Cut Nyak Dhien merupakan pahlawan wanita yang berasal dari kepulauan Aceh. Pada tahun
1880 Cut Nyak Dhien bersama suaminya melakukan perlawanan terhadap Belanda. Namun
pada tanggal 30 September 1893 tepatnya di kota Kutaraja rombongan Cut Nyak Dhien
menyerahkan diri kepada Belanda.Teuku Umar atau suami dari Cut Nyak Dhien secara diam
diam membuat rencana untuk menghancurkan pasukan pertahanan Belanda. Akhirnya rencana
tersebut berhasil melumpuhkan pihak Belanda. Pada tanggal 11 Februari 1899 Teuku Umar
tewas dalam peperangan dan Cut Nyak Dhien ditunjuk menjadi pemimpin pembela Indonesia
dalam melawan Belanda. Cut Nyak Dhien kemudian ditangkap dan dirawat dirumah sakit
Belanda pada masa kemunduran Aceh. Pada akhirnya beliau meninggal pada tanggal 6
November 1908.
Ular tersebut segera menghampiri sang bayi untuk dijadikan makanannya. Namun pak Komar
dengan sigapnya segera mengangkat sang bayi. Ular itu seakan akan tidak menghiraukan pak
Komar dan hanya memandangi bayi malang itu. Pak komar ingin berusaha menjauhkan bayi tadi
dengan ular yang kelaparan itu. Namun saat hendak membawa sang bayi, pak Komar diserang
oleh ular piton tersebut. Kaki pak komar dibelitnya sampai ia merasa kesakitan. Ia pun
mengambil cangkul yang dibawanya tadi dan menyerang ular piton tersebut. Akhirnya ular tadi
mati dan pak Komarpun berhasil melarikan diri. Akhirnya pak Komar kembali kerumahnya untuk
merawat bayi malang itu dan bayi tersebut kemudian diangkat menjadi anaknya.