J
NPM : 1906428404
Mata Kuliah : Praktikum keperawatan gawat darurat
Tanggal LTM : 10 Maret 2021
Jenis LTM : Pre reading
Topik Bahasan : RJP dan AED
Tahap Pelaksanaan
1. Lakukan penilaian awal
Panggil identitas pasien
Tepuk-tepuk di daerah pundak
2. Bila tidak ada respons
Cepat lakukan penilaian henti nafas/henti jantung
Bila ada teman panggil bantuan
Minta tolong teman untuk menghubungi ambulans atau orang yang
lebih berkompeten.
Selama menunggu datangnya bantuan lakukan RJP sesuai dengan
tahapan-tahapannya.
3. Pindahkan pasien ke tempat yang aman, alas yang rata, datar dan keras 4.
Lakukan pemeriksaan C-A-B
Circulation (aliran darah)
Raba nadi karotis (ada / tidak)
Pada anak : i. Dibawah 1 tahun (di arteri brachialis) ii. Diatas 1 tahun
(karotis dan femoralis)
Jika nadi tidak teraba lakukan segera RJP
4. Cara melakukan pijat jantung luar (RJP)
Letakkan posisi tangan di bagian bawah pertengahan sternum
Gunakan kedua pangkal telapak tangan diberi tekanan 30 kompresi
dilanjutkan 2 ventilasi 17
Tekan dengan kedalaman minimal 5 cm
Kecepatan minimal 100 kali per menit
5. Airways (jalan nafas)
Bebaskan jalan nafas (hanya pada siklus pertama)
Bersihkan jalan nafas jika ada sumbatan / benda asing dengan cara
cross finger & finger sweep (sapuan jari). Lihat apakah pangkal lidah
jatuh ke belakang
Buka jalan nafas (triple manuver)
- Head tilt (untuk pasien tidak ada trauma kepala / leher)
- Chin tilt (untuk pasien tidak ada trauma kepala / leher)
- Jaw thrust (untuk pasien dengan trauma kepala / leher)
Harus berhati-hati pada trauma kepala atau ada jejas di leher karena
kemungkinan ada kerusakan / patah tulang leher Leher di fiksasi dan tulang
belakang diberi penyangga agak keras.
6. Breathing (pernafasan)
Sambil mempertahankan posisi head tilt – chin lift berikan 2 kali
bantuan nafas mouth to mouth. Ventilasi yang diberikan harus efektif
ditandai dengan dada korban jelas terangkat dan ada ekshalasi setelah
setiap bantuan nafas
Ulang kembali kompresi dan ventilasi hingga 5 siklus
Evaluasi Teraba ulangi RJP 5 siklus. Bila teraba lanjutkan dengan
evaluasi breathing dengan melakukan Look – Listen – Feel
LLF (look, listen, feel) periksa kurang dari 10 detik dengan cara
menempelkan pipi kita ke hidung pasien.
Look : Melihat erakan dinding dada
Listen : mendengar suara nafas
Feel merasakan hembusan nafas
Bila korban tidak bernafas, berikan nafas buatan sebanyak 10 – 12x/menit dengan
cara:
mouth to mouth (mulut ke mulut)
mouth to nose (mulut ke hidung)
mouth to mouth and nose (mulut ke mulut dan hidung)
Re-Evaluasi Cek nadi carotis Cek pernafasan. Lakukan Look – Listen - Feel Jika nadi
teraba dan nafas adekuat, letakkan korban pada posisi recovery. Monitor nadi dan
respirasi hingga ambulans atau bantuan datang
Fibrilasi Ventrikuler
Saat jantung tidak menerima cukup oksigen atau terluka, ia dapat berhenti berdetak
dan menjadi kewalahan dengan aktivitas listrik yang kacau yang dikenal sebagai
fibrilasi ventrikel (V-fib). Korban menjadi tidak responsif dan tidak bernapas.
Meskipun CPR dapat memasok oksigen ke otak dan organ vital untuk menjaganya
tetap hidup, biasanya tidak dapat memulihkan detak jantung pada orang dewasa. CPR
membeli waktu hingga AED dapat digunakan.
Saat AED mendeteksi V-fib, ia mengirimkan arus listrik yang kuat melalui jantung,
menghentikan sebentar aktivitas listrik yang kacau. Hal ini memungkinkan jantung
untuk melanjutkan ritme listrik normalnya, memulihkan detak jantung. Semakin cepat
kejutan diberikan, semakin besar peluang untuk bertahan hidup. AED paling berhasil
jika digunakan kurang dari tiga menit setelah serangan jantung
Jika ada dua penyelamat terlatih, yang satu melakukan CPR sementara
yang lain menggunakan AED. Penyelamat yang menggunakan AED
memasang bantalan di sekitar tangan orang yang memberikan kompresi dada.
Jangan hentikan CPR saat AED sedang disiapkan untuk digunakan. AED
akan meminta Anda menghentikan CPR jika sudah siap untuk menganalisis
irama jantung.
3. Clear the victims
Sangat penting bahwa tidak ada yang menyentuh korban atau pakaiannya saat
AED menganalisis atau memberikan kejutan.
Saat diminta oleh AED untuk memberikan kejutan:
Dengan cepat melihat ke atas dan ke bawah seluruh korban untuk
memastikan tidak ada yang menyentuhnya dan dengan lantang berkata,
"Clear."
Tekan tombol shock.
Lanjutkan kompresi setelah AED memberikan kejutan, atau jika tidak ada
kejutan yang disarankan. Setiap 2 menit AED akan meminta Anda
menghentikan CPR agar dapat menganalisis irama jantung.
Jika ada penyelamat terlatih kedua, ganti peran setiap 2 menit saat diminta
untuk menghentikan CPR.
Referensi :
Kementerian Kesehatan RI RSUP Dr.Hasan Sadikin Bandung. 2015. PPGD
Basic 1. Bandung.
https://www.resus.org.uk/sites/default/files/2020-03/AED_Guide_2019-12-
04.pdf diakses pada tanggal 10 Maret 2020 jam 17.00