Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNIK LABORATORIUM

Disusun oleh :

VINA KARDIANI

F05112078

Program Studi Pendidikan Biologi


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Tanjungpura
2013
A. PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Dalam beberapa percobaan yang di lakukan pada pratikum yaitu
mereaksikan suatu larutan dengan cara menjadikannya homogen.
Ada beberapa cara yang dapat di lakukan untuk menghomogenkan
larutan tersebut yaitu pengadukan, pemanasan atau pengadukan
dan pemanasan. Dalam proses penghomogenan tersebut di
perlukan peralatan yang mendukung nya. Dalam percobaan yang
akan di lakukan pratikan akan mengetahui peralatan apa saja yang
ikut berperan dalam proses penghomogenan dan bagaimana
peralatan tersebut bekerja. Peralatan ini akan mempermudah dan
mempercepat proses penghomogenan yang di lakukan. Biasa nya
dalam percobaan

2. DASAR TEORI

Shaker Untuk mengigantasi/menghomogenkan medium dan


mikroba dengan tujuan memberikan oksigen yang cukup untuk
pertumbuhan mikroba dan agar pertumbuhan mikroba merata.
Penangas Dipakai untuk memanaskan atau mengukus suatu zat
padat menjadi larutan atau untuk mendidihkan larutan. Alat ini
memiliki pengontrol yang sangat tinggi. Pengetahuan alat
merupakan salah satu faktor yang penting untuk mendukung
kegiatan praktikum. Siswa akan terampil dalam praktikum apabila
mereka mempunyai pengetahuan mengenai alat-alat praktikum
yang meliputi nama alat, fungsi alat, dan cara menggunakannya.
Pengetahuan alat yang kurang akan mempengaruhi kelancaran saat
praktikum. Sebagai contoh, selama praktikum siswa dilibatkan
aktif dengan pemakaian alat dan bahan kimia. Siswa yang
menguasai alat dengan baik akan lebih terampil dan teliti dalam
praktikum sehingga siswa memperoleh hasil praktikum seperti
yang diharapkan (Laila, 2006).
Dalam suatu laboratorium, ada banyak jenis alat – alat yang
digunakan, salah satu jenis alat yang sering digunakan dalam
laboratorium mikrobiologi adalah alat sterilisasi. Dalam
laboratorium, sterilisasi media dilakukan dengan menggunakan
autoklaf yang menggunakan tekanan yang disebabkan uap air,
sehingga suhu dapat mencapai 1210C. Sterilisasi dapat terlaksana
bila mencapai tekanan 15 psi dan suhu 1210C selama 15 menit.
Media biakan yang telah disterilkan harus diberi penutup agar tidak
dicemari oleh mikroorganisme yang terdapat disekelilingnya
(Lay,W.B,1994).
Pemanasan basah bertekanan tinggi (autoklaf) dapat digunakan
untuk mensterilkan larutan komponen media, bahan dan alat-alat
yang tahan terhadap pemanasan tinggi. Sterilisasi ini lebih baik
dibandingkan sterilisasi dengan pemanasan kering karena dengan
autoklaf tidak hanya mematikan mikroorganisme tapi juga
mematikan sporanya. Waktu sterilisasi sangat bervariasi,
tergantung dari ukuran obyek yang disterilkan. Lamanya waktu
sterilisasi bahan cair (air, media) tergantung pada volume cairan
yang disterilkan. Sterilisasi alat gelas dan metal dapat dilakukan
dengan pemanasan kering (oven) (Novilia, 2008).
Sterilisasi peralatan dapat digunakan dengan api dan bahan kimia
seperti methanol, dan sejenisnya. Sterilisisasi juga dapat dilakukan
dengan alat sterilisasi seperti autoklaf. Autoklaf merupakan alat
yang dikhususkan utukmensterilkan alat, media dan bahan dari
mikroba yang ada, sistem kerja autoklaf adalah memecah membran
sel yang ada dalam mikroba dengan uap panas bertekanan 10-30
lbs/inchi dan temperature 134oC (maksimum). Berdasarkan
penggunaannya, autoklaf terbagi menjadi 2, yaitu autoklaf kalsik
dan autoklaf modern (lihat hasil percobaan). Cara pengoperasian
autoklaf modern yaitu dengan sistem digital, sehingga waktu, suhu
dan tekanan dapat diatur dengan mudah untuk sterilisasi alat.
autoklaf modern bekerja lebih baik dibandingkan dengan autoklaf
klasik yang cara pengoperasiannya masih manual, sehingga
sterilisasi alat sebelum digunakan menggunakan autoklaf modern,
dan sterilisasi alat setelah digunakan menggunakan autoklaf klasik
(Winarno, 1999).
Selain alat sterilisasi ada juga jenis alat yang dikhususkan untuk
pengerjaan mikroba, seperti Laminar Air Flow dan enkas. Laminar
air flow ditujukan untuk pengerjaan bakteri, sedangkan enkas
digunakan untuk perkembangbiakan jamur dan kapang. Kedua alat
ini telah dilengkapi dengan sinar UV (apabila dihidupkan) untuk
menghambat pertumbuhan mikroba (Hadiutomo, 1990).

