ABSTRAK
Irenggolo merupakan kawasan wisata air terjun yang terletak di pegunungan Wilis. Kawasan ini memiliki
keragaman flora yang cukup baik, salah satunya adalah famili Asteraceae. Famili ini memiliki anggota yang sangat
beragam. Penelitian tentang tumbuhan Asteraceae dikawasan ini belum pernah dilakukan. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan dari famili Asteraceae yang hidup di kawasan Irenggolo.
Pengambilan sampel menggunakan teknik Visual Encounter Survey pada empat area yang berbeda. Hasil
pengamatan diperoleh 13 jenis tumbuhan dari famili Asteraceae dengan tiga tribe yaitu, Sphagneticola trilobata,
Galinsoga parviflora, Crassocephalum crepidioides, Cosmos sulphureus, Tagetes erecta, Sonchus wightianus,
Conyza bonariensis, Ageratum conyzoides, Dahlia pinnata, Bidens pilosa, Zinnia elegans, Chromolaena odorata,
serta Eupatorium capillifolium.
Abstract
Irenggolo is a waterfall tourism area located in the Wilis Mountains. This area has a fairly good diversity of flora,
one of which is Asteraceae family. This family has very divers in members. Research on Asteraceae plants in this
area never been carried out. The purpose of this study was to determine the type of plants from the Asteraceae
family that live in the Irenggolo Kediri. Methode for sampling using Visual Encounter Survey technique in four
different areas. Observation results obtained 13 species of plants from Asteraceae family with three tribes, that
are Sphagneticola trilobata, Galinsoga parviflora, Crassocephalum crepidioides, Cosmos sulphureus, Tagetes
erecta, Sonchus wightianus, Conyza bonariensis, Ageratum conyzoides, Dahlia pinnata, Bidens pilosa, Zinnia
elegans, Chromolaena odorata, serta Eupatorium capillifolium.
Table 1. Jenis Tumbuhan dari Famili Asteraceae yang ditemukan disekitar kawasan wisata Air
Terjun Irenggolo
No Nama Lokal Nama Ilmiah Tribe
1 Ketul Bidens pilosa L. Heliantheae
2 Bandotan Ageratum conyzoides L. Heliantheae
3 Bribil Galinsoga parviflora Cav. Heliantheae
4 Wedelia Sphagneticola trilobata (L.) Pruski Heliantheae
5 Kenikir kuning Cosmos sulphureus Cav. Heliantheae
6 Tahi kotok Tagetes erecta L Heliantheae
7 Dahlia Dahlia pinnata Cav. Heliantheae
8 Tempuyung Sonchus wightianus DC. Heliantheae
9 Bunga kertas Zinnia elegans L. Heliantheae
10 Kirinyuh Chromolaena odorata (L.) R.M. King & H.Rob. Heliantheae
11 Adas anjing Eupatorium capillifolium (Lam.) Small Heliantheae
12 Jombret Crassocephalum crepidioides (Benth.) S.Moore Senecioneae
13 Jelantir Conyza bonariensis (L.) Cronq Astereae
41
Stigma 14 (1): 40 - 47; April – Juli 2021 ISSN: 1412 - 1840
© 2021 Prodi Biologi FST UNIPA Surabaya e-ISSN: 2621 - 9093
Asteraceae menurut Takhtajan (1997) tabung dan berwarna biru keunguan dan ada
merupakan anggota subkelas Asteridae dari juga yang berwarna putih, letaknya
kelas Magnoliopsida. Famili ini terdiri lebih terminalis, memiliki 4-18 kepala bunga
dari 1100 genus, sekitar 13 tribe dan sekitar yang tersusun dalam kelompok-kelompok.
20.000 spesies, tersebar luas dipenjuru Panjang tangkai bunga 50-150mm.
dunia, tetapi paling baik penyebarannya Tanaman A.conyzoides menjadi gulma yang
didaerah terbuka (Cronquist, 1981). Hal ini umum ditemukan pada tanaman
sesuai dengan lingkungan tempat tumbuh perkebunan; tetapi juga biasa ditemukan di
famili Asteraceae yang ada di kawasan lahan tadah hujan dan lahan irigasi pada
wisata Irenggolo. Asteraceae merupakan daerah tropis dan subtropis. Tumbuhan ini
salah satu dari tumbuhan berbunga yang tidak membutuhkan fotoperiodik sehingga
paling sukses, terlihat dari banyaknya genus dapat menyelesaikan siklus hidupnya dalam
dan spesies yang dimiliki. Selain memiliki waktu kurang dari dua bulan (Holm et.al.,
keragaman yang tinggi dalam morfologi, 1977). Senyawa aktif yang terdapat dalam
Asteraceae juga beragam dalam habitat, tumbuhan ini antara lain flavonoid,
metode polinasi dan penyebaran biji. glikosida, tannin, dan alkaloid. Manfaat
Berdasarkan hasil identifikasi, tumbuhan tumbuhan ini sudah banyak yang meneliti,
Asteraceae yang ada di kawasan wisata antara lain sebagai antiinflamasi, analgesik,
Irenggolo cukup beragam, yaitu terdiri atas antibakteri, antioksidan, dan antidiabetes
13 spesies dari 3 tribe. (Melissa dan Muchtaridi, 2017).
