Pada tahun 2017, di Puskesmas Seberang Padang, Pelaksanaan Lokakarya mini bulanan
pertama dilaksanakan pada 25 Februari 2017, bertempat di Puskesmas Seberang Padang.
Berdasarkan Standar PMK No 44 tahun 2016, Puskesmas Seberang Padang sudah
melaksanakan lokakarya mini bulanan pertama sesuai dengan PMK 44 tahun 2016, dimana
dari segi persiapan sudah sesuai yaitu dipersiapkan oleh Kepala puskesmas, Pelaksana dan
penanggung jawab program kegiatan. Kepala tata usaha. Dari segi pelaksanaan juga sudah
sesuai pedoman jika dilihat berdasarkan input, Proses, Luaran/Output, Ketentuan,
penyeleggaraan (pengarah, peserta, waktu, acara, tempat)
Pada tahun 2018, di Puskesmas Air Tawar lokakarya mini bulanan pertama diawali
dengan tahap persiapan dimana Kepala Puskesmas melakukan persiapan kegiatan lokakarya
mini, Umpan balik hasil kinerja bulan lalu dan capaian komulatif bulan berjalan, Info
kebijakan dan program baru, Rencana tindakan untuk perbaikan dan peningkatan kinerja
untuk bulan yang akan datang. Lokakarya mini bulanan yang pertama merupakan lokakarya
Tim diselenggarakan dalam rangka pengorganisasian untuk dapat terlaksananya Rencana
Kegiatan Puskesmas masing-masing program. Lokakarya mini bulanan Pertama untuk
menyampaikan informasi tentang kebijakan, program dan konsep baru berkaitan dengan
Puskesmas. Informasi tentang cara penyusunan rencana kegiatan RPK bulanan. Pembagian
tugas sesuai matriks pembagian tugas dan daerah binaan.
Di Puskesmas Lubuk Buaya, Lokakarya Mini Bulanan Yang Pertama dilakukan Pada
Bulan Januari 2018 (Rabu, 24 Januari 2018) bertempat di Aula Puskesmas Lubuk Buaya.
Pembahasan pada lokakarya mini bulanan pertama adalah
1) Perkenalan Program Baru yaitu Informasi tahapan Penyusunan draf RUK tahun 2018 dan
Informasi Perpres 12 Tahun 2013 Peraturan BPJS Kesehatan tahun 2014 tentang
pelayanan kesehatan yang tidak dijamin.
2) Inventarisasi Kegiatan yaitu Pemaparan penacapaian kinerja kegiatan dan pelayanan
puskesmas, Pembuatan Identifikasi dan prioritas masalah, Penjelasan/sosíalisasi RPK
/POA tahun 2018, Penjelasan draf RUK tahun 2019, Analisis beban kerja pegawai tahun
2013, Sosialisasi Struktur organisasi dan revisi SK Pj. UKM dan UKP tahun 2018,
Sosialisasi uraian tugas PJ UKM dan UKP serta admen tahun 2018, Pembagian
Penangungjawab Wilayah, Sosialisasi Kesesuaian Pencapaian Kinerja puskesmas dengan
Visi Misi dan strategis puskesmas tahun 2018.
3) Masukan DKK meliputi Penanggung Jawab Program UKS berkoordinasi dengan petugas
yang turun IKS untuk membuat laporan perkesmasnya, Kunjungan sehat puskesmas
lubuk buaya masih rendah, Pemaparan kasus menggambarkan 3 tahun terakhir, Maping
untuk kegiatan MR, Diharapkan puskesmas memiliki mesin foging, Hati-hati dalam
mengeluarkan surat keterangan sakit, POR belum ada laporannya, Mohon kerjasama
antara kegiatan kefarmasian dengan kegiatan kesling dll, Laporan Kesehatan gigi harus
diserahkan setiap bulan, Hastra masuk kebagian pelayanan primer, Meningkatkan
penyuluhan tentang DBD. Kesimpulan yang didapatkan adalah Semua Karyawan
Puskesmas berkomitmen untuk melaksanakan RPK (POA) bulan berikutnya.
Di Puskesmas Pengambiran tahun 2018, Lokakarya mini bulanan pertama yaitu berupa
penggalangan tim yang diselenggarakan sebagai pengorganisasian penanggung jawab
program dan kelompok kerja untuk setiap kegiatan/program pada setiap kawasan wilayah
kerja Puskesmas Pagambiran sebagaimana yang telah tersusun dalam rencana pelaksanaan
kegiatan Puskesmas (RPK). Pengorganisasian tugas ini ditetapkan berdasarkan kemampuan
yang dimiliki oleh masing-masing petugas (the right man in the right place).
