Anda di halaman 1dari 2

Sifat khas yang dimiliki senyawa asam diantaranya, dilihat dari rasa senyawa asam

akan berasa masam ketika dilarutkan dlaam air, memiliki ph kurang dari 7, dilihat dari
sentuhan terhadap kulit senyawa akan terasa menyengat bila disentuh, terutama bila asamnya
asam kuat, dilihat dari kereaktifannya senyawa asam sangat mudah bereaksi dengan
kebanyakan logam atau dengan kata lain korosif terhadap logam, dan jika dilihat dari daya
hantar listriknya senyawa asam merupakan senyawa elektrolit walaupun bukan senyawa
ionik. Senyawa asam memiliki berbagai kegunnaan. Senyawa asam sering digunakan untuk
menghilangkan karat dari logam dalam proses yang disebut “pengawetasaman” (pickling).
Senyawa asam juga dapat digunakan sebagai sebagai elektrolit di dalam baterai sel basah,
seperti asam sulfat yang digunakan di dalam baterai mobil. Pada tubuh manusia dan berbagai
hewan, asam klorida merupakan bagaian dari asam lambung yang disekresikan di dalam
lambung untuk memecah protein dan polisakarida maupun mengubah proenzim pepsinogen
yang inaktif menjadi enzim pepsin. Selain itu, senyawa asam juga digunakan sebagai katalis
misalnya, asam sulfat sangat banyak digunakan dalam proses alkilasi pada pembuatan bensin
Basa merupakan lawan dari asam, yaitu ditujukan untuk unsur atau senyawa kimia
yang memiliki pH lebih dari 7. Sifat khas yang dimiliki senyawa asam diantaranya,
mempunyai rasa yang pahit atau getir, dapat mengubah warna zat lain, seperti lakmus,
bersifat kaustik khususnya untuk basa-basa kuat, artinya dapat merusak kulit kita,
menetralkan sifat asam, dan terasa licin di tangan karena senyawa basa (khususnya basa kuat)
dapat bereaksi dengan lemak pada kulit dan membentuk lapisan sabun.
Meskipun asam dan basa dapat dibedakan dari rasanya, tetapi tidak disarankan
(dilarang) untuk mencicipi asam atau basa yang ada di laboratorium. Asam dan Basa dapat
dibedakan dengan menggunakan zat tertentu yang disebut indikator asam basa atau
menggunakan alat khusus.
Salah satu indikator asam basa adalah kertas lakmus. Kertas lakmus adalah kertas
yang diberi suatu senyawa kimia sehingga akan menunjukkan warna yang berbeda setelah
dimasukkan pada larutan asam maupun basa. Warna kertas lakmus akan berubah sesuai
dengan larutannya. Perubahan warna yang mampu dihasilkan oleh kertas lakmus sebenarnya
disebabkan karena adanya orchein (ekstrak lichenes) yang berwarna biru di dalam kertas
lakmus.
Lakmus biru dibuat dengan menambahkan ektrak lamus yang berwarna biru ke dalam kertas
putih. Kertas akan menyerap ekstrak lakmus yang selanjutnya dikeringkan dalam udara
terbuka, sehingga dihasilkan kertas lakmus biru.
Kertas lakmus biru pada larutan yang bersifat basa akan tetap biru, karena orchein merupakan
anion, sehingga tidak akan bereaksi dengan anion (OH-).
Kertas lakmus merah dibuat dengan proses yang sama dengan pembuatan kertas lakmus biru,
tetapi ditambahkan sedikit asam sulfat atau asam klorida agar warnanya menjadi merah.
Sehingga mekanisme reaksi orchein pada suasana asam akan kembali terjadi. Apabila ketas
lakmus merah dimasukkan ke dalam larutan yang bersifat asam, warnanya akan tetap merah
karena lakmus merah memang merupakan orchein dalam suasana asam. Sedangkan, apabila
kertas lakmus merah ditambahkan larutan yang bersifat basa, maka orchein yang berwarna
biru akan kembali terbentuk.

Anda mungkin juga menyukai