Anda di halaman 1dari 44

Interior

Karya seni bagian dalam suatu desain arsitektur.


Interior

Ruang yang digunakan manusia.


Interaksi manusia di dalamnya dengan lingkungan
sekitarnya.
Desain yang menunjukkan hubungan antara
manusia, aktifitas dan ruang.
Interior

Erat kaitannya dengan pengalaman manusia (human


experience).
Dapat membentuk perilaku / kebiasaan pengguna
ruang. Atau sebaliknya.
Interior

Mempertimbangkan fisik, mental, dan emosi


pengguna ruang.
Interior

Wadah kegiatan yang mengungkapkan cita-cita,


perasaan, selera, cermin kehidupan social, politik
penggagas sekaligus pemakaianya.
Hal-hal yang harus
diperhatikan
dalam mendesain
interior

• Comfortable
• Warmth
• Safety
• Health
• Useful indoor spaces, or
creating a positive and
efficient working
environment
• Social connectedness
• Sensory stimulation
• Welfare / well-being
• Contemporary
Hal-hal yang harus
diperhatikan
dalam mendesain
interior

• Perilaku pengguna terhadap


lingkungannya
• Gaya hidup pengguna
(kepraktisan, simple, mudah,
aman, mewah, sederhana,
nyaman, dsb)
• Orientasi pasar (segmen
ekonomi, demografi)
• Filosofi bentuk
Hal-hal yang harus
diperhatikan
dalam mendesain
interior

• Sirkulasi dan kemudahan


ruang gerak
• Layout ruang
• Ergonomis dan anthropometri
• Wayfinding
• Material bangunan dan jenis
finishing
• Bentuk, ukuran, pola
perletakan elemen interior
• Perabot dan pelengkap
lainnya
• Pencahayaan
• Akustik
• Ventilasi
Elemen Desain Interior

• Pembentuk ruang (lantai,


dinding, plafond)
• Transisi (pintu, jendela)
• Pengisi (furniture)
keberadaannya menyatu
dengan fungsi ruang dan
berdampak langsung
terhadap kualitas ruang.
• Sistem utilitas
(pencahayaan,
penghawaan)
• Dekoratif (ragam hias)
Elemen Desain Interior

• Ruang
• Elemen garis
• Bentuk
• Cahaya
• Warna
• Tekstur
• Pola

Know-how of using each element to create


harmony in a space.
Penggunaannya dipilih berdasarkan fungsi ruang.
Ruang / Space

• Dibentuk oleh elemen dinding,


kolom, atap / plafond.
• Ruang yang kosong menimbulkan
kesan negatif. Objek yang
dimasukkan ke dalam ruangan
memberikan kesan positif.
Diperlukan keseimbangan dalam
mengatur ruang kosong dan objek di
dalam ruang.
Garis / Lines

• Vertikal (memberikan kesan tinggi),


horizontal (memberikan kesan memanjang),
dinamis (memberikan kesan aktif).
• Dapat terbentuk dari kolom, balok,
tangga, pintu, jendela, perabot,
lampu, elemen dekorasi, dll.

If a space has an amazing ceiling, for example, vertical lines


can be used on the walls to direct the focus upward as we
don’t normally notice details on the ceiling.
As with horizontal lines, they could work well in a space
with a high ceiling if the feel of spaciousness isn’t desired.
Also, in a hallway that is short, horizontal lines could be
used on the walls to make it look longer.
Dynamic lines — curved and zig-zag — are ideal in spaces
that require action, such as in offices or in gyms.
Bentuk / Form

• Geometris, alami, terbuka, tertutup


• Penting untuk menciptakan suasana
ruang.

Bedroom is an open form which you can walk into , like


your shower or bathtub. Furniture, plants, and decor
elements such as mirrors and lamps are closed forms.
Too much use of rectangular forms in a room can give the
effect of stiffness and seriousness, whereas the use of
circular forms soften up a space and make it feel more
bubbly and light.
Cahaya / Light

• Membantu untuk melihat elemen


lain dengan jelas, dengan bantuan
cahaya alami maupun buatan.
• Ruang dan warna dipilih berdasarkan
jumlah cahaya alami yang diterima
saat siang hari, dan menciptakkan
keseimbangan cahaya buatan saat
malam hari.
Cahaya / Light

