Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM ABSTRAK

Ekologi Tumbuhan Fenologi tumbuhan adalah kalender dari peristiwa-peristiwa


penting dalam sejarah kehidupan tumbuh-tumbuhan seperti waktu
Faktor-Faktor Lingkungan dan Fenologi pertunasan, waktu pertumbuhan daun baru, waktu pengguran daun,
waktu berbuah, waktu berbunga serta waktu pertumbuhan diameter
batang. Fenologi dan laju perkembangan suatu tanaman dipengaruhi
oleh berbagai penyusun faktor iklim seperti suhu, panjang hari dan
persediaan air. Fenologi pada daerah tropik memiliki sejumlah ciri-
ciri yang khas jika dibandingkan dengan daerah temperatur. Sifat-
sifat fenologi yang menentukan kerangka sementara di mana bahan
tersebut mengalami pertumbuhan. Tujuan dilaksanakan praktikum
kali ini yaitu untuk mengetahui bagaimana hubungan antara faktor-
faktor iklim terhadap pertumbuhan tanaman. Alat dan bahan yang
Disusun oleh : kami gunakan dalam praktikum kali ini yaitu biji kacang hijau, pot,
termometer, evapori serta dry and wet. Dari percobaan yang telah
Umi Fathonah dilakukan dapat diketahui bahwa pertumbuhan tinggi pada kacang
hijau yang ditempatkan di bawah pohon atau dinaungan
F05112055
pertumbuhan tingginya lebih jika dibandingan dengan kacang hijau
yang ditempatkan dilapangan.

Program Studi Pendidikan Biologi Kata kunci : biji kacang hijau, faktor iklim, fenologi, tinggi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan tanaman.

