03 Pembahasan Kimia
03 Pembahasan Kimia
PEMBAHASAN
KIMIA
9
R = [He] 2s2 2p5 → R– Dari bentuk molekul di atas senyawa XY2 tidak
11
S = [Ne] 3s1 → S+ mempunyai PEB sehingga bersifat nonpolar.
12
T = [He] 3s2 → T2+
Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi antara 7. Jawaban: A
atom logam dan atom nonlogam.
P, S, dan T merupakan atom logam F Cl F
Q dan R merupakan atom nonlogam.
F
3. Jawaban: E
X = [He] 2s2 sp1 → X3+ (nonlogam) • Bersifat kovalen polar karena terbentuk
5
X = [He] 2s2 sp5 → Z– (nonlogam) dari non logam dan nonlogam, di mana
9
• Terdapat ikatan kovalen karena berasal senyawa tersebut memiliki pasangan
dari nonlogam dan nonlogam elektron bebas.
Z X Z • AX3E2 bentuk molekulnya berbentuk T.
• Atom pusatnya memiliki dua pasang
elektron bebas.
Z
• Dari gambar di atas senyawa XZ3 tidak 8. Jawaban: B
mempunyai pasangan elektron bebas 5
B = [He] 2s2 2p1
• Bentuk molekulnya AX3 segitiga planar 1
H = 1s1
5
X = [He] 2s2 2p1 Gambar ikatan yang terbentuk oleh BH3
H B H
Reaksi hibridisasinya:
H
• Bersifat nonpolar, karena dalam senyawa
s p2 BH3 tidak ada pasangan elektron bebas.
• Ikatan hidrogen hanya terjadi pada HF,
4. Jawaban: B
27
HO, dan HN.
13 X = [Ne] 3s 3p → X
2 1 3–
• Asam Lewis adalah yang menerima
35
17Y = [Ne] 3s 3p → Y
2 5 –
pasangan elektron bebas. Di sini BH3
Ikatan yang terbentuk dari kedua unsur di atas berperan sebagai asam Lewis dikarenakan
adalah pada senyawa ini hanya bisa menerima
X3– + 3Y– → XY3 pasangan elektron bebas.
• Bentuk molekulnya AX3 adalah segitiga
planar.
15. Jawaban: E
Y X Y • Na+ dan Mg2+ konfigurasi elektronnya
sama dengan Neon dengan cara
melepaskan muatannya.
Y • F– dan O2– konfigurasi elektronnya sama
Bentuk molekulnya AX4 (tetrahedral) bersifat deangan Neon dengan cara mengikat
nonpolar karena tidak mempunyai pasangan muatannya.
elektron bebas. • S2– konfigurasinya mengikat dua elektron,
tetapi konfigurasi elektronnya tidak sama
11. Jawaban: B dengan Neon.
2 1 3+
13 P =[Ne] 3s 3p → P
12. Jawaban: D
2 2+
12 A = [Ne] 3s → A
2,6.10-5
=
[ 6,4 ] [2,2]
x y
PEMBAHASAN 10-4
LAJU [12,8]x [2,2]y
REAKSI
KAJI LATIH MANDIRI x =2
V1 k [NO] [H2 ]
x y
1. Jawaban: E
Orde reaksi terhadap [Q] → (perc. 1 dan 2) =
V3 k [NO]x [H2 ]y
v1 k [ Q ] [ T ]
x y
=
v2 k [Q ]x [ T ]y 2,6.10-5
=
[ 6,4 ] [2,2]
x y
v1 k [ Q ] [ T ]
x y
V = k [NO]2 [H2]
= = 288,5 [NO]2 [H2]
v 3 k [Q ]x [ T ]y
k [ 0,1] [ 0,1]
x y
0, 0125 4. Jawaban: C
= Mencari orde reaksi [BrO3–] menggunakan
k [ 0,1] [ 0.2]
x y
0,1
1
data percobaan 1 dan 2
[1]y =
1
⇔y=3
- x
- +
V1 k BrO3 Br H
y z
=
[2]y 8 V2 k BrO - x Br - y H+ z
3
Mencari harga k:
160 [ 0,8 ]
x
v= k [Q]0 [T]3
=
Ambil salah satu persamaan (misal perc. 1) 80 [ 0,4 ]x
v1 = k (0,1)2 (0,1)3
0,0125 = k (0,1)5 x=1
k = 0,0125/10-5 Mencari orde reaksi [Br–] menggunakan data
k = 1250 percobaan 2 dan 3
Jika [Q] dan [T] masing-masing diubah - x
- + y z
2,6.10-5
=
[6,4 ]x [2,2]y
5.10-5 [6,4 ]x [4,4 ]y
5. Jawaban: E 9. Jawaban: C
massa Laju reaksi A + B → AB dapat dinyatakan
Mol CaCO3 = sebagai laju penambahan konsentrasi AB
Mr
5 tiap satuan waktu dan laju pengurangan
= konsentrasi A atau B tiap satuan waktu.
