Anda di halaman 1dari 9

BOTANI TUMBUHAN RENDAH

IDENTIFIKASI JENIS-JENIS JAMUR (FUNGI) DI KAWASAN KEBUN


RAYA KENDARI, DESA NANGA-NANGA, KECAMATAN POASIA, KOTA
KENDARI, SULAWESI TENGGARA

Emilya*, Umi Yuniati*, Wa Suriana*, Yuanita Lestari*


Universitas Halu Oleo, Indonesia

Email: group1abioedu@gmail.com

Abstrak : Jamur merupakan salah satu organisme yang memegang peranan penting
dalam daur kehidupan dengan menguraikan bahan organik yang kompleks yang ada
di alam menjadi suatu unsur yang sangat sederhana sehingga mudah diserap dan
dimanfaatkan organisme lainnya. Jamur merupakan salah satu organisme yang
tumbuh dengan baik di Indonesia, termasuk di Kebun Raya Kota Kendari. Tujuan
praktikum ini adalah untuk mengidentifikasi keanekaragaman jenis jamur di kawasan
Kebun Raya, Kota Kendari. Metode yang digunakan adalah metode jelajah setiap
plot dengan mencatat jenis jamur yang ditemukan pada kawasan tersebut dan
dilanjutkan dengan proses identifikasi jenis jamur yang ditemukan serta pengambilan
dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terda pat 3 spesies jamur yang
ditemukan di kawasan Kebun Raya Kendari. Jenis jamur yang ditemukan
mendominasi kawasan tersebut, yaitu Auricularia auricula, Cookeina sulcipes, dan
Rigidoporus sp.
Kata kunci : identifikasi, jamur

Abstract : Fungi are one of the organisms that play an important role in the life cycle
by breaking down complex organic materials that exist in nature into a very simple
element so that it is easily absorbed and utilized by other organisms. Mushrooms are
one of the organisms that grow well in Indonesia, including in the Kendari City
Botanical Gardens. The purpose of this practicum is to identify the diversity of
mushroom species in the Botanical Gardens area, Kendari City. The method used is

FUNGI 1A |1
BOTANI TUMBUHAN RENDAH

the roaming method for each plot by noting the types of fungi found in the area and
followed by the process of identifying the types of fungi found and taking
documentation. The results showed that there were 4 species of mushrooms found in
the Kendari Botanical Gardens area. The types of fungi found that dominate the area,
namely Auricularia auricula, Cookeina sulcipes, dan Rigidoporus sp.
Keywords: identification, fungi

PENDAHULUAN
Jamur atau fungi merupakan salah satu organisme yang memegang peranan
penting dalam daur kehidupan. Jamur merupakan organisme yang bersifat
dekomposer atau pengurai, parasitik, heterotrofik karena tidak memiliki klorofil dan
mutualistik (Solle., dkk 2017: 105). Para ahli mikologi menyatakan bahwa fungi
merupakan sekelompok makhluk hidup tersendiri dan menduduki regnum yang
sejajar dengan plantae dan animalia. Sebagai pengurai, jamur mampu menguraikan
bahan organik seperti selulosa, hemiselulosa, lignin, protein, dan senyawa pati
dengan bantuan enzim. Jamur menguraikan bahan organik menjadi senyawa yang
diserap dan digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Jamur
memerlukan senyawa organik untuk nutrisinya. Fungi atau biasa disebut juga
cendawan menguraikan bahan organik yang kompleks yang ada di alam menjadi
suatu unsur yang sangat sederhana sehingga mudah diserap dan dimanfaatkan oleh
organisme yang lainnya (Hasanuddin, 2014: 38).
Ciri umum fungi tidak berklorofil sehingga hidupnya bersifat saprofit dan
parasit yang dikenal dengan heterotrof dan eukariotik atau memiliki inti sel.
Umumnya multiseluler ada juga yang uniseluler, tubuh disusun oleh benang-benang
yang disebut hifa. Hifa mengandung inti dan sitoplasma dapat dipisahkan oleh
dinding sekat. Fungi dapat hidup secara kosmopit terutama di tempat lembab dan
tidak menyukai cahaya memiliki dua macam perkembangbiakan yaitu
perkembangbiakan vegetatif atau aseksual dan perkembangbiakan generatif atau
seksual (Mulyadi, 2014: 66).

