Anda di halaman 1dari 3

Batal Berangkat Haji, Jangan Bersedih Hati!

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,


Mengawali khutbah yang singkat ini, khatib berwasiat kepada kita semua, terutama kepada diri khatib pribadi
untuk senantiasa berusaha meningkatkan ketakwaan dan keimanan kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala
dengan menjalankan semua kewajiban dan menjauhkan diri dari segala yang dilarang dan diharamkan.

Hadirin yang dirahmati oleh Allah,


Sedikit di antara kita yang selamat dari perbuatan maksiat. Orang yang cerdas adalah orang yang segera
bertaubat dari seluruh dosa dan maksiat, dan sesegera mungkin berupaya untuk meraih ampunan Allah
subhanahu wa ta’ala.
Tuhan kita adalah Maha Pengampun, Maha Pemurah dan Maha Penyayang.
Dalam sebuah hadits qudsi, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

Maknanya: “Wahai manusia, sungguh selama engkau berdoa kepada-Ku dan mengharap ampunan-Ku, maka
Aku akan mengampunimu atas dosa-dosa yang engkau lakukan, dan banyaknya dosamu tidak berpengaruh
bagi-Ku. Wahai manusia, jika dosamu memenuhi bumi dan angkasa sehingga ia naik ke langit, kemudian
engkau memohon ampun kepada-Ku, maka Aku akan mengampunimu, dan banyaknya dosamu tidak
berpengaruh bagi-Ku. Wahai manusia, seandainya engkau datang kepada-Ku dengan dosa yang memenuhi
bumi kemudian engkau meninggal dalam keadaan tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatu pun, niscaya Aku
akan memberimu ampunan yang sepadan” (HR at-Tirmidzi).
Saudara-saudara seiman, Dalam hadits qudsi tersebut, Allah menegaskan:
“Wahai manusia, seandainya engkau datang kepada-Ku dengan dosa yang memenuhi bumi kemudian engkau
meninggal dalam keadaan tidak menyekutukan-Ku dengan sesuatu pun, niscaya Aku akan memberimu
ampunan yang sepadan.”

Jadi hak Allah subhanahu wa ta’ala yang paling agung yang wajib dipenuhi para hamba-Nya adalah
mentauhidkan-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun, karena syirik (menyekutukan Allah)
adalah dosa yang paling besar. Jika seseorang mati dalam keadaan musyrik atau kafir, maka di akhirat ia tidak
akan diampuni oleh Allah. Allah ta’ala berfirman:

Maknanya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni dosa selain syirik
bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa
yang besar” (QS. an-Nisa`: 48)
Oleh karenanya, saudaraku sesama muslim, marilah kita bersyukur kepada Allah atas nikmat yang paling agung
dan paling utama yang Allah anugerahkan kepada kita, yaitu nikmat iman dan islam. Marilah kita jaga nikmat
ini sampai akhir hayat. Marilah kita bersegera meraih amal-amal yang utama, melakukan sebab-sebab
mendapatkan ampunan Allah dan segera bertaubat tanpa menunda-nundanya. Saat ini juga, marilah kita
tinggalkan semua dosa. Allah yang Maha Pemurah berfirman:

Maknanya: “Dan orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, (segera)
mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-
dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan dosa itu, sedang mereka mengetahui” (Q.S. Ali
‘Imrân: 135)
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Pintu-pintu ampunan Allah sangatlah luas dan banyak, tidak terbatas pada ibadah haji. Haji yang mabrur
memang memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki oleh ibadah shalat dan puasa, yaitu menghapus dosa-dosa
besar dan dosa-dosa kecil, berbeda dengan shalat dan puasa yang menghapus dosa-dosa kecil saja. Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Maknanya: “Barangsiapa berhaji, lalu tidak merusak hajinya dengan bersetubuh dan tidak melakukan dosa-
dosa besar, maka ia keluar (bersih) dari dosa-dosanya seperti saat dilahirkan oleh ibunya” (HR al-Bukhâri).
Walaupun demikian, tingkatan shalat lima waktu dalam agama lebih tinggi dari kedudukan ibadah haji.
Akan tetapi, sekali lagi, pintu ampunan Allah sangatlah banyak, tidak terbatas pada haji. Kepada saudara-
saudara kita yang batal berangkat haji tahun ini, kita katakan kepada mereka bahwa pintu ampunan Allah
sangat banyak dan jalan untuk menempuh kebaikan juga bermacam-macam. Baginda Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda:

Maknanya: “Tidaklah ada seorang muslim yang ketika tiba waktu shalat fardlu, maka ia menyempurnakan
wudlunya, khusyu’ dalam shalatnya dan ruku’nya kecuali itu menjadi penghapus dosa-dosa yang dilakukan
sebelumnya, selama tidak dilakukan dosa besar, dan ini berlaku sepanjang masa.” (HR Muslim)
Hadirin yang dirahmati oleh Allah,
Sungguh, Allah sangat luas ampunan-Nya. Dengan kemurahan dan karunia-Nya, Allah sediakan perkara-
perkara yang menyebabkan seseorang memperolah keberuntungan mendapatkan ampunan-Nya. Allah juga asy-
Syakur, memberikan pahala yang besar atas amal yang sedikit. Ada bacaan yang sedikit dan mudah diucapkan,
jika kita membacanya ketika memasuki pasar, maka diharapkan kita mendapatkan pahala yang luar biasa. Yaitu
bacaan:

Disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan al-Hakim bahwa seseorang yang membaca
dzikir ini ketika melewati pasar, maka Allah catat baginya satu juta kebaikan dan Allah ampuni untuknya satu
juta keburukan.
Dalam hadits lain, Baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Maknanya: “Barangsiapa yang membaca di pagi hari:

maka aku sendiri yang menjamin baginya surga, sungguh aku akan raih tangannya di akhirat hingga aku
memasukkannya ke dalam surga” (HR. ath-Thabarani).
Dan masih banyak lagi amalan-amalan lain yang dapat membuka pintu-pintu ampunan Allah dan mengantarkan
kita menuju samudera pahala-Nya.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Demikian khutbah yang singkat ini. Mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua.

Anda mungkin juga menyukai