Pada tahun 2019, di Puskesmas Ambacang, Lokakarya mini bulanan pertamadi
Puskesmas Ambacang dilaksanakan pada hari Selasa, 22 Januari 2019, pukul 11.00 wid s.d.
selesai, bertempat di lantai II Aula Puskesmas Ambacang dengan rangkaian acara Sosialisasi
Program / Kebijakan Baru, Evaluasi kegiatan upaya kesehatan bulan Januari, Pelaksaan RPK,
dan Penggalangan Komitmen. Dari lokakarya mini bulanan pertama yang telah dilakukan,
diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 1. Hasil Lokakarya Mini Bulanan Pertama Puskesmas Ambacang 2019
2. Pembahasan
a. Analisa Pencapaian SIM
1) Pelayanan Kesehatan Bumil
Kurangnya data dari rumah sakit
KIA : Penimbangan bayi dan DDTK yang masi kurang
Kualitas kohor yang masi rendah tahun 2018
Data bumil : bisa dari kunjungan PIS PK dan posyandu
Solusi : 4 kader posyandu bisa kita berdayakan untuk data bumil
2) Untuk penderta hipertensi : minta data
solusi : tingkatkan lagi pelayanan di prolanis
3) Data K4 masi belum berkualitas
4) Serbu DBD : ABJ sudah tercantum, namun masih rendah, ada potensi kasus baru
solusi :
tentukan daerah mana yang ABJ nya rendah untuk dilakukan I112
ntervensi.
Untuk setiap kasus DBD jika ABJ nya < 95% baru dilakukan fogging
5) TB, CDR Rate = Case Date Rate sekarang : semua pasien TB yang akan diobati
Case Date Rate lama : Yang BTA positif saja yang diobati
CDR Rate : Semuanya yang diobati
Semua pasien TB : yang dimonitor
Sukses rate : Berapa yang sembuh, berapa yang lengkap
Terget 90% , angka kesembuhan = 85%
Laporan semua pasien TB yang diobati
Skrining pasien HIV = target 70%
RS sudah melakukan skrining HIV pada bumil : Siti Hawa dua kali
Laporkan sebagai kegiatan puskesmas
-imunisasi : memanfaatkan Serasi dan untuk meningkatkan cakupan bias
Fish Bone dari RPK belum Nampak, solusi : buat dulu fish bone agar tau
permasalahannya
Ada kesenjangan data PIS PK dan penemuan kasus TB di PIS PK 10,49
sedangkan di SPM sudah 98%
IVA : Laporan pemeriksaan IVA belum nampak hasil PIS PK masih 35,75%
sehingga potensi untuk KB masi banyak
Visit Rate TB juga belum nampak
Cross chek : juga belum dapat
Skrining HRV juga perlu dilaporkan
Integrasi laporan TB dan PIS PK belum ada
TB paru PIS PK : DO nya berbeda dengan yang laporan manual jika banyak
pasien TB yang tidak berobat dengan sistem DOTS maka akan menjadi masalah
b. Diskusi bersama Dinas Kesehatan Kota
Adanya perbaikan tren SPM dari 2017-2018
Ada 4 indikator SPM yang masi jadi PR
- Pelayanan kesehatan pada usia produktif ( 49,81% )
- Pelayanan kesehatan pada usia lanjut (65,56%)
- Pelayanan kesehatan pada penderita DM ( 42,66%)
- Pelayanan kesehatan pada penderita hipertensi ( 59,51%)
Manfaat jejaring dan jaringan (Pustu) sesuai dengan Permenkes nomor 75 bisa
melakukan pemeriksaan (harus jelas) ke jejaring / RS dan klinik
PIS PK dari data yang diimput diragukan status sehat = 7%
Dengan adanya Fish Bone , RPK jadi lebih tajam
c. Tim Mutu ( bu Frieda)
Penyelenggaraan pelayanan puskesmas : UKM, UKP
Seluruh penyelenggaraan puskesmas harus ada standarnya ( baca lagi buku
programnya )
Dana (realisasinya juga harus sinkron dengan pencapaian program)
Evaluasi hasil SMD belum ditampilkan
Tim PTP apakah sudah dinamika sebelum lokmin
saran sadi tim DKK agar dijadikan rekomendasi dari kepala puskesmas untuk
perbaikan program kedepannya.
d. Pak Ujang
Target di RPK masi ada yang kosong
PT : ASPAC, update barang masi rendah nilainya
Pemegang ASPAC terkoordinasi dengan penanggung jawab BUD
e. Bagian Farmasi ( bu Nita)
Perencaan tablet FE harus dihitung sesuai dengan target
Pelaksanaannya apakah setiap bulan atau 2x setahun
Ketersediaan obat 2x untuk hipertensi dan DM juga harus dipersiapkan
Obat untuk orang dengan gangguan jiwa berat juga harus disiapkan
PMO bagi pasien TB apakah sudah punya cheklis ?
f. Dr. Mela : Akhir tahun ketersediaan obat sudah diberikan.
Keseimpulan :
Perlunya sinkronisasi antar program 114
Perlunya pemahaman program
Perlunya pemahaman tentang DO, identifikasi permasalahan, SOP.
Kegiatan yang dilakukan, inovasinya harus spesifik, supaya dapat
meningkatkan pencapaian program
perlunya perbaikan tugas
Program : inovasi : lengkapi dengan SK , dokumentasi dan laporan kegiatan
Peraturan : Mengacu pada Permenkes no 75 tahun 2014
Di Puskesmas Seberang padang, Lokakarya Mini Bulanan Pertama dilakukan pada awal
tahun bulan pertama yaitu bulan Januari 2019. Dimana Lokakarya Mini Bulanan Pertama
merupakan lokakarya penggalangan tim, diselenggarakan dalam rangka pengorganisasian
penanggungjawab dalam setiap kegiatan program. Pengarahan dilakukan oleh kepala
puskesmas. Peserta seluruh pegawai puskesmas termasuk pegawai yang bertugas di
puskesmas pembantu dan Pos Kesehatan Desa. Tempat dilakukannya adalah di Puskesmas
yaitu aula puskesmas dan ruangan yang dipakai cukup untuk menanpung pegawai puskesmas
dan pengaturan tempat duduk adalah seperti U.