FUNGI 1A |2
BOTANI TUMBUHAN RENDAH

Jamur berdasarkan klasifikasinya dapat dibedakan menjadi yaitu Oomycota,


Zgyomicota, Deutromycota, Ascomycota, dan Basidiomycota. Zygomycota disusun
oleh hifa dan miselium hifa tidak bersekat, spora dihasilkan oleh sporangium
reproduksi yang menghasilkan spora dilakukan melalui dua cara yaitu aseksual saat
kondisi lingkungan mendukung dan seksual bila kondisi lingkungan kurang
mendukung. Ascomycota berasal dari kata askos; kantung dan mycota;jamur yaitu
suatu kelas jamur yang hifa atau miselium bersekat dan bila telah kawin miselium
berinti tandanya menghasilkan tubuh buah tipe askokarp dan badan menghasilkan
spora generatifnya berupa kantung-kandung di ujung hifanya. Jadi sporanya dibentuk
dalam askus yang berada di ujung-ujung hifanya yang bersekat. Basidiomycota
berasal dari kata basidium: basis, cota: jamur yatu suatu kelas jamur yang
hifa/miselium yang bersekat dan bila telah kawin (hifa berinti gandanya)
menghasilkan suatu tubuh tipe basidiokarp dengan badan Penghasil spora
generatifnya berupa basidia. Spora yang dihasilkan oleh basidium disebut
basidiospora. Deuteromycota meliputi jenis-jenis cendawan yang hingga sekarang
hanya dikenal konidiumnya saja, tetapi askus atau basidium belum pernah terdapat
(Purwanto, dkk 2017: 79).
Jamur berdasarkan ukuran tubuhnya ada yang makroskopis yaitu jamur yang
berukuran besar, sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang dan ada juga jamur
yang mikroskopis yaitu jamur yang berukuran kecil dan hanya dapat dilihat dengan
menggunakan alat bantu mikroskop. Jamur makroskopis memiliki struktur umum
yang terdiri atas bagian tubuh yaitu bilah, tudung, tangkai, cincin, dan volva. Namun
ada juga jamur makroskopis yang tidak memiliki salah satu bagian seperti tidak
bercincin (Fitriani., dkk 2018: 21). Morfologi jamur makroskopis mempunyai warna
tubuh bermacam-macam yaitu warna merah muda, orange, coklat tua atau muda,
kuning, putih, putih kekuningan, kuning dan hitam. Bentuk spora dari jamur
makroskopis berbentuk bulat, lonjong, silindris, bersegi, jarum dan setengah
lingkaran. Serta warna spora dalam jamur makroskopis berwarna merah, coklat,
putih, kuning, ungu dan hitam (Rahma., dkk 2018: 157).

FUNGI 1A |3
BOTANI TUMBUHAN RENDAH

Identifikasi jamur adalah serangkaian proses pengenalan jamur untuk


mengetahui jenis tumbuhan secara detail dan lengkap serta dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Identifikasi bermula dari kata identik, yakni
artinya serupa atau sama untuk penentuan nama yang benar dan tempatnya yang
sesuai dalam klasifikasi. Identifikasi dan klasifikasi ini dilakukan dengan melakukan
pengamatan terhadap morfologi atau karakter pada jamur (Pangaribuan., 2014: 23).

