Anda di halaman 1dari 11

1

BAB I
PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang
Jujur adalah sifat terpuji yang merupakan faktor terbesar tegaknya agama
dan dunia. Kehidupan dunia akan hancur dan agama juga menjadi lemah di atas
kebongan, khianat serta perbuatan curang. Karena mulianya orang yang jujur, baik
di sisi Allah maupun di sisi manusia, kejujuran harus ditegakkan meskipun berat
dan susah. Ungkapan tentang “orang jujur akan hancur” merupakan keliru. Allah
SWT menyifatkan diri-Nya dengan kejujuran. Ini merupakan bukti kesktian jujur.
Keujuran dapat membuat hati kita nyaman dan tenteram. Ketika berkata
jujur, tidak akan ada ketakutan yang mengikuti atau bahkan kekhawatiran tentang
terungkapnya sesuatu yang tidak dikatakan.
Akan tetapi, saat ini kejujuran dalam penerapan kehidupan sehari-hari
masih kurang seperti perilaku mencontek yang seolah lazim bagi anak-anak
dibangku sekolah.

B. Tujuan
1. Menambah wawasan baru mengenai pentingnya sikap kejujuran dalam
berprilaku.
2. Menguatkan sifat kejujuran dengan didukung dengan ayat Al-Quran dan
Hadits yang jelas.
3. Melaksanakan tugas makalah Pendidikan Agama Islam.

C. Rumusan Masalah
1. Seberapa penting dan utamanya berperilaku jujur ?
2. Ada berapa macam bentuk kejujuran ?
3. Apakah akibat dari perilaku berbohong ?
4. Bagaimana hikmah dari perilaku jujur ?
2

BAB II
PEMBAHASAN
PERILAKU JUJUR

A.      Pengertian
Dalam bahasa Arab, jujur merupakan terjemahan dari kata shidiq yang
artinya benar, dapat dipercaya. Dengan kata lain, jujur adalah perkataan dan
perbuatan sesuai dengan kebenaran. Jujur merupakan induk dari sifat-sifat terpuji
(mahmudah). Jujur juga disebut dengan benar atau sesuai dengan kenyataan.
Jujur adalah mengatakan sesuatu apa adanya. Jujur lawannya dusta.
Berdusta adalah menyatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan kenyataan
sebenarnya. Adapula yang berpendapat bahwa jujur itu tengah-tengah antara
menyembunyikan dan terus terang. Dengan demikian, jujur berarti keselarasan
antara berita dengan kenyataan yang ada. Jadi kalau suatu berita  sesuai
dengan  keadaan yang ada, maka dikatakan benar atau jujur, tetapi kalau tidak
maka dikatakan dusta.

B.      Pentingnya Perilaku Jujur


Sifat jujur merupakan tanda keislaman seseorang dan juga tanda
kesempurnaan bagi si pemilik sifat tersebut. Pemilik kejujuran memiliki
kedudukan yang tinggi di dunia dan akhirat. Dengan kejujurannya, seorang hamba
akan mencapai derajat orang-orang yang mulia dan selamat dari segala keburukan.
Syari’at Islam mengajarkan kepada umatnya untuk berbuat jujur dalam
segala keadaan, walaupun secara lahir kejujuran tersebut akan merugikan diri
sendiri. Allah SWT telah berfirman dalam Surat An-Nisaa Ayat 135 yang
berbunyi:

ۚ ِ‫وا قَ ٰ َّو ِمينَ بِ ۡٱلقِ ۡس ِط ُشهَدَٓا َء هَّلِل ِ َولَ ۡو َعلَ ٰ ٓى أَنفُ ِس> ُكمۡ أَ ِو ۡٱل ٰ َولِ>د َۡي ِن َوٱأۡل َ ۡق> َرب‬
۞‫ينَ إِن يَ ُك ۡن َغنِيًّ>>ا أَ ۡو‬ ْ ُ‫وا ُكون‬ ْ ُ‫ٰيَٓأَيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمن‬
١٣٥ ‫يرا‬ ْ ‫وا َوإِن ت َۡل ُٓۥو ْا أَ ۡو تُ ۡع ِرض‬
ٗ ِ‫ُوا فَإ ِ َّن ٱهَّلل َ َكانَ بِ َما ت َۡع َملُونَ خَ ب‬ ْ ۚ ُ‫ى أَن ت َۡع ِدل‬ ٓ ٰ ‫ُوا ۡٱلهَ َو‬
ْ ‫يرا فَٱهَّلل ُ أَ ۡولَ ٰى بِ ِه َم ۖا فَاَل تَتَّبِع‬
ٗ ِ‫فَق‬

Artinya : “ Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-
benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu
3

sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka
Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu
karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar-balikan ( kata-
kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha
Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.” ( Q.S. An- Nisaa’ : 135 ),.
           