Di Puskesmas Padang Pasir tahun 2019, lokakarya mini bulanan pertama telah
dilaksanakan dalam rangka menyampaikan kegiatan Puskesmas satu tahun kedepan.
Kegiatannya dihadiri oleh lintas sektor yang ada dilingkungan kecamatan tersebut dengan
pembahasan meliputi antara lain tentang : Peyampaian RPK tahunan, Pencapaian kegiatan
kegiatan di tahun sebelumnya, Penggalangan tim, dan Penyampain struktur organisasi
Pada tahun 2017, di Puskesmas Belimbing dilaksanakan lokakarya mini bulanan rutin
dengan lingkup kegiatan berupa mempersiapkan data-data baik data dasar UPTD Kesehatan,
hasil cakupan bulan sebelumnya, pencatatan dan pelaporan Pustu dan Poskesdes. Peserta
lokakarya mini UPTD Kesehatan adalah seluruh staf induk, pustu, dan poskesdes, sebanyak
48 orang. Dilaksanakan pada pukul 09.30 WIB s.d. selesai di ruang rapat UPTD Kesehatan.
Keluaran (ouput) dari kegiatan ini adalah Terlaksananya kegiatan rapat untuk evaluasi
pelaksanaan program bulan ini dan rencana tindak-lanjut program bulan akan dating, dan
hasil (outcome) berupa Tersedianya data RUK bulan berikutnya. Biaya kegiatan rapat
lokakarya mini puskesmas di UPTD Kesehatan Perawatan Sungai Buluh berasal dari dana
bantuan operasional kesehatan ( BOK ) puskesmas sebesar Rp 950.000,- (Sembilan ratus
lima puluh ribu rupiah)
Kondisi lapangan saat dilaksanakannya lokakarya mini bulanan di Puskesmas Belimbing
didapati telah mempersiapkan data-data baik data dasar UPTD Kesehatan, hasil cakupan
bulan sebelumnya, pencatatan dan pelaporan Pustu dan Poskesdes. Selain itu Peserta dan
waktu pelaksanaan sudah sesuai. yang harus diperbaiki persiapan dilakukan oleh kepala
puskesmas, Pelaksana dan penanggungjawab program/kegiatan dan Kepala subbag tata
usaha. Pada lokarkarya mini bulanan puskesmas belimbing telah melaksanakan lokmin sesuai
dengan PMK no 44 tahun 2016, tetapi ada beberapa yang belum sesuai.
Dari hasil pemaparan hasil pelaksanaan kegiatan setiap program Puskesmas Belimbing
diketahui berbagai permasalahan dan dari diskusi dicari cara pemecahan masalah setiap
program. Masalah Yang Ditemukan Pada Program Kesehatan Wajib adalah Program
Promkes : D/S masih rendah, Masih rendah kerja sama dengan lintas sektor yang terkait,
Poskeskel sudah terbentuk, tetapi kader belum aktif dan tempat belum permanen di
Kelurahan Gunung Sarik. Solusi untuk masalah program promkes adalah meningkatkan kerja
sama dengan lintas sektor, memberi usulan melalui Musrenbang Kelurahan agar membangun
Poskeskel dan Melakukan pelatihan untuk kader. Masalah pada Program Kesling yaitu Masih
ada rumah, jamban, SAB, TPM dan TTU yang belummemenuhi syarat, Masih ada depot yg
belum memeriksakan bakteriologi & kimiawi secara rutin. Solusi permasalahan program
kesling yaitu melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang rumah, jamban, SAB, TPM
dan TTU yang memenuhi syarat, Himbauan oleh DKK agar pegusaha depot memeriksa
bakteriologi & kimiawi secara rutin, Kepada tenaga kesehatan agar menginformasikan
kepada masyarakat untuk cermat dalam membeli air isi ulang
Permasalahan pada program KIA dan KB terdapat pada pencapaian program yaitu
K1,K4, KN lengkap, kunjungan anak balita masih belum mencapai target. Solusi dari
permasalahan program KIA dan KB adalah Meningkatkan kerja sama dengan lintas program
& lintas sektor terkait. Permasalahan pada program gizi adalah pencapaian program gizi
masih belum mencapai target yaitu D/S balita, N/D’ balita, Vit.a balita , Fe 1 & Fe 3 bumil.
Solusi dari permasalahan gizi tersebut adalah memberi usulan melalui Musrenbang
Kelurahan agar memberikan perhatian kepada kader terutama tentang honor kader dan PMT
untuk anak balita di Posyandu serta kerja sama dengan lintas sektor yang terkait.
Permasalahan pada Program Pemberantasan Penyakit Menular adalah Masih ada orang
yang tidak mau anaknya diimunisasi, Kesadaran pasien untuk mengantar sputum pada bulan
ke-5 sampai sembuh masih rendah, Masih ada masyarakat yang tidak mau menerima obat
filariasis. Solusi dari permasalahan pemberantasan penyakit menular adalah Meningkatkan
kerja sama dengan lintas program & lintas sektor terkait, melaksanakan jemput sputum ke
rumah pasien, menggiatkan kembali promosi pengobatan massal filariasis di media massa.
