Anda di halaman 1dari 3

TUGAS INDIVIDU LATSAR CPNS KABUPATEN BINTAN

Nama : MOCHAMAD SUYANTO, A.Md


NDH : 01
NIP : 19940414 202012 1 007
Materi : Analisis Isu Instansi
Instansi : Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan

A. Identifikasi masalah

Program Indonesia Sehat merupakan salah satu program dari Agenda ke-5 Nawa
Cita, yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia. Upaya pencapaian prioritas
pembangunan kesehatan tahun 2015-2019 dalam Program Indonesia Sehat dilaksanakan
dengan mendayagunakan segenap potensi yang ada, baik dari pemerintah pusat, provinsi,
kabupaten/kota, maupun masyarakat. Pembangunan kesehatan dimulai dari unit terkecil dari
masyarakat, yaitu keluarga.
Yang dimaksud satu keluarga adalah satu kesatuan keluarga inti (ayah, ibu, dan
anak) sebagaimana dinyatakan dalam Kartu Keluarga. Jika dalam satu rumah tangga
terdapat kakek dan atau nenek atau individu lain, maka rumah tangga tersebut dianggap
terdiri lebih dari satu keluarga. Untuk menyatakan bahwa suatu keluarga sehat atau tidak
digunakan sejumlah penanda atau indikator. Dalam rangka pelaksanaaan Program Indonesia
Sehat telah disepakati adanya 12 indikator utama untuk penanda status kesehatan sebuah
keluarga. Kedua belas indikator utama tersebut adalah sebagai berikut.

1. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)


2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
4. Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif
5. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan
6. Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar
7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan
9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok
10. Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih
12. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat

Berdasarkan indikator tersebut, dilakukan penghitungan Indeks Keluarga Sehat


(IKS) dari setiap keluarga. Sedangkan keadaan masing-masing indikator, mencerminkan
kondisi PHBS dari keluarga yang bersangkutan.
Pemerintah Kabupaten Bintan menyediakan 15 puskesmas dan 1 RSUD yang
tersebar di 10 kecamatan yang ada di Kabupaten Bintan dengan Kecamatan Tambelan
sebagai yang terluar dintara yang lainnya. Dari data per juli 2021 IKS (Indeks Keluarga
Sehat) Wilayah Bintan tercatat sebesar 0,289 % dari jumlah 10.043 Keluarga yang IKS
diatas 0,8 (keluarga sehat) dibanding dengan jumlah 34.371 Keluarga yang angka IKS nya
dibawah 0,5 (Keluarga tidak sehat), tetapi nilai tersebut masih urutan ketiga setelah batam
dengan angka IKS wilayah 0,295 dan Tanjung Pinang dengan angka IKS wilayah 0,290.

Dengan jumlah keluarga yang tidak sedikit dan dilakukan pelaporan setiap per
triwulannya, dengan entry ke website yang tersedia yang dilakukan oleh tenaga operator
dari puskesmas. Namun seringkali data dari laporan ini telat karena mungkin sering
bergantian tenaga yang memasukkan data, Sinyal Internet karena di luar pulau dan SDM
yang kurang optimal. Akibatnya tidak terbaharuinya data dan berefek pada data angka IKS.

Berdasarkan identifikasi dan analisa yang saya lakukan di instansi tempat saya
bekerja, berikut ini adalah isu yang saya identifikasi dan saya angkat di dalam tugas ini adalah
“Tidak terbaharuinya data PIS PK dan berefek pada data angka IKS di kabupaten bintan.”
Dari permasalahan diatas, selanjutnya akan kita analisis menggunakan metode fishbone.
Metode fishbone berupaya memahami persoalan dengan memetakan isu berdasarkan
cabang-cabang terkait yang menekankan pada hubungan sebab akibat, sehingga seringkali
disebut sebagai cause-and-
effect diagram. Masalah akan dipecah menjadi sejumlah kategori yang berkaitan, mencakup
manusia, material, mesin, prosedur, kebijakan dan sebagainya.

Metode Manusia

Pengumpulan
data masih excel

Jumlah keluarga
Door to door banyak
quesioner

Tidak terbaharuinya
data dan berefek pada
data angka IKS di
kabupaten bintan
Koneksi internet

Lokasi yang jauh

Inspeksi
Lingkungan

B. Dampak yang terjadi


Berdasarkan permasalahan diatas, hal yang akan terjadi apabila dibiarkan adalah
kurang akurat nya data yang akan digunakan untuk mengambil keputusan. Sehingga
keputusan yang diambil akan meleset dan tidak tepat sasaran dari rencana tujuannya.

C. Rekomendasi penyelesaian
Rekomendasi penyelesaiannya dengan menempatkan SDM operator yang konsisten
dan pengadaan internet yang memadai di luar pulau. Dengan bertanggung jawab dengan
data pribadi, maka diharapkan tingkat akurasi data yang diterima akan jauh lebih baik. Data
tersebut nantinya juga dapat digunakan untuk memberikan pelayanan agar jauh lebih baik
dengan pengambilan keputusan yang lebih tepat.

Anda mungkin juga menyukai