Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Sistematika Tumbuhan I FMIPA UNMUL

1 April, 2019, Samarinda, Indonesia

MENGENAL CIRI-CIRI DAN BENTUK DARI RHODOPHYTA


(GANGGANG MERAH)
FMIPA UNMUL 2019
Deba Oktaviansyah Putra Baharudin1, Pebriani Manalu2
1
Laboratorium Anatomi dan Sistematika Tumbuhan, Program Studi Biologi
2
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Mulawarman
Corresponding Author: puandeba@gmail.com

Abstrak Rhodophyta berasal dari bahasa yunani yaitu Rhodos yang berarti ‘merah’ jadi
rhodophyta adalah ganggang merah. Jadi, Rhodophyta adalah ganggang merah. Alga merah
atau rhodophita adalah salah satu filum dari alga berdasarkan zat warna atau pigmentasinya.
Alga ini pada umumnya bersifat banyak (multiselular) dan makropisnya. Panjangnya antara
10 cm sampai 1 meter dan berbentuk berkas dan lembaran. Pada praktikum kali ini bertujuan
untuk mengamati dan mengenal berbagai bentuk serta jenis ganggang merah lainnya dari
awetan rhodophyta. Metode yang digunakan pada praktikum kali ini dengan mengamati
bentuk dan jenis pada awetan ganggang merah satu persatu bagian-bagiannya setelah
diamati difoto dan gambar bagian-bagian tersebut. Berdasarkan pengamatan yang telah
dilakukan pada spesies Acanthophora sp. Dan Eucheuma spinosum, Talus, percabangan
dikotom, Gelembung udara, Tonjolan talus, Holdfast dan Substrat. Pada Eucheuma cottoni,
Gracilaria sp. Terdapat Talus, percabangan dikotom, Tonjolan talus, Holdfast, dan Substrat.
pada Galaxaura sp. dan Gelidium sp. Talus, percabangan dikotom, Substrat, Holdfast dan
Talus.

Kata Kunci: Alga, Rhodophyta, Holdfast

Pendahuluan ganggang laut, termasuk banyak rumput


Ganggang merah (juga dikenal laut terkenal[1].
sebagai Rhodophyta) adalah salah satu Rhodophyceae adalah golongan
kelompok tertua ganggang eukariotik dan alga yang memiliki pigmen merah
salah satu yang terbesar. Kelompok ini (fikoeritrin) umumnya dan mengandung
terdiri dari sekitar 5.000 sampai 6.000 zat makanan cadangan bahan agar-agar
spesies kebanyakan multiselular, (floridean). Beberapa jenis ada yang
mengandung zat kapur (Corallina), dan

1
Jurnal Sistematika Tumbuhan I FMIPA UNMUL
1 April, 2019, Samarinda, Indonesia

zat pectin (Chondrus, Gigartina). Ada pun Di perairan tropika yang bening sampai
yang mempunyai nilai ekonomi karena kedalaman 170 meter [5].
menghasilkan bahan agar-agar ialah:
Euchema, Gelidium, Gracillaria, Metode Penelitian
Rhodymenia, dan sebagainya [2]. Waktu dan Tempat
Rhodopyhta (alga merah) Praktikum Sistematika Tumbuhan 1
berbeda dengan alga lainnya terutama dengan tema “Rhodophyta (Ganggang
mengenai alat reproduksi seksualnya Merah)” ini dilaksanakan pada hari Jumat,
yaitu gamet jantan tidak berflagel disebut 10 Mei 2019 pada pukul 15.30 – 17.30
spermatia, mereka diangkut secara pasif WITA. Bertempat di Laboratorium Anatomi
menuju alat kelamin betina dan Sistematika Tumbuhan, Gedung G,
“karpogonium”. Beberapa Rhodophyta lantai 4, Universitas Mulawarman,
mempunyai zigot yang membelah Samarinda.
langsung menjadi spora (karpospora),
tetapi kebanyakan membuat karpospora Alat dan Bahan
tidak langsung dari zigot[3]. Alat
Alga ini memiliki persediaan Adapun alat yang digunakan pada
makanan berupa kanji (Floridean starch). praktikum ini adalah tisu, lateks, masker
Dalam dinding selnya terdapat selulosa, dan pinset.
agar, carrageenan, porpiran dan
forselaran. Dalam reproduksinya tidak Bahan
mempunyai gamet berbulu cambuk. Adapun bahan-bahan yang digunakan
Reproduksi seksual dengan karpogonia pada saat praktikum ini adalah
dan spermatid. Pertumbuhannya bersifat Acanthophora spicifera, Eucheuma
uniaksial (satu sel di ujung talus). Holdfast spinosum, Eucheuma cottonii, Glacilaria
terdiri dari perakaran sel tunggal atau sel sp. dan Gelidium sp.
banyak. Pada umumnya Rhodophyta
hidup di lingkungan air laut. Tetapi ada Cara Kerja
beberapa yang hidup di air tawar[ [4]. Praktikum tentang Rhodophyta ini
Alga merah didapat di semua laut dilakukan dengan metode metode
kutub tetapi paling baik berkembangnya di mengamati secara langsung bagaian-
daerah tropika dari bagian yang tinggi dari bagian yang terlihat pada sampel.
zona antar pasang sampai kekedalaman Pertama-tama diambil awetan basah
yang lebih jauh dari pada alga-alga lain. Rhodophyta yang telah disediakan