Permasalahan pada program pengobatan adalah Ukuran ruangan BP kurang mencukupi, tidak
adanya wastavel khusus di ruangan BP. Solusi atau pemecahan masalah pada program
pengobatan adalah Mengajukan permintaan sarana dan pra sarana kepada DKK Padang.
Pada Puskesmas Alai, Lokakarya mini bulanan rutin yang dilakukan sudah sesuai dengan
ketetapan yang diatur Pemerintah. Pelaksanaan Lokakarya mini bulanan rutin dilaksanakan
pada minggu pertama setiap bulannya. Lokmin Bulanan Puskesmas Alai dihadiri oleh Staf
Puskesmas Alai, Volentir dan Sukarela. Pada lokmin bulanan penanggung jawab program
menyampaikan capaian kinerja, hasil, dan masalah yang ditemui.rencana pemecahan masalah
/RUK dan RPK. Hal yang perlu diperbaiki dalam pelaksanaan lokakarya mini bulanan rutin
di Puskesmas Alai adalah seharusnya Lokmin bulanan dilakukan rutin setiap bulan, bersama
Kepala Puskesmas dan seluruh pegawai Puskesmas, fokus utama adalah kesinambungan
arah dan kegiatan dari perencanaan, integrasi antar program menyelesaikan masalah
prioritas , pelaksanaan dan hasil. Seharusnya Setiap program menyampaikan laporan hasil
kegiatan dalam Program masing-masing, mengemukakan masalah/ hambatan capaian
program.
Pada Puskesmas Kuranji, Lokakarya mini bulanan di adakan setiap bulan setelah laporan
bulanan selesai pada tanggal 30, maka Lokakarya mini akan diadakan sekitar tanggal 5 pada
bulan berikutnya karena sebelum melaksanakan Lokakarya mini Puskesmas harus
melaporkan laporannya terlebih dahulu ke Dinas Kesehatan Kota. Lokakarya mini bulanan
dilaksanakan di Ruang Tunggu Puskesmas Kuranji karena Puskesmas kuranji belum
mempunyai ruangan rapat. Pada saat Lokakarya mini diselenggarakan setiap pemegang
program sudah memegang laporannya masing-masing dan menyampaikan permasalahan
yang dihadapinya, serta menyampaikan target yang tidak tercapai dalam bentuk diskusi.
Lokakarya mini ini difasilitasi oleh Kepala Puskesmas dan TU sebagai notulisnya.
Permasalahan yang dihadapi dibicarakan secara bersama untuk perencanaan pada bulan
berikutnya. Lokakarya mini bulanan dihadiri oleh pihak internal puskesmas saja.
Pada Puskesmas Padang Pasir, Pelaksanaan lokakarya mini bulanan rutin di Puskesmas
Padang Pasir sudah dilaksanakan sesuai dengan pedoman yang terdapat pada Pedoman PTP,
Dirjen Bina Kesehatan Masyarakat, Depkes RI tahun 2006.
Pada Puskesmas Pauh, pelaksanaan lokakarya mini bulanan rutin jika dilihat berdasarkan
pedoman pelaksanaan Lokakarya mini kepmenkes 128/MENKES/SK/II/2004 dari segi
pengarah kegiatan lokakarya mini sudah sesuai, yaitu oleh kepala puskesmas. Dari segi
peserta sudah sesuai, dimana pedoman menyatakan peserta terdiri dari Seluruh petugas
Puskesmas termasuk Petugas Puskesmas Pembantu dan Bidan Desa dan pada
pelaksanaannya dihadiri oleh Seluruh staf puskesmas dan bidan PTT. Dari segi waktu, Sudah
sesuai karena diluar dari jam pelayanan, dimana pedoman menyatakan Waktu pelaksanaan
lokmin bulanan disesuaikan dengan kondisi puskesmas dan kesepakatan dengan Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota. Waktu pelaksanaan lokmin tidak boleh menganggu pelayanan
puskesmas, dan pelaksanaanya adalah pada waktu Minggu pertama pada setiap bulan setelah
jam pelayanan Puskesmas. Dari segi acara, Dalam pelaksanaan lokmin bulanan di Puskesmas
Pauh tiap pemegang program menyampaikan hasil kegiatan tiap bulannya, analisis masalah
dan pemecahan masalah yang akan menjadi rencana kegiatan untuk bulan berikutnya.
Pembagian tugas hanya diberitakan apabila ada perubahan posisi petugas. Dari segi tempat
pelaksanaan sudah sesuai, dimana pelaksanaan lokakarya mini bulanan rutin dilaksanakan di
Aula Puskesmas, dan pedoman menyatakan bahwa Diupayakan agar lokmin bulanan dapat
dilaksanakan di Puskesmas, apabila tidak memungkinkan dapat menggunakan tempat lain
yang letaknya dekat dengan Puskesmas. Dari segi Input Pelaksanaan Lokmin Bulanan, sudah
sesuai. dimana pedoman menyatakan bahwa input pelaksanaan lokmin bulanan terdiri atas
Laporan hasil kegiatan bulan lalu, Informasi tentang hasil rapat di Kabupaten/Kota, Informasi
tentang hasil rapat di Kecamatan, Informasi tentang kebijakan, program dan konsep baru.
