Anda di halaman 1dari 7

Memahami Isi Bacaan Al-Quran Oleh: Drs. H. Umar Said.

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu kerjakan shalat ketika kamu dalam keadaan mabuk, kecuali jika kamu mengetahui apa-apa yang kamu katakan. (QS. An-Nisa: 43) Shalat dalam Islam merupakan suatu rukun yang harus dikerjakan oleh setiap manusia yang mengaku dirinya muslim. Kewajiban shalat ini digambarkan dengan sebuah pondasi dari sebuah bangunan. Jika bangunan tidak memiliki pondasi maka bangunan akan runtuh. Orang-orang yang mengaku dirinya muslim tetapi tidak pernah melaksanakan shalat, maka berarti dia meruntuhkan agama. Begitu tingginya nilai shalat dari ibadah-ibadah yang lain, maka shalat tidak boleh ditinggalkan dalam situasi dan kondisi bagaimanapun juga. Dalam keadaan aman ataupun perang, shalat harus dilaksanakan. Jika kita dalam perjalanan shalat dikerjakan dengan mengqoshor serta menjamanya. Seseorang yang dalam keadaan sakit yang tidak memungkinkan ia melaksanakan shalat dengan berdiri, boleh mengerjakan dengan duduk. Kalaupun ia tidak mampu melakukannya dengan duduk maka ia boleh berbaring atau menggunakan kedipan mata sebagai isyarat shalat. Dan jika ia tidak mampu sama sekali maka saatnya dishalatkankan orang. Shalat secara harfiah berarti doa sedangkan menurut istilah ialahsuatu ibadah kepada Allah yang diawali dengan takbir dan diakhiri dengan salam. Pengertian doa dalam hal ini ialah suatu permintaan dan permohonan dari seorang hamba yang penuh dengan kekurangan kepada Sang Khalik yang Maha Rahman dan Rahim. Seseorang yang meminta dan memohon sesuatu tentunya mengetahui apa yang menjadi hajat atau keinginannya. Alangkah anehnya jika seseorang yang meminta tolong tetapi tidak mengetahui apa yang dipintanya. Inilah hal yang harus kita pahami dengan sebaik-baiknya, karena tanpa kita sadari kebanyakandari kita mengerjakan shalat seperti orang yang mengalami gangguan jiwa. Mengucapkan doa dan ayat-ayat dalam bahasa Arab yang tidak kita pahami akan arti dan makna bacaan itu. Telah banyak buku-buku agama dipasaran dalam berbagai macam dan bentuk, harga dan penerbit yang berbeda, buku-buku tentang shalat biasanya memuat bacaan-bacaan shalat dengan mencantumkan arti dan bacaan itu, sehingga para pembaca akan mengerti dan memahami bacaan yang akan diucapkannya ketika ia mengerjakan shalat. Dengan demikian akan menambah kekhusyukan dalam menjalankan ibadah itu. Marilah kita teliti prosesi dari shalat itu sendiri. 1. Takbiratul Ihram. Lafaz Allahu Akbar merupakan pengakuan kita akan kebesaran Allah yang meliputi langit dan bumi, tidak ada satupun kekuasaan yang lebih besar daripada kekuasaan-Nya. Pengakuan ini menunjukan bahwa sesungguhnya sebagai makhluk ciptaan-Nya kita bersifat lemah, kelemahan yang harus bersandar pada satu kekuatan yang berada diatas kekuasaan yang ada (Maha Kuasa). Manifestasi dari bacaan ini tercermin dari sikap hidup sehari-hari, ia akan berani mengatakan ataupun melakukan sesuatu selama apa yang ia kerjakan itu benar adanya, dan sebaliknya ia akan merasa takut jika ia melakukan sesuatu yang salah. Ia juga akan terhindar dari sikap angkuh dan sombong karena ia menyadari bahwa tidak ada sesuatu apapun yang perlu untuk disombongkan atau diangkuhkannya. Tertanam dalam dirinya kesadaran bahwa diatas langit masih ada langit. 2. Doa Iftitah (Doa Pembuka). Didalam doa Iftitah yang kita baca tersirat keinginan untuk selalu menjauhkan diri dari perbuatanperbuatan yang dimurkai Allah, dan kalaupun ia telah melakukan sesuatu kesalahan maka pintu ampunan Allah selalu ia harapkan. Hal ini tidak berarti bahwa ingin melakukan kesalahan terus menerus dan memohon ampun. Karena shalat akan membuat kita tidak mau mengerjakan yang munkar.