10
= 0,5 mol 10. Jawaban: C
5 menit = 300 detik Orde reaksi terhadap [BrO3–] dari data 1 dan 2
x
Kecepatan terurainya 0, 4 73 ± 4
mol 0, 8 = 152 ± 6
=
det ik y
1 1
0, 5 2 = 2
= = 1,67 x 10-3 mol/detik
300 x=1
Orde reaksi terhadap [Br–] dari data 1 dan 3
6. Jawaban: E y
1. Cari orde terhadap Ce4+: pilih 2 data di 0,24 75 ± 4
0, 48 = 152 ± 6
mana [Fe2+] tetap. Konsentrasi Ce4+ naik 3,5x, laju
reaksi naik 3,5x → 3,5a = 3,5, maka a = 1. y
1 1
Cari orde terhadap Fe2+: pilih 2 data di 2 = 2
mana [Ce4+] tetap. Konsentrasi Fe2+ naik 1,5x,
laju reaksi naik 1,5x → 1,5b = 1,5, maka b = 1. y =1
Maka persamaan laju reaksinya adalah k Orde reaksi terhadap [H+] dari data 2 dan 4
z
[Ce4+] [Fe2+] 0, 01 19 ± 4
2. Cari harga k, dengan memilih 1 0, 02 = 73 ± 4
persamaan: z
v = k [Ce4+] [Fe2+] 1 1
2 = k [0,1] [0,3] 2 = 4
k = 66,67 L.mol-1.det-1 z=2
3. Orde reaksi total = a + b = 1 + 1 = 2 Persamaan laju reaksi:
4. Nilai k tidak dipengaruhi oleh suhu v = k [BrO3–] [Br–] [H+]2
larutan, sehingga nilai k tetap pada berbagai
suhu. 11. Jawaban: C
Jika konsentrasi gas NO dibuat tetap,
7. Jawaban: B sedangkan konsentrasi H2 ditingkatkan dua
Energi aktivasi adalah energi minimal kali, laju reaksi meningkat menjadi dua kali.
yang harus dimiliki agar suatu reaksi Orde reaksi terhadap H2:
dapat berlangsung atau dengan kata
[2]x = 2
lain energi aktivasi adalah energi yang
minimal dibutuhkan agar suatu reaksi x = 1
dapat berlangsung, sehingga energi aktivasi Pada konsentrasi H2 tetap, sedangkan
bertanda positif. Energi aktivasi makin tinggi konsentrasi gas NO diturunkan menjadi
maka reaksi berlangsung makin lambat. setengahnya laju reaksi menjadi
(Pernyataan pertama tidak terdapat hubungan seperempatnya.
sebab akibat dengan pernyataan kedua). Orde reaksi terhadap NO:
y
8. Jawaban: E 1 1
2 = 4
v = k [A] [B]2
v = k [2A] [2B]2 y = 2
v = 8 k [A] [B]2 v = k [NO]2 [H2]
Bila pada suhu tetap konsentrasi A dan
B masing-masing dinaikkan dua kali dari
semula, laju reaksi menjadi 8 kali lebih besar
dibandingkan semula.
