Anda di halaman 1dari 23

BUKU

IDENTIFIKASI

BOTANI LAUT

Disusun Oleh :
NAMA / NIM / KELAS
Kelompok...

DEPARTEMEN OSEANOGRAFI
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2018
LEMBAR PENILAIAN

Mengesahkan :

Asisten Asisten
Biologi Laut 2018 Biologi Laut 2018
Mangrove Mangrove

Septiyani K. Dewi Syafira Salva A.


NIM. 26020116130153 NIM. 26020116130152

Asisten Asisten
Biologi Laut 2018 Biologi Laut 2018
Lamun Rumput Laut

Jan Ericson Wismar S. Ardian N. Chamidy


NIM. 26020115120011 NIM. 26020115140141

Koordinator Asisten
Biologi Laut 2018

Narendra Prasidya Wishnu


NIM. 26020115130103
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Biologi laut, yakni ilmu pengetahuan tentang kehidupan biota laut, berkembang begitu cepat
untuk mengungkap rahasia kehidupan berbagai jenis biota laut yang jumlah jenisnya luar biasa
besarnya dan keanekaragaman jenisnya luar biasa tingginya Lautan di dunia merupakan kesatuan
ekosistem dimana serangkaian komunitas dapat mempengaruhi faktor-faktor fisik dan kimia air laut
di sekelilingnya. Ekosistem yang besar ini dapat dibagi menjadi daerah-daerah kecil dimana
parameter fisika dan kimia mempunyai pengaruh yang berbeda terhadap populasi dari daerah
tersebut. Indonesia mempunyai perairan laut yang lebih luas dari pada daratan, oleh karena itu
Indonesia di kenal sebagai negara maritim. Perairan laut Indonesia kaya akan berbagai biota laut
baik flora maupun fauna. Demikian luas serta keragaman jasad– jasad hidup di dalam yang
kesemuanya membentuk dinamika kehidupan di laut yang saling berkesinambungan. Ekosistem
yang akan dibahas kali ini adalah ekosistem mangrove, lamun, dan rumput laut.
Mangrove merupakan ekosistem dengan fungsi yang unik dalam lingkungan hidup. Oleh
karena adanya pengaruh laut dan daratan, dikawasan mangrove terjadi interaksi kompleks antara
sifat fisika dan sifat biologi. Karena sifat fisiknya, mangrove mampu berperan sebagai penahan
ombak serta penahan intrusi dan abrasi laut. Proses dekomposisi bakau atau mangrove yang terjadi
mampu menunjang kehidupan makhluk hidup di dalamnya. Keunikan lainnya adalah fungsi
serbaguna hutan mangrove sebagai penghasilan masyarakat desa di daerah pesisir, tempat
berkembangnya biota laut tertentu dan flora-fauna pesisir, serta dapat juga dikembangkan sebagai
wahana wisata untuk kepentingan pendidikan dan observasi/penelitian.

Perairan laut Indonesia kaya akan berbagai biota laut baik flora maupun fauna. Banyak
daerah di laut dangkal yang diliputi oleh tumbuhan “rumput” air yang lebat, yang secara umum
disebut rumput-rumputan laut (lamun). Lamun merupakan tumbuhan berbunga yang beradaptasi
untuk hidup terendam di dalam air laut. Padang lamun ini merupakan ekosistem yang sangat tinggi
produktivitas organiknya. Disitu hidup bermacam-macam biota laut seperti krustacea, moluska,
cacing, dan juga ikan. Ada yang hidup menetap di padang lamun ini ada pula sebagai pengunjung
yang setia. Beberapa jenis ikan misalnya berkunjung ke padang lamun untuk mencari makan atau
untuk memijah.