3. Membaca Surat Al-Fatihah. Dalam Surat Al-Fatihah kita jumpai beberapa hal: a. Puji-pujian yang kita tujukan kepada Allah SWT yang telah memberikan nikmat-Nya kepada kita semua. Dialah Tuhan Penguasa Alam Semesta. b. Allah adalah penguasa dihari kemudian, yang tidak ada satu kekuatanpun yang dapat menjadi penolong manusia disana, dan setiap manusia harus mempertanggungjawabkan apa yang telah ia lakukan dimuka bumi ini. Tidak ada seseorang yang dapat menyembunyikan apa yang telah diperbuatnya dihadapan Mahkamah Allah. c. Allah adalah satu-satunya Dzat yang menjadi fokus segala ibadah, kepada-Nya saja pengabdian atau hamba yang taat barulah kita menjadi orang-orang yang beruntung. Setelah kita beribadah kapada Allah dengan sungguh-sungguh maka Allah akanmengabulkan apa yang menjadi hajat kita. Tidak sebaliknya, selalu memohon pertolongan pada-Nya tetapi menundukkan kepala saja untuk ibadah kita tidak mau. d. didalam shalat tergambar keinginan setiap muslim untuk mendapatkan petunjuk agar selalu dalam jalan yang lurus dan diridhai Allah. Jalan yanglurus adalah jalan orang-orang yang mendapat nikmat dariNya, seperti jalannya para Rasul, para Nabi, dan para Siddiqin, bukan jalan mereka yang mendapat kemurkaan Allah dan bukan pula jalannya orang yang sesat. Orang-orang yang dimurkai Allah ialah orang yang durhaka kepada-Nya, mereka yang dengan terangterangan ataupun sembunyi telah berani menentang atau bahkan menyekutukan-Nya. Sedangkan orangorang yang sesat ialah orang-orang yang tidak mau mempergunakan petunjuk yang telah diberikan oleh Allah melalui Nabi Muhammad SAW. 4. Bacaan Ruku dan Sujud. Ketika kita sedang ruku dan sujud kita menundukkan dan meletakkan kepala kita sebagai tanda penghambaan kita kepada Allah. Tidak ada seorangpun manusia yang mempunyai kelebihan dari orang lain, entah ia seorang petani, kuli bangunan, seorang dokter ataupun presiden. Pada saat tersebut kita bertadzim memuji dan mengagunkan Allah dan memohon agar kita diampuni dari kesalahan yang telah kita lakukan. Lalu ketika kita itidal kita menyatakan pengakuan bahwa apa yang kita ucapkan didengar Allah SWT. Allah Maha Mendengar dan akan mendengarkancbaik puji-pujian yang diucapkan hamba-Nya dan permohonan-permohonan yang diungkapkan oleh hamba-Nya. 5. Bacaan Ketika Duduk Diantara 2 Sujud. Ketika kita duduk setelah sujud kita membaca doa yang mengandung hal-hal sebagai berikut: a. Permohonan ampunan kepada Allah. b. Permohonan agar selalu dicurahi oleh Allah SWT kasih dan sayang-Nya. c. Permohonan untuk diperbaiki jika dalam keadaan yang salah dan melanggar ketentuan yang telah digariskan oleh Allah, karena harus kita sadari bahwa tidak ada seorangpun yang luput dari kesalahan. d. Permohonan agar selalu ditunjuki atau mendapatkan petunjuk dari Allah dalam menjalani proses kehidupan ini. e. Permohonan agar diberi rizki yang baik dan halal. 6. Bacaan Tasyahud dan Taslim.