Cahaya yang redup memberikan kesan ruang


yang suram. Cahaya yang terang
mengindikasikan keberadaan utama.
Cahaya alami dapat meningkatkan
produktifitas dan pemulihan.
Ambient lighting fills a room with light.
Examples of lamps that give ambient light
are pendants (like chandeliers), floor lamps,
and wall sconces.
Task lighting provides light for performing
specific tasks. Examples are reading lamps
and under-cabinet lighting in kitchens.
Accent lighting accentuates a piece of art or
decor, such as lamps that light up paintings
and sculptures in museums.
Warna

• Penting untuk memilih palette warna


karena dapat membentuk suasana
ruang dan meningkatkan efektifitas
fungsi ruang.
• Warna yang hangat memberikan
memberikan kesan ruang yang terpadu,
menciptakan rasa nyaman,, dan
mendorong untuk berkomunikasi.
Tekstur

• Visual, kesan perabaan yang timbul


akibat dari apa yang dilihat. Contoh,
wall paper bergambar dinding bata
memberikan kesan kasar dan dingin.
• Aktual, kesan perabaan yang
sesungguhnya. Contoh, dinding bata
expose yang terasa kasar dan memberikan
kesan dingin.
Pola

• Elemen dekoratif yang berulang


untuk menciptakan kesan kesatuan.

Patterns don’t have to be so obvious such as on


wallpapers and textile. They can also be used
throughout a space.
Prinsip Desain Interior

• Balance
• Unity & Harmony
• Rhythm
• Emphasis
• Proportion & Scale

can introduce a sense of harmony.


Balance

Keseimbangan yang indah dipandang


mata, baik melalui bentuk, warna, pola, dan
tekstur.
• Simetris / formal. Seen frequently in nature.
Gives dignity, stability, and calm feeling. Sometimes
feels monotonous, static, unimaginative, dull, and
boring.
• Asimetris / non-formal
• Radial

Distributes elements visual height in a pleasing way.


Balance heavy or bold pieces.
Less is best.
Unity & Harmony

Semua elemen saling melengkapi


dalam menyampaikan kesan ruang.

Use one color only when forms vary in shape, size, and
texture.
incorporates the combination of lines, colours, forms,
patterns, and textures.
ceiling, flooring, furniture, colors, art pieces,, and soft
furnishing should be of the same family.
Rhythm

Pengulangan pola, bentuk, dan warna


pada interval tertentu untuk
menciptakan kontras.
Mengarahkan pandangan mata dengan
mudah.

Gradation creates interest and movement in a space. It


provides the linear and aerial perspectives when added
to different elements in Design. When applied to 3
dimensional spaces, one can use gradation and
proportion in various ways. Not just in colors, but in
levels, heights, masses etc.
Rhythm
• Contrast – design elements directly opposite the other.
Metal and wood would be a great example.
• Transition – design elements to move the eyes in a flow
from one focal spot into another spot. navigate better in
a particular space. example : Walkways .
• Gradation – a progression in a step-by-step sense to
move the eye from one end of the room to the other
portion of the room. example : gradation is stars
• Radiation – many different designelements come
together to form a balance of rotation around an object
in the center. example : round dining tables
• Repetition – repetition of a pattern continuously through
spaces to create a sense of stability. Use the same textile
patterns, architectural features or repeating objects, lights or
shapes through your design space.
Emphasis

• Element desain yang berlawanan,


sebagai pusat yang menangkap
pandangan mata.
• Memberi warna, kesan anggun pada
ruangan.

Arranging furniture around fireplace or a window with a


beautiful view to emphasize it.
Groupings of furniture or using an unusual or large
piece.
Colours, patterns, and even textures as an anchor point
to a certain part of the room.
Contrast can be achieved easily by different colors, or by adding a splash of
color in a monochromatic space. It can also be done by mixing styles or
textures, but need to be careful. For example, mixing antique chairs in a
modern setting, or a vintage lamp in a contemporary space, or a bare brick
wall in soft interiors. Using a single shade for every wall while the other shade
is used for the accessories, furniture, and textiles.
Contrast will help room’s focus ‘pop out’ in a visually appealing manner.
Proportion & Scale

• Ukuran suatu objek terhadap objek


yang lain, atau
• Proporsi objek hiasan terhadap
ukuran dan fungsi ruang.

