Anda di halaman 1dari 2

INJEKSI INTRAVENA

1. Tujuan
Sebagai acuan dalam melaksanakan bimbingan praktek laboratorium
kebutuhan dasar manusia (KDM) agar proses bimbingan berjalan secara
terstruktur sesuai standart khususnya injeksi intravena.

2. Ruang Lingkup
Semua tindakan pemberian obat dengan cara memasukkan obat ke dalam
pembuluh darah vena sebelum mahasiswa mendapatkan pengalaman nyata
di lapangan, wajib melaksanakan keterampilan ini secara individu di
laboratorium kebutuhan dasar manusia dengan bimbingan dari pembimbing
laboratorium KDM.

3. Uraian Umum
3.1. Injeksi intravena adalah pemberian obat dengan cara memasukkan
obat ke dalam pembuluh darah vena dengan menggunakan spuit.
3.2. Dilakukan dengan tujuan memperoleh reaksi obat yang lebih cepat
dibandingkan dengan injeksi parenteral yang lain, menghindari
kerusakan jaringan, serta memasukkan obat dengan volume yang lebih
besar.
3.3. Tempat injeksi yang bisa digunakan lengan (v. basilica dan v. sefalika),
tungkai (v. safena), kepala (v. frontalis, v. temporalis).
3.4. Prosedur ini menggunakan prinsip steril.

4. Alat dan bahan


Alat :
Baki berisi
1. Bak injeksi berisi spuit disposibel ukuran 21-25, panjang jarum 1-2 inci
2. Toniquet
3. Periak dan pengalas
4. Nierbeken/bengkok
5. Buku catatan pemberian obat atau kartu obat
6. Gunting Plester
Bahan :
1. Sarung tangan bersih
2. Kapas dan alkohol 70% ( cara lama )
3. Alkohol sweb ( saat ini banyak digunakan )
4. Obat yang sesuai
5. Plester
6. Kasa

5. Intruksi kerja
1. Mencuci tangan.
2. Menyiapkan obat sesuai dengan prinsip “lima benar”.
3. Mengidentifikasi klien.
4. Membawa peralatan ke dekat klien.
5. Menjelaskan pada klien tentang prosedur dan tujuannya.
6. Memposisikan klien sesuai lokasi vena yang akan ditusuk.
7. Memilih tempat untuk penusukan (dari distal ke proksimal, pilih area
penusukan yang bebas dari tanda lesi, kekakuan, peradangan, atau
rasa gatal).
8. Memasang perlak dan pengalas.
9. Menggunakan sarung tangan.
10. Memasang tourniquet ± 15 cm atau 3 jari diatas lokasi penusukan.
11. Mendesinfeksi lokasi penusukan dengan arah memutar dari dalam ke
luar dengan diameter 5 cm, tunggu sampai kering.
12. Memegang kapas alcohol dengan jari-jari tengah pada tangan
nondominan.
13. Membuka tutup jarum.
14. Tarik kulit ke bawah kurang lebih 2,5 cm di bawah area penusukan
dengan tangan non dominant.
15. Mengambil spuit, tusukkan jarum pada pembuluh darah dengan sudut
300-450 sejajar vena yang akan ditusuk, lalu tusuk perlahan dan pasti.
16. Merendahkan posisi jarum sejajar kulit dan teruskan jarum ke dalam
vena.
17. Mengaspirasi dengan tangan nondominant menahan barel dari spuit
dan tangan dominant menarik plunger.
18. Mengobservasi adanya darah pada spuit., jika ada darah, lepaskan
tourniquet dan masukkan obat secara perlahan-lahan.
19. Keluarkan jarum dari pembuluh vena dengan sudut yang sama pada
saat dimasukkan, sambil melakukan penekanan dengan menggunakan
kapas alcohol pada area penusukan.
20. Tutup area penusukan dengan menggunakan kasa steril.
21. Kembalikan posisi klien
22. Spuit dan jarum yang telah dipakai buang pada tempat yang telah
ditentukan.
23. Mengobservasi keadaan klien setelah prosedur.
24. Membereskan alat-alat dan mengembalikan ke tempatnya.
25. Melepas sarung tangan.
26. Mencuci tangan.
27. Mendokumentasikan tindakan.

6. Indikator
Obat masuk ke tubuh melalui vena dan vena tidak mengalami kerusakan.
Keterampilak dilaksanakan dengan sistematis, tanpa bantuan dan tepat.

7. Referensi
7.1. Klausul 7.5.1 ISO 9001:2008.
7.2. Kusyati Eni dkk (2004), Keterampilan & Prosedur Laboratorium
Keperawatan Dasar, Jakarta:EGC.
Potter & Perry (2005), Fundamental of Nursing, 6th edition, St. Lois Missouri:
Mosby Inc.
Potter, Peterson, & Perry (2003), Buku Saku: Keterampilan & Prosedur
Dasar, Edisi 5, Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai