Anda di halaman 1dari 10

TUGAS RUTI 2

KONSEP DASAR MUTU PENDIDIKAN


Nama : Evi oktaviana
Nim : 3181131003
Kelas : A2018
Mk : penjaminan mutu pendidikan
RINGKASAN
1. definisi mutu pendidikan

Ada beberapa pengertian mutu pendidilkan. Defenisi mutu memiliki konotasi yang


bermacam-macam tergantung orang yang memakainya. Mutu berasal dari bahasa latin yakni
“Qualis” yang berarti what kind of (tergantung kata apa yang mengikutinya). Mutu menurut
Deni ialah kesesuaian dengan kebutuhan. Mutu menurut Juran ialah kecocokan dengan
kebutuhan (dalam Usman, 2006).

Masih dalam buku yang sama (406) petikan dari Sallis (2003) mengemukakan mutu
adalah konsep yang absolut dan relatif. Mutu yang absolut ialah idealismenya tinggi dan
harus dipenuhi, berstandar tinggi, dengan sifat produk bergengsi tinggi. Mutu yang relatif
bukanlah sebuah akhir, namun sebagai sebuah alat yang telah ditetapkan atau jasa dinilai,
yaitu apakah telah memenuhi standar yang telah ditetapkan (Usman, 2006).

Ditinjau dari sudut hukum, definisi pendidikan berdasarkan Undang-Undang RI No. 20


Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional (Sisdiknas), pasal 1(1dan4), yaitu
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlikan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. “Peserta didik adalah
anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran
yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan” (Usman, 2006).

Menurut Sunaryo seperti dikutif Usman (2006) potensi otak manusia yang digunakan
untuk berfikir baru 4% jadi masih 96% dari otak manusia yamg belum digunakan untuk
berfikir.

Mutu dibidang pendidikan meliputi mutu input, proses, output, dan outcome. Input
pendidikan dinyatakan bermutu jika siap berproses. Proses pendidikan bermutu apabila
mampu menciptakan suasana yang pakem (pembelajaran yang aktif, kreatif, dan
menyenangkan).

Menurut Hari Sudrajad (2005) pendidikan yang bermutu adalah pendidikan yang
mampu menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan atau kompetensi, baik kompetensi
akademik maupun kompetensi kejuruan, yang dilandasi oleh kompetensi personal dan sosial,
serta nilai-nilai akhlak mulia, yang keseluruhannya merupakan kecakapan hidup (life skill).
Lebih lanjut Sudrajad mengemukakan pendidikan bermutu adalah pendidikan yang mampu
menghasilkan manusia seutuhnya (manusia paripurna) atau manusia dengan pribadi yang
integral (integrated personality) yaitu mereka yang mampu mengintegralkan iman, ilmu, dan
amal.

https://Www.e-jurnal.com

2. alur siklus mutu pendidikan

Siklus sistem penjaminan mutu internal terdiri atas :

 Pemetaan mutu pendidikan yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan berdasarkan


Standar Nasional Pendidikan 
 Pembuatan rencana peningkatan mutu yang dituangkan dalam Rencana Kerja
Sekolah;
 Pelaksanaan pemenuhan mutu baik dalam pengelolaan satuan pendidikan maupun
proses pembelajaran;
 Monitoring dan evaluasi proses pelaksanaan pemenuhan mutu yang telah dilakukan;
dan
 Penetapan standar baru dan penyusunan strategi peningkatan mutu berdasarkan hasil
monitoring dan evaluasi.

Seluruh siklus kegiatan dalam sistem penjaminan mutu internal ini dilaksanakan oleh satuan
pendidikan.

Siklus sistem penjaminan mutu eksternal terdiri atas :

 Pemetaan mutu pendidikan di tingkat satuan pendidikan berdasarkan Standar


Nasional Pendidikan;
 Pembuatan rencana peningkatan mutu yang dituangkan dalam Rencana Strategis
Pembangunan Pendidikan;
 Fasilitasi pemenuhan mutu di seluruh satuan pendidikan; 
 Monitoring dan evaluasi terhadap proses pelaksanaan pemenuhan mutu;
 Pelaksanaan evaluasi dan penetapan standar nasional pendidikan dan penyusunan
strategi peningkatan mutu;
 Pelaksanaan akreditasi satuan pendidikan dan/atau program keahlian.

Siklus sistem penjaminan mutu eksternal ini dilaksanakan oleh pemerintah, pemerintah
daerah, lembaga standardisasi (BNSP) dan lembaga akreditasi BAN SM atau Lembaga
Akreditasi Mandiri sesuai kewenangan masing-masing.

