Masih dalam buku yang sama (406) petikan dari Sallis (2003) mengemukakan mutu
adalah konsep yang absolut dan relatif. Mutu yang absolut ialah idealismenya tinggi dan
harus dipenuhi, berstandar tinggi, dengan sifat produk bergengsi tinggi. Mutu yang relatif
bukanlah sebuah akhir, namun sebagai sebuah alat yang telah ditetapkan atau jasa dinilai,
yaitu apakah telah memenuhi standar yang telah ditetapkan (Usman, 2006).
Menurut Sunaryo seperti dikutif Usman (2006) potensi otak manusia yang digunakan
untuk berfikir baru 4% jadi masih 96% dari otak manusia yamg belum digunakan untuk
berfikir.
Mutu dibidang pendidikan meliputi mutu input, proses, output, dan outcome. Input
pendidikan dinyatakan bermutu jika siap berproses. Proses pendidikan bermutu apabila
mampu menciptakan suasana yang pakem (pembelajaran yang aktif, kreatif, dan
menyenangkan).
Menurut Hari Sudrajad (2005) pendidikan yang bermutu adalah pendidikan yang
mampu menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan atau kompetensi, baik kompetensi
akademik maupun kompetensi kejuruan, yang dilandasi oleh kompetensi personal dan sosial,
serta nilai-nilai akhlak mulia, yang keseluruhannya merupakan kecakapan hidup (life skill).
Lebih lanjut Sudrajad mengemukakan pendidikan bermutu adalah pendidikan yang mampu
menghasilkan manusia seutuhnya (manusia paripurna) atau manusia dengan pribadi yang
integral (integrated personality) yaitu mereka yang mampu mengintegralkan iman, ilmu, dan
amal.
https://Www.e-jurnal.com
Seluruh siklus kegiatan dalam sistem penjaminan mutu internal ini dilaksanakan oleh satuan
pendidikan.
Siklus sistem penjaminan mutu eksternal ini dilaksanakan oleh pemerintah, pemerintah
daerah, lembaga standardisasi (BNSP) dan lembaga akreditasi BAN SM atau Lembaga
Akreditasi Mandiri sesuai kewenangan masing-masing.
Regulasi pendidikan menyebutkan bahwa standar nasional pendidikan (SNP) adalah kriteria
minimal tentang sistem pendidikan diseluruh wilayah hukum negara kesatuan republik
Indonesia (UU No.20 Tahun 2003 Ps 1). SNP dapat dikatakan sebagai kriteria minimal
mengenai berbagai aspek yang relevan dalam pelaksanaan sistem pendidikan nasional.
Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum, tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan dan pembiayaan (UU No.20 Tahun 2003 Ps
35 ayat 2).
Standar Pendidikan Nasional adalah bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat.
Standar Pendidikan Nasional adalah berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanaan
dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu.
Standar Pendidikan Nasional yang diatur dalam peraturan pemerintah No.19 Tahun 2005
telah mengalami perubahan untuk menyesuaikan dengan dinamika perkembangan masyarkat,
lokal, nasional, dan global.
Lingkup Standar Pendidikan Nasional meliputi 8 komponen standar yaitu:
Standar isi
Standar proses
Standar kompetensi lulusan
Standar pendidikan dan tenaga kependidikan
Standar sarana dan prasaran
Standar pengelolaan
Standar pembiayaan
Standar penilaian pendidikan
Standar kompetensi lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kamampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan. Standar kompetensi lulusan digunakan
sebagai pedoman penilaian dalam penentuan kelulusan peserta didik dari suatu pendidikan.
Standar kompetensi lulusan meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran. Standar
kompetensi lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi,standar proses,
standar penilaian pendidikan, Standar pendidikan dan tenaga kependidikan, Standar sarana
dan prasaran,Standar pengelolaan dan Standar pembiayaan.
STANDAR ISI
Standar Isi adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk
mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.Ketentuan Standar
Isi secara lebih rinci diatur dalam Permendikbud No.6 Tahun 2013.Di dalamnya memuat
tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi.Kompetensi diartikan sebagai seperangkat sikap
pengetahuan dan keterampilan, yang harus dimiliki,dihayati dan dikuasai oleh peserta didik
setelah mempelajari suatu muatan pembelajaran, menamatkan suatu program, atau
menyelesaikan satuan pendidikan tertentu.
STANDAR PROSES
Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan
pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Standar Proses diatur dalam
Permendikbud No. 65 Tahun 2013 tentang standar Proses Pendidikan Dasar diselenggarakan
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kretivitas dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik.
Prinsip-Prinsip pembelajaran
Dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu.
Dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber
belajar.
Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan
ilmiah.
Dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi.
Daripembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu.