Bidens pilosa L. atau dalam Bahasa Galinsoga parviflora Cav.,
Jawa disebut ketul, hareuga (Sunda) merupakan tumbuhan herba semusim.
merupakan tanaman semusim yang dapat Batang tegak dengan tinggi mencapai 20-
tumbuh didaerah tropis dan subtropis. 80cm, berbentuk bulat, permukaan kasar,
Berbatang tegak dengan tinggi batang berbulu, warna hijau kemerahan. Jenis daun
sampai 180 cm dan sedikit berbulu. Batang tunggal, duduk daun berseling berhadapan,
bersegi empat, berwarna hijau tua. Panjang bentuk daun lanset, tepi bergerigi,
tangkai daun 10-30 mm; helai daun permukaan daun kasap berbulu. Letak
berbentuk bulat telur sampai lanset, bunga terminalis, bunga tabung, memiliki
berwarna hijau. Pangkal daun tumpul-rata, bunga pita dengan jumlah mahkota 5,
tulang daun menyirip, ujung daun berwarna putih dan seperti terpotong
meruncing-runcing. Bunga terletak diketiak ujungnya. Tumbuhan ini merupakan spesies
daun, berbentuk tabung. Lamina keputihan kosmopolitan, dapat tumbuh didaerah tropis
sampai merah muda, daun mahkota maupun subtropis. Termasuk tumbuhan C3,
kekuningan. Biji berwarna hitam, kecil- G.parviflora sangat sensitive terhadap
kecil dan panjang. B.pilosa memiliki naungan (Kissmann dan Groth, 1993; Rai
system perakaran tunggang. Jumlah dan Tripathi, 1987). Penelitian yang
senyawa aktif yang dimiliki tumbuhan ini dilakukan oleh Zweep et al., (1990)
telah teridentifikasi sebanyak 201 senyawa. menunjukkan penurunan rasio cahaya
Flavonoid, penilpropanoid, asam lemak, merah: merah jauh dalam kisaran 2 sampai
polines, dan fenol merupakan senyawa 0,04 dapat menghambat perkecambahan
bioaktif dari tumbuhan ini (Bartolome, et benih yang diradiasi di laboratorium.
al., 2013). Sphagneticola trilobata (L.) Pruski,
Ageratum conyzoides L., merupakan merupakan herba tahunan dengan batang
tumbuhan herba dengan batang tegak, bulat, berwarna hijau, akar tumbuh disetiap
permukaan kasar dan berbulu, bercabang, nodus. Daun berwarna hijau, agak
bentuk batang bulat serta memiliki akar berdaging, berbentuk lanset dengan tepi
serabut. Daun tunggal, berbentuk bulat bergerigi. Duduk daun berseling
telur, tepi daun bergerigi, ujung meruncing, berhadapan dan memiliki venasi
permukaan daun berbulu. Bunga berbentuk brachidodrome. Bunga soliter, berada
42
Ida Rahmawati dan Tutut Indah Sulistiyowati: Identifikasi Jenis Tumbuhan dari Famili Asteraceae Di Kawasan Wisata Irenggolo Kediri
diketiak daun, kuntum bunga berwarna pangkal dan ujung daun meruncing, tepi
kuning. Di Indonesia tumbuhan ini daun bergerigi ganda (biserratus),
merupakan tumbuhan introduce. Tanaman permukaan daun gundul, daun tersusun
ini dapat tumbuh secara agresif dan spiral. Bunga terminalis, berbentuk tabung,
menutupi tanah dengan rapat sehingga warna daun mahkota merah kecoklatan.
dianggap gulma oleh masyarakat. S. Senyawa aktif yang terkandung dalam
trilobata berkembangbiak secara vegetative tanaman sintrong antara lain flavonoid,
tetapi tidak menutup kemungkinan steroid, polifenol, monoterpen, dan
berkembangbiak dengan biji. Tempat seskuiterpen (Lestari et.al., 2015).