7. Jawaban: C Sisa 5 10
PCl5(g) ↔ PCl3(g) + Cl2(g) 10 2
Mula 1 – – P NO22 = .x = x
15 3
Reaksi x x x
Sisa 1–x x x 5 1
P N22O44 = .x = x
PPCl3 x PCl2 15 3
Kp = 2
PPCl5 (NO22 )2
Kp=
x
x
× 1, 4
× 1, 4 (N22O44 )
4 (1 + x ) (1 + x )
= 2
15 1- x ( x)22
× 1, 4 3
(1 + x ) 4= 1 =3
4 (1– x) (1 + x) =
21 x2 ( x)
4 (1 – x2)
21 x2 = 3
4 – 4x2 21 x2 =
10. Jawaban: C
4 25 x2 =
2HI(g) ↔ H2(g) + I2(g
4 Mula 2 – –
X2 =
25 reaksi 1 0,5 0,5
4 sisa 1 0,5 0,5
X = Kc (tetapan konsentrasi)
25
Kc =
(produk )
2
X = x 100% (reaktan)
5
Kc =
(H2 )(I2 )
= 40%
(HI)2
8. Jawaban: D 0, 5 0, 5
PCl5(g) ↔ PCl3(g) + Cl2(g)
2 2
0,90 0,75 x Kc =
1
PCl2PCl3 ( )2
Kp = 2
PCl5
Kc = 0,25
125 x0.75
= 11. Jawaban: C
100 0, 90
reaksi
112,5 = 75x α =
X = 1,5 mula
4 reaksi
=
10 mula
2HI(g) ↔ H2(g) + I2(g)
10 – –
4 2 2
6 2 2
2
P H2 = x 1 = 0,2
10
KIMIA 1 FOR ALL BANK SOAL FULL PEMBAHASAN SMA 17
2 14. Jawaban: A
P I2 = x 1 = 0,2 Mol yang terurai
10
= 50% x 0,8 = 0,4 mol
6 2SO3(g) ↔ 2SO2(g) + O2(g)
P HI = x 1 = 0,6
10 0,8 – –
0,4 0,4 0,2 +
Kp =
[H2 ][H2 ] 0,4 0,4 0,2
[HI]2 mol O2
P O2 =
=
[0,2][0,2] = 1 mol total
[0, 6]2 9 0,2
= x 2 = 0,4
1
12. Jawaban: C
0, 4
n P SO2 = x 2 = 0,8
[NH3 ] = 1
v
0, 4
2 P SO3 = x 2 = 0,8
[NH3 ] = = 1M 1
2
n Kp =
[O2 ][SO2 ]2
[N2 ] = [SO3 ]3
v
2 =
[0, 4 ][0,8]2 = 0, 5
[N2 ] = = 1M [0, 8]3
2
[[H2 ]3 [N2 ]] 15. Jawaban: B
Kc = Mol yang terurai adalah
[NH3 ]2
= 50% x 1 = 0,5 mol
3 [1]3 [N2 ] 2NO(g) ↔ N2(g) + O2(g)
= Mula 1 – –
4 1 Reaksi 0,5 0,25 0,25 +
3 Setimbang 0,5 0,25 0,25
N2 =
4 Kc =
[O2 ][N2 ]
n [NO]2
[N2 ] = C
13. Jawaban:
v
2NO ↔ N2(g) + O2(g) 0,25 0,25
(g) 10 10 1
Mula 2 0,5 – – Kc = =
[N2 ] = = 1M
Reaksi – 1/2α 1/2α 0, 5 2 4
2 [ ]
Sisa 0,5–α 1/2α 1/2α 10
Kc =
[N2 ][O2 ]
[NO2 ]
1
4 = 2 [1 / 2]
[0, 5]2
[1 / 2]2
22 =
[0, 5]2
2 (0,5– α)= ½α
2 = 5α
α = 40%
1. Jawaban: D Tf = -0,744oC
Senyawa hidrogen klorida merupakan senyawa ∆Tb = m × Kb × i
yang termasuk asam kuat, yang apabila 87,75 1000
= × × 0,5 × 2
dilarutkan dalam air akan terurai menjadi 58,5 7500
ion H+ dan Cl–, sehingga senyawa ini dapat
= 0,2
menghantarkan arus listrik.
