http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jsi
Progresivitas Perempuan Terhadap Ketidakadilan Jender dalam Drama Marsinah
Menggugat Karya Ratna Sarumpaet
Abstract
__________________________________________________________________
Important things that would be research is the female characters in the struggle against gender injustice. The
object to be studied is aMarsinah Menggugat drama by Ratna Sarumpaet. Target or object to be studied in this
research is the progression of women's struggle. The method used in this research is a qualitative method. The
data were subjected to researched are sentences in the textof Marsinah Menggugat drama by Ratna Sarumpaet
that showing aphenomenon of oppression of women and progression of women's struggle. Data analysis
techniques used in this research is descriptive analysis. Collecting data in this study aims to provide a clear
picture of the struggle of a female character in a Marsinah Menggugat drama. Based on the results of the study
showed: 1) The phenomenon of oppression of women were found in this research is the marginalization,
subordination, physical and psychological violence. 2) The struggle women who fight for their rights, Marsinah
who courageously fighting for their rights and the rights of other workers, one of them with menggerakkkan
demosntrasi action. 3) Progressivity women to struggle their rights Marsinah Menggugat drama by Ratna
Sarumpaet can be seen clearly from the development direction of the struggle of the Marsinah from time to
time. Starting from the fight for life, then developed into a fight for the right to education, then the struggle for
justice in the work, and then expand again into the struggle in demanding labor rights.
37
Dita Anggrahinita Yusanta dkk. / Jurnal Sastra Indonesia 6 (2) (2017)
38
Dita Anggrahinita Yusanta dkk. / Jurnal Sastra Indonesia 6 (2) (2017)
perjuangan perempuan. Tokoh Marsinah dalam prosedur penelitian yang menghasilkan data
drama ini merupakan tokoh perempuan yang deskripsi berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
progresif dan revolusioner, yang berani orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
merumuskan format gerakan buruh untuk Pada penelitian ini menggunakan deskripsi
mengatasi persoalan ekonomi. Marsinah berupa kata-kata tertulis yaitu berupa teks pada
merupakan contoh bahwa ada keharusan bagi naskah drama Marsinah Menggugat karya Ratna
kaum perempuan untuk tidak berdiam diri Sarumpaet.
melihat ketertindasan kaumnya.Kaum Penelitian ini difokuskan pada
perempuan perlu merumuskan sebuah tindakan pendekatan feminisme. Pendekatan feminisme
kongkrit menentang penindasan dan dalam kajian sastra sering dikenal dengan kritik
kemiskinan. sastra feminisme. Showalter (dalam Sugihastuti
Hal penting yang akan diteliti pada karya 2005: 18) menyatakan bahwa dalam ilmu sastra,
sastra ini adalah perjuangan tokoh perempuan feminisme ini berhubungan dengan konsep kritik
dalam melawan ketidakadilan jender. Penulis sastra feminis, yaitu studi sastra yang
tertarik untuk mengalisis drama tersebut mengarahkan fokus analisisnya pada
menggunakan pendekatan kritik sastra perempuanDjananegara berpendapat bahwa
feminisme.Menganalisis karya sastra serta kajian feminisme adalah salah satu kajian sastra
melihat posisi tokoh perempuan serta yang mendasarkan pada pandangan feminisme
perjuangannya dalam menuntut hak. Objek yang menginginkan adanya keadilan dalam
yang akan diteliti adalah karya sastra berupa memandang eksistensi perempuan (Wiyatmi,
naskah drama Marsinah Menggugat karya Ratna 2006: 113).
Sarumpaet.Dengan begitu, uraian di atas Teknik analisis data yang digunakan
sekaligus menguatkan argumen pemilihan kajian dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif.
feminisme dalam naskah drama dengan Pengumpulan data dalam penelitian ini
difokuskan pada Progresivitas Perempuan bertujuan untuk memberikan gambaran secara
Terhadap Ketidakadilan Jender dalam Drama jelas mengenai perjuangan tokoh perempuan
Marsinah Menggugat Karya Ratna Sarumpaet. pada naskah drama Marsinah Menggugat.
