Gambar 2.2 Peta Administrasi Lingkup Kerja Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon (Bapelitbangda, 2021)
Dalam Visi Kabupaten Cirebon tahun 2019-2024 tersebut, ada 5 (lima) kata kunci, yakni
Berbudaya, Sejahtera, Agamis, Maju dan Aman, yang diuraikan sebagai berikut:
Pertama, Berbudaya. Mengandung pengertian mempunyai pikiran dan akal yang sudah
maju. Berbudaya kerap juga diartikan sebagai beradab. Berbudaya dalam konteks ini lebih pada
penghargaan atas nilai-nilai yang mengandung keluhuran dan kebaikan yang menjadi tradisi lokal,
baik dalam bentuk pengetahuan, sikap, tutur hingga simbol-simbol atas nilai tersebut.
Kedua, Sejahtera. Dimaksudkan sebagai suatu kondisi dimana masyarakat merasa aman
karena terpenuhinya kebutuhan dasar, baik aman secara ekonomi, pendidikan, kesehatan dan sosial.
Ketiga, Agamis. Dimaksudkan bahwa agama menjadi landasan nilai dasar masyarakat dalam
berperilaku, baik secara individual maupun sosial. Nilai agama yang mengajarkan kebaikan
diharapkan mampu menjadi ruh dalam sikap individu, sehingga tercipta suasana yang aman, harmonis
dan produktif.
Keempat, Maju. Mempunyai makna menjadikan Kabupaten Cirebon sebagai daerah yang
maju dan meningkat dari kondisi masa lalu. Maju juga berarti pembangunan daerah harus dapat
menciptakan peningkatan daya saing yang tinggi baik di tataran regional maupun nasional bahkan
internasional, didukung dengan sikap disiplin dan etos kerja serta daya kreasi dan inovasi yang tinggi
dari masyarakat dana aparatur pemerintahan sehingga akan berdampak pada tingkat kemakmuran dan
pemerataan ekonomi bagi masyarakatnya. Hal ini dicirikan dengan pertumbuhan ekonomi dari
beberapa sektor unggulan yang tinggi, kuantitas infrastruktur daerah guna mendorong peningkatan
perekonomian dan akses pelayanan, peningkatan kualitas sumber daya manusia masyarakat
Kabupaten Cirebon agar selaras dengan persaingan pasar produksi yang semakin kompetitif dan siap
berperan dalam menghadapi perubahan sistem global. Maju juga dimaksudkan sebagai kondisi
tercapainya pelayanan publik yang baik dengan dukungan pemerintah yang bersih dan bebas dari
korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses
penentuan kebijakan pembangunan yang menyangkut hajat orang banyak.
Kelima, Aman. Dimaksudkan sebagai kondisi di mana tata kehidupan masyarakat yang tertib
dan tenteram, sehingga diharapkan masyarakat dapat melangsungkan kehidupan dengan tenang dan
damai, yang menjamin terselenggaranya pembangunan.
Agar Visi tersebut dapat diwujudkan maka visi tersebut dijabarkan dalam beberapa misi. Misi
adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.
Dalam upaya perwujudan visi pembangunan jangka menengah Kabupaten Cirebon Tahun 2019-2024
tersebut akan dicapai melalui 5 (lima) misi, sebagai berikut:
1. Mewujudkan masyarakat Kabupaten Cirebon yang menjunjung tinggi dan melestarikan
nilai-nilai budaya, tradisi dan adat istiadat;
2. Meningkatnya kualitas hidup masyarakat melalui pemenuhan kebutuhan dasar
masyarakat, peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan, kesehatan dan ekonomi;
3. Meningkatnya kualitas kehidupan masyarakat Kabupaten Cirebon yang senantiasa
menerapkan nilai agama, budi pekerti, santun, dan beretika;
4. Meningkatnya produktivitas masyarakat untuk lebih maju dan unggul sehingga
menambah daya saing di pasar internasional, nasional dan regional, yang didukung oleh
peningkatan kapasitas aparatur pemerintah daerah; dan
5. Memelihara keamanan dan ketertiban umum untuk mewujudkan kondusivitas daerah
guna mendukung terciptanya stabilitas nasional.
Berdasarkan misi di atas, Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya melaksanakan Misi ke-empat yaitu Meningkatnya produktivitas masyarakat untuk lebih
maju dan unggul sehingga menambah daya saing di pasar internasional, nasional dan regional, yang
didukung oleh Kapasitas Aparatur Pemerintah Daerah. Berkaitan dengan hal tersebut maka renstra
dan Perubahan Rencana strategis Tahun 2019-2024, Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon memiliki
tujuan untuk “Meningkatkan Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap PDRB”.
Salah satu makna visi yang diusung Pemerintah Daerah pada misi “MAJU” yakni
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pengembangan wilayah yang berkeadilan, berkelanjutan
dan berwawasan lingkungan. Sektor pertanian termasuk sektor yang banyak di tekuni oleh masyarakat
di Kabupaten Cirebon (11% dari jumlah penduduk), sehingga diharapkan melalui peningkatan
produksi komoditas unggulan sektor pertanian akan dapat mendukung peningkatan kontribusi sektor
pertanian terhadap PDRB.
Meningkatnya produksi hasil pertanian akan sangat bermakna terhadap peningkatan pendapatan
petani apabila ada keberpihakan pemerintah daerah terhadap petani, mengingat seringkali terjadi
penurunan harga jual hasil produksi pertanian pada saat panen raya sehingga berlaku hukum ekonomi
dimana permintaan konsumen (demand) tetap sementara pasokan (supply) berlimpah sehingga harga
menjadi rendah. Pada kondisi tersebut perlu peran perangkat daerah yang memiliki kewenangan di
bidang pemasaran serta penyediaan pangan daerah untuk melakukan intervensi dan penyiapan
regulasi agar petani tetap mendapat harga yang sesuai.