Allah selalu memerintahkan kita untuk berlaku benar baik
dalam perbuatan maupun ucapan, sebagaimana firman-Nya :
َّ ٰ ‫وا َم َع ٱل‬
١١٩ َ‫ص ِدقِين‬ ْ ُ‫وا ٱهَّلل َ َو ُكون‬ ْ ُ‫ ٰيَٓأَيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمن‬ ,
ْ ُ‫وا ٱتَّق‬
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan
hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar” ( Q.S. At-Taubah : 119 )
           
Kejujuran itu ada pada ucapan, juga ada pada perbuatan, sebagai sesorang
yang melakukan suatu perbuatan, tentu sesuai dengan yan,g ada pada batinnya.
Ketika berani mengatakan “tidak” untuk korupsi, maka ia harus berusaha
menjauhi korupsi, bukan malah hanya mengatakan tetapi ia sendiri melakukan
korupsi.
Kejujuran merupakan ciri-ciri orang beriman sedangkan lawannya dusta
merupakan sifat orang yang munafik. Sebagaimana sabda Rasulullah Saw :
Artinya : “Dari Abu Hurairah ra. Dari Nabi Muhammad saw. Bersabda “Tanda
orang munafik itu ada 3, yaitu : Apabila berbicara dusta, apabila berjanji
mengingkari, dan apabila dipercaya khianat.” (HR. Bukhari Muslim)
Allah Swt. Menegaskan bahwa tidak ada yang bermanfaat bagi seorang
hamba dan yang mampu menyelamatkannya dari azab, kecuali kejujurannya
(kebenarannya).

>ۡ ‫ت ت‬ٞ َّ‫ص> ۡدقُهُمۡۚ لَهُمۡ َج ٰن‬


ِ ‫َج ِري ِمن ت َۡحتِهَ>>ا ٱأۡل َ ۡن ٰهَ> ُر ٰ َخلِ> ِدينَ فِيهَ>>ٓا أَبَ> ٗ>د ۖا ر‬
ۡ‫َّض> َي ٱهَّلل ُ ع َۡنهُم‬ َّ ٰ ‫قَا َل ٱهَّلل ُ ٰهَ َذا يَ ۡو ُم يَنفَ ُع ٱل‬
ِ َ‫ص ِدقِين‬
١١٩ ‫ك ۡٱلفَ ۡو ُز ۡٱل َع ِظي ُم‬ َ ِ‫ُوا ع َۡن ۚهُ ٰ َذل‬
ْ ‫َو َرض‬
Artinya : “Allah berfirman: "Ini adalah suatu hari yang bermanfaat bagi orang-
orang yang benar kebenaran mereka. Bagi mereka surga yang dibawahnya
mengalir sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; Allah ridha
terhadap-Nya. Itulah keberuntungan yang paling besar" ( Q.S al-Maidah : 119 )
4

C.      Keutamaan Perilaku Jujur


Kedudukan sifat jujur sangat erat hubungannya dengan sifat-sifat para
nabi, yakni Nabi Ibrahim, Ishaq, dan Ya’qub, sebagaimana firman Allah
٥٠ ‫ق َعلِ ٗيّا‬ ِ َ‫َو َوه َۡبنَا لَهُم ِّمن ر َّۡح َمتِنَا َو َج َع ۡلنَا لَهُمۡ لِ َسان‬
ٍ ‫ص ۡد‬
Artinya : “Dan Kami anugerahkan kepada mereka sebagian dari rahmat Kami dan
Kami jadikan mereka buah tutur yang baik lagi tinggi” ( Q.S. Maryam : 50 )
           
            Dan Ismail dipuji karena jujur, sebagaimana firman Allah :
٥٤ ‫ق ۡٱل َو ۡع ِد َو َكانَ َر ُسواٗل نَّبِ ٗيّا‬ ِ َ‫َو ۡٱذ ُك ۡر فِي ۡٱل ِك ٰت‬
َ َ‫ب إِ ۡس ٰ َم ِعي ۚ َل إِنَّ ۥهُ َكان‬
َ ‫صا ِد‬
Artinya : “Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail (yang
tersebut) di dalam Al Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang benar
janjinya, dan dia adalah seorang rasul dan nabi” ( Q.S Maryam : 54 )

