Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM

IDENTIFIKASI GULMA

Dosen Pembimbing : Ir. Sarbino, MP.

Tanggal Pelaksanaan: 1 Oktober 2022


Agroteknologi B

Kelompok 7:

1. Yuni Sepila (C1011211103)


2. Hoirul Ihwatun (C1011211028)
3. Serly Afrilyana (C1011211118
4. Fito Verdian (C1011211027)
5. Rian Anthoni (C1011211035)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2022
ACARA I
IDENTIFIKASI GULMA

I. PENDAHULUAN

TUJUAN PRAKTIKUM :
1. Untuk mengetahui ciri gulma golongan berdaun lebar, golongan rumput dan golongan
teki.
2. Untuk mengatahui cara-cara identifikasi gulma dan memasukkan ke dalam golongan
gulma berdaun lebar, rumput atau teki.

II. TINJAUAN PUSTAKA


Gulma antara lain didefinisikan sebagai tumbuh –tumbuhan yang tumbuh pada tempat yang
tidak dikehendaki manusia. “Tumbuh pada tempat yang tidak dikehendaki”, hal itu karena
tumbuhan tersebut merugikan baik secara langsung atau tidak langsung, atau bahkan kadang –
kadang juga belum diketahui kerugian atau kegunaannya.
Jenis gulma yang tumbuh biasanya sesuai dengan kondisi lingkungan. Misalnya pada
perkebunan yang baru diolah, maka gulma yang dijumpai kebanyakan adalah gulma semusim;
sedang pada perkebunan yang telah lama ditanami, gulma yang banyak terdapat adalah dari jenis
gulma tahunan.
Secara morfologi gulma dikelompokkan menjadi 3 golongan, yaitu golongan berdaun lebar,
teki dan rumputan. Gulma yang digolongkan sebagai tumbuhan berdaun lebar biasanya tidak
begitu sulit diidentifikasi jika telah diketahui sukunya. Hal ini disebabkan karena dalam suku
gulma berdaun lebar tersebut umumnya perbedaan dalam marga sangat jelas. Lain halnya dengan
golongan rumput – rumputan atau golongan teki ; perbedaannya dalam marga sering tidak jelas,
apalagi jika gulma dari kelompok ini tidak ditemukan dalam keadaan berbunga.
Identifikasi berasal dari kata “identik” yang artinya sama atau serupa dengan. Dalam
identifikasi kita tidak dapat lepas dari nama latin. Nama latin suatu gulma akan sangat berarti
karena nama tersebut diterima di dunia Internasional. Sebagai contoh; jika kita menyebut nama
babadotan, ahli gulma India atau Afrika atau bahkan yang terletak di luar pulau Jawa sering tidak
mengetahuinya. Tetapi dengan menyebutkan nama latinnya yaitu Ageratum conyzoides L., maka
hampir dapat dipastikan orang–orang yang mempelajari gulma akan mengetahui, atau jika tidak,
ia dapat dengan mudah mencari informasi dengan memakai nama latin gulma tersebut.
Kesulitan lain bila memakai nama daerah adalah kadang–kadang satu nama tersebut dipakai
tidak hanya untuk menunjukkan suatu jenis gulma saja, tetapi untuk beberapa jenis gulma.
Misalnya : Eleutheranthera ruderalis Sch. Bip. dan Synedrella nodiflora Gaerth. di Jawa Tengah
juga disebut babandotan.
Ada beberapa cara untuk identifikasi gulma yang dapat ditempuh . Identifikasi dapat
menggunakan salah satu atau kombinasi dari sebagian atau seluruh cara–cara di bawah ini :
1. Membandingkan gulma tersebut dengan material yang telah diidentifikasi di herbarium.
Untuk itu di Indonesia Herbarium Bogoriense yang terletak di Jalan Ir. H. Juanda, Bogor
dapat diminta bantuannya.
2. Mencari sendiri melalui kunci identifikasi.
3. Membandingkannya dengan determinasi yang ada.
4. Membandingkannya dengan illustrasi yang tersedia.
5. Konsultasi langsung dengan para ahli di bidang yang bersangkutan.
Dalam menempuh cara 2 dan 3 sedikit banyak kita harus memahami istilah biologi yang
berkenaan dengan morfologi (terutama morfologi luar) gulma, sebab sampai saat ini terutama
tanda – tanda karakteristik inilah yang dipakai dalam mengindentifikasi gulma.
Tanda – tanda yang dipakai dalam identifikasi dan penelaan gulma terbagi atas sifat – sifat
vegetatif yang bisa berubah sesuai dengan lingkungan dan sifat – sifat generatif yang cenderung
tetap.
Keadaan gulma yang paling ideal untuk identifikasi adalah jika semua bagian – bagian
tersebut (vegetatif dan generatifnya) lengkap.

