Anda di halaman 1dari 1

Inventarisasi Tumbuhan Invasif di Kampus ITB Ganesha

Agung Wiguna1, Trimurti Hesti Wardini1


1
Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, Institut Teknologi Bandung

PENDAHULUAN Hasil pegamatan dapat dilihat pada Gambar 2. Berdasarkan


pengamatan, spesies dengan frekuensi terbanyak adalah Kylinga
Tumbuhan invasif adalah tumbuhan dapat dengan sukses menempati nemoralis. Dari 10 spesies tersebut, ISSG mengkategorikan 2 diantaranya
dan menyebar dalam habitat yang baru[1] serta berpotensi kedalam spesies invasif, yaitu Oxalis corniculata dan Ageratum
menyebabkan gangguan terhadap ekonomi, lingkungan, dan conyzoides.
kesehatan[5]. Keberadaan spesies asing invasif berkaitan erat dengan
kegiatan introduksi. Faktor yang menyebabkan terjadinya introduksi Berdasarkan cek silang yang dilakukan di situs ISSG, di kampus ITB
ini antara lain adalah pertanian, peternakan, pengangkutan, serta Ganesa ditemukan 18 spesies invasif (Tabel 1). Dari 18 spesies invasif
kontrol biologi[3]. tersebut, 10 diantaranya dapat dikatakan sudah terkendali
penyebarannya, sedangkan 8 sisanya belum terkendalikan dengan
Secara umum, spesies tumbuhan asing invasif memiliki beberapa efektif sehingga dikhawatirkan penyebarannya akan meluas serta
kriteria, yaitu tumbuh cepat, reproduksi cepat, kemampuan mengganggu keanekaragaman hayati di Kampus ITB Ganesha. 10
menyebar tinggi, toleransi yang lebar terhadap kondisi lingkungan, spesies yang penyebarannya sudah terkendalikan adalah Sanseviera
serta berasosiasi dengan manusia[7]. Keberadaan spesies asing invasif trifasciata, Furcraea foetida, Psidium guajava, Elaesis guineensis, Agave
dapat menyebabkan kerugian baik secara ekonomi maupun ekologi. americana, Bambusa vulgaris, Lantana camara, Leucaena leucocephala,
Kampus ITB Ganesha dengan luas sekitar 286.830 m2 memiliki jenis Paspalum scrobiculatum, dan Passiflora edulis. Sedangkan 8 spesies
tumbuhan yang cukup beragam. Hal ini ditunjang dengan banyaknya invasif yang pengendaliannya belum optimal adalah Oxalis corniculata
taman yang dibuat di setiap Fakultas/Sekolah serta tumbuhan liar Ageratum conyzoides, Impatiens walleriana, Mikania micrantha,
yang tumbuh dengan sendirinya. Tujuan dari penelitian adalah untuk Elephantropus mollis, Cyperus rotundus, dan Imperata cylindrica.
mengevaluasi kemungkinan kehadiran tumbuhan asing invasif yang Pengendalian spesies invasif secara umum dapat dilakukan secara
ada di Kampus ITB Ganesha. Penelitian ini perlu untuk dilakukan mekanis dengan cara membuang sebagian atau keseluruhan tumbuhan
sebagai langkah awal menuju pengendalian spesies tumbuhan asing atau dengan menggunakan herbisida seperti 2,4 D yang spesifik
invasif dalam rangka melindungi keanekaragaman hayati di Kampus terhadap tumbuhan berdaun lebar ataupun herbisida glifosat yang
ITB Ganesha secara umum mampu membunuh tumbuhan daun lebar ataupun
sempit.
METODE KERJA Tabel 1. Daftar tumbuhan invasifdaftar
menurut ISSG yang ditemukan di Kampus ITB
spesies invasif
no nama latin frekuensi asing/lokal famili
Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga Februari 2017 di 1 Oxalis corniculata 0,500 asing Oxalidaceae
Kampus ITB Ganesha. Pengambilan data dilakukan dengan metode 2 Ageratum conyzoides 0,472 asing Asteraceae
3 Sansevieria trifasciata 0,417 asing Liliaceae
jelajah[2]. Metode ini dilakukan dengan cara menyusuri jalur sepanjang 4 Furcraea foetida 0,250 asing Agavaceae
3,6 km di sepanjang koridor jalan Kampus ITB Ganesha dengan 5 Impatiens walleriana Hook. f. 0,167 asing Balsaminaceae
pembagian plot masing-masing sepanjang 100 m sehingga dari jalur 6 Mikania micrantha 0,167 asing Asteraceae