Universitas Tanjungpura

2015
PENDAHULUAN Para ahli telah sepakat bahwa definisi fenologi adalah studi tentang
suatu masa (waktu) dari peristiwa-peristiwa biologis yang berulang-
Fenologi adalah ilmu tentang periode fase-fase yang terjadi
ulang, dimana pada masa tersebut turut berperan adalah faktor
secara alami pada tumbuhan. Berlangsungnya fase-fase tersebut
kekuatan biotik dan abiotik yang dapat berupa hubungan antar fase
sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan sekitar, seperti lamanya
pada jenis yang sama atau jenis yang berbeda. Di samping itu, ada
penyinaran, suhu dan kelembaban udara (Fewless, 2006). Seperti
beberapa tambahan yaitu suatu unit telaah dapat dari satu jenis,
fenologi perbungaan pada beberapa jenis anggrek agar bunganya
beberapa jenis, koloni sampai pada suatu ekosistem. Sedangkan area
segera mekar, harus mendapatkan stimulasi udara panas dan atau
dapat lebih kecil untuk studi yang intensif pada semua fenofase dari
dingin, tergantung jenis anggrek tersebut (Rima, 2003).
suatu ekosistem, atau daerah yang luas untuk membandingkan
Fenologi perbungaan suatu jenis tumbuhan adalah salah satu antara daerah dari fenofase yang berbeda. Definisi ini merumuskan
karakter penting dalam siklus hidup tumbuhan karena pada fase itu bahwa pertumbuhan dan perkembangan dari suatu oraganisme
terjadi proses awal bagi suatu tumbuhan untuk berkembang biak. termasuk siklus dan kejadian musim yang berulang. Jadi dapat
Suatu tumbuhan akan memiliki perilaku yang berbeda-beda pada dikatakan suatu studi musiman. Lebih lanjut didefinisikan bahwa
pola perbungaan dan perbuahannya, akan tetapi pada umumnya musiman (seasonal) adalah adanya faktor biotis yang nyata dan
diawali dengan pemunculan kuncup bunga dan diakhiri dengan keadaan abiotis atau kejadian grup pada suatu periode yang terbatas
pematangan buah. Menurut Sitompul dan Guritno dalam Odum atau periode dari astronomi, seperti energi matahari, kalender atau
(1995) pengamatan fenologi tumbuhan yang seringkali dilakukan tahun (Anonim, 2009)
adalah perubahan masa vegetatif ke generatif dan panjang masa
Fenologi diduga merupakan sebuah respon dari tanaman terhadap
generatif tumbuhan tersebut. Ini biasanya dilakukan melalui
faktor-faktor lingkungan pada suatu daerah yang mana merupakan
pendekatan dengan pengamatan umur bunga, pembentukan biji dan
manifestasi dari interkasi komponen struktur dan fungsi tanaman
saat panen (Odum,1998).
terhadap lingkungannya. Perbedaan dalam fenologi antara daerah
setempat dengan daerah geografi lainnya mungkin disebabkan karbohidrat dalam jumlah yang besar karena dinding sel terbentuk
perbedaan faktor genetik, produksi, rantai makanan, dekomposisi, dari selulosa dan protoplasmanya dari gula. Pembelahan sel terjadi
toleransi tanaman dan respon terhadap gangguan. Fenologi dalam jaringan meristematis pada titik tumbuh batang daun, ujung
seharusnya merupakan bagian dari studi produktifitas sejak adanya akar dan kambium (Fitter dan Hay, 1991).
hubungan aliran energi. Dalam hal ini ada factor yang sangat
Menurut Ashari (2006) sedikitnya ada 2 unsur yang mempengaruhi
berpenguh dalam fenologi tumbuhan, yaitu factor iklim. Faktor
hal tersebut yaitu:
iklim sangat menentukan pertumbuhan dan produksi tanaman.
Apabila tanaman ditanam di luar daerah iklimnya, maka 1. Curah hujan dan distribusi hujan
produktivitasnya sering kali tidak sesuai dengan yang diharapkan.
2. Tinggi tempat dari permukaan laut.
Menurut Sutarno dalam Dirjen Dikti (1997) Studi tentang perilaku
kejadian tiap organisme atau tumbuhan dalam hubungannya dengan Selain unsur iklim di atas, menurut Guslim dalam (Michael)
perubahan-perubahan iklim disebut dengan fenologi. Untuk faktor produksi tanaman juga dipengaruhi oleh radiasi matahari dan suhu.
iklim yang dipergunakan dalam penelitian fenologi pada umumnya Pertumbuhan tanaman dapat dipengaruhi dalam berbagai cara oleh
adalah curah hujan hal ini adalah karena curah hujan secara lingkungan. Kondisi lingkungan yang sesuai selama pertumbuhan
langsung atau tidak langsung penting untuk pengaturan waktu dan akan merangsang tanaman untuk berbunga dan menghasilkan benih.
ruang dalam pembentukan bunga dan buah pada tumbuhan tropis Kebanyakan speises tidak akan memasuki masa reproduktif jika
(Dirjen Dikti, 1997). pertumbuhan vegetatifnya belum selesai dan belum mencapai
tahapan yang matang untuk berbunga, sehubungan dengan ini
Dalam fenologi terdapat fase vegetatif dan fase reproduktif. Fase
terdapat dua rangsangan. Yang menyebabkan perubahan itu terjadi,
vegetatif tampak dari perkembangan akar, batang, dan daun. Fase
yaitu suhu dan panjang hari (Michael,1997).
ini berhubunga dengan pembelahan sel, pemanjangan sel dan tahap
pertama diferensiasi. Dalam proses pembalahan sel diperlukan
METODOLOGI HASIL DAN PEMBAHASAN

Praktikum mengenai faktor-faktor lingkungan dan fenologi Tabel pengamatan pada faktor-faktor lingkungan dan fenologi.
dilaksanakan selama 8 minggu.
Tabel 1. Pertumbuhan Kacang Hijau pada Lapangan Terbuka
Adapun alat yang digunakan saat praktikum ini biji kacang
hijau, pot, termometer, evapori serta dry and wet. Metode kerja yang
kami gunakan pada praktikum ini disiapkan 10 pot yang telah berisi Waktu tumbuh ( hari) polibag
5 biji kacang hijau. Kemudian ditempatkan 5 plot dilapangan No. Stadium tumbuh ke -

terbuka dan 5 plot lainnya di bawah pohon (disamping 1 2 3 4 5


laboratorium). Kemudian dilakukkan pengukuran terhadap suhu 1 Germinasi 1 1 2 1 1
udara dan tanah, kelembaban, cahaya dan curah hujan pada kedua
Biji Berkecambah sampai fase
tempat setiap hari. Pengukuran tinggi tanaman setiap minggu dan 2 kotiledone 4 4 5 4 4
dihitung pertambahan pertumbuhan tinggi tanaman tiap minggu. 3 Kotiledone terbuka 5 5 6 5 5
Kemudian dihitung rata-rata faktor iklim mingguan berdasrkan data
4 Daun trifoliate pertama 10 11 12 10 11
temperatur udara dan tanah, kelembaban, cahaya dan curah hujan.
5 Daun trifoliate kedua 16 17 19 16 18
Kemudian pengamatan dilakukkan sampai mulai tahap generatif
(kira-kira 7-8 minggu). Dan dilakukan perhitungan sttistik pengaruh 6 Daun trifoliate ketiga 22 23 26 23 25