Tb = 100,2oC
2. Jawaban: E
7. Jawaban: C
Larutan non elektrolit adalah larutan yang
m 1000
dalam larutan tidak akan terurai menjadi ∆Tb (CH2O)n = × × Kb
ion-ion sehingga tidak ada beda potensial di Mr P
larutan mengakibatkan larutan tersebut tidak 75 1000
0,52 = × 0, 52
dapat menghantarkan listrik. Mr 500
3. Jawaban: D Mr = 150
Rumus pengenceran Mr (CH2O)n = 150
V1 . M1 = V2 . M2 (12 + 2 + 16)n = 150
20 . 2 = 50 . M2 n = 5
M2 = 0,8 M Mr (CH2O)n = C5H10O5
4. Jawaban: C 8. Jawaban: A
NaCl 10% berarti massa NaCl = 10 gram Dimetil eter CH3–O–CH3
massa air 90 gram Etanol CH3–CH2–OH
gram 1000 Dari rumus molekul kedua senyawa tersebut
m = × jumlah atom C nya sama. Namun, titik didih
Mr p
etanol lebih tinggi daripada dimetil eter
10 1000 karena etanol bersifat polar sedangkan dimetil
= ×
58, 5 90 eter bersifat nonpolar.
= 1,9 molal 9. Jawaban: D
5. Jawaban: A ∆Tb K2CO3 = m × Kb × i
Suatu senyawa alkohol primer dioksidasi = 0,3 × 3 = 0,9
terbentuk aldehid. m 1000
∆Tb X = × × Kb
∆Tf = m x Kf Mr P
6 1000 18 1000
3,72 = × ×1, 86 0,9 = ×
Mr 100 Mr 100
Mr = 30 Mr = 200
O
|| 10. Jawaban: B
Senyawa aldehid –C–H 7,1
A. Mol Na2SO4= = 0,05
Rumus molekul dari aldehid adalah CnH2O 142
sehingga rumus molekul dari Mr 30 adalah m 1000
CH2O. ∆Tb = × × Kb × i
Mr P
1000
6. Jawaban: B = 0,05 × ×3
500
∆Tf = m × Kf × i
87, 75 1000 = 0,3
= × × 1,86 × 2 = 0,74398
58, 5 7500
1. Jawaban: C 4. Jawaban: D
Titik akhir titrasi adalah keadaan saat suatu Larutan penyangga basa berasal dari
indikator menunjukkan perubahan warna. Titik campuran basa lemah dan garamnya. Yang
ekuivalen dapat diketahui dengan bantuan termasuk larutan penyangga basa adalah
indikator dan titrasi dihentikan tepat pada saat nomor 4, NH3 (basa lemah) dan NH4Cl (garam).
indikator menunjukkan perubahan warna.
5. Jawaban: C
Warna indikator asam-basa di dalam larutan
Campuran NaNO2 dan HNO2 merupakan
bergantung pada sifat asam atau basa larutan
penyangga asam, jika pH 8 maka [H+] = 10-8
yang dapat dilihat dari daerah lonjakan pH
mol asam
dengan bantuan indikator. [H+] = Ka .