Berdasarkan tujuan praktis, gulma dikelompokkan berdasarkan sifat morfologinya yang


dihubungkan dengan tanggapan terhadap aplikasi herbisida. Dalam klasifikasi ini, gulma hanya
dibagi menjadi tiga golongan besar, yaitu gulma berdaun lebar atau broad leaf (dikotil);
golongan rumput dan golongan teki yang termasuk dalam monokotil.
 Gulma berdaun lebar = broad leaf, dikotil)
Dengan cirri: pertulangan daun menyirip, menjari, atau seperti jaring; jumlah mahkota
bunga empat, lima atau kelipatannya. Titik tumbuh umunya terbuka, dan posisi daun
lebih horizontal. Contoh: Ageratum conyzoides. Borreria alata, Cleome rutidosperma.
 Gulma golongan rumput = grasses, berdaun sempit. Monokotil)
Gulma ini adalah yang termsuk famili Graminae (= Poaceae), Dengan cirri: bentuk daun
sempit memanjang seperti pita dengan pertulangan daun sejajar dengan ibu tulang daun,
daun umumnya terdapat ligula (lidah daun dan kadang-kadang juga dilengkapi aurikula
(telinga daun) dan kedudukan daun berseling. Posisi daun lebih vertical, dan titik tumbuh
tersembunyi di dalam lipatan daun dan upih daun yang belum membuka. bagian bunga
berjumlah tiga atau kelipatannya. Batang pipih atau bulat dengan beruas-ruas , kadang-
kadang buku bukunya berlubang.Contoh: Axonopus compressus, Imperata cylindrica,
Paspalum conjugatum.
 Gulma golongan teki (= sedge, berdaun sempit, monokotil)
Gulma ini adalah anggota famili Cyperaceae, Dengan cirri daun bentuk pita dengan
pertulangan daun sejajar. Daun tidak memunyai ligula dan aurikula, arahnya tersebar
merata mengelilingi batang. Penampang melintang daun berbentuk huruf v. Pada
beberapa spesies batang berbentuk segitiga atau segi empat atau lebih. Batang tidak
berongga. Contoh: Cyperus rotumdus, C irria, Scleria sumatrensis, Fymbristylis
acuminata.
III. METODOLOGI PRATIKUM
 Bahan dan Alat
- Gulma
- Alat tulis
- Kamera

 Prosedur Kerja

- Ambil salah satu jenis gulma. Perhatiakan dengan seksama baik


bagian:Bagian vegetatif: bentuk batang, bentuk percabangan, duduk daun,
bentuk daun dan perakarannya, bagian generatifnya, yang meliputi: bentuk
bunga warna bunga, buah dan biji.
- Tentukan apakah termasuk golongan rumput, teki atau golongan berdaun
lebar. Kemudian dicari/ didentifikasi menggunakan buku identifikasi
sesuai dengan golongannya.
- Cari dan bandingkan dengan gambar yang ada di buku atau bandingkan
dengan herbarium jika ada.
- Tentukan namanya, Untuk lebih meyakinkan tanyakan dulu kepada asisten
atau dosen yang ada.
- Ambil foto yang dijadikan sebagai dokumentasi
- Beri keterangan yang meliputi : nama latin, nama Indonesia , nama
daerah; habitat dan cara pengendaliannya.
- Kerjakan untuk gulma-gulma yang lain sehingga jumlahnya memenuhi
syarat.
- Buatlah perbndingan antara ketiga golongan gulma, mengenai: bentuk dan
pertulangan daun, duduk daun, percabangan dan bagian bunga, buah dan
biji jika ada.