Rumput laut adalah sumberdaya hayati yang telah dimanfaatkan masyarakat Indonesia
sebagai mata pencarian, dan beberapa wilayah menjadikannya mata pencarian utama. Rumput
laut merupakan salah satu komoditas sumberdaya laut yang memiliki nilai ekonomis yang
tinggi, mudah dibudidayakan serta biaya produksi yang rendah. Banyak negara negara maju
yang memanfaatkan rumput laut sebagai bahan baku produksinya,salah satunya adalah bahan baku
kosmetik. Karena peluang ekonomi yang tinggi banyak masyarakat Indonesia membudidayakan
rumput laut
1.2 Tujuan
 Setelah melakukan praktikum biologi laut mangrove, lamun, dan rumput laut kali ini diharapkan:

1.2.1 Mahasiswa mampu mengidentifikasi spesies mangrove di Perairan Teluk Awur

1.2.2 Mahasiswa mampu mengenali morfologi mangrove dan mampu melakukan herbarium kering

1.2.3 Mahasiswa mampu mengidentifikasi spesies lamun yang ada di Perairan Teluk Awur

1.2.4 Mahasiswa mampu mengenali morfologi lamun dan mampu melakukan herbarium kering

1.2.5 Mahasiswa mampu mengidentifikasi spesies rumput laut yang ada di Perairan Teluk Awur

1.2.6 Mahasiswa mampu mengenali morfologi rumput laut serta mampu melakukan herbarium
basah

1.3 Manfaat
1.3.1 Sebagai langkah awal mahasiswa atau praktikan untuk lebih jauh mengenali tentang ekosistem
yang ada di laut

1.3.2 Praktikum kalo ini dapat menambah pengetahuan terutama tentang vegetasi mangrove, lamun
dan rumput laut yang terdapat di Perairan Teluk Awur

1.3.3 Data yang diperoleh dapat dijadikan pembanding terhadap keanekaragaman vegetasi
mangrove, lamun dan rumput laut di perairan lainnya

1.3.4 Bagi masyarakat, hasil praktikum kali ini diharapkan dapat membuka wawasan tentang
keberadaan vegetasi mangrove dan fungsinya sehingga dapat meningkatkan kelestarian
Perairan Teluk Awur

1.3.5 Mahasiswa diharapkan telah dapat memahami dan menjelaskan morfologi dan anatomi
organisme-organisme lamun (sea grass) serta mampu mengklasifikasi dalam susunan yang
benar.

1.3.6 Mahasiswa diharapkan telah dapat memahami cara pengambilan data secara konservatif dan
dapat menjelaskan morfologi mangrove, lamun dan rumput laut
MANGROVE
Casuarina Equisetifolia

GAMBAR Klasifikasi
Kingdom: Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas :Magnoliopsida
Ordo :Casuarinales
Famili : Casuarinaceae
Genus : Casuarina
Spesies : Casuarina
Equisetifolia

Ciri – Ciri
1. Pohon besar, tinggi mencapai 50 m dengan diameter batang
>100cm, batang tegak lurus, silindris atau berlekuk dan sedikit
berbanir pada bagian pangkal.
2. Kulit luar abu-abu kecoklatan hingga coklat gelap, beralur, dan
mengelupas dalam serpihan yang keras, bagian dalam
kemerahan.
3. Ranting berbentuk jarum, panjang sampai 30 cm, berbuku-
buku , panjang antar buku 5-12 mm.
4. Daun cemara mereduksi berbentuk sisik dan tersusun melingkar
6-10 helai setiap buku.
5. Termasuk komponen mangrove asosiasi
6. Tumbuh di daerah pantai hingga ketinggian di bawah 1.300 m.
Jenis ini tumbuh baik di tanah berpasir di wilayah pesisir.
7. Daunnya dapat digunakan sebagai obat sakit kepala. Kulit layu
digunakan untuk mempermudah orang melahirkan dan
melancarkan menstruasi.
Avicennia marina

Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Filum : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Lamiales
Famili : Acanthaceae
Genus : Avicennia
Spesies : Avicennia marina

Ciri – Ciri
1. Belukar atau pohon yang tumbuh tegak atau menyebar,
ketinggian pohon mencapai 30 meter.
2.Memiliki sistem perakaran horizontal yang rumit dan berbentuk
pensil (atau berbentuk asparagus), akar nafas tegak dengan
sejumlah lentisel.
3.Kulit kayu halus dengan burik-burik hijau-abu dan terkelupas
dalam bagian-bagian kecil.
4.Ranting muda dan tangkai daun berwarna kuning, tidak berbulu.