Didalam bacaan tasyahud terkandung berbagai macam puji-pujian sahadat, shalawat atas Nabi Muhammad SAW. Dalam bacaan terkandung juga maksud agar orang-orang yang shalih mendat kasih sayang dari Allah. Setelah membaca tasyahud akhir ditutup dengan satu doa yang berisikan permohonan agar selalu dijauhkan dari siksaan neraka jahanam, siksa kubur, fitnah ketika hidup dan setelah mati. Dan terakhir ditutup dengan salam dengan harapan keselamatan dan kesejahteraan dilimpahkan kepada kita. Marilah kita kerjakan shalat dengan khusyu, tumak ninah serta tidak lalai terhadap apa yang kita ucapkan sehingga kita tidak menjadi orang-orang yang celaka sebagaimana firman Allah SWT: Maka celakalah bagi mereka yang shalat yaitu orang yang lalai dari shalat mereka, (QS. Al-Maun: 4) Yang dimaksud lalai disini ialah, tidak mengetahui maksud yang dibaca dan yang dikerjakan. Mereka tidak tahu apa pengertian takbir, tasbih, ruku, sujud dan lain-lain. Sehingga gerak-geriknya dalam shalat sama saja dengan gerak-geriknya diluar shalat.

Dzkir, Wirid dan Doa Sesudah Shalat


Ada sebagian muslim bilamana selesai mengerjakan sholat lima waktu langsung meninggalkan tempat sholatnya lalu berdiri untuk segera kembali meneruskankesibukan duniawinya. Mereka tidak menyempatkan diri untuk berhenti sejenak membaca wirid ataupun bacaan-bacaan yang sesungguhnya dianjurkan dan dicontohkan Nabi Muhammad shollallahu alaih wa sallam. Dianjurkan sesudah selesai shalat supaya membaca dzikir-dzikir (wirid-wirid) sebab sangat besar faedahnya. Di bawah ini adalah Dzikir-dzikir sesudah shalat: Astaghfirullaahal adhiimalii waliwalidayaa wali ash-habil huquuqi alayya walijamiiil muminiina walmukminaati wal muslimiina wal muslimaatil ahyaa-I minhum wal amwaati 3x Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariikalahu lahul mulku walahul hamdu yuhyi wayumiitu wahuwa ala kulli syai-in qadiirun 3x Allaahumma antas salaam waminkas salaamu wailaika yauudus salaamu fahayyinaa rabbanaa wataaalaita yaadzal jalaali wal ikraami. Membaca surat Al Fatihah Membaca ayat kursi (1:255) Shaidallaahu innahu laa ilaaha illa huwa wa-ululilmi waa iman bil qisthi laa ilaaha illa huwal aziizul hakiimu innaddiina indallaahil islaamu. Qulillahumma maalikal mulki tuktil mulkaman tasyaa-u watanziul mulka miman tasyaau watuizzu man tasyaa-u watudzillu man tasyaa-u biyadikal khairu innaka ala kulli syai-in qadiirun Tuulijul laila fin nahaari watuulijun nahaara fil laili watukhrijul hayya minal mayyiti watukhrijul mayyita minal hayyi watar zuqu man tasyaa-u bighairi hisaabin. Subhanallaah 33x Alhamdulillaahi 33x Allaahu Akbar 33x

Allaahu Akbar kabiiran walhamdu lillaahi katsiiran wasubhaanallaahi bukratan wa ashiilan.

Laa ilaaha illallaahu wah dahu laa syarikalahu lahul mulku walahul hamdu yuhyi wamiitu wahuwa alaa kulli syai-in qadiirun

Laa haula walaa quwwata illa billaahil aliyil adhiimi

Dilanjutkan dengan doa: Doa Setelah Sholat Fardhu 1 Allaahumma laa maania lima athaita walaa muthi limaa manata walaa haadiya limaa adl-lalta walaa mubaddila limaa hakamta walaa rad dalimaa qadlaita walaa yanfau dzaljaddi minkal jaddu laa ilaaha illa anta Allaahumma shali alaa sayyidina muhammadin abdika warusuulikan nabiyyil ummiyi waalaa aalihi wa ashabihi wasallim. Wahasbunallaahu wanimal wakiilu walaa haula walaa quwwata illa billaahil aliyyil adhiimi. Astaghfirullaahal adhiima.

Doa Setelah Sholat Fardhu 2 Bismillaahirrahmaanirrahiim.Alhamdulillaahi Rabbil alaamiin. Hamdan yuwaafii niamahu wa yukaafi maziidahu. Yaa rabbanaa lakal hamdu kamaa yan baghii lijalaali wajhika wa azhiimi sulthaanika. Allaahumma shalialaa sayyidinaa Muhammadin waalaa aali sayyidinaa Muhammad. Allaahumma rabbanaa taqbbal minna shalaatanaa washiyaamanaa wa rukuuanaa wa sujuudanaa wa quuudanaa wa tadharruanaa wa takhasy-syuanaa wa taabbudanaa wa tammim taqshiiranaa ya Allaahu ya Rabbal alaamiina. Rabbanaa zhalamnaa anfusa-naa wa in lam taghfir lanaa wa tarhamnaa lana kuunannaa minal khasiriina. Rabbanaa wa laa tahmil alaina israh kamaa hamaltahu alalladziina min qablinaa.