7 Psidium guajava 0,167 asing Myrtaceae
3,6 km tersebut diperoleh 36 plot. Gambar jalur penelitian dapat
8 Elephantopus mollis 0,083 asing Asteraceae
dilihat pada Gambar 1. Inventarisasi dilakukan dengan mencatat 9 Lantana camara L 0,083 asing Vernanaceae
tumbuhan yang ditemukan. Dilakukan pula pencatatan berupa lokasi, 10 Cyperus rotundus 0,056 asing Cyperaceae
foto, nama ilmiah, nama lokal, serta habitusnya. Frekuensi setiap 11 Elaeis guineensis 0,056 asing Arecaceae
12 Imperata cylindrica 0,056 lokal Poaceae
spesies tumbuhan yang ditemukan dihitung berdasarkan rumus [6].
13 Leucaena leucocephala 0,056 asing Fabaceae
14 Agave americana 0,028 asing Asparagaceae
15 Bambusa vulgaris 0,028 asing Poaceae
16 Mimosa pudica 0,028 asing Fabaceae
Identifikasi spesies invasif selanjutnya dilakukan dengan cara cek silang 17 Paspalum scrobiculatum L. 0,028 lokal Poaceae
pada situs Global Invavsive Species Database milik Invasive Species 18 Passiflora edulis Sims 0,028 asing Passifloraceae
Specialist Group (ISSG)[4].
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian, tumbuhan lokal memiliki persentase sebesar
24%, jauh lebih kecil dibandingkan tumbuhan asing yang mencapai 76 %.
Tumbuhan yang tergolong spesies invasif di Kampus ITB Ganesha
ditemukan sejumlah 18 spesies, yaitu Oxalis corniculata (Oxalidaceae),
Ageratum conyzoides (Asteraceae), Sanseviera trifasciata (Liliaceae),
Furcraea foetida (Agavaceae), Impatiens walleriana Hook. f.
(Balsaminaceae), Mikania micrantha (Asteraceae), Psidium guajava
(Myrtaceae), Elephantopus mollis (Asteraceae), Lantana camara L.
(Vernanaceae), Cyperus rotndus (Poaceae), Elaesis guineensis (Arecaceae),
Leucaena leucocephala (Fabaceae), Agave americana (Asparagaceae),
Gambar 2. Spesies tumbuhan dengan
Bambusa vulgaris (Poaceae), Mimosa pudica (Fabaceae), Passiflora edulis
frekuensi tertinggi (Passifloraceae), Imperata cylindrica (Poaceae), dan Paspalum
scrobiculatum (Poaceae). Tumbuhan asing invasif yang memiliki frekuensi
tertinggi di area Kampus ITB Kota Bandung adalah Oxalis corniculata
(Cacalincingan), kemudian disusul dengan Ageratum conyzoides
Gambar 1. Jalur pengambilan plot (Bandotan).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Referensi
1. Campbell, N. A., & Reece, J. B. (2005). Biology 7th Edition San Francisco: Pearson Benjamin Cummings.
Tumbuhan yang ditemukan di area Kampus ITB Ganesha berjumlah 2. Darma, I Dewa Putu dan Peneng, I Nyoman. 2007. Inventarisasi Tumbuhan Paku di Kawasan Taman Nasional Laiwangi-Wanggameti Sumba Timur,Waingapu, NTT.
Biodiversitas. 8 (3): 242-248.
165 spesies. Plot dengan jumlah spesiestertinggi adalah plot 17 yang 3. Holm L. G., Pancho, J.V., Herberger, J. P., & Plucknett, D. L. 1979. A geographical atlas of world weeds. New York: John Wiley and Sons.
berada di bagian timur GKU Timur dan plot 13 yang berada di sekitar 4. ISSG. 2017. Global Invasive Species Database. www.iucngisd.org/gisd/. Diakses September 2017.

kebun botani SITH ITB yang berlokasi di sebelah barat GKU Timur. 5. Mashhadi, H. R., & Radosevich, S. R. 2004. Weed biology and Management. Rotterdam: Springer Netherlands.

sedang plot dengan jumlah spesies terendah adalah plot 35 yang 6. Purwono B, Wardhana BS, Wijanarko K, Setyowati E, Kurniawati DS. 2002. Keanekaragaman Hayati dan Pengendalian Jenis Asing Invasif. Jakarta: Kantor Menteri
Lingkungan Hidup Republik Indonesia dan The Nature Consevancy.
berada di sekitar gedung CC Barat. 7. Yuwono, A. 2013. Konsultasi Publik Penetapan Jenis Asing Invasif. http://www.menlh.go.id/konsultasi-publik-penetapan-jenis-asing-invasif/. Diakses Agustut 2017.

Anda mungkin juga menyukai