5. Bagian atas permukaan daun ditutupi bintik-bintik kelenjar


berbentuk cekung. Bagian bawah daun putih- abu-abu muda. Unit
& Letak: sederhana & berlawanan. Bentuk: elips, bulat
memanjang, bulat telur terbalik. Ujung: meruncing hingga
membundar. Ukuran: 9 x 4,5 cm.
6. Seperti trisula dengan bunga bergerombol muncul di ujung
tandan, bau menyengat, nektar banyak. Letak: di ujung atau ketiak
tangkai/tandan bunga.
7. Buah agak membulat, berwarna hijau agak keabu-abuan.
Permukaan buah berambut halus (seperti ada tepungnya) dan
ujung buah agak tajam seperti paruh.
Terminalia catappa

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Famili : Combretaceae
Genus : Terminalia
Spesies : Terminalia
catappa

Ciri – ciri
1. Pohon nampak seperti pagoda. Tingginya dapat mencapai 35
meter.
2. Daunnya lebar berbentuk bulat telur dengan pangkal daun
runcing dan ujung daun lebih tumpul.
3.Pertulangan daunnya sejajar dengan tepi daun berombak.
4. Bunganya berukuran kecil dan terkumpul dalam bulir dekat
ujung ranting berwarna kuning kehijauan dengan panjang 8-25
cm.
5. Buahnya batu berbentuk bulat telur agak gepeng dan bersegi.
Saat muda buah ketapang berwarna hijau kekuningan dan
berubah menjadi ungu kemerahan saat matang.
6. Habitat yang disukai adalah daerah dataran rendah termasuk
daerah pantai hingga ketinggian 500 meter.
Lumnitzera racemosa

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Filum : Tracheophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Famili : Combretaceae
Genus : Lumnitzera
Spesies : Lumnitzera
racemosa

Ciri – Ciri
1. Belukar atau pohon kecil, selalu hijau dengan ketinggian
mencapai 8 m. Kulit kayu berwarna coklat-kemerahan, memiliki
celah/retakan longitudinal (khususnya pada batang yang sudah tua),
dan tidak memiliki akar nafas.
2. Daun agak tebal berdaging, keras/kaku, dan berumpun pada
ujung dahan. Panjang tangkai daun mencapai 10 mm.
3. Bunga biseksual, tanpa gagang, berwarna putih cerah, dipenuhi
oleh nektar. Panjang tandan 1-2 cm. Memiliki dua pinak daun
berbentuk bulat telur, panjangnya 1,5 mm pada bagian pangkalnya.
Letak: di ujung atau di ketiak.
4. Buah berbentuk kembung/elips, berwarna hijau kekuningan,
berserat, berkayu dan padat.
Rhizopora stylosa

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malpighiales
Famili : Rhizophoraceae
Genus : Rhizohora
Spesies : Rhizopora

Ciri – Ciri
- Bunga : Gagang kepala bunga seperti cagak, biseksual, masing-
masing menempel pada gagang individu. Letak bunga pada ketiak
daun. Formasi bunga berkelompok (8-16 bunga per kelompok).
Daun mahkota 4, berwarna putih, ada rambut. Kelopak bunga 4,
berwarna kuning hijau.
-Buah : Berbentuk buah pir, berwarna coklat, berisi biji fertil.
Hipokotil silindris, berbintil agak halus.
- Daun : Daun berkulit, berbintik teratur di lapisan bawah. Gagang
daun berwarna hijau. Letak daun berlawanan. Bentuk daun elips
melebar. Ujung meruncing.
Rhizopora apiculata

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Famili : Rhizophoraceae
Genus : Rhizopora
Spesies : Rhizopora
apiculata

Ciri – Ciri
1. Akar tunjang yang menyolok dan bercabang
2. Batang berkayu dan berbentuk silindris
3. Daun tunggal, terletak berhadapan., berkumpul di ujung
ranting, dengan kuncup tertutup daun penumpu yang
menggulung runcing
4. Helai daun eliptis, tebal licin serupa kulit, hijau atau hijau
muda kekuningan, berujung runcing dan bertangkai
5. Bunga kelipatan 2 dan menempel pada tangkai,
Pandanus tectorius

