Anda di halaman 1dari 5

TUGAS INDIVIDU ATN

Pengobatan Ramuan Tradisional

OLEH
Putri Ayu Pratiwi
Kp.12.19.019

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI KESEHATAN KESDAM IX/UDAYANA
DENPASAR
2020/2021
Pengobatan Ramuan Tradisonal bali

Bali memiliki tradisi pengobatan herbal mujarab yang sudah banyak


dikenal. Pengobatan ini sangat beragam dan dikenal luas oleh
masyarakatnya.Meski pengobatan tradisional yang biasa dilakukan di Bali ini
belum “distandarisasi” secara khusus oleh kalangan medis, tetapi umumnya
dikenali masyarakat di Bali sebagai bentuk-bentuk pengobatan alami. Beberapa
bahannya yang kebanyakan terdiri dari tanaman sengaja tetap ditulis dalam nama
lokalnya sehingga kurang populer di Indonesia.Meskipun kini telah tersedia
pengobatan medis yang juga merambah lingkungan masyarakat Bali, sebagian
besar masyarakat Bali masih menggunakan pengobatan ini. Bahkan tanpa seorang
“pengobat” pun mereka bisa meracik obat tersebut dengan lebih murah.Bahan-
bahannya pun sudah tersedia di lingkungan. Terutama untuk beberapa penyakit
niskala yang tidak dapat dideteksi langsung oleh dokter.

1. Dipagut Ular Poleng

4 Macam Ramuan Mujarab Tradisional Bali Untuk Hilangkan Racun Sampai


Pelet Jaran Goyang

Ular adalah salah satu binatang yang anggap berbahaya, walaupun ada beberapa
jenis ular yang dianggap tidak berbahaya seperti ular sawah. Ular akan mematuk
korbannya bila ia merasa bahaya, tanpa terkecuali untuk manusia. Salah satu jenis
ular yang mematuk adalah ular poleng. Dalam lontar Usadha Taru Pramana yang
disusun ke dalam bentuk buku oleh Sri Jumadiah dituliskan bahwa obat jika
dipatuk ular poleng adalah dengan pucuk awar-awar brahma. Pucuknya tersebut
dicampur dengan mesui, dan belerang merah. Setelah itu diulig (dihaluskan)
kemudian diurapkan di bagian tubuh yang bengkak akibat diparuk ular tersebut.
Dalam teks tersebut disebutkan seperti ini: Titiang taru awar-awar brahma, daun
titiang panes, babakan muang akah panes. Titiang dados anggen tamba janma
gutgut lelipi poleng, ambil muncuk titiang, makanti ring mesui, warirang bang,
ulig, anggen ngurapin besehnia.
2. Pohon Cemara Untuk Obat Jaran Guyang

Pohon yang biasanya dipakai tanaman hias dan memiliki ujung lancip
memyerupai kerucut ini ternyata punya khasiat yang luar biasa. Dapat dipakai
untuk obat bagi orang yang terkena pangeger jaran guyang dan juga pengasih-
asih. Dalam buku Usadha Taru Pramana yang disusun oleh Sri Jumadiah
disebutkan mengenai pohon cemara sebagai berikut. Titiang taru cemara, daun
panes, daging panes, akah dumalada, daun titiang dados anggen tamba tutuh mata,
janma keni pangeger jaran guyang, muang piwelas, ra, tanah pempatan, tigang
gembel, cakcak, ulig. Artinya: saya pohon cemara, daun dan pohon panas, akar
sedang, daun saya bisa digunakan sebagai obat tetes mata, digunakan untuk
mengobati orang yang terkena pangeger jaran guyang dan pengasih-asih, campur
dengan tanah perempatan tiga genggam, lalu digiling. Ini berarti untuk mengobati
orang yang terkena pengeger jaran goyang maupun pengasih-asih, daun cemara
digunakan sebagai obat tetes mata. Untuk membuat obat tetes matanya tinggal
dicampur tanah perempatan jalan sebanyak tiga genggam kemudian dihaluskan.