2
Jurnal Sistematika Tumbuhan I FMIPA UNMUL
1 April, 2019, Samarinda, Indonesia

menggunakan pinset panjang, kemudian kekuning-kuningan. Rumpun lebat dengan


diamati bagian-bagiannya lalu digambar percabangan ke segala arah.Tumbuh
dan diberi keterangan. pada substrat batu atau substrat keras
lainnya, dapat bersifat epifit. Sebaran
Hasil dan Pembahasan tumbuhnya meluas di perairan Indonesia.

Gambar 8.1 Acanthophora spicifera Gambar 8.2 Eucheuma spinosum


Keterangan : 1. Talus; 2. percabangan Keterangan : 1. Talus; 2. percabangan
dikotom; 3. Gelembung dikotom; 3. Gelembung
udara; 4. Tonjolan talus; 5. udara; 4. Tonjolan talus; 5.
Holdfast, 6. Substrat; Holdfast, 6. Substrat;
Klasifikasi dari sebagai berikut Klasifikasi dari sebagai berikut
Kingdom :Plantae kingdom : Plantae
Divisi :Rhodophyta Divisi : Rhodophyta
Class :Florideophyceae Kelas : Rhodophyceae
Ordo :Ceramiales Ordo : Gigartinales
Famili :Rhodomelaceae Famili : Solierisceace
Genus :Acanthophora Genus : Eucheuma
Species :Acanthophora spicifera Species : Eucheuma spinosum
(Bosse,1923) (Bosse,1923)
Berdasarkan atas percobaan Berdasarkan atas percobaan
yang telah dilakukan Pada spesies alga ini yang telah dilakukan spesies alga ini
memiliki thallus silindris, percabangan sistem percabangan yang tampak
bebas, tegak, terdapat duri-duri pendek sederhana berupa filamen dan ada pula
sekitar thallus yang merupakan yang berupa percabangan kompleks.
karakteristik jenis ini. Substansi Jumlah setiap percabangan ada yang
cartilaginous, warna coklat tua atau runcing dan ada yang tumpul. Permukaan

3
Jurnal Sistematika Tumbuhan I FMIPA UNMUL
1 April, 2019, Samarinda, Indonesia

kulit luar agak kasar, karena mempunyai tulang rawan muda, percabangan bersifat
gerigi dan bintik-bintik kasar. Eucheuma alternates, dan tidak teratur serta terdapat
spinosum memiliki permukaan bersifat dikotom atau trichormus.
licin, berwarna coklat tua, hijau coklat,
hijau kuning, atau merah ungu.

Gambar 8.4 Glacilaria sp.


Keterangan : 1. Talus; 2. percabangan
Gambar 8.3 Eucheuma cottonii
dikotom; 3. Tonjolan talus;
Keterangan: 1. Talus; 2. percabangan
4. Holdfast, 5. Substrat;
dikotom; 3. Tonjolan talus; 4.
Klasifikasi dari sebagai berikut
Holdfast, 5. Substrat;
Kingdom : Plantae
Klasifikasi dari sebagai berikut
Divisi : Rhodophyta
kingdom : Plantae
Kelas : Florideophyceae
Divisi : Rhodophyta
Ordo : Gracilariales
Kelas : Rhodophyceae
Family : Gracilariaceae
Ordo : Gigartinales
Genus : Gracilaria
Famili : Solieriaceae
Spesies : Gracilaria sp.
Genus : Eucheuma
(Adanson,1763)
Spesies : Eucheuma cottonii
Berdasarkan atas percobaan
(Kutzing,1860)
yang telah dilakukan pada spesies Alga
Berdasarkan atas percobaan yang
ini memiliki bentuk thallus silindris atau
telah dilakukan Pada spesies alga ini
gepeng dengan percabangan mulai dari
memiliki ciri-ciri yaitu thallus silindris,
yang sederhana sampai pada yang rumit
percabangan thallus berujung runcing
dan rimbun, di atas percabangan
atau tumpul, ditumbuhi nodulus (tonjolan-
umumnya bentuk thalli (kerangka tubuh
tonjolan), berwarna coklat kemerahan,
tanaman) agak mengecil, permukaannya
percabangan bersifat alternates
halus atau berbintil-bintil, diameter thallus
(berseling), cartilogenus / menyerupai
berkisar antara 0,5-2 mm. Panjang dapat

4
Jurnal Sistematika Tumbuhan I FMIPA UNMUL
1 April, 2019, Samarinda, Indonesia

mencapai 30 cm atau lebih dan Glacilaria mencapai ratusan meter, dan tubuh
tumbuh di rataan terumbu karang dengan berbentuk seperti lembaran dan benang
air jernih dan arus cukup dengan salinitas
ideal berkisar 20-28 ppm.