Tujuan adalah sesuatu kondisi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam
jangka waktu 5 (lima) tahun. Perumusan tujuan pembangunan pertanian oleh
Dinas Pertanian disusun secara teknokratik ditempuh dengan menelaah arah
kebijakan dan sasaran pokok RPJMD Kabupaten Cirebon, kebijakan
pembangunan jangka menengah Provinsi Jawa Barat dan Nasional serta isu-isu
strategis pembangunan pertanian.
PDRB atas dasar harga berlaku atau dikenal dengan PDRB nominal disusun
berdasarkan harga yang berlaku pada periode penghitungan, dan bertujuan untuk
melihat struktur perekonomian. Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan
disusun berdasarkan harga pada tahun dasar dan bertujuan untuk mengukur
pertumbuhan ekonomi.
Ada tiga sasaran yang akan dicapai Dinas Pertanian pada Renstra 2019-2024
yaitu meningkatkan produksi sektor tanaman pangan, perkebunan, hortikultura,
dan peternakan terhadap PDRB, Meningkatnya kapasitas kelembagaan kelompok
tani dan Meningkatnya kapabilitas Sumber Daya Aparatur.
Dalam SIPD setiap sub kegiatan, kegiatan dan program akan dikaitkan pada
sasaran sehingga apabila indikator sasaran untuk peningkatan komoditas
unggulan lainnya selain beras dimunculkan juga maka akan terjadi pengulangan
beberapa sub kegiatan pada beberapa indikator sasaran akibatnya akan
menyebabkan penjumlahan anggaran yang berulang.
VISI: TERWUJUDNYA KABUPATEN CIREBON YANG BERBUDAYA, SEJAHTERA, AGAMIS, MAJU DAN AMAN
Misi 4: Meningkatnya produktivitas masyarakat untuk lebih maju dan unggul sehingga menambah daya saing di pasar internasional, nasional dan
regional, yang didukung oleh peningkatan kapasitas aparatur pemerintah daerah
Kondisi Target
Indikator Kondisi
No. Tujuan/Sasaran Satuan Awal Realisasi 2020
Tujuan/Sasaran 2021 2022 2023 2024 Akhir
(2019)
Meningkatkan Pertumbuhan PDRB Prosen -1,05 1,76 1,86 2,08 2,31 2,54 2,54
Kontribusi sektor sektor pertanian
1
pertanian terhadap
PDRB
1 Meningkatnya Jumlah produksi Ton 353.560 372.273 347.493 393.174 423.877 463.689 463.689
produksi sektor beras
tanaman pangan,
perkebunan,
hortikultura dan
peternakan
2.1.4 Sttruktur Organisasi
Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon memiliki susunan organisasi sebagai berikut:
1. Kepala Dinas;
2. Sekretariat Dinas, terdiri atas :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
b. Sub Bagian Keuangan dan Aset;
c. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi, dan Pelaporan.
3. Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian, terdiri atas :
a. Seksi Lahan dan Irigasi;
b. Seksi Pupuk dan Pestisida;
c. Seksi Alat dan Mesin Pertanian.
4. Bidang Tanaman Pangan, terdiri atas :
a. Seksi Perbenihan dan Produksi;
b. Seksi Perlindungan, Pengolahan dan Pemasaran.
5. Bidang Hortikultura dan Perkebunan, terdiri atas :
a. Seksi Hortikultura;
b. Seksi Perkebunan.
6. Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, terdiri
atas :
a. Seksi Produksi Peternakan;
b. Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Pengembangan
Peternakan;
c. Seksi Penanggulangan Penyakit dan Pengawasan
Obat Hewan.
7. Bidang Penyuluhan, terdiri atas :
a. Seksi Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia;
b. Seksi Metode dan Informasi.
8. UPTD;
9. Kelompok Jabatan Fungsional.
Adapun struktur organisasi Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon dapat dilihat pada gambar
di bawah ini :
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon
2.1.5 Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi
Dinas Pertanian menjadi salah satu perangkat daerah di Kabupaten
Cirebon berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 12
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Kabupaten Cirebon. Sementara menurut Peraturan Bupati Cirebon Nomor
80 Tahun 2016 tentang Fungsi, Tugas Pokok dan Tata Kerja Dinas
Pertanian disebutkan bahwa Dinas Pertanian merupakan unsur pelaksana
Otonomi Daerah, dipimpin oleh Kepala Dinas, berkedudukan di bawah dan
bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah, yang
mempunyai tugas: menyelenggarakan Urusan Pemerintahan Daerah di
Bidang Pertanian, Perkebunan, Peternakan dan Penyuluhan berdasarkan
Asas Otonomi dan Tugas Pembantuan”
Dalam Peraturan Bupati Cirebon Nomor 61 Tahun 2016 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah, Dinas Pertanian dinyatakan
bahwa dalam menyelenggarakan tugas tersebut maka Dinas Pertanian
mempunyai fungsi :
1. Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian, perkebunan,
peternakan, kesehatan hewan dan Penyuluhan;
2. Pelaksanaan kebijakan di bidang pertanian, perkebunan,
peternakan, kesehatan hewan dan penyuluhan;
3. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pertanian,
perkebunan, peternakan, kesehatan hewan dan penyuluhan;
4. Pelaksanaan administrasi ketatausahaan Dinas;
5. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.