 Parameter pengamatan

- Golongan/kelompok gulma
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

1. Kelompok Gulma Golongan Teki-tekian

Nama Latin: Cyperus Rotundus


Nama Indonesia: Teki
Nama Daerah: Teki ladang

Gambar

Teki ladang atau Cyperus rotundus adalah gulma


pertanian yang biasa dijumpai di lahan terbuka. Teki
sangat adaptif dan karena itu menjadi gulma yang
sangat sulit dikendalikan. Ia membentuk umbi
(sebenarnya adalah tuber, modifikasi dari batang) dan
Habitat dan Perilaku geragih (stolon) yang mampu mencapai kedalaman
satu meter, sehingga mampu menghindar dari
kedalaman olah tanah (30 cm). Teki menyebar di
seluruh penjuru dunia, tumbuh baik bila tersedia air
cukup, toleran terhadap genangan, mampu bertahan
pada kondisi kekeringan

Cara Pengendalian Cara yang paling cermat untuk menanggulangi


tumbuhnya rumput teki ladang adalah dengan
mencabutnya dengan tangan sendiri, dari mulai akar
hingga seluruh bagian tumbuhannya. Selain itu, dapat
juga menggunakan herbisida kimia atau menabur gula
pada halaman Anda sebagai metode organik alternatif

Nama Latin: Kyllinga brevifolia


Nama Indonesia: Jukut pendul
Nama Derah: Jukut pendul

Gambar

Jukut pendul tumbuh dengan berpegang pada


kebenaran pada tanah lembap di sisi jalan, tanah
terlantar, padang rumput, dari dataran rendah sampai
Habitat dan Perilaku
ketinggian 2.600 m di atas permukaan laut. Tanaman
ini tersebar diseluruh wilayah tropis dengan temperatur
hanga
Pengendalian Secara Mekanik: Mencabut,
membabat dan membakar gulma sebelum
menanam tanaman, dan menggunakan
mulsa, namun bisa juga mengunakan herbisida jenis
Cara Pengendalian
yang cocok adalah Basagran®, herbisida sistemik dan
kontak selektif purna tumbuh berbentuk larutan dalam
air berwarna kuning kecoklatan untuk mengendalikan
gulma daun lebar dan teki-tekian
Gambar Nama Latin: Fimbristylis miliacea
Nama Indonesia: Babawangan
Nama Daerah: Panon munding
Fimbristylis miliacea, fimbry seperti rumput atau
hoorahgrass, adalah spesies fimbry yang mungkin
berasal dari Asia tropis pesisir tetapi sejak itu
Habitat dan Perilaku menyebar ke sebagian besar benua sebagai spesies
yang diperkenalkan. Ini adalah gulma yang tersebar
luas di beberapa daerah dan terkadang bermasalah di
sawah
mengunakan herbisida jenis yang cocok adalah
Basagran®, herbisida sistemik dan kontak selektif
Cara Pengendalian purna tumbuh berbentuk larutan dalam air berwarna
kuning kecoklatan untuk mengendalikan gulma daun
lebar dan teki-tekian

2. . Kelompok Gulma Golongan Berdaun lebar

Nama Latin: Alternanthera paronychiodes


Nama Indonesia: Kremah
Nama Daerah: Bayem Kremah

Gambar

Habitat dan Perilaku Kremah merupakan herba atau semak berbatang


banyak, kremah dapat tumbuh merambat atau
menjalar. Tanaman kremah memiliki batang yang
memanjang hingga 30 cm, dengan bentuk batang bulat,
massif, berbulu beruas-ruas dengan zig-zag. Kremah
dapat ditemukan di dataran rendah, dan dataran tinggi.
Akarnya putih-kecoklatan, dan berjenis tunggang

gulma Alternanthera paronychiodes jika populasinya


sudah sangat mengganggu tanaman pokok,
Cara Pengendalian dikendalikan dengan herbisida berbahan aktif 2.4 D
atau MPCA.