METODE
Praktikum dilakukan di Kebun Raya Kendari, Desa Nanga-Nanga,
Kecamatan Poasia, pada hari Sabtu, 10 Juni 2022. Tujuan penelitian ini untuk
mengidentifikasi jenis – jenis tumbuhan yang ada pada lokasi tersebut. Alat dan
bahan yang digunakan yaitu: alat tulis, papan akrilik, kantong sampel, kamera tiket
gantung, spidol, kertas label, dan gunting. Metode yang digunakan adalah metode
jelajah setiap plot dengan mencatat jenis jamur yang ditemukan pada kawasan
tersebut dan dilanjutkan dengan proses identifikasi jenis jamur yang ditemukan serta
pengambilan dokumentasi. Sampel identifikasi yaitu jenis-jenis jamur di yang
terdapat di area Kebun Raya Kendari, Desa Nanga-Nanga, Kecamatan Poasia. Setiap
jenis jamur yang ditemukan dicatat kemudian diambil sampelnya dan dikokumentasi.
Identifikasi jamur dilakukan dengan pengamatan karakter morfologi jamur meliputi
ciri-ciri morfologi jamur secara umum. Data yang dikumpulkan dideskripsikan
berdasarkan speciesnya.

HASIL
Praktikum Identifikasi Jenis- Jenis Jamur di Kawasan Kebun Raya Kota
Kendari yang dilakukan pada tanggal 10 Juni 2022 menunjukkan bahwa sebanyak 3
spesies jamur dengan 2 spesies jamur diantaranya dari filum Basidiomycota dan 1
spesies dari filum Ascomycota.. Adapun klasifikasi jamur yang diidentifikasi di
kawasan Kebun Raya Kendari, Desa Nanga-Nanga, Kecamatan Poasia disajikan
dalam Tabel 1.1.

FUNGI 1A |4
BOTANI TUMBUHAN RENDAH

Tabel 1.1 : Klasifikasi jenis jamur yang teridentifikasi


No Divisio Classis Ordo Familia Genus Species
1. Basidiom Basidiomyce Auricul Auricularaceae Auricu Auricularia
ycota tes ariales laria auricula

2. Ascomyc Pezizomycet Pezizale Sarcoscyphace Cooke Cookeina


ota es s ae ina sulcipes
3. Basidiom Agriomycete Homob Polyporaceae Rigido Rigidoporus
ycota s asidiom porus microporus
ycetes
.
1. Jamur Auricularia auricula

Gambar 1.1: Morfologi Jamur Auricularia auricula


Jamur Auricularia auricula atau jamur kuping memiliki tubuh buah
duduk atau langsung menempel seperti telinga pada batang kayu, warnanya
krem keputih-putihan. Jamur ini dalam kondisi basah mirip seperti agar-agar,
sedangkan bila dikeringkan menjadi kerupang mengkerut kecil dan apabila
direndam beberapa saat air panas akan mekar kembali memiki bentuk seperti
telinga. Tumbuh liar ditempat-tempat yang lembab, terutama pada batang
kayu yang basah dan lapuk. Bentuknya seperti jeli dengan warna putih,
kuning, ungu, kecoklatan, atau warna hitam. Tekstur penyusun tubuhnya

FUNGI 1A |5
BOTANI TUMBUHAN RENDAH

kenyal, dan paling sering ditemukan pohon tua yang sudah mati, tetapi juga
yang hidup pada pohon yang masih hidup. Banyak jenis Species jamur ini
dapat dikonsumsi karena mengandung gizi tinggi dan rasanya yang lezat,
selain itu jamur ini juga sering digunakan sebagai bahan obat tradisional
karena diketahui mempunyai sifat antikoagulan yang baik untuk kesehatan.
2. Jamur Cookeina sulcipes

Gambar 1.2: Morfologi Jamur Cookeina sulcipes


Jamur Cookeina sulcipes memiliki bentuk tubuh buah seperti cangkir
atau mangkuk. Jamur ini berwarna cerah seperti merah muda sampai merah
ketika dewasa. Terdapat pada sekeliling bagian atas tudung ditemukan adanya
bulu-bulu halus. Memiliki permukaan tudung yang licin dan halus di bagian
dalam. Jamur ini tumbuh secara berkelompok dan tersebar diserasah seperti
kulit pohon, cabang, dan ranting. Sehingga ordo ini dikenal memiliki anggota
yang hidup sebagai saprofit pada kayu mati, tanah atau serasah. Tubuh buah
berukuran sedikit lebih mengecil ke pangkal.Biasanya hidup berkelompok dan
kelihatan sangat indah dengan warnanya yang cerah.

