Anda di halaman 1dari 4

Nama : Donna Aryati

Nim : 20011205

Tugas 5 resume Pendidikan Agama Islam

KOKOH DAN GOYAHNYA IMAN

1. Faktor yang mempengaruhi bertambahnya iman

Sumber Bertambahnya Iman yaitu :

1. Belajar ilmu yang bermanfaat yang bersumber dari al-Qur`aan dan as Sunnah. Hal ini menjadi
sebab pertambahan iman yang terpenting dan bermanfaat karena ilmu menjadi sarana beribadah
kepada Allah Ta’ala dan mewujudkan tauhid dengan benar.

2. Merenungi ayat-ayat kauniyah/ciptaan Allah. Merenungi dan meneliti keadaan dan keberadaan
makhluk-makhluk Allah Ta’ala yang beraneka ragam dan menakjubkan merupakan faktor pendorong
yang sangat kuat untuk beriman dan mengokohkan iman.

3. Berusaha sungguh-sungguh melaksanakan amalan shalih dengan ikhlas, memperbanyak dan


mensinambungkannya. Hal ini karena semua amalan syariat yang dilaksanakan dengan ikhlas akan
menambah iman. Karena iman bertambah dengan pertambahan amalan ketaatan dan banyaknya
ibadah.

Faktor-Faktor Bertambahnya Iman Allah menjadikan segala sesuatu pasti ada sebabnya, demikian
halnya dengan iman, Allah telah menjadikan beberapa faktor bertambahnya iman dalam al-Qur’an
atau melalui lisan rasul-Nya, di antaranya adalah:

1. Menuntut ilmu syar’i Ini adalah faktor yang paling penting, yaitu menuntut ilmu syar’i yang
bersumber dari alQur’an dan sunnah Rasulullah sesuai dengan pemahaman salaf shalih.
Bertambahnya iman dengan sebab ilmu dari sisi ketika dia keluar menuntut ilmu, duduk di majelis
ilmu, mempelajari masalah ilmu, dan mengamalkan ilmu. Hal itu karena ilmu adalah sarana yang
mengantarkan seorang untuk beribadah kepada Allah secara benar. Namun, perlu diketahui bahwa
ilmu yang bermanfaat dan dianjurkan oleh syari’at adalah ilmu yang membuahkan amal karena ilmu
hanyalah sarana belaka, sedang intinya adalah amal. Imam Ibnul Qayyim mengatakan, “Setiap ilmu
dan amal yang tidak menambah kuatnya iman maka ia tercemar.”

2. Membaca al-Qur’an dan merenunginya Ini juga merupakan faktor yang sangat penting untuk
bertambahnya iman sebab Allah menurunkan al-Qur’an kepada para hamba-Nya sebagai petunjuk,
cahaya, rahmat, dan peringatan.

3. Memahami nama dan sifat Allah Memahami nama dan sifat Allah akan menjadikan hamba makin
mengenal Allah dan takut kepada-Nya sehingga memotivasi dirinya untuk berbuat amal ketaatan.
Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata, dan binatang-binatang ternak ada
yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara
hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.
(Surta Fâthir ayat 28) Seorang ulama salaf mengatakan, “Barangsiapa semakin mengenal Allah akan
semakin takut kepada Allah.”

4. Mempelajari Sîrah Perjalanan Nabi Muhammad Mempelajari sîrah perjalanan hidup Nabi
Muhammad merupakan faktor penguat iman karena pada diri beliau tersimpan akhlak yang mulia
dan contoh yang sangat indah. Siapa pun yang mau mempelajari sîrah Rasulullah yang terdapat
dalam al-Qur’an dan hadits Nabi maka akan menjadikannya terpacu untuk semakin cinta kepada
Nabi yang membuahkan semangat tinggi untuk mencontoh beliau dalam ucapan dan perbuatannya.

5. Merenungi Keindahan Agama Islam Sesungguhnya Islam adalah agama yang indah dalam semua
bidang. Aqidahnya paling benar, akhlaknya paling indah, serta hukumnya paling adil dan bijaksana.
Bila hal ini telah tertanam dalam hati maka seseorang akan merasakan kelezatan iman dalam hati.
“Ada tiga hal, apabila ada pada diri seorang maka dia akan merasakan lezat/manisnya iman: apabila
Allah dan rasul-Nya lebih dia cintai daripada selain keduanya; apabila mencintai seorang dia
mencintainya tidak lain karena Allah; dan orang yang takut untuk kembali kepada kekufuran
sebagaimana dia tidak ingin dicampakkan ke dalam Neraka.” (HR. Bukhari dan Muslim) Maka
golongan yang ketiga tersebut tidak mau kembali kepada kekufuran. Mengapa?! Karena dia masuk
Islam berdasarkan ilmu dan kemantapan hati. Dia betul-betul yakin akan keindahan agama Islam
dibandingkan dengan agama-agama lainnya. Jika memang dia telah nyaman dengan keindahan
Islam, lantas untuk apa dia berpindah agama?!

