A. Latar Belakang
B. Tujuan
A. Materi
B. Metode
A. Hasil
Foto Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisi : Phaeophyta
Kelas : Phaeopphyceae
Ordo : Gigartinales
Famili : Gigartinaceae
Genus : Eucheuma
Spesies : Eucheuma edule
Keterangan:
1. Bentuk Talus : silindris
2. Tipe Percabangan : Dichotomous
3. Holdfast : Stolon merambat dengan
cakram perekat
4. Substrat : Batuan berkarang
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisi : Thallophyta
Classis : Rhodophyceae
Ordo : Nemastomales
Familia : Rhodophyllidaceae
Genus : Eucheuma
Species : Eucheuma spinosum
Keterangan:
1. Bentuk Talus : bulat
2. Tipe Percabangan : tidak teratur
3. Holdfast : Stolon merambat dengan
cakram perekat
4. Substrat : Campuran
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisi : Rhodophyta
Kelas :Floridaeophyceae
Ordo : Gracilariales
Famili : Gracilariaceae
Genus : Gracilaria
Spesies : Gracilaria gigas
Keterangan:
1. Bentuk Talus : segmen seperti
kipas
2. Tipe Percabangan : Dichotomous
3. Holdfast : Kerucut yg berdasar
kuat
4. Substrat : Pasir
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisi : Chlorophyta
Kelas : Ulvophyceae
Ordo : Bryopsidales
Famili : Halimedaceae
Genus : Halimeda
Spesies : Halimeda sp.
Keterangan:
1. Bentuk Talus : silindris
2. Tipe Percabangan : dichotomous
3. Holdfast : Kerucut yang kuat
4. Substrat : Batuan berkarang
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisi : Thallophyta
Kelas : Phaeophyceae
Ordo : Fucales
Famili : Sargassaceae
Genus : Sargassum
Spesies : Sargassum duplicatum
Keterangan:
1. Bentuk Talus : silindris
2. Tipe Percabangan : Pinnate
alternate
3. Holdfast : Stolon merambat dengan
cakram perekat
4. Substrat : Batuan berkarang
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisi : Thallophyta
Kelas : Phaeophyceae
Ordo : Fucales
Famili : Sargassaceae
Genus : Sargassum
Spesies : Sargassum polyfolium
B. Pembahasan
Eucheuma edule memiliki karakteristik berwarna coklat kemerahan,
talusnya bercabang banyak selang-seling berebentuk silindris, berdaging dan
agak kaku dengan bintil-bintil duri yang besar mencuat ke samping dengan
permukaan yang licin dengan panjang 15-18 cm. Rumput laut ini biasa hidup
menempel pada batu di daerah rataan terumbu karang. Eucheuma edule banyak
ditemukan di Kepulauan Seribu, Bali, Seram Timur (Maluku), Sulawesi Tengah,
Wakatobi, dan Sulawesi Tenggara. Potensi Eucheuma edule dapat dimanfaatkan
sebagai sumber kappa karagenan, pada bidang industri baik pangan, farmasi dan
kosmetika banyak digunakan sebagai pengemulsi, pembentul gel, pengental, dan
penstabil, contohnya dalam pembuatan shampo, tablet, pasta gigi, sirup, ice
cream, sosis, dan lain-lain (Cholid, 2005).
Eucheuma spinosum dikenal dengan nama daerah agar-agar. Rumput laut
ini berwarna cokelat tua, hijau cokelat, hijau kuning, atau merah ungu. Ciri-ciri
rumput laut jenis Eucheuma spinosum yaitu talus silindris, percabangan talus
berujung runcing atau tumpul, dan ditumbuhi nodulus (tonjolan-tonjolan) berupa
duri lunak yang tersusun berputar teratur mengelilingi cabang, lebih banyak dari
yang terdapat pada Eucheum cottonii. Ciri-ciri lainnya mirip seperti E. cottoni.
Jaringan tengah terdiri dari filamen tidak berwarna serta dikelilingioleh sel-sel
besar, lapisan korteks, dan lapisan epidermis (luar). Pembelahan sel terjadi pada
bagian apikal talus (Anggadiredja et al., 2006).
Rumput laut Eucheuma spinosum dapat diolah menjadi karaginan yang
memiliki nilai ekonomi tinggi. Karaginan ialah senyawa hidrokoloid yang
merupakan senyawa polisakarida rantai panjang dan diekstraksi dari rumput laut
jenis karaginofit. Karaginan banyak digunakan pada industri pangan, obat-obatan,
kosmetik, tekstil, cat, pasta gigi dan industri lainnya. Karaginan memiliki peranan
yang sangat penting sebagai stabilisator (pengatur keseimbangan), thickener
(bahan pengental), pembentuk gel, pengemulsi.