Dari pembelajaran yang menekan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan
jawaban yang kebenarannya multi dimensi.
Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif.
Peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal dan keterampilan mental.
Pembelajaran mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai
pembelajar sepanjang hayat.
Pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberian keteladanan,
membangun kemauan dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses
pembelajaran.
Pembelajaran yang berlangsung dirumah, di sekolah, dan di masyarakat.
Pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja
adalah siswa dan dimana saja adalah kelas.
Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatan efisiensi dan
efektivitas pembelajaran.
Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik.
Identitas sekolah
Kelas/semester
Materi pokok
Alokasi waktu
Tujuan pembelajaran dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan
diukur, kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi, materi pembelajaran, metode
pembelajaran, media pembelajaran, sumber belajar, langkah-langkah pembelajaran dan
penilaian hasil pembelajaran.
Perbedaan individu peserta didik antara lain kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat,
potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan social, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus,
kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan lingkungan peserta didik.
Berpusat pada pesera didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas,
inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.
Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk mengembangkan
kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan dan berekspresi dalam berbagai bentuk
tulisan.
Pemberian umpan balik dan tidak lanjut RPP memuat rancangan program pemberian umpan
balik positif, penguatan, pengayaan dan remidi.
Penekanan pada keterkaitan dan keterpanduan antara KD, materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian dan sember belajar dalam satu
keutuhan pengalaman belajar.
Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terinteraksi, sistematis dan efektif
sesuai dengan situasi dan kondisi.
Standar Pendidikan dan tenaga kependidikan adalah kriteria mengenai pendidikan prajabatan
dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan dalam jabatan. Pendidikan melipiti
pendidikan pada TK/RA, SD/MI, SMP/MTS, SAM/MA, SDLB/SMLB/SMALB,
SMK/MAK, satuan pendidikan Paket A, Paket B dan Paket C dan pendidikan pada lembaga
kursus dan pelatihan. Pendidikan di TK/RA sekurang kurangnya terdiri atas guru kelas.
Pendidikan di SD/MI sekurang kurangnya terdiri atas guru kelas dan guru mata pelajaran.
Guru mata pelajaran paling tidak mencakupguru kelompok mata pelajaran agama dan akhlak
mulia serta guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan.
Berkualifikasi diploma dua (D2) ilmu perpustakaan dan informasi bagi pustakawan dengan
masa kerja minimal 4 tahun.
Berkulifikasi diploma dua (D2) non ilmu perpustakaan dan infomasi dengan sertifikat
kompetensi pengelolaan perpustakaan sekolah / madrasah dari lembaga yang ditetapkan oleh
pemerintah dengan masakerja minimal 4 tahun di perpustakaan sekolah/madrasah.
Standar sarana dan prasarana adalah kriteria mengenai ruang belajar, tempat berolahraga,
tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat
berkreasi dan berekreasi, serta sumber belajar lainnya, yang diperlukan untuk menunjang
proses pembelajaran, termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Standar
sarana dan prasara diatur dalam Permendiknas No.24 tahun 2007 dan Permendiknas No.40
Tahun 2008.Standarisasi sarana dan prasarana sekolah merupakan suatu penyesuaian bentuk,
Baik penyesuaian dalam hal spesifikasi, kualitas maupun kuantitas dengan kriteria minimum
yang telah ditetapkan.
Koefesien lantai bangunan dan ketinggian maksimum bangunan yang diterapkan dalam
peraturan daerah.
Jarak bebas bangunan yang meliputi garis sempadan bangunan dengan as jalan, tepi sungai,
tepi pantai dll.
STANDAR PENGELOLAAN
Standar Pengelolaan adalah kriteria mengenai perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/kota, provinsi, atau nasional
agar tercapai efesiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.
Kalender akademik
Peraturan akademik
Kalender akademik
besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun. Pembiayaan
pendidika terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal. Biaya investasi
satuan pendidikan meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana,pengembangan sumber
daya manusia, dan modal kerja tetap. Biaya personal meliputi biaya pendidikan yang harus
dikeluarkan oleh peserta didik untuk bias mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan
berkelanjutan.
Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji.
Standar penilaian pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur dan instrumen
penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah terdiri atas penilaian hasil belajar oleh pendidik,penilaian hasil belajar oleh satuan
pendidik, dan penilaian hasil belajar oleh pemerintah. Penilaian hasil belajar oleh pendidik
dilakukan untuk memantau proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar peserta
didik secara berkesinambungan. Penilaian digunakan untuk menilai pencapaian kompetensi
peserta didik, bahan penyusun laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses
pembelajaran.
Pernyataan bahwa peserta didik yang bersangkutan telah menempuh ujian nasional