B. TUJUAN
Adapun tujuan dari pratikum kali ini adalah agar pratikan
mengetahui fungsi dan teknik penggunaan penangas air dan shaker,
kemudian dalam proses penghomogenan larutan gula untuk
membandingkan kecepatan dalam mendapatkan hasil yang homogen
dalam suhu ruang, shaker dan penangas air. Kemudian untuk mengetahui
pengaruh goncangan dan suhu terhadap kecepatan larutan menjadi
homogn.
C. METODOLOGI
Adapun alat dan bahan yang di gunakan yaitu penangas air, shaker, labu
ukur, gula,.air,stopwatch dan termometer. Adapun cara kerja pada
penggunaan penangas air yaitu air bersih di masukkan ke dalam bak
penangas air, temperatur dari penangas air tersebut di set pada 700. Lalu
dua gelas labu ukur yang telah di isi air dan gula dimasukkan, setiap 2
menit perubahan di catat sampai larutan menjadi homogen. Pada
penggunaan shaker, 2 gelas labu ukur yang telah di isi gula dan air di
letakkan pada permukaan shaker, kemudian kecepatan gerakkan shaker di
atur, setiap 2 menit sekali perubahan di catat sampai larutan menjadi
homogen. Pada suhu ruang, perubahan air dan gula yang ada pada 2 gelas
labu ukur di amati.
D. HASIL PENGAMATAN
1. Penangas air

waktu Perubahan pada larutan dalam labu


sebelum sesudah
2 menit ke 1 Gula nya mengendap Gula mulai berkurang/larut
2 menit ke 2 Gula berkurang lebih banyak
2 menit ke 3 Gula makin banyak yang larut
2 menit ke 4 Larutan bening
2 menit ke 5 Larutan bening
2 menit ke 6 Larutan bening
2 menit ke 7 Larutan bening

2. Shaker

waktu Perubahan pada larutan


Sebelum sesudah
Detik pertama -Tidak homogen
- bening
399 detik - Larutan menjadi
homogen
- Agak keruh

3. Suhu ruang

waktu Perubahan pada larutan


sebelum sesudah
-Warna bening
-tidak homogen
30 menit - Larutan agak
keruh
- Gula tak larut
E. PEMBAHASAN