Nabi Muhammad Saw menganjurkan umatnya untuk selalu jujur. Karena


kejujuran merupakan akhlak yang mulia yang akan mengarahkan pemiliknya
kepada kebajikan, sebagaimana dijelaskan Nabi Muhammad Saw.
Artinya : “ Dari Abdullah ibn Mas’ud, dari Rasulullah saw. Bersabda.
“Sesungguhnya jujur itu membawa kepada kebaikan dan kebaikan itu membawa
ke surga…” ( HR. Bukhari )

Sifat jujur merupakan tanda keislaman seseorang dan juga tanda


kesempurnaan bagi si pemilik sifat tersebut. Pemilik kejujuran memiliki
kedudukan yang tinggi di dunia dan akhirat. Dengan kejujurannya, seorang hamba
akan mencapai derajat orang-orang yang mulia dan selamat dari segala keburukan.
Orang jujur akan dipermudah rezeki dan segala urusannya.
Contoh yang perlu diteladani, karena kejujurannya, Nabi Muhammad saw.
Di percaya oleh Siti Khadijah untuk membawa barang dagangan lebih banyak
lagi. Ini artinya  Nabi Muhammad saw akan mendapatkan keuntungan lebih besar
lagi dan tentu saja apa yang dilakukan Nabi akan mendapat kemudahan.
5

            Sebaliknya, orang yang tidak jujur atau bohong akan dipersulit rezeki dan
segala urusannya. Orang yang pernah berbohong akan terus berbohong karena
untuk menutupi kebohongan yang diperbuat, dia harus berbuat kebohongan lagi.
Kejujuran berbuah kepercayaan, sebaliknya dusta menjadikan orang lain
tidak percaya. Jujur membuat hati kita tenang, sedangkan berbohong membuat
hati menjadi was-was.
Kegundahan hati dan kekhawatiran yang bertumpuk-tummpuk beresiko menjadi
penyakit.

D.      Macam-Macam Kejujuran
Menurut tempatnya, jujur itu ada beberapa macam, yaitu :
1. Shidq Al-Qalbi (Jujur dalam niat dan kehendak), yaitu motivasi bagi setiap
gerak dan langkah seseorang dalam rangka menaati perintah Allah Swt, dan
ingin mencapai rida-Nya. Jujur sesungguhnya berbeda dengan pura-pura jujur
berarti tidak ikhlas dalam berbuat.
Rasulullah Saw. Bersabda,
“Ingatlah, dalam tubuh itu ada segumpal daging. Bila ia baik, akan baiklah
seluruh tubuh. Dan bila ia rusak, rusaklah ia seluruhnya. Itulah qalbu
(hati).” (HR. Bukhari)
2. Shidq Al-Hadits (Jujur dalam ucapan), yaitu memberikan, yaitu memberikan
sesuatu sesuai dengan realitas yang terjadi, kecuali untuk kemaslahatan yang
dibenarkan oleh syari’at seperti dalam kondisi perang, mendamaikan dua
orang yang bersengketa, dan, semisalnya. Setiap hamba berkewajiban
menjaga lisannya, yakni berbicara jujur dan, dianjurkan menghindari kata-
kata sindiran Karena hal itu sepadan dengan kebohongan, kecuali jika sangat
dibutuhkan dan demi kemaslahatan pada saat-saat tertentu, tidak berkata
kecuali dengan benar dan jujur. Benar/jujur dalam ucapan merupakan jenis
kejujuran yang paling tampak dan terang diantara macam-macam kejujuran.
3. Shidq Al-Amal (Jujur dalam perbuatan), yaitu seimbang antara lahiriah dan
batiniah hingga tidaklah berbeda antara amal lahir dan amal batin. Jujur dalam
perbuatan ini juga berarti melaksanakan suatu pekerjaan sesuai dengan yang
di ridhai Allah Swt, dan melaksanakannya secara terus-menerus dan ikhlas.
6