mol garam
2. Jawaban: C mol HNO2
5, 4 10-8 = 5 . 10-5
mol Al = = 0,2 mol 1 mmol
27
6, 72 10 -8
mol H2 = = 0,3 n HNO2 =
22, 4 5.10 -5
2 Al(s) + 6 HCl(aq) → 2 AlCl3(aq) + 3H2(g) = 2. 10–4 mmol
0,2 0,6 – –
n
0,2 0,6 0,2 0,3 M HNO2 =
Mol HCl yang bereaksi adalah 0,6 mol V
mol 2.10 -4 mmol
M = =
volume 100 mL
0, 6 = 2. 10–6 M
=
1,2
6. Jawaban: A
= 0,5 M Larutan penyangga dapat dibentuk dari larutan
pH = 1 – log 5 asam kuat dengan basa lemah, atau larutan basa
3. Jawaban: C kuat dengan asam lemah, dengan jumlah mol
CH3COOH(aq) + NaOH(aq) → senyawa yang sifatnya lemah harus lebih besar
CH3COONa(aq) + H2O(l) daripada jumlah mol senyawa yang sifatnya
mula : 0,6 mol 0,2 mol - - kuat. Yang merupakan larutan penyangga adalah
reaksi : 0,2 mol 0,2 mol 0,2 mol 0,2 mol pilihan A karena mol CH3COOH > mol NaOH.
sisa : 0,4 mol - 0,2 mol 0,2 mol
7. Jawaban: C
mol yang sisa adalah CH3COOH, sehingga
merupakan larutan penyangga asam Kw
[H+] = ×M
mol asam Kb
[H+] = Ka ×
mol garam 10 -14
= × 0, 008
0, 4 mol 2 × 10 -5
= 5 . 10 ×-5
0,2 mol
= 4 × 10 -12 = 2 × 10–6
= 10-4 pH = 6 – log 2
pH = -log [H+]
= -log 10-4 8. Jawaban: A
= 4 • CH3COONa terbentuk dari asam
Campuran CH3COOH dan NaOH merupakan lemah dan basa kuat sehingga dapat
larutan penyangga/buffer dengan pH = 4 membirukan lakmus merah.
• CH3COONH4 harga pH nya bergantung
pada harga Kb dan Ka.
2. Jawaban: C 7. Jawaban: E
Jika minyak kelapa dan air dicampur akan Sistem koloid mempunyai sifat-sifat yang
terbentuk dua lapisan yang tidak saling khas, antara lain: efek Tyndall, gerak Brown,
menyatu sehingga dibutuhkan zat pengelmusi elektroforesis, adsorpsi, koagulasi, koloid
speerti sabun. Hal itu dikarenakan pada air pelindung, dialisis
sabun yang bersifat hidrofil. Pada air sabun (1) Dapat mengadsorpsi ion (adsorpsi).
gugus polar mengikat air sedangkan gugus (2) Menghamburkan cahaya (efek Tyndall).
nonpolarnya akan menarik minyak dan akan (3) Partikelnya terus bergerak (gerak Brown).
mendispersikannya ke dalam air sehingga akan (4) Dapat bermuatan listrik (elektroforesis).
terbentuk suatu sistem koloid.
8. Jawaban: B
3. Jawaban: B • Kondensasi adalah proses pembuatan
• Pembuatan koloid dengan cara disperse koloid dengan cara mengubah larutan
dengan cara memecahkan partikel kasar menjadi koloid.
menjadi partikel koloid. • Pembuatan koloid dengan cara
• Cara dispersi dapat dilakukan dengan kondensasi ada tiga cara, yaitu:
cara mekanik, peptisasi atau dengan cara a) Reaksi redoks → sol belerang dan
busur Bredig. sol emas
• Cara peptisasi dengan cara agar-agar b) Hidrolisis → sol Fe(OH)3
dipeptisasi oleh air. c) Dekomposisi rangkap → sol As2S3
• Sol belerang dibuat dari menggerus dan sol AgCl
belerang sampai halus lalu dicampurkan d) Penggantian pelarut → pembuatan
dengan air. gel
4. Jawaban: B 9. Jawaban: C
Proses pembentukan gel menggunakan cara (1) Proses cuci darah → dialysis
pembuatan koloid dengan cara kondensasi. (2) Kabut di pegunungan → efek Tyndall
• Pembuatan gel dapat dilakukan dengan (3) Pembentukan delta di muara sungai →
cara mencampurkan larutan jenuh koagulasi
kalsium asetat dengan alkohol. (4) Pemutihan gula → adsorpsi
• Selain itu, meneteskan sedikit demi (5) Proses kerja obat diare → adsorpsi
sedikit ke dalam air mendidih sehingga
menghasilkan sol.