Pada pratikum yang telah di lakukan pratikan menggunakan shaker


dan penangas air untuk menghomogen kan larutan gula. Adapun fungsi
dari dari shaker yaitu untuk menghomogenkan suatu larutan dan ada
fungsi lainnya yaitu Untuk menumbuhkan bakteri atau organisme lainnya.
Teknik penggunaan dari shaker yaitu simpan larutan yang sudah di
letakkan ke dalam labu ukur ke dalam shaker tersebut kemudian tekan
tombol on maka shaker tersebut akan menggoncangkan labu ukur yang
berisi larutan tersebut dan mendapatkan hasil yang homogen berdasarkan
percobaan yang telah di lakukan larutan menjadi homogen pada detik ke
399.Peralatan berikut nya yaitu penangas air yang merupakan peralatan di
lengkapi dengan pengatur suhu air yang ada dalam bak air pada alat
tersebut, fungsi dari alat ini juga sama yaitu untuk menghomogenkan suatu
larutan adapun teknik penggunaannya yaitu masukkan labu ukur yang
berisi larutan gula tersebut dan di letakkan ke dalam penangas air itu
kemudian atur suhu nya berdasarkan percobaan yang telah di lakukan
larutan menjadi homogen setelah 8 menit kemudian. Sedangkan pada suhu
ruang yiatu di mana larutan gula di biarkan saja tanpa ada nya perlakuan
khusus sampai pada menit ke 30 tidak mendapatkan hasil yang homogen.

Dari percobaan yang telah di lakukan perlakuan menggunakan


shaker lebih cepat mendapatkan hasil yang homogen dari pada penangas
air dan suhu ruang, shaker lebih cepat mengalami homogenisasi karena
menggunakan prinsip penggoncangan. Dalam percobaan kali ini untuk
mendapatkan hasil yang homogen peralatan yang di gunakan
menggunakan dua prinsip yaitu penggoncangan dan suhu. Berdasarkan
hasil dari pengamatan yang telah di lakukan memang dengan
menggunakan prinsip penggoncangan lebih cepat mendapatkan hasil yang
homogen dari pada dengan menggunakan suhu. Goncangan dan suhu
merupakan dua perlakuan yang dapat di gunakan untuk proses
penghomogenan, dengan menggunakan goncangan larutan gula yang
merupakan benda padat namun dapat larut dengan cepat dimana dengan
pengaruh goncangan tersebut menyebabkan molekul-molekul gula tersebut
berikatan dengan molekul air.kemudian pada pengaruh suhu semakin
tinggi suhu yang di gunakan semakin mudah larutan tersebut menjadi
homogen, karena dapat menyebabkan khususnya gula segera menyatu
dengan pelarut nya.

F. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah di lakukan dapat di simpulkan Penangas air
merupakan peralatan yang menggunakan prinsip suhu dalam
menghomogen kan suatu larutan sedangkan shaker menggunakan prinsip
goncangan.Untuk mendapatkan hasil yang homogen ada dua perlakuan
yang dapat di gunakan yaitu suhu dan goncangan. Berdasarkan hasil
percobaan perlakuan dengan penggoncangan lebih cepat mendapatkan
hasil yang homogen dari pada perlakuan dengan suhu, sedangkan pada
suhu ruangan tida menghasilkan larutan yang homogen karena suhu di
dalam ruangan tidak konstan sehingga sulit mendapatkan hasil yang
maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Hadiutomo. 1990. Mikrobiologi Dasar Jilid I. Jakarta: Erlangga.


Laila, Khusucidah.2006.Krelasi Antara Pengetahuan Alat Praktikum dengan
Psikomotorik Siswa kelas XII IPA SMAN 11 Semarang Materi
pokok.semarang:Univ. Negeri semarang.
Lay, W. B. 1994. Analisis Mikrobiologi di Laboratorium. Jakarta : Penerbit PT.
Raja Grafindo Persada. Hal. 32, 71-73.

Novilia. 2008. Artikel Ilmiah Penelitian Mikroba.indonesia: Gramedia.


Winarno, 1999. Penuntun Praktikum Mikrobiologi Industri Pangan.
Jakarta :Pustaka Harapan.

Anda mungkin juga menyukai