Anda di halaman 1dari 4

DZIKIR DAN SYUKUR

Kaum muslimin sidang Jum’ah Rahimakumullah


Pada kesempatan yang baik ini, marilah kita meningkatkan takwa kita kepada Allah SWT dengan
menjalankan segala perintah-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya, karena tidak ada bekal yang
paling baik kita bawa ke hadapan Allah SWT, kecuali takwa kita kepada-Nya.

Kaum muslimin sidang Jum’ah rahimakumullah


Mari kita memperhatikan ayat 152 dari surat Al-Baqarah yang berbunyi :

Ingatlah kepadaku  aku akan ingat kepadamu, dan bersyukurlah kepadaku dan janganlah sekali-kali engkau
mengkufuri nikmatku.
Melihat ayat tersebut di atas, kita diperintahkan Allah untuk selalu ingat kepada-Nya karena Dia-lah
Pencipta segala makhluk, Pencipta segalanya, yang ada di alam semesta. Dia mampu menghidupkan yang
mati. Dia Maha Kuasa dari segala-galanya. Dia tidak pernah rusak. Dia tidak pernah mati 
tidak ada sekutu baginya.

Ma’asyiral Muslimiin Rahimakumullah…..


Perintah dzikir dalam al-Qur’an banyak sekali disebutkan al-ahzab 41-42:

41. Hai orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-
banyaknya. dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang. (QS. al-ahzab 41-42)

10. apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia
Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung. (al-Jumuat : 10)
Adapun lafadz dzikir    (tidak ada Tuhan selain Allah), adalah kunci surga, pembebas dari api
neraka, pengahapus dosa, terlindung dari godaan setan dan masuk surga dari pintu mana saja yang disukai,
maka saudara-saudaraku berbanyaklah mengamalkannya.
Kemudian jalan menuju dzikir sangat banyak sekali diantaranya ;
1. Dengan melihat ciptaan Allah, jadikan Allah Swt sebagai objek dzikir dan jadikan ciptaannya
sebagai objek pikir. Kalau kita sudah berdzikir seperti itu, maka kita akan termasuk orang yang ulul
albab. Siapakah orang yang ulul albab itu disebutkan dalam surat Ali Imron :

191. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring
dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan Kami,
Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari
siksa neraka. (ali Imron : 191)
2. Melakukan shalat, sebagaimana firman Allah “ Dirikanlah sholat untuk berdzikir
kepadaku“. Akan tetap sholat yang khusyu’ dalam artian orangnya sholat tetapi hatinya juga sholat.
Selama ini banyak sekali orang yang sholat tetapi hatinya tidak sholat. Oleh karena itu sholat
dikategorikan menjadi tiga tingkatan :
a. Saahuun yakni orang yang melakukan sholat tapi dalam keadaan sembrono, seperti ketika
sujud dahi dan hidung tidak dengan benar menempel pada lantai, dari waktunya seperti solat
diwaktu yang diharamkan melakukannya, dari pakaiannya seperti tekena najis, hasil curian atau
tidak sempurna menutup aurat sehingga menjadi tidak sah solatnya, dan lain sebagainya. Yang
seperti ini meskipun melakukan sholat tetapi masih diancam neraka wail.
b. Khasyi’uun yakni orang yang melakukan sholat dalam keadaan khusyu’
c. Daaimuun yakni orang yang melakukan sholat tepat pada waktunya, karena amal ibadah
yang paling Allah cintai adalah solat diawal waktu.
Dua kriteria sholat inilah yang dinamakan sholat dihukumi berdzikir
Ma’asyiral Muslimiin Rahimakumullah…..
Orang yang ahli dzikir  dan bukan ahli dzikir  itu sangat berbeda sekali, kalau ahli dzikir yang
dicintai adalah khalik  (Pencipta), tetapi sebaliknya, orang yang tidak pernah dzikir yang dicintai
adalah makhluk. makhluk pasti ada masanya, ada gradasinya, suatu saat akan hancur binasa, ada masa
kaya, ada masa jaya, ada masa kuat, suatu saat akan akan lemah, makhluk membutuhkan bantuan orang
lain ketika beraktivitas, makhluk membutuhkan mesin dalam berkarya. Tetapi Allah tidak pernah
membutuhkan bantuan mesin maupun orang lain dalam menciptakan segala sesuatu yang ada di alam
semesta.
Selama ini kita sering sekali lupa terhadap Allah. Hal itu dikarenakan kita terlalu sibuk mengurusi
masalah duniawi  sehingga kita lupa akhirat. Jabatan, harta, wanita, kekayaan membuat kita terlena,
apakah kita tidak boleh cinta terhadap jabatan, harta maupun kekayaan? Hal itu boleh saja, akan tetapi
mayoritas tidak akan kuat menanggungnya dalam posisi tersebut jika tidak diringi dengan keimanan
yang kuat dan jangan sampai cinta jabatan, harta, kakayaan mengalahkan cinta kita terhadap Allah
SWT.
Manusia adalah makhluk. Manusia hanya dapat menciptakan al-furu’ tetapi tidak dapat
menciptakan al-ashl. al-furu’ diumpamakan serban, al-ashl diumpamakan kapas, manusia mampu
menciptakan mobil tetapi tidak mampu menciptakan besi. Semuanya suatu saat akan meninggalkan
kita. Apakah harta lebih dulu meninggalkan kita ataukah kita yang lebih dulu meninggalkannya. Kalau
kita mau berfikir dan berdzikir, maka kita termasuk orang yang Ulul Albab.
Ma’asyiral Muslimiin Rahimakumullah…..
Dalam kelanjutan ayat tersebut bersyukurlah kepadaku dan janganlah sekali-
kali engkau kufur terhadapku. Syukur itu adalah memuji Allah. Syukur dibagi tiga :
3. Asy-Syukru billisaan, syukur dengan menggunakan atau membenarkan dengan lisan, dengan cara
melafadzkan Alhamdulillahi rabbil ‘aalamiin, ucapan ini sangat dicintai oleh Allah Swt.
4. Asy-Syukru bil Janaan, syukur dengan hati, dengan cara nerima segala pemberian Allah dalam
istilah jawa nerima ing pandum
5. Asy-Syukru bil arkaan, syukur dengan melalui perbuatan, semua perintah Allah kita laksanakan
dan selalu menjauhi segala larangan.
Sampai saat ini Indonesia masih mengalami banyak musibah merebaknya Virus Covid-19 yang
sudah merata di seluruh Indonesia. Itu semua bukanlah hanya sebuah ujian, tetapi sebuah peringatan.
Karena kalau ujian , tatkala Allah mencintai hambanya, maka akan memberikan
ujian, kemudian Allah akan mengangkat derajatnya. Mungkin itu dikarenakan kita sering lupa terhadap
Allah dan kurang pinter syukur atas nikmat-nikmat yang telah dikaruniakan kepada kita.
Oleh karena itu kita yang hadir di majelis ini marilah kita selalu berdzikir kepada Allah dan
janganlah sampai lupa untuk mensyukuri atas nikmat-nikmatnya. Karena apabila kita menghitung
semua nikmat yang telah diberikan kepada kita, kita tidak akan mampu untuk menghitungnya.

Ma’asyiral Muslimiin Rahimakumullah…..


Demikian khutbah singkat yang dapat khatib sampaikan. Mari kita jadikan momentum tahun baru
Islam 1443 H yang akan datang untuk meningkatkan dzikir dan syukur kita kepada Allah Swt. Semoga
Allah Swt jauhkan kita dari wabah dan mudah-mudahan kita tergolong orang-orang yang ahli dzikir
dan ahli dalam mensyukuri nikmat-Nya dan kita diberikan keselamatan dunia dan akhirat. Aamiin ya
Rabbal alamiin.

Aaaa

Anda mungkin juga menyukai