Orang jujur tentu akan sejalan dengan semua kebaikan dan sebagai penegak
segala kebagusan, sedangkan kebaikan itu adalah jalan menuju ke syurga,
bahkan kebajikan itu sebagai kunci masuk syurkan, kunci tersebut tak lain
untuk membuka syurga, sebagaimana firman Allah :
‫>ق‬ ِ ‫ي ُۡسقَ ۡونَ ِمن ر‬  ٢٤ ‫َض َرةَ ٱلنَّ ِع ِيم‬
ٖ >‫َّحي‬ ِ ِ‫ َعلَى ٱأۡل َ َرٓائ‬  ٢٢ ‫إِ َّن ٱأۡل َ ۡب َرا َر لَفِي نَ ِع ٍيم‬
ۡ ‫ ت َۡع ِرفُ فِي ُوجُو ِه ِهمۡ ن‬٢٣ َ‫ك يَنظُرُون‬
٢٦ َ‫س ۡٱل ُمتَ ٰنَفِسُون‬ ۡ ٰ ۚ ٰ ٍ ُ‫َّم ۡخت‬
ِ َ‫ك َوفِي َذلِكَ فَليَتَنَاف‬ٞ ‫ ِختَ ُم ۥهُ ِم ۡس‬٢٥ ‫وم‬
Artinya : “Sesungguhnya orang yang berbakti itu benar-benar berada dalam
kenikmatan yang besar (surga). mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil
memandang.  Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan mereka
yang penuh kenikmatan. Mereka diberi minum dari khamar murni yang dilak
(tempatnya). layaknya adalah kesturi; dan untuk yang demikian itu hendaknya
orang berlomba-lomba.” (Q.S Al-Mutoffifin : 22-26)
4. Shidq Al-Wa’d (Jujur bila berjanji), janji membuat kita selalu berharap. Janji
yang benar membuat kita bahagia. Janji palsu membuat kita selalu was-was.
Maka janganlah memperbanyak janji (namun tidak ditepati) karena Allah Swt,
sangat membenci oran-orang yang selalu mengingkari janji. Sebagaimana
dalam firman-Nya .
َ‫ُوا ٱأۡل َ ۡي ٰ َمنَ بَ ۡع َد ت َۡو ِكي> ِدهَا َوقَ> ۡ>د َج َع ۡلتُ ُم ٱهَّلل َ َعلَ ۡي ُكمۡ َكفِياًل ۚ إِ َّن ٱهَّلل َ يَ ۡعلَ ُم َم>>ا ت َۡف َعلُ>>ون‬
ْ ‫وا بِ َع ۡه ِد ٱهَّلل ِ إِ َذا ٰ َعهَدتُّمۡ َواَل تَنقُض‬
ْ ُ‫َوأَ ۡوف‬
٩١
Artinya : “Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan
janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah meneguhkannya,
sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-
sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat” (Q.S.
An-Nahl : 91)
‍ُٔ>ُٔۡ ‫وا بِ ۡٱل َع ۡه ۖ ِد إِ َّن ۡٱل َع ۡه َد َكانَ َم‬
٣٤ ‫سواٗل‬ ْ ُ‫ُوا َما َل ۡٱليَتِ ِيم إِاَّل بِٱلَّتِي ِه َي أَ ۡح َسنُ َحتَّ ٰى يَ ۡبلُ َغ أَ ُش َّد ۚهۥُ َوأَ ۡوف‬
ْ ‫َواَل ت َۡق َرب‬
Artinya : “Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara
yang lebih baik (bermanfaat) sampai ia dewasa dan penuhilah janji; sesungguhnya
janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya” (Q.S. Al-Israa : 34)
5. Shidq Al-Haal (Jujur dalam kenyataan). Orang mukmin hidupnya selalu
berada di atas kenyataan. Dia tidak akan menampilkan sesuatu yang bukan
dirinya. Dia tidak pernah memaksa orang lain untuk masuk kedalam jiwanya.
Dengan kata lain, seorang mukmin tidak hidup berada dibahawah bayang-
7

bayang orang lain. Artinya, kita harus hidup sesuai dengan keadaan diri kita
sendiri. Merealisasikan kejujuran adakalanya kehendak untuk jujur itu lemah,
ada kalanya pula menjadi kuat.
,
E.      Petaka Kebohongan
Betapa berbahayanya sebuah kebohongan, kebohongan akan
mengantarkan pelakunya tidak dipercaya lagi oleh orang lain.
Ketika seseorang sudah berani menutupi kebenaran, bahkan
menyelewengkan kebenaran untuk tujuan jahat, ia telah melakukan kebohongan.
Kebohongan yang dilakukannya itu telah membawa kepada apa yang telah
dikhianatinya itu.
>ُ ‫ك فِي ِه ِم ۢن بَ ۡع ِد َما َجٓا َءكَ ِمنَ ۡٱل ِع ۡل ِم فَقُ ۡل تَ َعالَ ۡو ْا ن َۡد‬
ۡ‫ع أَ ۡبنَٓا َءنَا َوأَ ۡبنَٓا َء ُكمۡ َونِ َسٓا َءنَا َونِ َس>ٓا َء ُكمۡ َوأَنفُ َس>نَا َوأَنفُ َس> ُكم‬ َ ‫فَ َم ۡن َحٓا َّج‬
٦١ َ‫ثُ َّم ن َۡبتَ ِه ۡل فَن َۡج َعل لَّ ۡعنَتَ ٱهَّلل ِ َعلَى ۡٱل ٰ َك ِذبِين‬
Artinya : “Siapa yang membantahmu tentang kisah Isa sesudah datang ilmu (yang
meyakinkan kamu), maka katakanlah (kepadanya): "Marilah kita memanggil
anak-anak kami dan anak-anak kamu, isteri-isteri kami dan isteri-isteri kamu, diri
kami dan diri kamu; kemudian marilah kita bermubahalah kepada Allah dan kita
minta supaya laknat Allah ditimpakan kepada orang-orang yang dusta” (Q.S Ali-
Imran : 61)

١٦١ َ‫س َّما َك َسبَ ۡت َوهُمۡ اَل ي ُۡظلَ ُمون‬ ۡ ۚ ۡ ِ ‫َو َما َكانَ لِنَبِ ٍّي أَن يَ ُغ ۚ َّل َو َمن يَ ۡغلُ ۡل يَ ۡأ‬
ٖ ‫ت بِ َما َغ َّل يَ ۡو َم ٱلقِ ٰيَ َم ِة ثُ َّم تُ َوفَّ ٰى ُكلُّ نَف‬
Artinya : “Tidak mungkin seorang nabi berkhianat dalam urusan harta rampasan
perang. Barangsiapa yang berkhianat dalam urusan rampasan perang itu, maka
pada hari kiamat ia akan datang membawa apa yang dikhianatkannya itu,
kemudian tiap-tiap diri akan diberi pembalasan tentang apa yang ia kerjakan
dengan (pembalasan) setimpal, sedang mereka tidak dianiaya” ( Q.S Ali-Imran :
161 )

Dalam hadits Rasulullah Saw mengingatkan :


Artinya : “Dari Abu Hurairah ra., dia berkata ; Rasulullah saw., bersabda, “Akan
datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh dengan penipuan. Ketika itu
pendusta dibenarkan, sedangkan orang yang  jujur malah didustakan, pengkhianat
8

dipercaya, sedangkan orang yang amanah justru dianggap sebagai pengkhianat.


Pada saat itu, Ruwaibidhah berbicara.” Beliau menjawab, “Orang bodoh yang
turut campur dalam urusan masyarakat luas.” (HR. Ibnu Majah)

٣ َ‫وا َما اَل ت َۡف َعلُون‬ ْ ُ‫ٰيَٓأَيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمن‬
ْ ُ‫ َكب َُر َم ۡقتًا ِعن َد ٱهَّلل ِ أَن تَقُول‬٢ َ‫وا لِ َم تَقُولُونَ َما اَل ت َۡف َعلُون‬
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan
sesuatu yang tidak kamu kerjakan. Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa
kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan” (Q.S. Ash-Shaff : 2-3)