Nama Latin: Phyllantuhus urinaria


Nama Indonesia: Meniran
Nama Derah: Sidukung anak

Gambar

Meniran tumbuh subur di tempat yang lembab pada


dataran rendah sampai ketinggian 1000 meter di atas
permukaan laut. Salah satu jenis tanaman yang
memiliki bentuk batang bulat tegsk lurus, tinggi
tanaman bisaa mencapai 1 m lebih dalam kondisi tanah
Habitat dan Perilaku
subur. Daun dari tanaman meniran bertulang sirip
genap, setiap satu tangkai memiliki daun majemuk
dengan ukuran yang kecil dan berbentuk lonjong.
Bunga tumbuhan ini terdapat pada setiap ketiak daun
serta menghadap kebawah.
Cara Pengendalian Pengendalian gulma berdaun lebar bisa
dilakukan dengan cara penyiangan 2-3 kali
dalam satu musim tanam. Penyiangan harus
dilakukan sampai ke akar. Selain itu, bisa
melakukan pengendalian menggunakan
herbisida.
Nama Latin: Agertum conyzoides
Nama Indonesia: Badotan
Nama Daerah: Wedusan

Gambar

Badotan sering ditemukan sebagai tumbuhan


pengganggu di sawah-sawah yang mengering, lading,
pekarangan, tepi jalan, tanggul tepi air, dan wilayah
bersemak belukar. Ditemukan hingga ketinggian 3.000
m, terna ini berbunga sepanjang tahun dan dapat
menghasilkan hingga 4.000 biji per individu
Habitat dan Perilaku tumbuhan. terna ini berbau keras, berbatang tegak atau
berbaring, berakar pada bagian yang menyentuh tanah,
batang gilig dan berambut jarang, sering bercabang-
cabang, dengan satu atau banyak kuntum bunga
majemuk yang terletak di ujung, tinggi hingga 120 cm.
daun-daun bertangkai, 0,5-5, terutama yang letaknya
dibagian bawah.
Pengendalian Secara Mekanik: Mencabut, membabat
dan membakar gulma sebelum menanam tanaman,
Cara Pengendalian melakukan pengolahan tanah, dan menggunakan
mulsa. Pengendalian secara kimiawi: Menggunakan
herbisida yang bersifat kontak.

3. Kelompok Gulma Golongan Rumput

Gambar Nama Latin: Imperata cylindrica


Nama Indonesia: Alang-alang
Nama Daerah : Ilalang

Habitat banyak terdapat di lahan pertanian baik di


daerah tropis maupun subtropis, dengan daerah
tumbuh sampai ketinggian 2.000 m di atas permukaan
Habitat dan Perilaku laut. Perilaku gulma alang-alang memiliki kemampuan
adaptasi yang tinggi sehingga mudah tumbuh dimana-
mana dan menjadi gulma yang merugikan petani.

Cara Pengendalian Pengendalian menggunakan herbisida glifosat.

Nama Latin: Echinochloa colona


Nama Indonesia: Padi hutan
Nama Derah: Lumbung

Gambar

Rumput musim panas C4 tahunan, yang berasal dari


Asia tropis dan subtropis, muncul sebagai ancaman
Habitat dan Perilaku serius dan terus-menerus dalam 35 sistem penanaman
di lebih dari 60 negara. Mempunyai beragam ekotipe,
produksi benih tinggi, dormansi benih pendek
Cara Pengendalian Pengendalian secara kimiawi, menggunakan herbisida
Gambar Nama Latin: Cynondon dactylon
Nama Indonesia: Rumput Bermuda
Nama Daerah: Bahama

Cynodon dactylon, disebut juga rumput bermuda,


rumput Bahama, doab, dubo, dhoob, adalah rumput
yang tumbuh di belahan bumi Timur. Rumputnya
Habitat dan Perilaku
berwarna hijau-kelabu, tumbuh pendek hingga 2–15
cm dengan tepi yang kasar. Batangnya dapat tumbuh
sampai 1–30 cm.
Rumput yang sulit untuk di basmi dengan cara
mekanik, seperti dibajak atau di cangkul maupun
Cara Pengendalian
dengan cara kimia dengan menggunakan herbisida
tetapi sering dibasmi mengunkan glifosfat