6. Membaca kisah-kisah salaf shalih Kisah-kisah para salaf shalih, khususnya para sahabat Nabi
bertabur dengan pelajaran berharga dan iman. Siapa pun yang mau mencermati sîrah perjalanan
mereka, akhlak mereka, kesungguhan mereka dalam mengikuti Nabi, konsentrasi mereka dalam
menjaga iman, rasa takut mereka dari dosa, riya’, nifaq (kemunafikan), dan semangat mereka dalam
ibadah dan amal shalih yang tercatat dalam dalam kitab-kitab tarikh (sejarah), sîrah, zuhud, dan
lainnya maka akan tergerak hatinya untuk meniru keindahan hidup mereka.

7. Memikirkan kekuasaan Allah dalam makhluk-Nya Allah telah menganjurkan kepada umat manusia
untuk merenungi dan memikirkan keajaiban makhluk-makhluk ciptaan-Nya “Sesungguhnya dalam
penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut
membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu
dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis
hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh
(terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. (Surat al-
Baqarah ayat 164

8. Semangat beramal shalih Di antara faktor penguat iman yang sangat penting adalah semangat
untuk mengerjakan amal shalih ikhlas karena Allah dan selalu kontinu menjaganya. Sesungguhnya
setiap amal shalih yang dilakukan oleh seorang muslim akan semakin menambah kuatnya iman
sebab iman itu bertambah dengan ketaatan. Dan ibadah yang disyari’atkan itu bermacam-macam
modelnya, adakalanya dengan hati, lisan, dan anggota badan.
2. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BERKURANGNYA IMAN

Sebab-sebab berkurangnya iman ada yang berasal dari dalam dan dari luar diri manusia sendiri,
antara lain:

1. Kejahilan/kebodohan tentang ilmu agama Sebagaimana ilmu adalah faktor bertambahnya iman,
maka demikian juga sebaliknya, kejahilan adalah faktor utama lemahnya iman. Jika ilmu adalah
sumber segala kebaikan maka demikian juga kejahilan adalah sumber segala kejelekan. Dan Kami
seberangkan Bani Israil ke seberang lautan itu, maka setelah mereka sampai kepada suatu kaum
yang tetap menyembah berhala mereka, Bani lsrail berkata: “Hai Musa, buatlah untuk kami sebuah
tuhan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa tuhan (berhala).” Musa menjawab:
“Sesungguhnya kamu ini adalah kaum yang tidak mengetahui (sifat-sifat Tuhan).” (Surat al-A’râf ayat
138)

2. Kelalaian. Lalai salah satu yang dapat melemahkan iman, kelalaian mengerjakan kebaikan dan
perintah Allah yang wajib maupun yang sunat. Lalai dan sikap acuh merupakan sifat orangorang kafir
dan munafik. Allah sering mencelanya dalam al-Qur’an “Maka pada hari ini Kami selamatkan
badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan
sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami. (Surat Yûnus ayat
92) .

3. Berbuat dosa Dosa sangat mempengaruhi lemahnya iman, sekalipun pengaruhnya bertingkat-
tingkat sesuai dengan jenisnya apakah dosa kecil atau dosa besar, waktunya, ukurannya, pelakunya
dan lain sebagainya.

4. Jiwa yang mengajak kepada kejelekan Hampir tidak ada ada manusia yang lepas dari jiwa yang
mengajak kepada keburukan ini kecuali orang-orang yang diberi taufik oleh Allah. “Dan aku tidak
membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada
kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. (Surat Yûsuf ayat 53) Jiwa yang mengajak kepada keburukan ini
sangat berbahaya bagi iman seorang hamba jika dilepas kendalinya begitu saja.

5. Syetan Setan memiliki misi dan ambisi untuk merusak iman seorang hamba. Jika seorang hamba
pasrah dan menyerah pada bisikan dan godaan setan, maka dia akan menjadi budak setan dan akan
semakin lemah imannya. Karena itu, Allah mengingatkan kita semua agar berhati-hati dari tipu daya
setan. “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan.
Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya setan itu menyuruh
mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan
rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorang pun dari kamu bersih (dari perbuatan-
perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang
dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Surat an-Nûr ayat 21)

7. Teman yang jelek Mereka adalah perusak iman dan akhlak yang sangat dominan. Nabi pernah
bersabda “Seorang itu berdasarkan agama temannya, maka hendaknya seseorang melihat dengan
siapakah dia berteman.” Islam melarang kita berteman dengan teman-teman yang rusak karena
tabiat manusia itu meniru temannya. Bila dia berteman dengan para penuntut ilmu maka akan
bangkit semangat menuntut ilmu. Bila berteman dengan orang yang cinta dunia maka akan bangkit
cinta dunia, dan demikian seterusnya. Maka hendaknya seorang memilih teman-teman yang baik
sehingga membuahkan kebaikan dan manfaat baginya serta pengaruh yang positif baginya dan
sebaliknya hendaknya mewaspadai dari teman-teman yang rusak karena pengaruh mereka
sangatlah besar. Betapa banyak orang baik menjadi rusak karena teman.

Anda mungkin juga menyukai