3. Obat sakit perut dengan delima

Dalam Lontar Usadha Taru Premana disebutkan bahwa delima bisa


digunakan sebagai obat sakit perut. Delima ini nantinya dipakai sebagai loloh atau
obat minum. Untuk mengobati sakit perut gunakan buah delima yang telah
matang. Buah delima ini dicampur dengan temu tis sebanyak dua iris, telur ayam
hitam (ayam kampung warna hitam), dan juga madu. Bahan-bahan tersebut
digunakan loloh (diekstrak) lalu diminum.

4. Obat perut bayi kembung dengan adas

Bahan-bahannya yaitu daun adas, bawang merah, semburkan pada


perutnya. Bahan lain yaitu daun labu pahit, daun sunting, daun katepeng keliki
merah, bawang merah, diparemkan.

5. Obat bayi sakit sakitan sering menangis dengan daun dadap


Untuk obatnya gubakan daun dadap tis bawang merah, dan adas untuk
obat minum.

6. Obat bayi sarab banyu dengan cemcem

Bahan-bahan akar kacemcem putih, sari kuning, digiling, dimasak,


diparemkan.

7. Obat bayi mencret mengeluarkah darah

Gunakan bahan daun sembung rambat, bawang merah, dirermas, minum.


Untuk paremnya, bahan-bahannya yaitu akar bayem raja, beras merah, pulasari,
bawang merah, adas, oleskan pada pinggangnya.

8. Obat cecingan dengan bunga mengkudu

Saat bayi cacingan, untuk pengobatannya selain menggunakan obat yang


bisa dibeli di apotek, juga bisa menggunakan obat yang disediakan dari alam.
Salah satunya dengan menggunakan bunga mengkudu. Dalam Lontar Usada
Tumbal yang diterjemahkan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Tingkat I
Bali, adapun obat untuk bayi cacingan yaitu dengan menggunakan sarana bunga
mengkudu (tibah) sebanyak 8 biji. Dicampur dengan 8 buah bawang putih, jangu
8 iris, kunir 8 iris.Semua bahan tersebut direndang (nyahnyah), campur, giling
halus, dan dijadikan 7 butir bulatan. Kemudian jemur hingga kering, selanjutnya
diminum tiap tiga hari sekali sebanyak 1 biji.

9. Obat bayi cacingan dengan kulit pohon kamboja

Dalam Lontar Usada Rare disebutkan untuk obat cacingan yaitu kulit
pohon kamboja, kunir, ketumbah, diramu dan dijadikan bedak tubuh. Ada pula
penggunaan sarana daun wani, meduri, empu kunir, jahe, dilumatkan dan
ditempelkan di ubun-ubun. Selain itu obat perut cacingan, menggunakan sarana
akar kasegsegan, mahmah, yang digunakan menetesi mata pasien. Apabila
cacingnya tidak keluar, sarananya diganti dengan kapur bubuk, kencur, diramu
untuk bedak, dan untuk obat minum, menggunakan nira manis, air liur, getah
ampalas, lalu diramu. Sementara jika bayi cacingan menahun digunakan sarana
kapur, merica, dipendam dalam abu panas, setelah matang, diperas untuk menetesi
mata.

10. Obat sakit pinggang dengan kamboja

Semua orang pasti sudah tahu pohon kamboja atau dalam istilah Balinya
adalah jepun. Sebagian orang Bali tahu bahwa bunga kamboja tersebut baunya
harum dan sering dipakai untuk metanding, menghias pretima, maupun untuk
hiasan di rambut. Namun tidak semua orang tahu bahwa kulit pohon (babakan)
kamboja memiliki khasiat untuk pengobatan tradisional.Kulit pohon (babakan)
kamboja digunakan sebagai boreh (obat luar) untuk obat sakit pinggang. Caranya
campur dengan pamor (kapur sirih) bubuk, setelah itu diulig dan diurapkan atau
dioleskan pada pinggang yang sakit.

Anda mungkin juga menyukai