iklim terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau dan


dibandingkan pertumbuhan tanaman dikedua tempat.
Tabel 2. Pertumbuhan Kacang Hijau Samping Laboratorium Tabel Rata-rata faktor iklim

Waktu tumbuh ( hari) Cur


No. Stadium tumbuh polibag ke - Kelemba ah Evapo
ming ban huja rasi
1 2 3 4 5
gu suhu tanah suhu udara n
1 Germinasi 1 1 1 1 1 ke-
lapan hut lapan hut
Biji Berkecambah sampai fase gan an gan an
2 kotiledone 3 4 4 4 4
27, 28, 9,1
3 Kotiledone terbuka 4 5 5 5 4 1 28,57 85 29,42 42 70,14 5 6,05
4 Daun trifoliate pertama 12 12 13 11 12 30, 9,1
2 29,42 14 31,28 29 70,42 5 4,98
5 Daun trifoliate kedua 19 20 18 19 19
29, 27, 44,
6 Daun trifoliate ketiga 24 27 25 26 26
3 30,71 71 31,14 42 79,71 16 6,32

30, 28,
4 33,14 71 32,14 85 79,71 52 8,04

28, 31,
5 32,28 30 30 85 63,42 5 8,6

29, 29,
6 33 42 31,14 57 71,71 5 3,14

28, 18,
7 32 57 30,28 29 79,4 25 2,92
Tabel 3. Faktor Iklim
28, tumbuhan, yaitu factor iklim. Faktor iklim sangat menentukan
8 30,83 30 30 33 78,5 0 4,81 pertumbuhan dan produksi tanaman. Apabila tanaman ditanam di
luar daerah iklimnya, maka produktivitasnya sering kali tidak sesuai
dengan yang diharapkan.
Pembahasan
Dari hasil pengamatan menunjukkan bahwa terdapat
Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui fenologi dari
perbedaan pertumbuhan di kedua tempat tersebut. Pada tempat
kacang hijau (Phaseolus radiatus) yang dimulai dari fase pertunasan,
ternaung, tumbuhan lebih cepat layu dibandingkan tempat terbuka
munculnya daun baru, pengguguran daun, waktu berbunga dan
(lapangan). Pertumbuhan kacang hijau di tempat ternaung tidak
berbuah selama 2 bulan di tempat ternaung dan lapangan. Fenologi
semaksimal pertumbuhan kacang hijau di lapangan. Hal ini bisa
adalah ilmu tentang periode fase-fase yang terjadi secara alami pada
dilihat dari data pengamatan, kacang hijau di lapangan bisa
tumbuhan. Berlangsungnya fasefase tersebut sangat dipengaruhi
berbunga, sedangkan tumbuhan di tempat ternaung tidak berbunga.
oleh keadaan lingkungan sekitar, seperti lamanya penyinaran, suhu
dan kelembaban udara (Fewless, 2006). Kondisi lingkungan yang sesuai selama pertumbuhan akan
merangsang tanaman untuk berbunga dan menghasilkan benih.
Fenologi diduga merupakan sebuah respon dari tanaman
Kebanyakan speises tidak akan memasuki masa reproduktif jika
terhadap faktor-faktor lingkungan pada suatu daerah yang mana
pertumbuhan vegetatifnya belum selesai dan belum mencapai
merupakan manifestasi dari interkasi komponen struktur dan fungsi
tahapan yang matang untuk berbunga, sehubungan dengan ini
tanaman terhadap lingkungannya. Perbedaan dalam fenologi antara
terdapat dua rangsangan. Yang menyebabkan perubahan itu terjadi,
daerah setempat dengan daerah geografi lainnya mungkin
yaitu suhu dan panjang hari (Mugnisjah dan Setiawan, 1995).
disebabkan perbedaan faktor genetik, produksi, rantai makanan,
dekomposisi, toleransi tanaman dan respon terhadap gangguan. Perkecambahan juga tergantung pada imbibisi yaitu
Dalam hal ini ada factor yang sangat berpenguh dalam fenologi penyerapan air akibat potensi air yang rendah pada biji yang kering.
Air yang berimbibisi menyebabakan biji kacang hijau mengembang tidak hanya dipengaruhi oleh faktor lingkungan, tetapi juga oleh
dan memecahkan kulit dan memicu perubahan metabolik pada proses imbibisi biji kacang hijau.
embrionya yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan
pertumbuhan. Enzim akan mulai mencerna bahan yang disimpan
pada kotiledon dan nutriennya berpindah ke bagian embrio yang DAFTAR PUSTAKA
sedang tumbuh adapun organ yang muncul dari biji berkecambah
adalah radikula yaitu akar embrionik. Epikotil menyebabkan helai
Anonim. 2009. Analisa Vegetasi. http://www.nakertrans.go. id/.
daun pertama melebar dan bewarna hijau dan mampu Diakses 24 Januari 2015.  
berfotosintesis. Dirjen Dikti. 1997. Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik.
Yogyakarta: UGM Press.
KESIMPULAN
Fitter dan Hay. 1991. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Yogyakarta :
Gajah Mada University   Press.
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan dapat disimpulkan
Michael, P. 1997. Metode Ekologi Untuk Penyelidikan Ladang dan
bahwa fenologi kacang hijau (Phaseolus radiatus) yang ditanam Laboratorium. Jakarta : UI Press.
Odum, E. P. 1998. Dasar-dasar Ekologi. Yogyakarta : UGM Press.
pada lapangan terbuka berbeda dengan yang di naungan. Tumbuhan
Rima,Tri. S, dkk. 2003. Buku Ajar Ekologi Umum. Pontianak :
dilapangan dapat bertahan sampai berbunga, sedangkan tumbuhan
Fakultas MIPA, Universitas Tanjungpura.
ditempat ternaung tidak berbunga. Pertumbuhan kacang hijau
(Phaseolus radiatus) meliputi fase vegetatif dan fase generatif. Fase
generatif merupakan peralihan antara tunas vegetatif menjadi
meristem jaringan bunga. Salah satu faktor penting yang
mempengaruhi enologi kacang hijau adalah faktor lingkungan
seperti suhu, cahaya matahari, kelembaban dan evaporasi. Fenologi
Hasil Pengamatan Fenologi Kelompok 2