Syaikh Muhammad al-Ghazali mengatakan, bahwa menjaga amanah ialah


menunaikan dengan baik terhadap hak-hak Allah Swt. Dan hak-hak manusia tanpa
terpengaruh oleh perubahan keadaan, baik susah maupun senang.
,
F.      Hikmah Perilaku Jujur
Beberapa hikmah yang dapat dipetik dari perilaku jujur, antara lain sebagai
berikut.
1.             Perasaan enak dan hati tenang, jujur akan membuat kita menjadi tenang,
tidak takut akan diketahui kebohongannya karena memang tidak berbohong.
٢٨ ُ‫وا َوت َۡط َمئِ ُّن قُلُوبُهُم بِ ِذ ۡك ِر ٱهَّلل ۗ ِ أَاَل بِ ِذ ۡك ِر ٱهَّلل ِ ت َۡط َمئِ ُّن ۡٱلقُلُوب‬
ْ ُ‫ٱلَّ ِذينَ َءا َمن‬
Artinya : “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram
dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati
menjadi tenteram” (Q.S. Ar-Ra’d : 28)
2.      Mendapat kemudahan dalam hidupnya.
3.      Selamat dari azab dan bahaya.
۞‫ َوٱلَّ ِذي َج> ٓا َء‬٣٢ َ‫>رين‬ ٰۡ ۡ َ ‫ق إِ ۡذ َج> ٓا َء ۚ ٓۥهُ أَلَ ۡي‬ َ ‫ب َعلَى ٱهَّلل ِ َو َك > َّذ‬ َ ‫فَ َم ۡن أَ ۡظلَ ُم ِم َّمن َك > َذ‬
ِ >ِ‫س فِي َجهَنَّ َم َمث> ٗوى لِّل َكف‬ ِ ‫ٱلص > ۡد‬
ِّ ِ‫ب ب‬
ٓ
َ ِ‫ لَهُم َّما يَ َشٓاءُونَ ِعن َد َربِّ ِهمۡۚ ٰ َذل‬٣٣ َ‫ك هُ ُم ۡٱل ُمتَّقُون‬
ۡ‫ لِيُ َكفِّ َر ٱهَّلل ُ ع َۡنهُم‬٣٤ َ‫ك َجزَ ٓا ُء ۡٱل ُم ۡح ِس>>نِين‬ َ ِ‫ق بِ ِٓۦه أُوْ ٰلَئ‬
َ ‫ص َّد‬
َ ‫ق َو‬ِ ‫بِٱلص ِّۡد‬
ْ ُ‫وا َويَ ۡج ِزيَهُمۡ أَ ۡج َرهُم بِأ َ ۡح َس ِن ٱلَّ ِذي َكان‬
٣٥ َ‫وا يَ ۡع َملُون‬ ْ ُ‫أَ ۡس َوأَ ٱلَّ ِذي َع ِمل‬
Artinya : “Maka siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat
dusta terhadap Allah dan mendustakan kebenaran ketika datang kepadanya?
Bukankah di neraka Jahannam tersedia tempat tinggal bagi orang-orang yang
kafir. Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya,
mereka itulah orang-orang yang bertakwa. Mereka memperoleh apa yang mereka
9

kehendaki pada sisi Tuhan mereka. Demikianlah balasan orang-orang yang


berbuat baik. Agar Allah akan menutupi (mengampuni) bagi mereka perbuatan
yang paling buruk yang mereka kerjakan dan membalas mereka dengan upah yang
lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan” (Q.S. az-Zumar : 32-35)
4.      Dijamin masuk surga.
5.      Dicintai oleh Allah Swt. Dan rasul-Nya.
10

BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Ucapan yang baik dan niat tulus akan menjadi semakin indah jika ada
wujud amal dalam kenyataan. Jujur dalam perbuatan artinya memperlihatkan
sesuatu apa-adanya, tidak berbuat basa basi , tidak membuat-buat, tidak
menambah atau mengurangi. Apa yang ia yakini sebagai kejujuran dan kebenaran,
ia jalan dengan keyakinan kuat dan Allah selalu membalas perbuatan dengan
ganjaran yang setimpal.

B.      Pesan
Mari mulai jujur untuk diri sendiri, kejujuran membuat hati menjadi
tenang. Kami sangat berharap untuk memberikan kritik dan saran yang
membangun . Kami ucapkan terimakasi pada pembaca sekalian, kemampuan kami
tidak apa-apa tanpa dukungan sekitar, guru, dan ridha Allah Swt.
11

DAFTAR PUSTAKA

dannyferdiansyah.blogspot.co.id/2013/11/makalah-tentang-kejujuran.html?m=1
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta. Balai Pustaka.1991
homeworkapw.blogspot.co.id/2013/09/makalah-sifat-terpuji-jujur_6860.html?
m=1
Kementrian Pendidikan dan, Kebudayaan. Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti. Jakarta. 2014
ukhuwahislah.blogspot.co.id/2013/10/makalah-jujur-da,lam-perkataan-dan.html?
m=1
https://rahmatikhsan78.wordpress.com/2014/04/03/26/

Anda mungkin juga menyukai