Anda di halaman 1dari 9

HomePerforming ArtsEntertainment and ArtsDance

ArticlePDF Available

Pengembangan Sumber Daya Manusia Dalam Pembangunan

October 2016

DOI:10.24256/kelola.v1i1.433

Authors:

Hendra Safri

Download full-text PDF

Citations (3)

References (4)

Abstract

Pengembangan adalah setiap usaha untuk memperbaiki pekerjaan yang sekarang maupun yang akan
datang, dengan memberikan informasi, mempengaruhi sikap atau menambah kecakapan.
Pengembangan Sumber Daya Manusia adalah suatu proses peningkatan pengetahuan, keterampilan,
dan kapasitas dari semua penduduk suatu masyarakat. Pengertian pengembangan sumber daya
manusia baik secara makro maupun secara mikro. Pembangunan Ekonomi didefinisikan sebagai
kemampuan ekonomi nasional - di mana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka
waktu yang cukup lama- untuk dapat menaikkan dan mempertahankan laju pertumbuhan GNP-nya
hingga mencapai angka 5 sampai 7 persen atau lebih per tahun. Pengembangan Sumber Daya Manusia
dalam Pembangunan Layanan Pendidikan yang Optimal; Layanan Kesehatan; Pendidikan Dan Latihan
Kerja; Pengenalan Teknologi Baru; Reformasi Birokrasi; Kesempatan Beraktualisasi.

ResearchGate Logo

Discover the world's research

20+ million members

135+ million publications

700k+ research projects


Join for free

Public Full-text 1

Available via license: CC BY-SA 4.0

Content may be subject to copyright.

Kelola: Journal of Islamic Education ManagementOktober 2016, Vo.1, No.1, Hal 102 - 112ISSN : 2548 –
4052©2016 Manajemen Pendidikan Islam: manajemenmpi@gmail.comKelola - 102PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIADALAM PEMBANGUNANOleh: Hendra SafriIAIN PalopoAbstrak:Lembaga
Pendidikan di Indonesia setiap tahunnya, banyak menghasilkanlulusan yang siap untuk memasuki
dunia kerja, mereka berasal dari bidang ilmu yangberbeda-beda dengan karakteristik dan
keunggulan yang dibawa dari jurusan masing-masing, tetapi fakta yang terjadi di lapangan banyak
yang tidak terserap oleh lapangankerja, diantaranya adalah jurusan atau keahlian yang dibutuhkan
perusahaan pencaritenaga kerja adalah Jurusan langka ditambah lagi dengan proses rekrutmen yang
begituketat, sehingga banyak sarjana muda yang menjadi pengangguran. Kurikulum diPerguruan
Tinggi perlu diperbanyak tentang pembelajaran kreatif yang berbasis padapelatihan, hal ini
bertujuan untuk mengasah motivasi dan menghasilkan inovasi agarmental pencari kerja berubah
menjadi penyedia lapangan kerja. Agar usahapengembangan kreatifitas berbasis pelatihan dapat
berjalan maksimal maka perluperencanaan yang matang dengan membahasnya dengan semua
komponen di lembagapendidikan dan juga melibatkan tenaga ahli dibidangnya masing-masing, serta
melihatkebutuhan pasar dan dunia kerja, supaya tujuan utama dapat tercapai. Adapun berbagaijenis
pelatihan untuk mahasiswa diantaranya adalah : (1) Pelatihan Kewirausahaan, (2)Pelatihan Keahlian, (3)
Pelatihan Tim dan Motivasi.Kata Kunci: Pengembangan, SDM, PembangunanA.
PENDAHULUANPengembangan Sumber Daya Manusia adalah suatu proses peningkatanpengetahuan,
keterampilan, dan kapasitas dari semua penduduk suatumasyarakat. Pengertian pengembangan
sumber daya manusia baik secaramakro maupun secara mikro. Pengembangan sumber daya manusia
secara makroadalah suatu proses peningkatan kualitas atau kemampuan manusia dalam
rangkamencapai tujuan pembangunan bangsa yang mencakup perencanaan, pengembangan,dan
pengelolaan. Sedangkan pengembangan sumber daya manusia secara mikro adalahsuatu proses
perencanaan pendidikan,pelatihan dan pengelolaan tenaga kerja atau

