Anda di halaman 1dari 3

Resume Artikel

Dalam proses pembelajaran tidak asing lagi guru/dosen mendengar istilah yang memiliki
kemiripan makna dalam memaknai setiap kata dari istilah pendekatan, strategi, metode, dan
model pembelajaran. Tidak dipungkiri juga dalam kegiatan belajar mengajar antara peserta
didik dan pendidik, guru akan memberikan pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran
dan metode pembelajaran dalam mencapai tujuan pembelajaran. Dimana pendidik
memberikan rancangan pembelajaran yang mencakup kompetensi dasar dan kompetensi inti
yang harus terpenuhi oleh peserta didik. Dari kegiatan pembelajaran tersebut terdapat 3
artikel yang mengimplementasikan terkait pendekatan pembelajaran, strategi pembelajaran,
metode pembelajaran dan model pembelajaran. Adapun ketiga artikel tersebut adalah
"Penerapan Model Pembelajaram Picture and Picture dalam Meningkatkan Aktivitas dan
Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains di Kelas V SDN NO. 106/I, “Penerapan
Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams-Achiefment Division (STAD) Untuk
Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Sosiologi Di Kelas X.2 SMA Negeri 2 Boyolali
Tahun Ajaran 2012/2013”, dan "Strategis Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.

Dalam artikel Penerapan Model Pembelajaram Picture and Picture dalam Meningkatkan
Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains di Kelas V SDN NO.
106/I yang ditulis oleh Marlisa membahas tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
yang direncanakan dengan pengamatan awal sampai akhir guna mengetahui
pemahaman siswa .Pada penelitian ini menunjukkan peranan guru yang memberikan
pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran model gambar kepada siswanya
agar mampu melatih konsep berpikir siswa dalam menganalisa gambar yang dapat
direka reka(diimajinasikan) terhadap gambar yg diberikan. Adapun langkah-langkah
dalam model pembelajaran picture and picture adalah guru menyampaikan
kompetensi yang ingin dicapai,menyajikan materi sebagai pengantar, guru
menunjukkan atau memperlihatkan gambar-gambar yang berkaitan dengan materi,
guru menunjuk atau memanggil siswa secara bergantian memasang atau
mengurutkan gambar menjadi urutan yang logis, guru menanyakan alasan atau
dasar pemikiran urutan gambar tersebut dari alasan atau urutan gambar tersebut
guru mulai menanamkan konsep kemudian menarik kesimpulan. Dari penelitian ini
kita ketahui bahwa penerapan ini memacu pemikiran siswa untuk menganalisa pola
pikir siswa secara detail. Guru dan siswa sama sama saling berkolaborasi dalam
proses pembelajaran sehingga siswa akan merasa tertarik untuk belajar dengan
diselangi dengan konsep yang diberikan guru yang nantinya diharapkan membantu
siswa dalam memahami pembelajaran sains dan melatih daya ingat siswa dalam
belajar tanpa menghafal. Pada model ini guru akan membantu siswa dalam melatih
pembelajaran sains dengan konsep yang diberikan secara bersamaan sesuai dengan
langkah langkah(sintaks) yang telah dirancang guru dimana biasanya disebut
dengan RPP. Setelah pembuatan RPP maka guru akan melakukan evaluasi
mengumpulkan data penelitian, yang terdiri dari lembar observasi guru dan lembar
observasi siswa. Indikator data yang berhubungan dengan aktivitas pembelajaran,
yaitu meningkatkan proses hasil belajar siswa selama belajar dikelas dan
pelaksanakannya apakah sudah mengalami perubahan yang membaik atau kurang,
dari hasil penelitian kelas V di sekolah ini dilakukan 3 siklus yang menghasilkan
sikuls ketiga dengan nilai rata-rata 84 hanya 1 orang siswa yang tidak tuntas. hasil
belajar yang dicapai dapat meningkat dengan lebih baik. Sehingga model ini sangat
baik dilakukan dalam pembelajaran sains.