Gracilaria gigas memiliki karakteristik talus panjang 5,6-30 cm, sifat
substansi kartilagenus, percabangan tidak teratur dan cenderung memusat ke arah
pangkal. Cabang lateral tumbuh berulang- ulang, searah, memanjang dan tidak
begitu rapat. Jarak antar cabang 5-25 mm. Bentuk talus silinder berdiameter 1-4
mm. Diameter sistokarp 1-1,5 mm. Rumput laut ini banyak dimanfaatkan dalam
pembuatan agar-agar, selain itu juga dimanfaatkan Sebagai penyedia makanan
dalam jumlah yang banyak bagi ikan, untuk penyamakan kulit dan sebagai
biofiter pencemaran limbah. (Atmadja et al., 1996)
Halimeda sp. dicirikan dengan karakteristik talus coenocytic, spesies ini
berkembang baik di terumbu karang bersubstra keras. Talus Halimeda banyak
mengandung kapur dan membentuk koloni-koloni atau berkelompok dan
mempunyai alat perekat berupa kerucut yang berdasar kuat. Pada umumnya
Halimeda sp. mempunyai bentuk percabangan yang hampir sama yaitu
dichotomous dan trichotomous, bentuk segmen yang silindris dan garis
permukaan utrikel yang hampir sama yaitu heksagonal dan polygonal. Halimeda
sp. dapat diolah menjadi obat-obatan dan bahan makanan bagi hewan laut.,
menjadi penyumbang kapur di laut juga produsen primer (Tampubolon et al.,
2013)
Sargassum duplicatum memiliki talus bulat pada batang utama dan agak
gepeng pada percabangan, permukaan halus atau licin. Percabangan dichotomous
dengan talus daun bulat lonjong, pinggir bergerigi, tebal dan duplikasi (double
edged) dan kecil. Vesikel melekat pada batang dan daun, bulat telur atau elip
dengan ukuran kecil. Vesikel ada yang bersayap dan menyerupai bentuk daun.
Reseptakel membentuk rangkaian atau pengelompokan yang rimbun merapat
seperti kembang kol. Talus secara keseluruhan agak keras berukuran kecil.
Warna talus coklat tua atau coklat muda, tinggi rumpun dapat mencapai 60 cm
(Widyartini et al., 2012).
Sargassum polycystum memiliki panjang talus sekitar 35 cm, warna talus
coklat kekuning-kuningan, holdfast berbentuk discoid berrhizoid, dengan axis
silindris. Mempunyai talus bentuk batang dan vesikel. Talus batang pendek,
percabangan utama tumbuh rimbun di bagian ujungnya. Panjang talus bentuk
daun 1,3 - 4,2 cm. Lebar talus bentuk daun 0,25 - 1,15 cm. Pada umumnya
berbentuk membujur dan runcing atau membulat, dengan tepi bergerigi.
Cryptostoma jelas, urat daun tidak begitu jelas. Vesikel berbentuk oval atau
spherical, berukuran kecil, jumlah banyak pada talus dewasa, dengan diameter
1,5 - 3 mm. Ujung berduri dan membulat, melekat pada talus batang primer atau
sekunder, dapat secara bergerombol atau sendiri-sendiri. Reseptakel bulat
memanjang atau gepeng dengan pinggir berduri-duri terdapat dalam satu
rangkaian bersama daun dan vesikel (Widyartini et al., 2012).
Sargassum sp. mengandung bahan alginat dan iodin yang bermanfaat bagi
industri makanan, farmasi, kosmetik dan tekstil. Beberapa manfaat Sargassum
sp yaitu salah satu sumber penghasil alginat yang digunakan sebagai bahan
pembuat cangkang kapsul, emulsifier dan stabilizer. Sebagai bahan baku untuk
industri antara lain industri makanan, minuman, farmasi maupun industri lainnya
seperti cat tekstil, film, makanan ternak, keramik, kertas, dan fotografi. Berguna
untuk kosmetik, kandungan koloid alginatnya di gunakan sebagai bahan pembuat
sabun, shampo dan cat rambut. Dalam perikanan budidaya,
keberadaan Sargassum sp membantu meningkatkan produksi udang windu,
sehingga rumput laut jenis Sargassum sp ini di gunakan sebagai model budidaya
ganda dengan udang windu. Adanya rumput laut jenis Sargassum sp di sekitar
tambak udang windu dapat mengurangi jumlah bakteri patogen sehingga mampu
menurunkan kemungkinan berkembangnya penyakit yang menyerang udang
windu (Izzati, 2007). Sargassum Polycystum diketahui memiliki aktivitas
antibakteri terhadap bakteri Vibrio harveyi dan Micrococcus luteus (Riyanto et
al., 2013).
IV. KESIMPULAN
Anggadiredja, J. T., Zatnika, A., Purwanto, H. & Istini, S., 2006. Rumput
Laut. Jakarta : Penerbit Swadaya.
Aslan, M.L. 2008. Rumput Laut. Cetakan VII. Yogyakarta : Kanisius.
Atmadja, W.S., Kadi, A., Sulistijo & Rachmaniar. 1996. Pengenalan jenis-jenis
rumput laut Indonesia. Jakarta : PUSLITBANG Oseanologi. LIPI.
Chodid, N., 2005. Metode Penelitian. Jakarta : PT Bumi Aksara
Ferawati, E., Widyartini, D.S., & Insan, A.I., 2014. Komunitas Rumput Laut pada
Berbagai Substrat di Perairan Pantai Permisan Kabupaten Cilacap. Scripta
Biologica, 1(1) : 55-60.
Tampubolon, A., Gerung, G. S. & Wagey, B. 2013. Biodiversitas Alga Makro Di
Lagun Pulau Pasige,Kecamatan Tagulandang, Kabupaten Sitaro. Jurnal
Pesisir dan Laut Tropis, 2(1), pp. 35-43.
Tim Penulis PS., 1999. Karet Strategi Pemasaran Tahun 2000 Budidaya dan
Pengolahan. Jakarta : Penebar Swadaya.
Widyartini, D. S., Insan, A. I. & Sulistyani. 2012. Keanekaragaman Morfologi
Rumput Laut Sargassum Dari Pantai Permisan Cilacap Dan Potensi
Sumberdaya Alginatnya Untuk Industri. Prosiding Seminar Nasional, pp.
61-66.