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Lilliopsida
Ordo : Pandanales
Famili : Pandanaceae
Genus : Pandanus
Spesies : Pandanus
tectorius

Ciri – Ciri
- Pohon dapat mencapai ketinggian hingga 6 m.
- Daun : Berduri pada sisi daun dan ujungnya tajam.
Panjang antara 0,5 - 2,0 meter
- Bunga: Warna merah-ungu. Letaknya di ujung.
Formasi: payung.
Buah : Seperti buah nenas dan ketika matang
Sonneratia Alba

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliopshyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Famili : Lythraceae
Genus : Sonneratia
Spesies : Sonneratia alba

Ciri – Ciri
Pohon selalu hijau, tumbuh tersebar, ketinggian kadang-kadang
hingga 15 m. Kulit kayu berwarna putih tua hingga coklat, dengan
celah longitudinal yang halus. Akar berbentuk kabel di bawah tanah
dan muncul kepermukaan sebagai akar nafas yang berbentuk kerucut
tumpul dan tingginya mencapai 25 cm.
- Daun : Daun berkulit, memiliki kelenjar yang tidak berkembang
pada bagian pangkal gagang daun. Gagang daun panjangnya 6-15
mm. Unit & Letak: sederhana & berlawanan. Bentuk: bulat telur
terbalik. Ujung: membundar. Ukuran: 5-12,5 x 3-9 cm.
- Bunga : Biseksual; gagang bunga tumpul panjangnya 1 cm. Letak:
di ujung atau pada cabang kecil. Formasi: soliter-kelompok (1-3
bunga per kelompok). Daun mahkota: putih, mudah rontok. Kelopak
bunga: 6-8; berkulit, bagian luar hijau, di dalam kemerahan. Seperti
lonceng, panjangnya 2-2,5 cm. Benang sari: banyak, ujungnya putih
dan pangkalnya kuning, mudah rontok.
- Buah : Seperti bola, ujungnya bertangkai dan bagian dasarnya
terbungkus kelopak bunga. Buah mengandung banyak biji (150-200
biji) dan tidak akan membuka pada saat telah matang. Ukuran: buah:
diameter 3,5-4,5 cm.
LAMUN
Spesies
Cymodocea Rotundata

GAMBAR Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Anthophyta
Class :Angiospermae
Ordo :Helobiae
Famili :Potamogetonaceae
Genus :Cymodoceae
Spesies :Cymodocea Rotundata

Ciri – Ciri
1. Ujung daun membulat
2. Daunya seperti garis lurus
3. Tepi daunya bergerigi
4. Tulang dau sejajar
5. Akarnya tipis
6. Tumbuh didaerah berpasir dan berlumpur didaerah pasang surut
Spesies
Enhalus Acoroides

GAMBAR Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Anthophyta
Class :Angiospermae
Ordo :Monocotyledonae
Famili :Hydrocaritaceae
Genus :Enhalus
Spesies :Enhalus Acoroides

Ciri – Ciri
1. Memiliki daun sebanyak dua sampai lima helai dan rimpang kasar serta
akar yang kuat
2. Helaian 8 daun berbentuk pita dengan panjang dapat mencapai 75cm dan
lebar1 sampai 1,5cm
3. Rimpang ketebalanya mencapai 1cm
4. Bunga jantan dan betina masing masing berasal dari tanaman dengan
benangsari yang berukuran besar
5. Bunga betina memiliki rantai pendukung yang panjang
6. Benang sari ketika dilepaskan dari bunga jantan selalu mengapung di
permukaan air kemudian tersebar mengikuti arus air laut dan selanjutnya
tenggela perlahan untuk membuahi bunga betina
RUMPUT LAUT
Spesies
Halimeda opuntina

Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Chlorophyta
Class : Bryyopsidophyceae
Order : Bryopsidales
Family : Halimedaceae
Genus : Halimeda
Species : opuntia