FUNGI 1A |6
BOTANI TUMBUHAN RENDAH

3. Jamur Rigidoporus microporus

Gambar 1.3: Morfologi Jamur Rigidoporus microporus


Jamur Rigidoporus microporusatau jamur akar putih. Memiliki
warnajamurinibervariasi, mulaidarimerah, krem, putih jingga kekuning-
kuningan hingaa cokelat. Pinggirannya agak bergerigi serta permukaannya
tidak halus dan agak bergerigi. Badan buahmirip topi berwarna jingga
kekuning-kuningan hingaa cokelat. Permukaan bawah badan buah terdapat
lubang-lubang kecil tempat spora. Badan buah yang tua akan mengering dan
berwarna coklat. Membentuk tubuh buah seperti kipas tebal, agak berkayu,
mempunyai zona-zona pertumbuhan dan sering mempunyai struktur serat
yang radier, mempunyai tepi yang tipis. Warna permukaan tubuh buah dapat
berubah tergantung dari umur dan kandungan airnya

SIMPULAN
Berdasarkan hasil praktikum yang telah dilaksanakan di kawasan Kebun Raya
Kendari, Desa Nanga-Nanga, Kecamatan Poasia ditemukan 3 spesies jamur yaitu
Auricularia auricula dan Rigidoporus microporus dari filum Basiddiomycota serta
Cookeina sulcipes.dari filum Ascomycota.

FUNGI 1A |7
BOTANI TUMBUHAN RENDAH

DAFTAR PUSTAKA

Fitriani, L., Yuni, K., Msy, Anorda., Ketri, L. 2018. Jenis-Jenis dan Potensi Jamur
Makroskopis yang terdapat di PT Perkebunan Hasil Musi Lestari dan PT
Djuanda Sawi Kabupaten Musi Waras. Jurnal Biosilampari. Vol. 1 (1).
Hal: 21.

Hasanuddin. 2014. Jenis Jamur Makroskopis sebagai Media Pembelajaran Biologi.


Jurnal Biotik. Vol. 2 (1). Hal: 38.

Mulyadi, H. 2014. Botani Tumbuhan Rendah. Banda Aceh: Syiah Kuala University
Press.

Pangaribuan, N. 2014. Penjaringan Cendawan Mikoriza Arbuskula Indigenous dari


Lahan Penanaman Jagung dan Kacang Kedelai pada Gambut Kalimantan
Barat. Jurnal Agro. Vol.1 (1). Hal: 23.

Purwanto, P.B., Mokhammad., Muhammad, Yusuf., Mochammad, Romli., Imam


Syafi’i., Tri, Hardhaka, Bakhtiar, Fahmii., Akhmad Saikhu., Arfiyansyah
Adi, Zainul, Laily., dan Yugo, P. 2017. Inventarisasi Jamur Makroskopis
di Cagar Alam Nusakambangan Timur Kabupaten Cilacap Jawa Tengah.
Proceeding Biology Education Conference. Vol. 14 (1). Hal: 79.

Rahma., Nursalmi, M., dan Muslich, H. 2018. Karakteristik Jamur Makroskropis di


Perkebunan Kelapa Sawit Kecamatan Meureubo Aceh Barat. Prosiding
Seminar Nasional Biotik. Vol. 3 (2): 157.

Solle, H., Ferdinandus, K., dan Simon, Taka, N. 2017. Keanekaragaman Jamur di
Cagar Alam Gunung Mutis Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa
Tenggara Timur. Jurnal Biota.Vol. 2 (3). Hal: 105.

FUNGI 1A |8
BOTANI TUMBUHAN RENDAH

FUNGI 1A |9

Anda mungkin juga menyukai