Oleh :
Novia Safinatunnajah.
26050117120030
Kelompok 4 A
Oseanografi B
Asisten :
Annisa Aulia Lukman 26020216130045
Geby Ayunda 26020216120002
Melati Pertiwi 26020216120015
Icha Lavalina Destarestu H 26020216130051
Oceana Windyartanti 26020216130057
Abi Hidayat 26020216140061
Anisa Dewi Nugraheni 26020216140062
Firman Ramadhan 26020216140068
Yudhistira Achmad Alkindy 26020216140079
Faiz Hamzah Adriono 26020216140083
Ganang Oktavianto 26020216130098
Nabilah Rizki 26020216140114
DEPARTEMEN OSEANOGRAFI
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019
I. PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui cara mengukur konsentrasi klorofil
2. Mengetahui tingkat kesuburan perairan
2.1.Pengertian Klorofil-A
Klorofil-a fitoplankton adalah suatu pigmen aktif dalam sel tumbuhan yang mempunyai
peranan penting di dalam proses berlangsungnya fotosintesis diperairan. Semua sel
berfotosintesis mengandung satu atau beberapa pigmen berklorofil (hijau coklat, merah atau
lembayung), sementara itu dalam mata rantai makanan (food chain) di perairan, fitoplankton
mempunyai fungsi sebagai produsen primer dimana organisme ini mampu mengubah bahan
anorganik menjadi bahan organik melalui proses fotosintesis, untuk itu maka kandungan
klorofil-a digunakan sebagai standing stock fitoplankton yang dapat dijadikan produktivitas
primer suatu perairan (Adani, et.al., 2013).
Pengukuran klorofil sangat pentingdilakukan karena kadar klorofil dalam suatuvolume air
laut tertentu merupakan suatu ukuran bagi biomassa tumbuhan yangterdapat dalam air laut
tersebut. Klorofil dapatdiukur dengan memanfaatkan sifatnya yangdapat berpijar bila
dirangsang dengan panjanggelombang cahaya tertentu atau mengekstraksi klorofil dari
tumbuhan dengan menggunakan aseton untuk menghitung produktivitas primernya
(Sihombing, 2013).
11 Centrifuge Menghomogenkan
larutan
15 Kamera Dokumentasi
3.1.2. Bahan
Tabel 2. Bahan Praktikum Analisa Klorofil-a
No Nama Bahan Spesifikasi Fungsi
1. Air sampel 750 mL Bahan yang akan dianalisa
3.2 Metode
3.2.1. Filter Holder
1. Kertas selulosa diletakkan pada tengah filter holder.
2. Larutan sampel dimasukkan pada filter holder sebanyak 250 ml.
3. Lalu 3 tetes MgCO3 diteteskan ke dalam filter holder bagian atas secara merata
(tidak pada satu tempat).
4. Kemudian vacum pump dinyalakan dan air sampel pada filter holder bagaian atas
turun kebawah semua.
5. Lakukan langkah 2-4 untuk 250 ml selanjutnya.
6. Kertas selulosa diambil lalu dilipat dan dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan
diberikan 10 ml aseton 90%.
7. Kemudian aduk kertas selulosa tersebut dengan spatula hingga selulosa larut dalam
aseton 90%.
8. Larutan yang sudah dilarutkan kertas selulosa dimasukkan kedalam kulkas, atur
pada suhu 5-6˚C dan ditunggu selama 24 jam.
3.2.2. Centrifuge
1. Sampel yang sudah didiamkan dalam kulkas diambil dan dimasukkan ke dalam
centrifuge.
2. Karena dalam centrifuge harus genap maka aseton 90% dituangkan ke dalam tabung
reaksi.
3. Aseton 90% dimasukkan ke dalam centrifuge.
4. Mengatur centrifuge pada kecepatan 1000 rpm selama 10 menit.
5. Tabung reaksi diambil.
3.2.3. Spektrofotometer
1. Larutan dimasukkan ke dalam cuvet hingga batas tera.
2. Spektrofotometer dinyalakan da dipanaskan selama 15 menit.
3. Larutan dari centrifuge , larutan blank dimasukkan ke dalam spektrofotometer.
4. Sel 1 dan sel 2 dinyalakan.
5. Atur panjang gelombang dan panjang gelombang 664 nm, 647 nm, 630 nm.
6. Tombol F2 ditekan untuk measure
7. Dicatat nilai hasil absorbansi.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.Hasil
4.1.1. Peta Sebaran Klorofil-a Banjir Kanal Barat
5.1 Kesimpulan
1. Dalam mengukur konsentrasi klorofil – a dapat digunakan metode spektofotogrameter dan
diperoleh nilai absorbansinya untuk mencari kadar klorofil. Panjang gelombang yang
digunakan untuk mencari nilai absorbansi pada klorofil yaitu 664,647,630,dan 750. Pada
lokasi banjir kanal timur diperoleh nilai konsentrasi klorofil dari stasiun 1 hingga 8
berturut-turut 0.0411 mg/L, 0.0151 mg/L, 0.0086 mg/L, 0.0380 mg/L, 0.0162 mg/L,
0.0092 mg/L, 0.0038 mg/L, 0.0132 mg/L. pada lokasi kedua yaitubanjir kanal barat
diambil 8 stasiun dengan nilai konsentrasi berturut-turut yaitu 0.0637 mg/L, 0.0299 mg/L,
0.0101 mg/L, 0.0178 mg/L, 0.0107 mg/L, 0.0152 mg/L, 0.0053 mg/L, 0.0031 mg/L.
2. Semakin tinggi konsentrasi klorofil – a, maka perairan semakin subur karena produktivitas
primernya semakin tinggi.
5.1 Saran
1. Untuk kedepannya lebih baik diberikan modul dahulu supaya tidak membingungkan saat
menuliskan laporan.
DAFTAR PUSTAKA
Adani, Nabila Ghassani et.al. 2013. Kesuburan Perairan Ditinjau dari Kandungan Klorofil-a
Fitoplankton : Studi Kasus di Sungai Wedung , Demak. Diponegoro Jurnal of
Maquares, vol.2(4).