Rabbanaa laa tauzigh quluubanaa bada idz hadaitana wa hablanaa min ladunka rahmatan innaka antal wahhaabu.

Rabbanaghfir lanaawali waalidiinaa wa lijamiiil muslimiina wal muslimaati wal muminiina wal muminaati al ahyaa-I minhum wal amwaati innaka alaa kulli syai-in qadiirun.

Rabbanaa aatinaa fiddun-yaa hasanatan wa fil aakhirati hasanatan wa qinaa adzaabannaari.

Allaahummaghfir lanaa dzunuubanaa wa kaffir annaa sayyi-aatinaa wa tawaffanaa wa-al abraari.

Subhana Rabbika Rabbil izzati amma yashifuuna wa salaamun alal mursaliina walhamdu lillaahi Rabbil aalamiin.

Doa Sesudah Shalat Wajib Setelah shalat wajib lima kali sehari, kita melakukan dzikir dan wirid, kemudian memanjatkan doa. Tidak ada ketentuan pasti, doa apa yang harus kita ucapkan ketika itu. Akan tetapi, duadao berikut ini barangkali dapat dipakai sebagai pegangan bagi yang ingin mempraktekkannya: 1. Mohon keteguhan iman di hati: Rabbanaa laa tuzigh quluubanaa bada idzhadaitanaa wa hablanaa milladunka rahmatan innaka antal-wahhaab. Wahai Tuhan kami janganlah Engkau sesatkan hati kami setelah Engkau beri petunjuk, dan berilah kami rahmat dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Pemberi karunia. 2. Mohon kesabaran: Rabbanaa afighh alainaa shabran wa tsabbit aqdaamanaa wanshurnaa alalqaumil-kaafiriin. Wahai Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran atas diri kami, tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami dalam menghadapi orang-orang kafir. 3. Mohon dimatikan dalam keadaan baik: Rabbanaa innanaa saminaa munaadiyan yunaadii lil-iimaani an aaminuu birabbikum fa-aamannaa. Rabbanaa faghfir lanaa dzunuubanaa wa kaffir annaa sayyi-aatinaa wa tawaffanaa maal abraar. Rabbanaa wa aatinaa maa waadtanaa alaa rusulika wa laa tukhzinaa yaumal-qiyaamati innaka laa tukhliful-miiaad

Wahai Tuhan kami, sesungguhnya kami telah mendengan seruan orang yang menyeru kepada iman, (yaitu): Berimanlah kamu kepada Tuhanmu! Maka kami pun beriman. Wahai Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan hapuskanlah kesalahan-kesalahan kami, dan wafatkanlah kami bersama orang-orang yang banyak berbuat kebaktian. Wahai Tuhan kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan rasul-rasul-Mu. Dan janganlah Engkau hinakan kami di hari kiamat kelak. Sesungguhnya Engkau tidak akan menyalahi janji. 4. Mohon terhindar dari siksa neraka: Rabbanaa innaka man tudkhilinnaara faqad akhzaitah, wa maa lizhzhaalimiina min anshaar. Wahai Tuhan kami, sesungguhnya barangsiapa yang Engkau masukkan ke dalam neraka, maka telah Engkau hinakan dia, dan tiada lagi penolong bagi orang-orang yang zalim. 5. Mohon terjau dari godaan setan: Wa qurrabbi auudzu bika min hamazaatisy-syayaathiini wa auudzu bika rabbii ayaahdhuruun. Wahai Tuhan, aku berlindungan kepada-Mu dari godaan setan, dan aku berlindung kepadaMu dari kehadirannya. 6. Mohon dikaruniai keturunan yang baik: Rabbanaa hablanaa min azwaajinaa wadzurriyyaatinaa qurrata ayuniw-wajalnaa lil-muttaqiina imaamaa Wahai Tuhan kami, karuniakanlah kepada kami istri dan keturunan yang menggembirakan hati, dan jadikanlah kami sebagai panutan bagi orang-orang yang bertakwa

Anda mungkin juga menyukai