Peran Perawat Dalam Pemberian Obat
Peran Perawat Dalam Pemberian Obat
Oleh
Mayrinda Ultifa
Nim 1910120201547
Dosen Pembimbing
Ns. Herlina Susanti, M.Kep
Puji syukur saya persembahkan kepeda Allah Yang Maha Esa,berkat rahmat dan
karunia-Nya lah Saya dapat menyelesaikan tugas individu Makalah Farmakologi yang di
berikan kepeda Saya. Yang dimana makalah ini saya beri judul : PERAN PERAWAT DALAM
PEMBERIAN OBAT. Makalah ini saya susun dengan tujuan untuk menyelesaikan tugas mata
Makalah ini juga saya harapkan dapat bermanfaat bagi orang yang berkesempatan
membacanya. Makalah ini saya susun dengan sebaik mungkin dengan menggunakan beberapa
Serta mengajak kita semua agar dapat mengetahui apa saja Peran Perawat Dalam
pemberian Obat .Untuk itu Saya sangat berharap agar makalah yang saya buat ini dapat
Mayrinda Ultifa
BAB I
PENDAULUAN
A. Latar Belakang
Farmakologi adalah ilmu yang mempelajari cara kerja obat dalamtubuh. Obat adalah
senyawa atau campuran senyawa untuk mencegah, mengurangi gejala atau menyembuhkan
penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan dan untuk
memperelok atau memperindah badan atau bagian badan manusia (joenoes,2001). Penentuan
obat untuk pasien adalah wewenang dari dokter, tetapi para perawat dituntut untuk turut
bertanggung jawab dalam pengelolaan obat tersebut. Mulai dari memesan obat sesuai order
dokter, menyimpan dan meracik obat sesuai order hingga memberikan obat kepada pasien.
Memastikan bahwa obat tersebut aman bagi pasien.
Perawat bertanggung jawab terjadinya efek samping dari pemberian obat tersebut
pada pasien.dalam pemberian obat - obatan yang aman. Perawat harus mengetahui semua
komponen dari perintah pemberian obat dan mempertanyakan perintah tersebut jika tidak
lengkap atau tidak jelas atau dosis yang diberikan di luar batas yang direkomendasikan.
Secara hukum perawat bertanggung jawab jika mereka memberikan obat yang diresepkan
dan dosisnya tidak benar atau obat tersebut merupakan kontraindikasi bagi status
kesehatan klien.
Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan baik didalam maupun diluar
negeri sesuai dengan peraturan perundang- undangan (Permenkes, 2010) .
Perawat adalah seorang yang memiliki kemampuan dan kewenangan melakukan
tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang dimilikinya yang diperoleh melalui pendidikan
keperawatan (UU kesehatan No 23 tahun 1992).
Daftar Obat Indonesia (DOI), Physicians’ Desk Reference (PDR), dan sumber daya
manusia, seperti ahli farmasi, harus dimanfaatkan perawat jika merasa tidak jelas mengenai
reaksi terapeutik yang diharapkan, kontraindikasi, dosis, efek samping yang mungkin terjadi,
atau reaksi yang merugikan dari pengobatan. Sebelum sesuatu obat diberikan atau dikonsumsi
seseorang, obat telah melalui berbagai proses antara lain proses penyediaan, pengolahan,
pengijinan, perdagangan, pengorderan, pemblian dan pemakaian. Pada aspek pemberian obat,
perawat harus yakin tentang order pengobatan yang dibuat oleh dokter sehingga tidak terjadi
tumpang tindih kewenangan dan pelaksanannya.
B. Tujuan
1. Agar seorang perawat tidak salah lagi dalam pemberian obat.
2. Agar perawat memahami apa saja yang perlu di perhatikan dalam pemberian obat.
3. Agar seorang perawat mengetahui peran apa saja yang harus dimiliki dalam
pemberian.
4. Supaya perawat dapat menghargai hak-hak pasien dalam pemberian obat.
BAB II
PEMBAHASAN
tentang pengobatan, mengkonsultasikan setiap obat yang dipesankan dan turut serta
kesehatan lain.
B. Pengertian perawat
Perawat dalam memberikan obat juga harus memperhatikan resep obat yang diberikan
harus tepat. Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan baik didalam maupun diluar
bagian integral dari layanan kesehatan berbasis ilmu dan kiat keperawatan, yang berbentuk bio-
masyarakat baik sehat maupun sakit, yang mencakup keseluruhan proses kehidupan manusia
tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang dimilikinya yang diperoleh melalui pendidikan
yang dimiliki dan memberikan pelayanan kesehatan secara holistic dan professional untuk
individu sehat maupun sakit, perawat berkewajiban memenuhi kebutuhan pasien meliputi bio-
C. Pengertian Obat
Obat adalah benda atau zat yang dapat digunakan untuk merawat penyakit, membebaskan
Obat ialah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang dimaksudkan untuk digunakan
penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau
hewan dan untuk memperelok atau memperindah badan atau bagian badan manusia termasuk
obat tradisional.