Penelitian ini mengunakan metode
METODE PENELITIAN penyajian informal, yaitu dengan menyajikan
hasil analisis berupa uraian kata-kata yang
Sasaran atau objek yang dikaji dalam menunjukkan bentuk ketertindasan perempuan
penelitian ini adalah progresivitas perjuangan dan progresivitas perjuangan perempuan dalam
perempuan dalam drama Marsinah Menggugat drama Marsinah Menggugat karya Ratna
karya Ratna Sarumpaet Sarumpaet yang diambil Sarumpaet.
dari www.lokerseni.web.id yang diunggah oleh
Gyan Pramesty pada tanggal 1 mei 2011. Lebih HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
rinci penelitian ini difokuskan pada
penggambaran fenomena ketertindasan Drama Marsinah Menggugat karya Ratna
perempuan dan progresivitas perjuangan Sarumpaet menceritakan tentang luapan hati
perempuan yang terdapat dalam naskah drama seorang buruh yang bernama
Marsinah Menggugat. Dalam drama ini, yang Marsinah.Marsinah merupakan korban
mengalami ketertindasan adalah tokoh pelecehan seksual, kekerasan, dan pembunuhan
perempuan, dari masalah ketertindasan tersebut oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
perempuan dalam drama ini mencoba untuk Marsinah diceritakan bangkit kembali dari
memperjuangkan hak mereka. kubur dan mendatangi peluncuran buku yang
Metode penelitian yang digunakan dalam ditulis berdasarkan kematiannya.Di tempat
penelitian ini adalah metodekualitatif. Menurut peluncuran buku tersebut, Marsinah menuntut
Moleong (2007:3) metode kualitatif adalah semua orang yang sudah ikut andil
39
Dita Anggrahinita Yusanta dkk. / Jurnal Sastra Indonesia 6 (2) (2017)
40
Dita Anggrahinita Yusanta dkk. / Jurnal Sastra Indonesia 6 (2) (2017)
Dari kutipan di atas dapat disimpulkan pembunuhan yang dilakukan terhadap Marsinah
bahwa keadilan tidak berpihak kepada terbilang sangat keji.Sebuah benda tajam
perempuan tak berdaya seperti Kuneng. Segala dimasukkan ke dalam kemaluannya dan
macam cara Kuneng lakukan ternyata hanya dihujamkan hingga dia mati.
mampu menunda pengosongan lahan tersebut Setelah diperkosa dan dianiaya
selama setahun. Kuneng yang pada awalnya sedemikian rupa.Marsinah akhirnya dibunuh
sangat yakin bahwa para wakil rakyat tersebut dan mayatnya dibuang di hutan jati di
membelanya mendapatkan ganti rugi yang lebih, Madiun.Pembunuhan terhadap Marsinah
akhirnya malah mengecewakannya.Kuneng ternyata memang sudah di rencanakan dari
sampai akhir hayatnya tidak pernah memahami awal.Pembunuh itu menculik Marsinah dan
permainan sebenarnya yang terjadi di atas kemudian membawanya ke TKP, tempat
semua perkara itu.Sampai akhirnya Kuneng Marsinah diperkosa kemudian dibunuh. Hal
depresi dan memutuskan untuk mengakhiri tersebut dapat dilihat dari kutipan di bawah ini.
hidupanya dengan bunuh diri. “Aku ingat betul bagaimana rasa takut itu
menyergapku, ketika tangan-tangan kasar tiba-
Kekerasan fisik dan psikis tiba mengepungku dari belakang, mengikat
Banyak macam dan bentuk kejahatan mataku dengan kain, kencang, lalu
yang bisa dikategorikan sebagai kekerasan mendorongko masuk ke sebuah mobil, yang
jender.Namun, Kekerasan Seksual menjadi lebih segera melucur, entah kearah mana...”.
sulit untuk diungkap dan ditangani dibanding
kekerasan terhadap perempuan lainnya karena Pelecehan Seksual
sering dikaitkan dengan konsep moralitas Pada monolog Marsinah Manggugat
masyarakat.Korban juga sering disalahkan terdapat tindak penindasan terhadap perempuan
sebagai penyebab terjadinya kekerasan yaitu salah satunya pelecehan seksual.Jenis
seksual.Ini membuat perempuan korban pelecehan seksual yang diterima oleh tokoh
seringkali bungkam.Berikut jenis kekerasan fisik perempuan dalam naskah drama ini, berupa
yang dialami tokoh perempuan di drama ini. pelecehan verbal dan pelecehan nonverbal.