B. Pembahasan
Gulma merupakan salah satu kendala utama dalam usaha pembudidayaan
suatu tanaman. Gulma dapat tumbuh dan berkembang dengan pesat di lahan tanaman
budidaya sehingga dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan serta dapat
mengakibatkan turunnya hasil panen baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
Pada pratikum yang dilakukan pada acara identifikasi gulma kami
mengelompokan gulma menurut morfologinya yang dapat dibedakan gulma ke
dalam tiga kelompok. Ketiga kelompok gulma memiliki karakteristik tersendiri yang
memerlukan strategi khusus untuk mengendalikannya.
a. Gulma teki-tekian Kelompok ini memiliki daya tahan luar biasa terhadap
pengendalian mekanik karena memiliki umbi batang di dalam tanah yang mampu
bertahan berbulan-bulan. Selain itu, gulma ini menjalankan jalur fotosintesis C4 yang
menjadikannya sangat efisien dalam 'menguasai' areal pertanian secara cepat. Ciri-
cirinya adalah penampang lintang batang berbentuk segi tiga membulat, dan tidak
berongga, memiliki daun yang berurutan sepanjang batang dalam tiga baris, tidak
memiliki lidah daun, dan titik tumbuh tersembunyi. Kelompok ini mencakup semua
anggota Cyperaceae (suku teki-tekian) yang menjadi gulma. Contoh: teki ladang
(Cyperus rotundus), Jukut pendul ( Kyllinga brevifolia), dan Fimbristylis dichotoma
b. Gulma rumput-rumputan Gulma dalam kelompok ini berdaun sempit seperti teki-
tekian tetapi memiliki stolon, alih-alih umbi. Stolon ini di dalam tanah membentuk
jaringan rumit yang sulit diatasi secara mekanik. Contoh yang diamati gulma
kelompok ini adalah alang-alang (Imperata cylindrica), Echinochloa colona,
Cynondon dactylon

c. Gulma daun lebar Berbagai macam gulma dari anggota Dicotyledoneae termasuk
dalam kelompok ini. Gulma ini biasanya tumbuh pada akhir masa budidaya.
Kompetisi terhadap tanaman utama berupa kompetisi cahaya. Daun dibentuk pada
meristem pucuk dan sangat sensitif terhadap kemikalia. Terdapat stomata pada daun
terutama pada permukaan bawah, lebih banyak dijumpai. Terdapat tunas-tunas pada
nodusa, serta titik tumbuh terletak di cabang. Contoh yang diamati gulma kelompok
ini adalah Phyllantuhus urinaria, Agertum conyzoides, Alternanthera paronychiodes

Pengendalian gulma merupakan subjek yang sangat dinamis dan perlu strategi
yang khas untuk setiap kasus. Beberapa hal perlu dipertimbangkan sebelum
pengendalian gulma dilakukan: 1. Jenis gulma dominan 2. Tumbuhan budidaya utama
3. Alternatif pengendalian yang tersedia 4. Dampak ekonomi dan ekologi Menurut
Soekisman, gulma dapat diidentifikasi dengan menempuh satu atau kombinasi dari
sebagian atau seluruh cara-cara di bawah ini :
1. Membandingkan gulma tersebut dengan material yang telah diidentifikasi di
herbarium.
2. Konsultasi langsung dengan para ahli di bidang yang bersangkutan.
3. Mencari sendiri melalui kunci identifikasi.
4. Membandingkan dengan determinasi yang ada.
5. Membandingkan dengan illustrasi yang berbeda. Cara klasifiikasi pada tumbuhan
ada dua macam yaitu buatan (artificial) dan alami (natural).
Pada klasifikasi sistem buatan pengelompokan tumbuhan hanya didasarkan pada
salah satu sifat atau sifat-sifat yang paling umum saja, sehingga kemungkinan bisa
terjadi beberapa tumbuhan yang mempunyai hubungan erat satu sama lain
dikelompokan dalam kelompok yang terpisah dan sebaliknya beberapa tumbuhan
yang hanya mempunyai sedikit persamaan mungkin dikelompokan bersama dalam
satu kelompok. Hal demikian inilah yang merupakan kelemahan utama dari
kalsifikasi sistem buatan. Pada klasifikasi sistem alami pengelompokan didasarkan
pada kombinasi dari beberapa sifat morfologis yang penting. Klasifikasi sistem alami
lebih maju daripada klasifikasi sistem buatan, sebab menurut sistem tersebut hanya
tumbuh-tumbuhan yang mempunyai hubungan filogenetis saja yang dikelompokan ke
dalam kelompok yang sama

Anda mungkin juga menyukai