5. Jawaban: A
Reaksi hidrolisis merupakan salah satu cara
pembuatan koloid dengan cara kondensasi.
Reaksi hidrolisis dengan mereaksikan suatu zat
dengan air.
FeCl3(aq) + 3H2O(l) → Fe(OH)3 + 3HCl(aq)
4. Jawaban: B 8. Jawaban: D
Reaksi redoks adalah reaksi yang mengalami 1 Faraday = 1 mol e = 96.500 C
oksidasi (kenaikan biloks) dan mengalami 1,5 Faraday = 1,5 mol e
reduksi (penurunan biloks). Ag+ + e → Ag
SO2 → HSO3– 1,5 mol 1,5 mol
Biloks atom S pada SO2 dan pada HSO3– adalah
sama, yaitu +4 Cu2+ + 2e → 2Cu
Biloks atom O pada SO2 dan pada HSO3– 1,5 mol 3 mol
adalah sama, yaitu -2. Jadi, reaksi SO2 → HSO3– Pada ion Cu2+ memerlukan 3 mol e = 3
tidak mengalami penurunan dan kenaikan Faraday.
biloks.
9. Jawaban: D
5. Jawaban: A Reaksi yang dapat berlangsung atau yang
Oksidator adalah reaksi yang mengalami spontan, maka harus memiliki harga E° sel
reduksi harus bernilai positif (+).
(1) H2O2 + 2KI + H2SO4 → I2 +K2SO4 + 2H2O
+1 -1 -2 B2+ + D → B + D2+
reduksi E° sel = E° katode - E° anode
(2) PbS + 4 H2O2 → PbSO4 + 4H2O = -0,13 – (-0,15)
+1 -1 -2 = +0,02 V
reduksi
Pernyataan yang benar hanya nomor 4.
(3) 2 H2O2 → 2 H2O + O2
+1 -1 -2
reduksi 10. Jawaban: E
(4) 2AuCl3 + 3H2O2→ 2Au + 6HCl + 3O2
E° Cr3+/Cr = - 0,74 V (katode)
+1 -1 0 E° Zn2+/Zn = - 0,76 V (anode)
oksidasi
Zn → Zn2+ + 2e E° = + 0,76V × 3
6. Jawaban: A Cr3+ + 3e → Cr E° = - 0,74 V × 2
NaCl → Na+ + Cl– --------------------------------------- +
A (+): 2Cl– → Cl2 + 2e 3Zn+2Cr3+→ 3Zn2++2Cr E°= +0,02 V
6, 72L E° sel bernilai positif sehingga reaksi
22, 4 L berlangsung spontan.
Potensial standar reaksi
0,3 mol 0,6 mol
= + 0,02 V.
4. Jawaban: C 9. Jawaban: C
1. Freon digunakan sebagai pendingin. Gas mulia di alam sebagai monoatomik
2. Natrium benzoate digunakan sebagai (pernyataan benar). Dalam gas mulia memiliki
bahan pengawet makanan. konfigurasi elektron ns2np6 kecuali unsur He
3. Kalium iodat digunakan sebagai bahan sehingga elektron pada subkulitnya sudah
anti septik. berpasangan semua menyebabkan gas mulia
4. Kalsium fosfat digunakan untuk pupuk. bersifat stabil dan monoatomik di alam. Selain
5. Kaporit digunakan untuk penjernih air. itu, dengan elektron yang terisi penuh pada
6. Soda kue digunakan untuk pengembang subkulitnya menyebabkan gas mulia sukar
kue. membentuk ion positif maupun ion negatif.
Cl
Dari rumus tersebut, terdapat 3 substituen
dengan urutan prioritas penomoran –OH,
–CH3, –Cl, sehingga nama senyawanya adalah:
4 – kloro – 3,5 – dimetil fenol