Gambar 8.6 Gelidium sp.


Keterangan : 1. Talus; 2. percabangan
Gambar 8.5 Galaxaura sp. dikotom; 3. Substrat; 4.
Keterangan : 1. Talus; 2. percabangan Holdfast, 5. Talus;
dikotom; 3. Substrat; 4. Klasifikasi dari sebagai berikut
Holdfast, 5. Talus; Kingdom : Plantae
Klasifikasi dari sebagai berikut Divisi : Rhodophyta
Kingdom : Plantae Kelas : Rhodophyceae
Divisi : Rhodophyta Ordo : Gelidiales
Kelas : Floideophyceae Famili : Gelidiaceae
Ordo : Nemaliales Genus : Gelidium
Famili : Galaxauraceae Spesies : Gelidium sp.
Genus : Galaxaura (Linnaeus, 1785)
Species : Galaxaura sp. Berdasarkan atas percobaan
(Linnaeus, 1785) yang telah dilakukan pada spesies Alga
Berdasarkan atas percobaan ini memiliki bentuk thallus silindris atau
yang telah dilakukan pada spesies Alga gepeng dengan percabangan mulai dari
ini memiliki ciri-ciri yaitu berwarna coklat, yang sederhana sampai pada yang rumit
multiseluler, hidup di perairan laut, dan rimbun, di atas percabangan
terdapat reseptakel sebagai alat umumnya bentuk thalli (kerangka tubuh
perkembangbiakan, batang berbentuk tanaman) agak mengecil, permukaannya
silindris tegak, kasar dan terdapat berkas halus atau berbintil-bintil, diameter thallus
percabangan, melekat pada batuan, berkisar antara 0,5-2 mm.
helaian tallus berbentuk bulat yang
dipinggangnya bergerigi, panjang

5
Jurnal Sistematika Tumbuhan I FMIPA UNMUL
1 April, 2019, Samarinda, Indonesia

Beberapa alga merah bermanfaat Ucapan Terima Kasih


sebagai penyokong penting bagi batu Saya mengucapkan terima kasih
karang tropis. Alga merah juga dapat banyak kepada Laboratorium Anatomi dan
menghasilkan carrageenan, suatu zat Sistematika Tumbuhan atas fasilitas yang
aditif yang dapat ditambahkan pada diberikan sehingga saya dapat
puding dan es krim. Selain itu, alga merah melaksanakan praktikum ini, dan asisten
yang dikeringkan banyak digunakan yang telah mendampingi selama
dalam beberapa hidangan masakan praktikum berlangsung, serta teman-
Jepang. Ganggang merah dapat teman kelompok yang telah bekerja sama.
dimanfaatkan oleh manusia sebagai
bahan makanan dan kosmetika. Contoh Referensi
ganggang merah yang digunakan sebagai [1] Surakusumah, dkk. (2015). Penuntun
bahan makanan, antara lain, Euchema Praktikum Botani Cryptogamae.
spinosum dan Gellidium yang digunakan Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi
manusia untuk bahan agar-agar. Selain FPMIPA UPI
untuk bahan makanan, agar-agar juga [2] Tjitrosoepomo, G. (1991). Taksonomi
dimanfaatkan sebagai medium kultur Tumbuhan. Gadjah mada University
mikroorganisme, kosmetik, obat, pelapis Press: Yogyakarta.
daging kaleng, pengeras es krim, serta [3] Yudianto, S. A. (1992). Pengantar
pengelmusi lemak dan cokelat batangan Cryptogamae. Bandung: Tarsito.
[4] Aslan, L.M. 1991. Budidaya Alga
Kesimpulan Laut. Yogyakarta: Penerbit Kanisus.
Berdasarkan praktikum yang telah [5] Saroyo. 2011. Deskripsi Alga Makro
dapat disimpulkan pengamatan yang telah di Taman Wisata Alam Batu Putih,
dilakukan pada spesies Acanthophora sp. Kota Bitung. Jurnal Ilmiah Sains. Vol.
Dan Eucheuma spinosum, Talus, II No. 2
percabangan dikotom, Gelembung udara,
Tonjolan talus, Holdfast dan Substrat.
Pada Eucheuma cottoni, Gracilaria sp.
Terdapat Talus, percabangan dikotom,
Tonjolan talus, Holdfast, dan Substrat.
pada Galaxaura sp. dan Gelidium sp.
Talus, percabangan dikotom, Substrat,
Holdfast dan Talus

6
Jurnal Sistematika Tumbuhan I FMIPA UNMUL
1 April, 2019, Samarinda, Indonesia

LAMPIRAN
1. Hasil Pengamatan

Gambar 8.1 (Acanthophora sp.) Gambar 8.2 Euchema cottoni

Gambar 8.3 (Euchema spinosum) Gambar 8.4 (Gracillaria sp.)

Gambar 8.5 Galaxaura sp Gambar 8.6 Gellidium sp.

Anda mungkin juga menyukai