Tall items and large furniture pieces can be seen as a


bold and a loud area of your home. But give live in living
room or dining room, such full of tall lighting and
bookcases.
Bedroom feature small furniture, in comparison with
the furniture in your home, to keep the room in a calm
place, so that is not distracting and overwhelming when
you relax and sleeping.
Scaling, usuallly starts off with the object in the middle
of the room. lounge for example, feature a coffee table
with something that is going to be perfect height when
you sit down.
Desain Interior
Merencanakan fasilitas ruang yang sesuai dengan
kebutuhan penggunanya secara fisik dan psikologis,
kondisi eksisting, dan memberi nuansa ruang yang
berdampak positif bagi penggunanya.
Konsep Desain Interior

Sesuai dengan kebutuhan pengguna, memenuhi


persyaratan teknis, mengikuti perkembangan trend,
mudah diaplikasikan, efisien dan tepat guna.

• Konsep makro.
• Konsep mikro, dapat dibagi menjadi konsep
elemen pembentuk ruang (dinding, lantai
dan plafon).
• Konsep pendukung, untuk dinding
contohnya, seperti warna, material, bentuk.
pencahayaan, mebel, penghawaan,
keamanan, display system, dsb.
Studi Konsep Desain Interior

Image pemilik, Struktur, Layout / denah, Sirkulasi


Kondisi eksisting, Arah dan lokasi ruang / bangunan.
Jessica Astrie Gunawan, 2020
Jessica Astrie Gunawan, 2020
Desain interior dapat menciptakan kesan
atau citra visual berdasarkan gaya
desain yang diberikan, membentuk
karakter ruang yang berbeda-beda.
Megah atau Monumental

• Persepsi manusia terhadap hal yang serius,


suci, sakral, kudus, keramat, bersih, dan
hal-hal “akbar” lainnya.
• Bangunan tempat ibadah, gedung-gedung
petinggi negara, ruangan khusus tertentu,
ataupun pada ruangan-ruangan khusus
lainnya.

Penggunaan material dan warna-warna yang khas,


menekankan unsur pengulangan pada elemen interior.
Ukuran ruang yang luas dengan elevasi yang tinggi.
Hierarki atau Berjenjang

• Mengatur keprivasian antar ruang.


• Semakin tinggi tingkatan ruang tersebut,
semakin terbatas juga akses bagi orang lain
yang ingin memasuki ruang tersebut.
• Pada bangunan yang fungsinya memiliki
sistem hierarki, seperti perusahaan.

Penempatan ruang tersebut terhadap ruang lain.


Elemen interior (material, warna, lantai, plafon,
furniture), didesain sedemikian rupa dengan nilai dan
kualitas yang lebih baik daripada ruangan lain.
Orientatif

• point of interest/center point elemen


interior yang merepresentasikan dan
menandakan karekteristik penggunaan
ruang.

Elemen interior yang digunakan berbeda dengan


ruangan lainnya.
Menambahkan aksen-aksen tertentu pada elemen
desain yang memunculkan kesan “beda” dan terpusat
sebagai arah pandang visualisasi yang mencolok.
Akrab / Intim

• Pada bangunan residensial / hunian


tinggal, atau pada ruang-ruang dengan
sekala kecil.
• Penempatan posisi / layouting ruang yang
dekat dan tidak berjauhan.

Layout furniture yang saling berhadapan.


Material berwarna cool dan warm yg dominan.
Furniture yang tidak memiliki unsur sudut berlebih.
Introvert / tertutup

• Ruang untuk melakukan aktivitas yang


bersifat soliter (dilakukan sendirian tanpa
bantuan orang lain), seperti menulis, membaca,
mengoperasikan komputer, menonton film,
memancing, meneliti, dsb.

Kekacauan dapat meningkatkan kadar hormon stres,


kortisol, dan membuat pikiran bekerja lebih keras dari
biasanya.
Namun, ruang yang terlalu kosong dapat memancing
reaksi keras, memicu perasaan ditinggalkan, dan isolasi.
Penggunan elemen interior yang fungsional.
Furnitur dan elemen interior yang tidak mencolok,
lembut, dan nyaman.
Ekstrovert / terbuka

• Open space, tidak terlalu banyak sekat,


memberikan keleluasaan bagi pengguna
saat berinteraksi dengan lingkungan
sosialnya.
• Gaya desain yang berani dan berwarna
terang.

Posisi ruang yang cenderung berkerumun ditengah.


Penggunaan sofa bed dianggap bisa menambah
kenyamanan saat berinteraksi.
Desain ruang yang nyaman
adalah desain yang dipilih
berdasarkan kepribadian
atau intuisi penghuninya.
– Diana Hadchity Chedrawy, Leovan Design.

Anda mungkin juga menyukai