Pada Puskesmas Seberang Padang, Pelaksanaan lokakarya mini bulanan rutin
berdasarkan Standar PMK No 44 tahun 2016, Puskesmas Seberang Padang sudah
melaksanakan lokakarya mini bulanan pertama sesuai dengan PMK 44 tahun 2016, dimana
dari segi persiapan sudah sesuai yaitu dipersiapkan oleh Kepala puskesmas, Pelaksana dan
penanggung jawab program kegiatan. Kepala tata usaha. Dari segi pelaksanaan juga sudah
sesuai pedoman jika dilihat berdasarkan input, Proses, Luaran/Output, Ketentuan,
penyeleggaraan (pengarah, peserta, waktu, acara, tempat)
Pada tahun 2018, di Puskesmas Air Tawar lokakarya mini bulanan rutin membahas
tentang hasil survei mutu layanan atau survey kepuasan, dan menyusun rencana tindak lanjut
apabila terdapat masalah terkait mutu layanan di Puskesmas. Penyampaian informasi tentang
hasil rapat di kabupaten/kota. Penyampaian informasi tentang kebijakan, program dan konsep
baru, Contohnya, Pada Lokmin Bulanan di Puskesmas Air Tawar disampaikan tentang
pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) di wilayah
Puskesmas Air Tawar, Petugas Puskesmas harus terlebih dahulu melakukan Sweeping di
wilayah kerjanya untuk mencari keluarga sasaran yang membutuhkan tindak lanjut dalam
masalah kesehatan keluarganya. Setiap petugas puskesmas, diwajibkan untuk melakukan
pendataan terhadap 10 keluarga di wilayah kerjanya. Waktu pelaksanaaan Lokakarya mini
Bulanan dilaksanakan pada minggu ke-4 setiap bulannya Tempat pelaksanaan di Aula
Puskesmas Air Tawar. Lokakarya mini bulanan melibatkan seluruh petugas Puskesmas
termasuk petugas Puskesmas Pembantu.
Adapun pembahasan yang dilakukan dalam kegiatan Lokakarya mini bulanan pada
minggu terakhir bulan Februari 2018 di Puskesmas Air Tawar adalah : a. Melakukan
sosialisasi tentang pembuatan Kohort setiap program yang dilaksanakan di Puskesmas Air
Tawar, b. Pembahasan tentang permasalahan pada Program KIA, yaitu ketidaksesuaian data
jumlah sasaran yang terdapat pada data Pusdatin dengan jumlah yang didapatkan di lapangan.
Dimana jumlah sasaran di data Pusdatin dianggap jauh lebih tinggi dibanding dengan data
sasaran sebenarnya yang didapat dilapangan.
Di Puskesmas Lubuk Buaya, Lokakarya Mini Bulanan Rutin dilakukan Pada Bulan
Februari 2018 (Senin, 26 Februari 2018) bertempat di Aula Puskesmas Lubuk Buaya.
Pembahasan Lokakarya Mini Bulanan Rutin di Puskesmas Lubuk Buaya adalah
1. Sosialisasi hasil pertemuan ( Evaluasi Posyandu di DP2P2AKB, Evaluasi hasil
pencapaian KIA Ibu dengan Gizi, Evaluasi program surveilans, Program KB, Evaluasi
Program KIA Anak, Informasi program jampersal, Evaluasi program Kesehatan Gigi)
2. Inventarisasi kegiatan ( Pemaparan hasil pencapaian IKS perindikator kelurahan,
Pemaparan sasaran IKS 2018, Pemaparan hasil kegiatan posyandu perkelurahan RTL
Dilakukan sweeping ulang untuk meningkatkan cakupan Vit.A Penimbangan, Evaluasi
pencapaian hasil kegiatan bulan sebelumnya dan yang sedang berjalan, Sosialisasi RPK
bulan berikutnya),
3. Setiap barang/obat/ bahan lab dll yang diterima harus diketahui oleh PJ inventaris/
gudang obat,
4. Setiap petugas yang melaksanakan kegiatan luar gedung yang menemukan bumil segera
berkoordinasi dengan PJ Program KIA IBU,
5. Bikor membuat jadwal pembinaan ke Pustu/Klinik/BPJS,
6. Melakukan monitoring setiap kegiatan yang telah dilakukan dan membuat laporannya,
7. Setiap petugas yang mengikuti pertemuan pelatihan harus membuat notulen pertemuan
yang diikuti. Kesimpulan yang didapatkan adalah Semua Karyawan Puskesmas
berkomitmen untuk melaksanakan RPK (POA) bulan berikutnya.
Di Puskesmas Nanggalo, hasil notulensi pelaksanaan lokakarya mini bulanan rutin adalah
sebagai berikut :
1) Pada dana BOK pendataan sasaran untuk 44 posyandu yang dimulai bulan januari 2018,
transport 1orang per posyandu Rp. 100.000,-dengan koordinator KIA Ibu.
2) Register posyandu yang belum mempunyai kohort.
3) Setiap penyuluhan di posyandu dilaporkan di monev posyandu paling lambat tanggal 20.
4) Masalah Undang-Undang yang ada di setiap program dapat dilaporkan ke program
puskesmas untuk di tindak lanjut.
5) Sampah medis di BPS di pantau oleh tim (koordinator kesling).
6) Kotak saran belum dibuka secara berkala sekali seminggu oleh ketua mutu.