3. standar Nasional Pendidikan sebagai dasar acuan mutu pendidikan.


a. standar nasional pendidikan

Regulasi pendidikan menyebutkan bahwa standar nasional pendidikan (SNP) adalah kriteria
minimal tentang sistem pendidikan diseluruh wilayah hukum negara kesatuan republik
Indonesia (UU No.20 Tahun 2003 Ps 1). SNP dapat dikatakan sebagai kriteria minimal
mengenai berbagai aspek yang relevan dalam pelaksanaan sistem pendidikan nasional.
Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum, tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan dan pembiayaan (UU No.20 Tahun 2003 Ps
35 ayat 2).

b. Tujuan dan Fungsi  standar Pendidikan Nasional

Standar Pendidikan Nasional adalah bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat.

Standar Pendidikan Nasional adalah berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan
dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu.

Standar Pendidikan Nasional disempurnakan secara terencana, terarah dan berkelanjutan


sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional dan global

c. Komponen standar pendidikan nasional

Standar Pendidikan Nasional  yang diatur dalam peraturan pemerintah No.19 Tahun 2005
telah mengalami perubahan untuk menyesuaikan dengan dinamika perkembangan masyarkat,
lokal, nasional, dan global.
Lingkup Standar Pendidikan Nasional meliputi 8 komponen standar yaitu:

 Standar isi
 Standar proses
 Standar kompetensi lulusan
 Standar pendidikan dan tenaga kependidikan
 Standar sarana dan prasaran
 Standar pengelolaan
 Standar pembiayaan
 Standar penilaian pendidikan

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

Standar kompetensi lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kamampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan. Standar kompetensi lulusan digunakan
sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari suatu pendidikan.
Standar kompetensi lulusan meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran. Standar
kompetensi lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi,standar proses,
standar penilaian pendidikan, Standar pendidikan dan tenaga kependidikan, Standar sarana
dan prasaran,Standar pengelolaan dan Standar pembiayaan.

STANDAR ISI

Standar Isi adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk
mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.Ketentuan Standar
Isi secara lebih rinci diatur dalam Permendikbud No.6 Tahun 2013.Di dalamnya memuat
tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi.Kompetensi diartikan sebagai seperangkat sikap
pengetahuan dan keterampilan, yang harus dimiliki,dihayati dan dikuasai oleh peserta didik
setelah mempelajari suatu muatan pembelajaran, menamatkan suatu program, atau
menyelesaikan satuan pendidikan tertentu.

 Kriteria dasar tingkat kompetensi


 Tingkat perkembangan peserta didik
 Kualifikasi kompetensi Indonesia
 Penguasaan kompetensi yang berjenjang
 Tingkat kompetensi dikelompokkan dalam 8 kategori
 PreStructural
 UniStructural
 Multi-Structural
 Relational
 Extended Abstract
 Psychodelia
 Illumination
 creativity

STANDAR PROSES

Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan
pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Standar Proses diatur dalam
Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang standar Proses Pendidikan Dasar diselenggarakan
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kretivitas dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik.

Prinsip-Prinsip pembelajaran

 Dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu.
 Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber
belajar.
 Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan
ilmiah.
 Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi.
 Daripembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu.
 Dari pembelajaran yang menekan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan
jawaban yang kebenarannya multi dimensi.
 Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif.
 Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal dan keterampilan mental.
 Pembelajaran mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai
pembelajar sepanjang hayat.
 Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberian keteladanan,
membangun kemauan dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses
pembelajaran.
 Pembelajaran yang berlangsung dirumah, di sekolah, dan di masyarakat.
 Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja
adalah siswa dan dimana saja adalah kelas.
 Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatan efisiensi dan
efektivitas pembelajaran.
 Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan rencana kegiatan pembelajaran tatap muka 


untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan berdasarkan silabus dan disusun secara
lengkap dan sistematis. Komponen RPP terdiri dari;

Identitas sekolah

Identitas mata pelajaran

Kelas/semester

Materi pokok

Alokasi waktu

Tujuan pembelajaran dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan
diukur, kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, metode
pembelajaran, media pembelajaran, sumber belajar, langkah-langkah pembelajaran dan
penilaian hasil pembelajaran.

Prinsip-Prinsip Dalam Membuat RPP

Perbedaan individu peserta didik antara lain kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat,
potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan social, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus,
kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan lingkungan peserta didik.

Partisipasi aktif peserta didik.

Berpusat pada pesera didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas,
inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.
Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk mengembangkan
kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan dan berekspresi dalam berbagai bentuk
tulisan.

Pemberian umpan balik dan tidak lanjut RPP memuat rancangan program pemberian umpan
balik positif, penguatan, pengayaan dan remidi.

Penekanan pada keterkaitan dan keterpanduan antara KD, materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian dan sember belajar dalam satu
keutuhan pengalaman belajar.

Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpanduan lintas mata pelajaran, lintas


aspek belajar, dan keragaman budaya.

Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terinteraksi, sistematis dan efektif
sesuai dengan situasi dan kondisi.