tumbuh yang paling ideal bagi S.trilobata Tagetes erecta L.,memiliki ciri-ciri
adalah daerah terbuka sehingga mendukung berbatang tegak, bercabang, permukaan
pembungaan terjadi sepanjang tahun. kasar, tinggi 10-120 cm. Daun tunggal,
Meskipun demikian, tanaman ini dapat berbentuk lanset, berbagi menyirip, tipis,
tumbuh pada daerah yang ternaungi dan berwarna hijau. Perbungaan terminalis,
masih dapat berbunga meskipun hanya bunga berbentuk cawan, bunga pita dan
sedikit (CABI, 2021). bunga tabung berwarna kuning. Tumbuhan
Cosmos sulphureus Cav., merupakan ini memiliki system akar tunggang. Daun
herba tahunan dengan tinggi ±150 cm, dan bunga T.erecta mengandung senyawa
berbatang tegak, bercabang, permukaan bioaktif utama yaitu, flavonoid, tannin,
batang kasar, bentuk batang bersegi. Daun steroid, alkaloid, terpenoid, minyak atsiri,
berwarna hijau, letak daun bersilang pyrethrin, karbohidrat, dan glikosida
berhadapan, melekat pada batang (sesil), (Zulfikar et.al., 2019). Merupakan herba
daun berbagi menyirip, permukaan daun tahunan, T.erecta banyak ditanam dikebun
gundul. Perbungaan soliter, terletak pada dan secara komersil dijadikan bunga potong
ujung batang atau ujung cabang, daun serta biasanya dijadikan pewarna alami
mahkota lonjong dengan panjang hingga 3 (Efendi et.al., 2016)
cm. ujung korola memiliki 3 lekukan yang Dahlia pinnata Cav., adalah
dalam, berwarna jingga tua. Bunga cawan tumbuhan perdu perennial, berumbi dengan
dengan daun mahkota berwarna kuning tua, batang tegak dan bercabang. Batang
berbentuk corong. Biji berwarna hitam, berkayu, bulat, warna batang kecoklatan.
kecil-kecil dan panjang. Senyawa bioaktif Daun majemuk, bentuk daun oval, pangkal
utama yang dikandung daun C.sulphureus dan ujung daun meruncing, permukaan
adalah pyridaben, 9-octadecenamide, 4- daun mengkilat, tepi daun bergerigi, duduk
nonil fenol. Ekstrak dari daun tanaman ini daun pada batang bersilang berhadapan.
dapat digunakan untuk biolarvasida Perbungaan terminalis, berbentuk bunga
nyamuk Aedes aegypti (Imaniar et.al., cawan, warna bunga pita violet yang
2013). Tanaman ini dapat tumbuh dengan tersusun berlapis, bunga tabung berwarna
baik pada lahan terbuka dengan sinar kuning keputihan. Tanaman ini banyak
matahari penuh dan air yang cukup. dibudidayakan dan dijadikan sebagai
Tumbuhan ini banyak digunakan sebagai tanaman hias maupun bunga potong.
tanaman hias. Bunga tanaman ini dipolinasi Menurut Efendi et.al., (2016), bunga Dahlia
oleh serangga dari ordo Heminoptera dan berpotensi dapat dijadikan sebgai pewarna
Lepidoptera (CABI, 2021). alami. Akar tanaman Dahlia mengalami
Crassocephalum crepidioides modifikasi membentuk umbi. Berdasarkan
(Benth.) S.Moore, atau disebut juga dengan hasil penelitian Nsabimana (2011), umbi
Sintrong (Sunda), Sembung gilang, Jombret Dahlia mengandung karbohidrat, serat,
(Jawa) merupakan herba tahunan yang protein, mineral esensisal dan vitamin.
memiliki aroma khas. Berbatang tegak, Selain itu, senyawa utama yang terkandung
lunak, beralur, dengan tinggi 40-100 cm dan dalam umbi Dahlia adalah inulin.
berbulu. Daun tipis, berbentuk jorong,
43
Stigma 14 (1): 40 - 47; April – Juli 2021 ISSN: 1412 - 1840
© 2021 Prodi Biologi FST UNIPA Surabaya e-ISSN: 2621 - 9093
1 2 3 4
5 6 8 9
10 11 12 13
Gambar 1. Tumbuhan famili Asteraceae yang tumbuh di kawasan wisata Irenggolo.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan SARAN
diketahui ada 13 jenis tumbuhan dari famili Pemanfaatan tumbuhan dari famili
Asteraceae yang hidup dikawasan wisata Asteraceae oleh masyarakat sekitar
Irenggolo, yaitu Bidens pilosa, Ageratum kawasan Irenggolo belum pernah
conyzoides, Galinsoga parviflora, dilakukan. Lebih lanjut lagi perlu
Sphagneticola trilobata, Cosmos mengenalkan manfaat tanaman tersebut ke
sulphureus, Crassocephalum crepidioides, masyarakat sekitar.
Tagetes erecta, Dahlia pinnata, Sonchus
wightianus, Conyza bonariensis, Zinnia
elegans, Chromolaena odorata,
Eupatorium capillifolium.
45
Stigma 14 (1): 40 - 47; April – Juli 2021 ISSN: 1412 - 1840
© 2021 Prodi Biologi FST UNIPA Surabaya e-ISSN: 2621 - 9093
47