7) Terjadi penurunan kapitasi puskesmas Nanggalo + 200 kapitasi dari angka bulan Januari
2018 (agar ditelusuri ke BPJS).
8) Target kunjungan 1 tahun 6.637 (visite rate) minimal 2
9) Buku KPC, KTD, KNC masing-masing ruang di kumpulkan pada akhir bulan.
10) Pengantrian pasien puskel dan pustu dilakukan oleh petugas P-Care setiap hari yang
dikontrak oleh BLUD.
11) Penataan ruang pemeriksaan di setting senyaman mungkin agar privasi pasien terjaga
(untuk semua poli).
12) Setiap pasien DM dianjurkan periksa sputum TB apabila ada keluhan batuk.
13) Petugas melengkapi data (POKIA).
14) Bulan agustus 2018 survisor melakukan kunjungan kembali ke puskesmas untuk melihan
hasil penilaian survisor yang telah disampaikan.
Pada tahun 2019, Di Puskesmas Alai, Pelaksanaan lokmin bulanan di Puskesmas Alai
biasanya dilaksanakan pada minggu pertama tiap bulan dan dipimpin oleh kepala puskesmas.
Untuk pelaksanaan lokmin bulanan tahun 2018 di Puskesmas Alai terlaksana sebanyak 12
kali, yang artinya lokmin terealisasikan tiap bulannya. Namun untuk pelaksanaan lokmin
bulanan tahun 2019, untuk lokmin bulan april itu tidak berhasil terlaksana dikarenakan
adanya kesibukan dan agenda lain yang harus dipenuhi.
Di Puskesmas Ambacang,lokakarya mini bulanan rutin dilaksanakan pada Hari Senin, 8
April 2019, pukul 14.00 s.d. 16.00 WIB, bertempat di Lantai II Aula Puskesmas Ambacang,
dengan acara yaitu pembahasan capaian program dan temuan masalah tiap program.
Tabel 2 Masalah dan upaya perbaikan pada Lokakarya Mini Bulanan di Puskesmas Ambacang 2019
Dari hasil Lokakarya Mini Bulanan Rutin Puskesmas Ambacang pada bulan April
diketahui bahwa masih ada beberapa masalah yang sama dengan Lokmin sebelumnya,
artinya masalah tersebut belum terselesaikan.
1. UKM ESENSIAL
Upaya kesling : Masih ada beberapa depot galon yang tidak memenuhi syarat yaitu
sampai 3 depot gallon
Upaya KIA/KB : tidak tercapainya target kelas ibu hamil, kunjungan balita
kepuskesmas belum tercapai, kunjungan APRAS le puskesmas belum tercapai,
capaian program neonatus belum tercapai, rendahnya cakupan pemasangan kb pasca
salin.
Upaya P2M : HIV Kurangnya koordinator antara labor dengan klinik, PDP Sebagian
kecil ODHA tidak mengambil obat bulanan,TB Target TB 432/Th yang tercapai
36/bln
Lansia : Data lansia yang belu lengkap (tb.bb), Belum ada pengukuran kemandirian
lansia dan emosional
2. UKM PENGEMBANGAN
upaya kesehatan kesorga : kesehatan haji belum mencapi target
PIS PK : Target KK 2135 tapi pencapaian 1989.
UKK (Usaha Kesehatan Kerja) : Belum adanya Posko UKK
Apotik : Adanya resep yang tidak di entri (e-puskesmas)
Dari masalah yang dikemukakan oleh setiap program pelayanan kesehatan maka
nantinya akan dibentuk Rencana Tindak Lanjut (RTL) dan Rencana Pelaksanaan kegiatan
pada bulan berikutnya (RPL)
1. Penyampaian capaian dan masalah pada bulan kemaren oleh setiap program
pelayanan Kesehatan Penyampaian oleh penanggungjawab program yang dilakukan
secara bergantian
2. Pembuatan Rencana Tidak Lanjut (RTL) yang didiskusikan secara bersama dan
kepala puskesmas
Pada tahun 2017, Puskesmas Belimbing telah melaksanakan lokakarya mini triwulan
sesuai dengan PMK no 44 tahun 2016, tetapi ada beberapa yang belum sesuai. Untuk
pelaksanaannya, jika dilihat dari segi persiapan yaitu tidak diadakannya pembuatan surat
undangan lokakarya mini untuk ditandatangani camat. Dari segi peserta, kegiatan ini dihadiri
oleh seluruh petugas Puskesmas, termasuk petugas Pustu dan Bidan PTT. Dari segi waktu,
pelaksanaan kegiatan lokakarya mini triwulan sudah terjadwal dan tempat yang
menyesuaikan. Rangkaian acara terdiri atas :Pembukaan, Pengarahan, Pemaparan hasil
pelaksanaan kegiatan, Tanya jawab dengan TimDKK Padang, Kesepakatan untuk melaksan
akan rencana kerja baru. Hal yang harus diperbaiki pada kegiatan lokakarya mini triwulan di
Puskesmas Belimbing adalah Pada Persiapan ada Pembuatan surat undangan lokakarya mini
untuk ditandatangani Camat, yaitu surat undangan peserta ( Dinas kesehatan kabupaten/ kota,
TimPenggerak PKK kecamatan /distrik), Surat undangan staf kecamatan ( sekretaris camat,
unit lain yang terkait), Lintas sektor dikecamatan ( pertanian, agama, pendidikan, BKKBN,
sosial), Lembaga/ organisasi kemasyarakatan (Tim Penggerak PKK kecamatan /distrik).