Ciri – Ciri
Halimedaceae adala alga bekapur. Halimedaceae sifatnya lentur dan mampu
bergerak-gerak di dalam air seiring dengan air bergerak. Halimeda opuntia
merupakan jenis alga hijau dengan tinggi thallus 8 cm bersifat sangat kaku dan
berbentuk seperti ginjal yang bercabang, berlekuk tiga atau tumpang tindih dan
tidak teratur. Dengan lebar 0,7 cm serta tinggi 0,5 cm. Helimeda opuntia banyak di
jumpai pada daerah terumbu karang yang kondisi pantainya tenang dan agak
terlindung, hidup membuat koloni atau berkelompok dan mempunyai perekat
berupa rhizoid yang tersebar dan membungkus segmen. Halimeda opuntia terdapat
dibawah air surut rata-rata pada pasut bulan-setengah pada pantai berbatu dan
paparan terumbu.
Spesies
Caulerpa sertularioides

Klasifikasi
Division : Chlorophyta
Class : Ulvophyceae
Order : Bryopsidales
Family : Caulerpaceae
Genus : Caulerpa
Species : C. sertularioides

Ciri – Ciri
Memiliki thallus pucat sampai hijau gelap yang biasanya tumbuh ke luar hingga
sekitar 0,35 hingga 2 meter. daun seperti bulu yang muncul dari stolon umum.
Masing-masing daun tegak dan bercabang. Stolon bercabang ke titik ramping dan
rhizoids kemudian terbentuk dari permukaan bawah
Spesies
Sargassum piluliferum

Klasifikasi
Kingdom : Chromalveolata
Filum : Heterokontophyta
Kelas : Phaeophyceae
Ordo : Fucales
Famili : Sargassaceae
Genus : Sargassum
Species : Sargassum
(Sargassum) piluliferum

Ciri – Ciri
Thallus pipih, licin, batang utama bulat agak kasar, dan holdfast (bagian yang
digunakan untuk melekat) berbentuk cakram. Cabang pertama timbul pada bagian
pangkal sekitar 1 cm dari holdfast. Percabangan berselangseling secara teratur.
Bentuk daun oval dan memanjang berukuran (40×10) mm. Pinggir daun bergerigi
jarang, berombak, dan ujung melengkung atau meruncing. Vesicle (gelembung
seperti buah) berbentuk lonjong, ujung meruncing berukuran (7×1,5) mm, dan agak
pipih. Rumput laut jenis ini mampu tumbuh pada substrat batu karang di daerah
berombak.
Spesies
Eucheuma cottonii

Klasifikasi
Division : Rhodophyta
Class : Florideophyceae
Order : Gigartinales
Family : Solieriaceae
Genus : Eucheuma
Species : Eucheuma cottonii

Ciri – Ciri
Thallusnya bercabang-cabang berbentuk silindris atau pipih, percabangannya tidak
teratur dan kasar (sehingga merupakan lingkaran) karena ditumbuhi oleh nodulla atau
spine untuk melindungi gametan. Ujungnya runcing atau tumpul berwarna coklat
ungu atau hijau kuning. Spina Eucheuma cottonii tidak teratur menutupi thallus dan
cabang-cabangnya. Permukaan licin, cartilaginous, warna hijau, hijau kuning, abau-
abu atau merah. Penampakan thallus bervariasi dari bentuk sederhana sampai
kompleks
Spesies
Gracilaria verrucosa

Klasifikasi
Divisi : Rhodophyta
Kelas : Rhodophyceae
Ordo : Gigartinales
Famili : Gracilariaceae
Genus : Gracilaria
Spesies : Gracilaria sp.

Ciri – Ciri
Bentuk thallus yang memipih atau silindris, membentuk rumpun dengan tipe
percabangan yang tidak teratur, thallus menyempit pada pangkal percabangan. Sifat
substansi thallus Gracilaria seperti tulang rawan (cartilagenous). Ujung-ujung thallus
pada umumnya meruncing, permukaannya halus atau berbintil-bintil. Garis tengah
thallus berkisar antara 0,5-4,0 mm. Panjang dari Gracilaria dapat mencapai 30 cm
atau lebih. Ciri khusus secara morfologis memiliki duri yang tumbuh berderet
melingkari thallus dengan interval yang bervariasi sehingga membentuk ruas-ruas
thallus di antara lingkaran duri.

Anda mungkin juga menyukai