41
Dita Anggrahinita Yusanta dkk. / Jurnal Sastra Indonesia 6 (2) (2017)
42
Dita Anggrahinita Yusanta dkk. / Jurnal Sastra Indonesia 6 (2) (2017)
43
Dita Anggrahinita Yusanta dkk. / Jurnal Sastra Indonesia 6 (2) (2017)
muka bumi, tapi mereka tidak akan pernah dilenyapkan, lalu memunculkan cerita bohong
berhasil menghapuskan sosok dan semangat dan kemudian dibentuknya saksi-saksi palsu,
Marsinah dari para buruh dan kaum gerakan semua itu dilakukan untuk menutupi pembunuh
Indonesia. Kasus Marsinah tentu saja menjadi Marsinah yang sebenarnya.Kekerasan fisik dan
pelajaran berharga bagi perjuangan kaum buruh psikis yang terjadi dalam naskah drama ini yaitu
khususnya perempuan.Seperti halnya Marsinah, pemerkosaan, serangan fisik dan pembunuhan,
kaum buruh sampai saat ini masih belum dan pelecehan seksual. Kasus kekerasan fisik
mandapatkan upah yang layak, jaminan dan psikis tersebut dialami oleh tokoh Marsinah.
kesehatan, jaminan sosial dan kebutuhan Marsinah yang telah ditetapkan sebagai target
lainnya.Begitu juga dengan buruh perempuan, pembunuhan karena telah dengan berani
di gaji dengan upah yang rendah karena menyuarakan haknya kemudian diculik dan
dianggap makhluk yang lemah, mudah dianiaya hingga tewas. Tidak hanya itu,
diintimidasi dan tidak berani melawan. Marsinah juga mengalami pelecehan seksual
Perjuangan marsinah sebagai seorang dan pemerkosaan selama penculikan tersebut.
buruh perempuan yang dengan tegas dan penuh Perjuangan perempuan dalam
keberanian menentang penghisapan oleh memperjuangkan haknya dalam naskah drama
pemodal terhadap kaum buruh, akan terus Marsinah Menggugat karya Ratna Sarumpaet
hidup dalam setiap perjuangan kaum buruh. dapat dilihat melalui perjuangan Tokoh
Satu-satunya gerakan yang dapat Marsinah yang telah dengan berani
memperjuangkan dan mempertahankan hak-hak memperjuangkan haknya dan hak buruh
perempuan, hingga membebaskan kaum lainnya, salah satunya dengan menggerakkkan
perempuan sepenuhnya. aksi demosntrasi. Aksi demonstrasi tersebut
dilakukan untuk menuntut penyetaraan gaji
PENUTUP yang seharusnya sesuai dengan beban kerja yang
berat dan tingginya jam kerja yang dimiliki.
Berdasarkan pembahasan pada bab Progresivitas perempuan dalam
sebulumnya dapat diambil simpulan sebagai memperjuangkan haknya dalam naskah drama
berikut: Marsinah Menggugat karya Rartna Sarumpaet
Fenomena ketertindasan perempuan yang dapat dilihat jelas dari perkembangan arah
ditemukan dalam penelitian ini adalah perjuangan yang dilakukan Marsinah dari waktu
marginalisasi, subordinasi, kekerasan fisik dan ke waktu. Berawal dari memperjuangkan hidup,
psikis. Fenomena ketidakadilan gender berupa kemudian berkembang menjadi
stereotip atau pelabelan negatif tidak ditemukan memperjuangkan hak pendidikan, kemudian
dalam penelitian ini. Marginalisasi terdapat perjuangan dalam menegakkan keadilan dalam
pada naskah drama Marsinah Menggugat karya pekerjaan, lalu berkembang lagi menjadi
Ratna Sarumpaet ini, yaitu ketika tokoh perjuangan dalam menuntut hak-hak buruh.
Marsinah mengalami tindak eksploitasi buruh. Tokoh Marsinah dalam drama ini merupakan
Marsinah mendapatkan beban kerja yang berat tokoh perempuan yang progresif dan
dan jam kerja yang panjang sehingga tidak revolusioner, yang berani merumuskan format
memungkinkannya untuk mencari pekerjaan gerakan buruh untuk mengatasi persoalan
sampingan sebagai penutup kekurangan hidup. ekonomi. Marsinah merupakan contoh bahwa
Subordinasi yang terjadi dalam naskah drama ada keharusan bagi kaum perempuan untuk
ini, yaitu ketika tokoh Marsinah mengalami tidak berdiam diri melihat ketertindasan
ketidakadilan dalam hal keputusan politik. kaumnya.
Kasus kematiannya sama sekali tidak
mendapatkan titik temu, bahkan malah
menyeret korban-korban lain yang tidak
bersalah. Para saksi utama dibungkam dan
44
Dita Anggrahinita Yusanta dkk. / Jurnal Sastra Indonesia 6 (2) (2017)
DAFTAR PUSTAKA
45