Pada Puskesmas Kuranji, pelaksanaan Lokakarya mini triwulan seharusnya dihadiri oleh
lintas sektor, tetapi karena keterbatasan sarana puskesmas, kegiatan ini biasanya dilaksanakan
langsung oleh kepala puskesmas ke kantor camat, yang bertujuan untuk menyelesaikan
permasalahan yang terjadi di puskesmas.
Pada Puskesmas Padang Pasir, Pelaksanaan lokakarya mini triwulan rutin sudah
dilaksanakan sesuai dengan pedoman yang terdapat pada Pedoman PTP, Dirjen Bina
Kesehatan Masyarakat, Depkes RI tahun 2006. Lokakarya mini triwulan ini dilaksanakan 4
kali dalam setahun yang dihadiri oleh lintas sektor di wilayah kerja kecamatan tersebut.
Pelaksanaan kegiatan Lokmin Triwulan dibagi menjadi 3 Lokmin : 1) Lokmin Triwulan
pertama untuk penyampaian rencana kegiatan satu tahun, 2) Lokmin triwulan kedua untuk
mengetahui pencapaian atas kegiatan yang telah direncanakan, 3) Lokmin triwulan ketiga
untuk pengevaluasian dan pembuatan laporan tahunan atas kegiatan yang telah dilaksanakan
Pada Puskesmas Pauh, pelaksanaan lokakarya mini triwulan jika dilihat berdasarkan
pedoman pelaksanaan Lokakarya mini kepmenkes 128/MENKES/SK/II/2004 dari segi
penyelenggara harus diselenggarakan oleh Camat dan Puskesmas, dibantu oleh sector terkait
di Kecamatan, sedangkan pada pelaksanaannya diselenggarakan oleh Staf dari kecamatan dan
puskesmas. Dari segi pemimpin lokakarya mini triwulan sudah sesuai yaitu camat dan apabila
camat berhalangan hadir dapat diwakilkan oleh staf kecamatan unit terkait. Dari segi peserta,
pedoman menyatakan peserta lokakarya mini triwulan dihadiri oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota, Tim penggerak PKK Kecamatan, Puskesmas di wilyah Kecamatan, Staf
kecamatan (Sekretaris camat, unit yang terkait), Lintas Sektor di Kecamatan ( Pertanian,
Agama, Pendidikan, BKKBN, Sosial), Lembaga/Organisasi kemasyarakatan (TP PKK
kecamatan, Konsil Kesehatan Kecamatan bila sudah terbentuk), dan pada pelaksanaan
lokakarya mini triwulan di Puskesmas Pauh peserta yang hadir terdiri atas Staf DKK, Ketua
PKK, Kapus dan staf puskesmas, staf kecamatan, BKKBN. Lokmin Triwulan Lintas Sektor
yang pertama diselenggarakan pada bulan pertama tahun anggaran berjalan. Sedangkan
selanjutnya dilaksanakan setiap tribulan. Lokakarya ini dilaksanakan dengan waktu ±4 jam,
yang bertempat di Kecamatan atau tempat lain yang dianggap sesuai. Rangkaian acara
lokakarya mini triwulan di Puskesmas Pauh adalah Pembukaan, Dinamika kelompok,
Kegiatan sector terkait, Masalah dan hambatan masing-masing sector, Analisis masalah dan
hambatan, Upaya pemecahan masalah Rencana kerja tribulan mendatang, .Kesepakatan
pembinaan, Kesepakatan Bersama, Penutup.
Pada Puskesmas Seberang Padang, Pelaksanaan Lokakarya mini triwulan rutin. Lokakarya
mini trwiulan rutin di Puskesmas Seberang Padang sudah dilaksanakan sesuai pedoman
LOKMIN. Dihadiri oleh seluruh pegawai Puskesmas Seberang Padang termasuk PTT dan
Volunteer. dimana dari persiapan (Advokasi kepada camat, Pelaksanaan oleh puskesmas,
Peran sektor terkait), Peserta, Waktu, Tempat, Acara, sudah sesuai pedoman penyelenggaraan
Lokakarya Mini Puskesmas menurut PMK 44 Tahun 2016.
Pada Puskesmas Ambacang, Lokakarya mini Triwulan dengan lintas sektoral dilaksanakan
pada bulan Februari, Mei, Agustus dan November. Lokal karya ini dilaksanakan di kantor
camat bersama dengan Puskesmas Kuranji dan Puskesmas Belimbing. Kegiatan lokal karya
mini lintas sektoral Puskesmas Ambacng dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Kamis / 22 Juni 2017
Jam : 09.00 wib s/d 13.30 wib
Tempat : Aula kantor camat Kuranji
Jumlah Peserta yang Hadir : 50 orang
Terdiri dari:
1. Camat dan jajaran (kasi pemerintahan, kesos, pm)
2. Ketua penggerak PKK kecamatan, pokja IV
3. Tim lokal karya mini dinas kesehatan kota Padang
4. Pimpinan puskesmas; Puskesmas Ambacang
5. Lurah di wilayah kerja (4 lurah)
6. UPT kecamatan (Diknas, dispernahutbun, BPNKB, KUA)
7. Muspika kecamatan Kuranji
8. LPM Kecamatan, 4 kelurahan
9. PKK kelurahan
10. Kader posyandu
11. Petugas kesehatan puskesmas
12. Kasi kecamatan (kasi pemberdayaan masyarakat, kasi sosial)
Berikut informasi terbaru pelaksanaan kegiatan kesehatan: 1) Program GERMAS, 2) Pom
cacing untuk anak usia 1 tahun s/d 12 tahun, 3) Pelayanan – pelayanan yang dilaksanakan di
Puskesmas Ambacang Pelaksanaan screening kesehatan dan bias campak untuk kelas 1 SD.