STANDAR PENDIDIKAN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Standar Pendidikan dan tenaga kependidikan adalah kriteria mengenai pendidikan prajabatan
dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan. Pendidikan melipiti
pendidikan pada TK/RA, SD/MI, SMP/MTS, SAM/MA, SDLB/SMLB/SMALB,
SMK/MAK, satuan pendidikan Paket A, Paket B dan Paket C dan pendidikan pada lembaga
kursus dan pelatihan. Pendidikan di TK/RA sekurang kurangnya terdiri atas guru kelas.
Pendidikan di SD/MI sekurang kurangnya terdiri atas guru kelas dan guru mata pelajaran.
Guru mata pelajaran paling tidak mencakupguru kelompok mata pelajaran agama dan akhlak
mulia serta guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.

Kompetensi pedagogik terdiri dari

Menguasai karakteristik peserta didik dari semua aspek.

Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.

Mengembangkan kurikulum yang terkait

Menyelenggarakan kegiatan pengembangan yang mendidik.

Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan penyelenggaraan


kegiatan pengembangan yang mendidik.
Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimiliki.

Berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan peserta didik.

Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.

Memanfaatkan hasil dan evaluasi  untuk kepentingan pembelajaran.

Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran

Syarat menjadi kepala perpustakaan melalui jalur tenaga kependidikan

Berkualifikasi diploma dua (D2) ilmu perpustakaan dan informasi bagi pustakawan dengan
masa kerja minimal 4 tahun.

Berkulifikasi diploma dua (D2) non ilmu perpustakaan dan infomasi dengan sertifikat
kompetensi pengelolaan perpustakaan sekolah / madrasah dari lembaga yang ditetapkan oleh
pemerintah dengan masakerja minimal 4 tahun di perpustakaan sekolah/madrasah.

STANDAR SARANA DAN PRASARANA

Standar sarana dan prasarana adalah kriteria mengenai ruang belajar, tempat berolahraga,
tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat
berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lainnya, yang diperlukan untuk menunjang
proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Standar
sarana dan prasara diatur dalam Permendiknas No.24 tahun 2007 dan Permendiknas No.40
Tahun 2008.Standarisasi sarana dan prasarana sekolah merupakan suatu penyesuaian bentuk,
Baik penyesuaian dalam hal spesifikasi, kualitas maupun kuantitas dengan kriteria minimum
yang telah ditetapkan.

Tata kelola bangunan

Koefisien dasar bangunan maksimum 30%

Koefesien lantai bangunan dan ketinggian maksimum bangunan yang diterapkan dalam
peraturan daerah.

Jarak bebas bangunan yang meliputi garis sempadan bangunan dengan as jalan, tepi sungai,
tepi pantai dll.

STANDAR PENGELOLAAN
Standar Pengelolaan adalah kriteria mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional
agar tercapai efesiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.

Standar Pengelolaan terdiri 3 bagian:

Standar Pengelolaan oleh satuan pendidikan

Standar Pengelolaan oleh pemerintah daerah

Standar Pengelolaan oleh pemerintah.

Pedoman dalam mengatur kegiatan pengelolaan sekolah

Kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabus

Kalender akademik

Struktur organisasi satuan pendidikan

Pembagian tugas di antara pendidik

Pembagian tugas di antara tenaga kependidikan

Peraturan akademik

Tata tertib satuan pendidikan

Kode etik hubungan antara sesama

Biaya operasional sekolah

Kurikulum tingkat satuan pendidikan dan silabus

Kalender akademik

Pembagian tugas di antara pendidik

Pembagian tugas di antara tenaga kependidikan

Peraturan akademik dan kode etik

STANDAR PEMBIAYAAN PENDIDIKAN

besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun. Pembiayaan
pendidika terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal. Biaya investasi
satuan pendidikan meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana,pengembangan sumber
daya manusia, dan modal kerja tetap. Biaya personal meliputi biaya pendidikan yang harus
dikeluarkan oleh peserta didik untuk bias mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan
berkelanjutan.

Biaya operasi satuan pendidikan meliputi

Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji.

Bahan atau peralatan pendidikan habis pakai

Biaya operasi pendidikan tak langsung.

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

Standar penilaian pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur dan instrumen
penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah terdiri atas penilaian hasil belajar oleh pendidik,penilaian  hasil belajar oleh satuan
pendidik, dan penilaian hasil belajar oleh pemerintah. Penilaian hasil belajar oleh pendidik
dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar peserta
didik secara berkesinambungan. Penilaian digunakan untuk menilai pencapaian kompetensi
peserta didik, bahan penyusun laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses
pembelajaran.

Isi Mengenai Surat Hasil Ujian  Nasional

Identitas peserta didik

Pernyataan bahwa peserta didik yang bersangkutan telah menempuh ujian nasional

Tanggal dan tempat pelaksanaan ujian nasional

Nilai ujian nasional untuk setiap mata pelajaran yang diuji

Kriteria pencapaian standar kompetensi lulusan, untuk jenjang SMP/SMPLB/MTS atau


bentuk lain yang sederajat, SMA/SMALB/MA atau bentuk lain yang sederajat, dan
SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat

Anda mungkin juga menyukai