Tabel 1. Pertumbuhan Kacang Hijau pada Lapangan Terbuka

Waktu tumbuh ( hari) polibag


ke -

No. Stadium tumbuh 1 2 3 4 5

1 Germinasi 1 1 2 1 1

Biji Berkecambah sampai fase


2 kotiledone 4 4 5 4 4

3 Kotiledone terbuka 5 5 6 5 5

4 Daun trifoliate pertama 10 11 12 10 11

5 Daun trifoliate kedua 16 17 19 16 18

6 Daun trifoliate ketiga 22 23 26 23 25

Tabel 2. Pertumbuhan Kacang Hijau Samping Laboratorium

Waktu tumbuh ( hari) polibag


ke -

No. Stadium tumbuh 1 2 3 4 5

1 Germinasi 1 1 1 1 1

Biji Berkecambah sampai fase


2 kotiledone 3 4 4 4 4

3 Kotiledone terbuka 4 5 5 5 4

4 Daun trifoliate pertama 12 12 13 11 12

5 Daun trifoliate kedua 19 20 18 19 19

6 Daun trifoliate ketiga 24 27 25 26 26


Tabel 3. Faktor Iklim

Tabel Rata-rata faktor iklim

Curah
minggu Kelembaban Evaporasi
suhu tanah suhu udara hujan
ke-
lapangan hutan lapangan hutan

1 28,57 27,85 29,42 28,42 70,14 9,15 6,05

2 29,42 30,14 31,28 29 70,42 9,15 4,98

3 30,71 29,71 31,14 27,42 79,71 44,16 6,32

4 33,14 30,71 32,14 28,85 79,71 52 8,04

5 32,28 30 30 28,85 63,42 31,5 8,6

6 33 29,42 31,14 29,57 71,71 5 3,14

7 32 28,57 30,28 29 79,4 18,25 2,92

8 30,83 30 30 28,33 78,5 0 4,81

Anda mungkin juga menyukai