Gambar 8 Lokmin Triwulan Rutin Puskesmas Ikur Koto : Penggalangan Komitmen Lintas Sektor
Gambar 9 Lokmin Triwulan Rutin Puskesmas Ikur Koto : Dokumentasi lintas Sektor yang hadir
Sumber :
1. Laporan Praktikum Manajemen Puskesmas Padang Mahasiswa FKM Unand di
Puskesmas Seberang Padang Tahun 2017
2. Laporan Praktikum Manajemen Puskesmas Mahasiswa FKM Unand di Puskesmas
Andalas tahun 2017
3. Laporan Praktikum Manajemen Puskesmas Mahasiswa FKM Unand di Puskesmas
Belimbing tahun 2017
4. Laporan Praktikum Manajemen Puskesmas Mahasiswa FKM Unand di Puskesmas
Alai tahun 2017
5. Laporan Praktikum Manajemen Puskesmas Mahasiswa FKM Unand di Puskesmas
Kuranji tahun 2017
6. Laporan Praktikum Manajemen Puskesmas Mahasiswa FKM Unand di Puskesmas
Padang Pasir tahun 2017
7. Laporan Praktikum Manajemen Puskesmas Mahasiswa FKM Unand di Puskesmas
Pauh tahun 2017
8. Laporan Praktikum Manajemen Puskesmas Mahasiswa FKM Unand di Puskesmas
Ambacang tahun 2017
9. Laporan Praktikum Manajemen Puskesmas Mahasiswa FKM Unand di Puskesmas
Air Tawar tahun 2018
10. Laporan Praktikum Manajemen Puskesmas Mahasiswa FKM Unand di Puskesmas
Lubuk Buaya tahun 2018
11. Laporan Praktikum Manajemen Puskesmas Mahasiswa FKM Unand di Puskesmas
Pengambiran tahun 2018
12. Laporan Praktikum Manajemen Puskesmas Mahasiswa FKM Unand di Puskesmas
Nanggalo tahun 2018
13. Laporan Praktikum Manajemen Puskesmas Mahasiswa FKM Unand di Puskesmas
Ulak Karang tahun 2018
14. Laporan Praktikum Manajemen Puskesmas Mahasiswa FKM Unand di Puskesmas
Lubuk Begalung tahun 2018
15. Laporan Praktikum Manajemen Puskesmas Mahasiswa FKM Unand di Puskesmas
Rawang tahun 2018
16. Laporan Praktikum Manajemen Puskesmas Mahasiswa FKM Unand di Puskesmas
Kuranji tahun 2019
17. Laporan Praktikum Manajemen Puskesmas Mahasiswa FKM Unand di Puskesmas
Ambacang tahun 2019
18. Laporan Praktikum Manajemen Puskesmas Mahasiswa FKM Unand di Puskesmas
Andalas tahun 2019
19. Laporan Praktikum Manajemen Puskesmas Mahasiswa FKM Unand di Puskesmas
Seberang Padang tahun 2019
20. Laporan Praktikum Manajemen Puskesmas Mahasiswa FKM Unand di Puskesmas
Alai tahun 2019
21. Laporan Praktikum Manajemen Puskesmas Mahasiswa FKM Unand di Puskesmas
Ikur Koto tahun 2019
22. Laporan Praktikum Manajemen Puskesmas Mahasiswa FKM Unand di Puskesmas
Belimbing tahun 2019
23. Laporan Praktikum Manajemen Puskesmas Mahasiswa FKM Unand di Puskesmas
Pauh tahun 2019
24. Laporan Praktikum Manajemen Puskesmas Mahasiswa FKM Unand di Puskesmas
Seberang Padang tahun 2019
25. Laporan Praktikum Manajemen Puskesmas Mahasiswa FKM Unand di Puskesmas
Padang Pasir tahun 2019
26. Laporan Praktikum Manajemen Puskesmas Mahasiswa FKM Unand di Puskesmas
Pemancungan tahun 2020
27. Laporan Praktikum Manajemen Puskesmas Mahasiswa FKM Unand di Puskesmas
Dadok Tunggul Hitam tahun 2020
28. Laporan Praktikum Manajemen Puskesmas Mahasiswa FKM Unand di Puskesmas
Ikur Koto tahun 2020
29. Laporan Praktikum Manajemen Puskesmas Mahasiswa FKM Unand di Puskesmas
Lubuk Begalung tahun 2020
30. Laporan Praktikum Manajemen Puskesmas Mahasiswa FKM Unand di Puskesmas
Air Dingin tahun 2020
31. Laporan Praktikum Manajemen Puskesmas Mahasiswa FKM Unand di Puskesmas
Lapai tahun 2020
32. Laporan Praktikum Manajemen Puskesmas Mahasiswa FKM Unand di Puskesmas
Pengambiran tahun 2020