Gambar : Turbinaria sp
Klasifikasi
Kingdom : Protista
Divisi : Phaeophyta
Kelas : Phaeophyceae
Ordo : Fucules
Famili : Sargassaceae
Genus : Turbinaria
Turbinaria ditemukan dan menyebar secara luas di kawasan Asia tenggara termasuk
Indonesia, Malaysia, Filipina dan Papua Nugini. Adapun habitatnya, pada umumnya ditemukan
di karang dengan pasang surut rendah dan area pasang sampai ke daerah dengan ombak sedang
hingga ombak tinggi dan bisa juga ditemukan di zona tenang. Tingkat ombak, salintas, pH dan
pergerakan air di sisi lain merupakan faktor utama tempat tumbuhnya rumput laut. Turbinaria
juga menstimulasi tumbuhnya dinoflagelata, dan juga merupakan habitat bagi hydroid,
polychaeta (Nontji, 2009).
Susunan Tubuh
Berdasarkan hasil pengamatan dan identifikasi pada Turbinaria dapat diketahui beberapa
bagian-bagiannya antara lain: Thallusnya dapat dibedakan antara daun, batang dan
holdfast/rhizoid. Holdfast sebagai alat perekat pada substrat yang menyerupai akar pada
tumbuhan tingkat tinggi, panjang thallus ± 3,5 cm berbentuk pipih, berwarna coklat terdapat
filoid (blades), memiliki percabangan dikotom dan berbentuk kerucut segitiga atau corong
dengan tepi bergerigi seperti turbin. Spesies ini biasa hidup berhabitat menempel pada bagian
celah batu karang.
Seperti yang dilansir oleh hawaii.edu, tanaman ini tingginya berukuran 2-20 cm. Holdfast
beruang satu silinder, bagian tegak dan bagian basal kerucut atau tidak teratur, biasanya dengan
beberapa cabang atau dikotomus. Sebagian berwarna coklat kekuningan sampai coklat tua
dengan bintik-bintik cokelat tua. Sebagaimana menurut Winarno (2010), Turbinaria masuk ke
dalam kelompok alga cokelat (Phaeophyta).
Perbedaan dengan jenis lainnya, jenis ini memiliki daun yang umumnya seperti corong
dengan pinggir bergerigi.Karakteristik jenis ini adalah pinggir daunnya membentuk bibir dengan
bagian tengah daun melengkung ke dalam (Setiawan, 2011).
Kelompok ini seperti yang telah dikemukakan oleh Sulisetjono, 2009 bahwa habitatnya
yaitu di air laut. Sebagaimana disebutkan juga oleh (Nybakken, 2002), Turbinaria ornata sangat
umum ditemukan pada pertengahan intertidial untuk setidaknya pada kedalaman 20-30 cm.
tumbuh dalam berbagai habitat, biasanya ditemukan dalam sekelompok kecil yang menempel
pada celah-celah karang, termasuk batu pasanag surut, dan pada permukaan terumbu karang.
Turbinaria ornata termasuk jenis algae yang umum didapat dan tersebar luas di perairan
Indonesia (IPTEK.NET, 2012). Karakteristik morfologi dari alga ini memungkinnya untuk
bertahan hidup dalam kondisi lingkungan yang ekstrim. T. ornata berhasil mereproduksi baik
dan reproduksi seksual dan fragmentasi (Magruder, 2009).
Sedangkan di dalam salah satu blog (Anonymous, 2012) disebutkan bahwa spesies ini
memiliki thallus tegak, tinggi hingga 30 cm, menempel pada batu karang dan tumbuh bercabang
dikotomus dengan ujung bercakram. Cabang utama menyilinder, dengan cabang ke segala arah.
Daun kasar, agak mempiramid sampai bentuk gangsing, hingga 20 mm panjangnya dan lebarnya
15 mm, bagian ujung membundar atau menyegitiga, bagian tengah agak cekung, biasanya
diseliputi oleh sederetan gigi kasar. Cabang penyangga bentuk tandan, terdapat pada sepertiga
dari tangkai daun.
Susunan Sel
Anatomi atau susunan sel pada Turbinaria, dinding sel terdiri atas selulosa, pektin dan
asam algin. Asam algin ini dapat berfungsi untuk pembuatan cat. Mereka memiliki pigmen
fikosantin, klorofil dan xantofil dan juga memiliki konseptakel dalam rongga tubuh yang
berfungsi menghasilkan gamet (Edward. 2019).
Reproduksi
Peranan
Kandungan kimia alga ini adalag alginate dan iodine (IPTEK.NET, 2012). Sehingga
dalam Jurnal “Pacapanen dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan” (Fajarningsih, 2008)
dosebutkan bahwa bioaktifitas ekstrak Turbinaria dapat sebagai antitumor serta efeknya terhadap
poliferasi limfosit.
Daftar Rujukan
Bold, 2015. Introduction to The Algae, Structure and Reproduction. New Delhi: Prentice Hall of
India.
Edward, Fadli. 2019. Turbinaria sp. (online) http://fadliqnoze.blogspot.com/2011/10/turbinaria-
sp.html diakses pada 22, Maret 2019
Fajarningsih, Nurrahmi Dewi, dkk. 2008. Bioakticitas Ekstrak Turbinaria decurrens sebagai
Antitumor (Hela dan T47D) Serta Efeknya Terhadap Polifera Limfosit. Journal Pacapanen dan
Bioteknologi Kelautan dan Perikanan. Vol.3 No.1 hlm 21
Magruder, WH dan JW.Hunt. 2009. Rumput Laut dari Hawai. Hawai: Oriental Publication
Wehr, John D.; Sheath, Robert G. (Jun 5, 2015). Freshwater Algae of North America: Ecology
and Classification (Aquatic Ecology). Elsevier. ISBN 9780123858771.
Winarno, F.G. 2010. Teknologi Pengelolaan Alga Laut. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan