0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan3 halaman
Teks tersebut membahas tentang sistem rujukan pelayanan kesehatan di Indonesia. Sistem ini mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan kesehatan secara berjenjang antara fasilitas kesehatan tingkat pertama, kedua, dan ketiga berdasarkan kebutuhan medis pasien. Sistem ini bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat secara menyeluruh.
Teks tersebut membahas tentang sistem rujukan pelayanan kesehatan di Indonesia. Sistem ini mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan kesehatan secara berjenjang antara fasilitas kesehatan tingkat pertama, kedua, dan ketiga berdasarkan kebutuhan medis pasien. Sistem ini bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat secara menyeluruh.
Teks tersebut membahas tentang sistem rujukan pelayanan kesehatan di Indonesia. Sistem ini mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan kesehatan secara berjenjang antara fasilitas kesehatan tingkat pertama, kedua, dan ketiga berdasarkan kebutuhan medis pasien. Sistem ini bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat secara menyeluruh.
Sistem rujukan pelayanan kesehatan adalah penyelengaraan pelayanan kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan kesehatan secara timbal balik baik vertikal maupun horizontal yang wajib di laksanakan oleh peserta jaminan kesehatan atau asuransi kesehatan sosial, dan seluruh fasilitas kesehatan (Kemenkes RI, 2013). rujukan berjenjang merupakan upaya pelayanan dalam arti luas sehingga pelayanan kepada masyarakat dapat ditingkatkan meliputi dan memenuhi konsep yang lebih menyeluruh. Sistem rujukan memiliki arti penting meliputi tanggung jawab meningkatkan pelayanan ke tempat yang lebih tinggi sehingga penanganan nya lebih ade kuat.
B. Ketentuan umum sistem rujukan
Berdasarkan buku panduan praktik BPJS (2014) ada beberapa ketentuan umum sitem rujukan, antara lain sebagai berikut : 1) Pelayanan kesehatan tingkat pertama 2) Pelayanan kesehatan tingkat kedua 3) Pelayanan kesehatan tingkat ketiga a. Pelayanan kesehatan tingkat pertama merupakan pelayanan kesehatan dasar yang di berikan fasilitas kesehatan tingkat pertama. b. Pelayanan kesehatan tingkat kedua merupakan pelayanan kesehatan spesialistik yang di lakukan oleh dokter spesialis atau dokter gigi spesialis yang menggunakan pengetahuan dan teknologi kesehatan spesialistik. c. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga merupakan pekayanan kesehatan sub spesialistik yang di lakukan oleh dokter spesialis atau dokter gigi sub spesialis yang menggunakan pengetahuan dan teknologi kesehatan sub spesialistik. d. Dalam menjalanakan pelayanan kesehatan, fasilitas kesehatan tingkat pertama dan tingkat lanjutan wajib melakukan sistem rujukan dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. e. Rujukan vertikal adalah rujukan yang dilakukan antara pelayanan kesehatan yang berbeda tingkatan, dapat di lakukan dari tingkat pelayanan yang lebih rendah ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi atau sebaliknya. Rujukan vertikal dari tingkatan pelayanan yang lebih lebih rendah ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi di lakukan bila : 1) Pasien membutuhkan pelayanan kesehatan spesialistik atau subspesialistik. 2) Perujuk tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan klien karena keterbatasan fasilitas, peralatan dan atau ketenagaan. f. Rujukan vertikal dari tingkat pelayanan yang lebih tinggi ke tingkat pelayanan yang lebih rendah di lakukan apabila : 1) Permasalahan pasien dapat di tangani oleh tingkat pelayanan kesehatan yang lebih rendah sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya. 2) Kompetensi dan kewenangan pelayanan tingkat pertama dan kedua lebih baik untuk menangani pasien tersebut. 3) Pasien membutuhkan pelayanan lanjutan yang dapat di tangani oleh tingkay pelayanan kesehatan yang lebih rendah dan untuk alasan kemudahan afisiensi dan pelayanan jangka panjang. 4) Perujuk tidak dapat memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebutuhan pasien karena keterbatasan sarana, prasarana, peralatan atau ketenagaan. C. Tata cara pelaksanaan sistem rujukan berjenjang a. Sistem rujukan pelayanan kesehatan dilakukan secara berjenjang sesuai kebutuhan medis, yaitu : 1) Dimulai oleh pelayanan kesehatan tingkat pertama oleh fasilitas pelayanan tingkat pertama 2) Jika diperlukan lanjutan oleh spesialis, maka pasien dapat di rujuk ke fasilitas kesehatan tingkat dua. 3) Pelayanan kesehatan tingkat kedua di faskes sekunder hanya dapat di berikan atas rujukan faskes primer. 4) Pelayanan kesehatan tingkat ketiga di faskes tersier hanya dapat di berikan atas rujukan dari faskes primer dan sekunder. b. Kesehatan faskes primer dapat di rujuk langsung ke faskes tersier hanya untuk kasus yang sudah ditegakkan diagnosanya dan rencana terapinya, merupakan pelayanan berulang dan hanya tersedia di faskes tersier. c. Ketentuan pelayanan kesehatan berjenjang hanya dapat di kecualikan dalam kondisi : 1) Terjadi keadaan gawat darurat 2) Kekhususan pelayanan kesehatan pasien 3) Pertimbangan geografi 4) Pertimbangan ketersediaan fasilitas DAPUS Sekertariat Negara RI.Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara jaminan sosial 2011.
Jurnal implikasi pengaturan sistem rujukan berjenjang terhadap pelayanan kesehatan