak tidak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi dari darah, sel-sel otak akan
mati sehingga menyebabkan kerusakan otak bahkan kematian.
3. Masalah organ
Edema paru
Edema paru adalah kondisi di mana cairan menumpuk di dalam dan di sekitar paru-
paru, membuat paru-paru berhenti bekerja dengan baik yaitu menghalangi paru-paru
menyerap oksigen.
Gagal ginjal
Gagal ginjal merupakan kondisi di mana ginjal sudah tidak dapat lagi menyaring
produk limbah dari darah. Hal ini menyebabkan racun dan cairan tertumpuk di dalam
tubuh dan bisa menyebabkan komplikasi.
Gagal hati
Hati memiliki banyak fungsi termasuk mencerna protein dan lemak, memproduksi
empedu dan mengeluarkan racun. Setiap kerusakan yang mengganggu fungsi-fungsi ini
bisa berakibat fatal dan mengakibatkan komplikasi.
4. Gangguan pembekuan darah
Preeklampsia yang tidak ditangani dengan tepat dapat membuat sistem pembekuan
darah Anda rusak, dikenal secara medis sebagai disseminated intravascular
coagulation.
Hal ini bisa mengakibatkan perdarahan karena tidak ada cukup protein dalam darah
untuk membuat darah menggumpal
1. Tekanan Darah
Salah satu pemeriksaan yang dilakukan untuk deteksi preeklamsia adalah tekanan darah.
Dokter akan mengukur tekanan darah setiap dilakukan janji temu. Tekanan dapat
bervariasi pada lengan yang berbeda, jadi mintalah pada dokter untuk menggunakan
lengan yang sama setiap kali.
Tekanan darah tinggi didefinisikan sebagai tekanan darah 140/90 atau lebih besar, diukur
pada dua kesempatan terpisah selama enam jam. Tekanan darah tinggi yang parah, yang
hasilnya mencapai atau lebih besar dari 160/110, membutuhkan perawatan segera baik
selama kehamilan dan pada minggu-minggu pertama setelah melahirkan.
2. Urinalisis
Ginjal yang sehat tidak membiarkan sejumlah besar protein masuk ke dalam urine. Jika
protein terdeteksi dalam tes skrining dipstick urine, kamu mungkin diminta untuk
mengumpulkan semua urine dalam kendi selama 12 atau 24 jam
3. Tes Skrining Opsional
H. Penatalaksanaan
1.Manajemen ekspektatif direkomendasikan pada kasus preeklampsia tanpa gejala berat dengan
usia kehamilan kurang dari 37 minggu dengan evaluasi maternal dan janin yang lebih ketat
2.Perawatan poliklinis secara ketat dapat dilakukan pada kasus preeklampsia tanpa gejala berat.