- Mencatat nama pasien , nama obat, dosis, cara dan waktu pemberian obat
- Mencantumkan nama/ inisial dan paraf
- Mencatat keluhan pasien
- Mencatat penolakan pasien
- Mencatat jumlah cairan yang digunakan untuk melarutkan obat ( pada pasien yang
memerlukan pembatasan cairan)
- Mencatat segera setelah memberikan obat
Universal precaution
1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah memberikan obat
2. Menggunakan sarung tangan ketika memberikan obat secara parenteral
3. Membuang jarum suntik bekas pada tempat khusus dalam keadaan terbuka
E. Cara Penyimpanan Obat
1. Suhu, adalah faktor terpenting, karena pada umumnya obat itu bersifat termolabil
(rusak atau berubah karena panas), untuk itu perhatikan cara penyimpanan masing-
masing obat yang berbeda-beda. Misalnya insulin, supositoria disimpan di tempat
sejuk < 15°C (tapi tidak boleh beku), vaksin tifoid antara 2 – 10°C, vaksin cacar air
harus < 5°C.
2. Posisi, pada tempat yang terang, letak setinggi mata, bukan tempat umum dan
terkunci.
3. Kedaluwarsa, dapat dihindari dengan cara rotasi stok, dimana obat baru diletakkan
dibelakang, yang lama diambil duluan. Perhatikan perubahan warna (dari bening
menjadi keruh) pada tablet menjadi basah / bentuknya rusak.
H. Pendidikan Kesehatan
Secara moral perawat bertanggung jawab memberikan pendidikan kesehatan pada
pasien dan keluarga. Pendidikan kesehatan yang perlu diberikan mencakup informasi
tentang penyakit kemajuan pasien, obat, cara merawat pasien. Pendidikan kesehatan
yang berkaitan dengan peberian obat yaitu informasi tentang obat efek samping cara
minum obat waktu dan dosis.
12
memerlukan tindakan segera misalnya dengan memberikan obat-obatan emergensi,
menghentikan obat yang diberikan dan secepatnya memberitahu dokter.
Perawat harus memberitahu pasien yang memakai/ minum obat di rumah mengenai
tanda-tanda atau gejala efek samping obat yang harus dilaporkan pada dokter atau
perawat. Setiap pasien mempunyai ketahanan yang berbeda terhadap obat. Beberapa
pasien dapat mengalami alergi terhadap obat-obat tertentu. Perawat mempunyai peran
penting untuk mencegah terjadinya alergi pada pasien akibat pemberian obat. Data
tentang alergi harus diperoleh sewaktu perawat melakukan pengumpulan data riwayat
kesehatan.
Implikasi keperawatan dalam kajian farmakologi mencakup hal-hal yang berkaitan dengan
proses keperawatan yaitu pengkajian, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
1. Pengkajian
Beberapa hal yang perlu dikaji dalam pengelolaan farmakologi :
a. Keadaan pasien/identifikasi pasien
- Usia : bayi, anak-anak , dewasa dan lansia
- Reaksi : bagaimana reaksi pasein setelah minum obat.
13
- Pola kebiasaan : kebiasaan pasien pada waktu minum obat, misalnya dengan
memakai air minum, pisang dan lain-lain.
- Persepsi pasien tentang obat : khasiat obat, sugesti terhadap obat.
b. Keadaan obat / identifikasi obat
- Dosis obat sesuai umur pasien
- Bentuk obat apakah padat , cair suspensi
- Pengunaan obat : oral, sub-lingual, ditelan atau dikunyah.
c. Efek samping obat (side effect)
d. Etiket
- Obat luar atau obat dalam (obat dalam diberi etiket putih, obat luar diberi ektiket
biru).
- Tanggal/bulan/tahun kadaluarsa obat.
- Jenis obat (sedative, antihistamine, antibiotic, deuresis dll).
e. Keadaan pasien
Hal yang perlu dikaji adalah apakah pasien sedang menjalani terapi khusus :
- Penderita TBC Aktif
- Penderita Kusta Aktif
- Penderita Epilepsi
- Penderita Malnutrisi
f. Ada tidaknya riwayat alergi obat
Bila mana ada pasien yang tidak tahan akan jenis obat tertentu maka harus ditulis dengan
jelas pada status pasien dengan tinta merah, agar dokter dapat memilih obat lain yang lebih
aman.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, jelaslah bahwa pemberian obat pada klien
merupakan fungsi dasar keperawatan yang membutuhkan keterampilan teknik dan
pertimbangan terhadap perkembangan klien. Perawat yang memberikan obat-obatan
pada klien diharapkan mempunyai pengetahuan dasar mengenai obat dan prinsip-prinsip
dalam pemberian obat.
B. Saran
Perawat harus mengetahui enam hal yang benar dalam pemberian obat kepada
pasien. Karena hal itu berperan penting dalam kesuksesan perawat dalam pemberian
obat.
15
DAFTAR PUSTAKA
16