Dalam artikel “Penerapan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams-Achiefment


Division (STAD) Untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Sosiologi Di Kelas X.2
SMA Negeri 2 Boyolali Tahun Ajaran 2012/2013” yang ditulis oleh Akbar Yustiawan
Atmaja sebagian besar membahas tentang penerapan metode pembelajaran kooperatif bagi
siswa SMA. Penelitian ini menunjukkan Penerapan metode pembelajaran kooperatif dalam
kegiatan belajar mengajar yang berpusat pada siswa (student oriented), terutama untuk
mengatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam mengaktifkan siswa, yang tidak bisa
bekerja sama dengan orang lain atau siswa agresif yang tidak peduli dengan orang lain.
metode kooperatif ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa,
dimana metode pembelajaran kooperatif dapat didefinisikan sebagai metode belajar yang
membentuk siswa dalam beberapa kelompok kecil untuk saling membantu dalam memahami
materi ajar yang akan diberikan. Penelitian tentang metode kooperatif ini menggunakan
model model Students Teams - Achiefment Division (STAD). Pada prinsipnya metode ini
membagi siswa ke dalam kelompok belajar yang beranggotakan 4 sampai 6 siswa, dimana
tugas utama setiap kelompok adalah untuk memastikan setiap anggotanya mengerti tentang
apa yag disampaikan oleh guru. Sehingga metode kooperatif ini sangat efesien digunakan
dalam pembelajaran siswa saat ini yang memiliki sifat cenderung pendiam dan kurang
berpatisipasi dalam kegiatan pembelajaran

Dalam artikel "Strategis Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19" yang ditulis oleh
Muhammad Fauzi sebagian besar membahas rencana yang dilakukan pendidik dalam
kegiatan pembelajaran yang digunakan di masa Pandemi Covid 19 yang bahwasannya
pembelajaran tidak berlangsung secara tatap muka melainkan secara daring (online). Di masa
yang tidak terduga ini membuat perubahan strategi pendidik dalam merencanakan proses
pembelajaran, yang mana pembelajaran dilakukan daring artinya adalah pembelajaran yang
dilakukan secara online, menggunakan aplikasi pembelajaran maupun jejaring sosial.
Penelitian ini menjelaskan strategi yang digunakan dalam pembelajarn di masa Pandemi ini
menggunakan Pola sistem strategi pembelajaran daring (dalam jaringan) yang merupakan
sistem pembelajaran jarak jauh tanpa tatap muka secara langsung antara guru dan siswa yang
dilakukan melalui jaringan yang menggunakan jaringan internet. Guru menjadi pusat media
pembelajaran yang akan digunakan dalam merencanakan pembelajaran yang berbasis online
dan siswa lebih pada kemandirian siswa untuk memperdalami rencana/materi dari perubahan
yang ada.
Dari ketiga artikel penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa hakikat dari pendekatan,
metode, strategis, dan model pembelajaran sangat berkaitan erat dan tidak terpisahkan. Hal
ini berarti suatu pendekatan akan memiliki pengaruh yang berbeda beda ketika dilakukan
bersama dengan model atau metode pembelajaran yang berbeda- beda. Dapat kita lihat pada
artikel "Strategis Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19" terlihat terjadi perubahan atau
rencana pembelajaran yang sebelumnya dilakukan secara tatap muka antara siswa dan guru
namun karena Pandemi covid 19 ini membuat pembelajaran dilakukan secara daring. Dari hal
ini tentu mempengaruhi metode dan model pembelajaran yang digunakan. Pada artikel yang
ditulis oleh Akbar Yustiawan Atmaja telah terbukti suatu metode pembelajaran tertentu
memberikan efek dan perubahan terhadap pendekatan dan strategis pembelajaran. Sama
halnya dengan artikel yang ditulis oleh Marlisa model pembelajaran mencakup kesuruhan
dari terbentuknya pendekatan, strategis, dan metode pembelajaran yang saling berkaitan satu
sama lain.

Anda mungkin juga menyukai