Kelola: Journal of Islamic Education ManagementOktober 2016, Vo.1, No.1, Hal 102 - 112ISSN : 2548 –
4052©2016 Manajemen Pendidikan Islam: manajemenmpi@gmail.comKelola - 102karyawan untuk
mancapai suatu hasil yang optimal1. Konsep PengembanganPengembangan adalah setiap usaha untuk
memperbaiki pekerjaan yangsekarang maupun yang akan datang, dengan memeberikan
informasi,mempengaruhi sikap atau menambah kecakapan. Dengan kata lainpengembangan adalah
setiap kegiatan yang dimaksudkan untuk mengubah perilakuyang terdiri dari pengetahuan, kecakapan
dan sikap (Moekijat 1982 ; 8 ). Menurut Drs.Hendayat Soetopo dan Drs. Wasty Soemantio (1982 : 45),
istilah pengembanganmenunjukkan pada suatu kegiatan menghasilkan suatu alat atau cara yang
baru,dimana selama kegiatan tersebut terus-menerus dilakukan. Bila setelahmengalami
penyempurnaan penyempurnaan akhirnya alat atau cara tersebut dipandangcukup mantap untuk
digunakan seterusnya maka berakhirlah dengan kegiatanpengembangan.2. Konsep Sumber Daya
ManusiaFaktor manusia merupakan sumber daya sebagai titik sentral berpikir,perencanaan,
perekayasa, perancang bangunan dan pelaksana ataupunpenyelenggara pembangunan dan atau pelaku
pembangunan. Kata “Sumber Daya”menurut Poerwadarminta (1984 : 223,974), menjelaskan bahwa dari
sudut pandangetimologis kata “sumber” diberi arti “asal” sedangkan kata “daya” berarti “kekuatan”
atau“kemampuan”. Dengan demikian sumber daya artinya “kemampuan”, atau
“asalkekuatan”.Pendapat lain mengatakan bahwa Sumber Daya diartikan sebagai alat untukmencapai
tujuan atau kemampuan memperoleh keuntungan dari kesempatan-kesempatan tertentu, atau
meloloskan diri dari kesukaran sehingga perkataan sumberdaya tidak menunjukkan suatu benda,
tetapi dapat berperan dalam suatu proses atauoperasi yakni suatu fungsi operasional untuk mencapai
tujuan tertentu seperti memenuhikepuasan. Dengan kata lain sumber daya manusia merupakan
suatu abstraksi yangmencerminkan aspirasi manusia dan berhubungan dengan suatu fungsi atau
operasi(Martoyo,1992 :2).

Kelola: Journal of Islamic Education ManagementOktober 2016, Vo.1, No.1, Hal 102 - 112ISSN : 2548 –
4052©2016 Manajemen Pendidikan Islam: manajemenmpi@gmail.comKelola - 1023. Konsep
Pengembangan SDMPengembangan mengacu pada aktivitas-aktivitas yang diarahkan
untukmeningkatkan kompetensi selama periode waktu lebih panjang yang melampaui jabatansaat ini,
guna mengantisipasi kebutuhan masa depan organisasi yang terus berkembangdan berubah.
Merupakan proses persiapan individu dalam organisasi untukmempersiapkan tanggung jawab
yang berbeda/ lebih tinggi, biasanya berkaitan denganpeningkatan kemampuan intelektual untuk
melaksanakan pekerjaan yang lebih baik.Didalamnya terdiri dari perencanaan, pendidikan dan
pelatihan dan pengelolaan (management)Langkah-langkah Pelaksanaan Pelatihan atau
Pengembangana) Menganalisis kebutuhan pelatihan organisasi, yang sering disebut
needassessment.b) Menentukan sasaran dan materi program pelatihan.c) Menentukan metode
pelatihan dan prinsip-prinsip belajar yang digunakan.d) Mengevaluasi program.4. Analisis Kebutuhan
Pelatihan atau PengembanganMengingat bahwa pelatihan atau pengembangan pada
dasarnyadiselenggarakan sebagai sarana untuk menghilangkan atau setidaknya mengurangi
gap(kesenjangan) antara kondisi yang ada saat ini dengan kondisi standard atau kondisiyang
diharapkan, maka dalam hal ini analisis kebutuhan pelatihan/ pengembanganmerupakan alat untuk
menganalisis gap- gap yang ada tersebut dan melakukan analisaapakah gap-gap tersebut dapat
dikurangi atau dihilangkan melalui suatu pelatihan. Selainitu dengan analisis kebutuhan pelatihan maka
pihak penyelenggara pelatihan dapatmemperkirakan manfaat-manfaat apa saja yang bisa didapatkan
dari suatu pelatihan,baik bagi partisipan sebagai individu, lembaga, maupun pihak
penyelenggarapelatihan itu sendiri.Jika ditelaah secara lebih lanjut, maka analisis kebutuhan pelatihan
memilikibeberapa tujuan, diantaranya adalah:a) Memastikan bahwa pelatihan memang merupakan
salah satu solusi
Kelola: Journal of Islamic Education ManagementOktober 2016, Vo.1, No.1, Hal 102 - 112ISSN : 2548 –
4052©2016 Manajemen Pendidikan Islam: manajemenmpi@gmail.comKelola - 102untuk memperbaiki
masalah atau meningkatkan pengetahuan dan keterampilankelompok sasaran.b) Memastikan bahwa
para partisipan baik individu maupun lembaga yangmengikuti pelatihan benar-benar sasaran yang
tepat.c) Memastikan bahwa pengetahuan dan keterampilan yang menjadi pembelajaranselama
pelatihan benar-benar sesuai dengan elemen-elemen yang dituntut darisuatu capaian tertentu.d)
Mengidentifikasi bahwa jenis pelatihan dan metode yang dipilih sesuai dengantema atau materi
pelatihan.e) Memastikan bahwa masalah yang ada adalah disebabkan karenakurangnya pengetahuan,
keterampilan, dan sikap-sikap tertentu bukan olehalasan-alasan lain yang tidak bisa diselesaikan melalui
pelatihan.f) Memperhitungkan untung-ruginya melaksanakan pelatihan mengingat bahwasebuah
pelatihan pasti membutuhkan sejumlah dana.Secara garis besar dapat dikatakan bahwa kebutuhan
pelatihan adalahselisih/gap antara pengetahuan, sikap dan keterampilan yang diharapkan/diminta
denganpengetahuan, sikap dan keterampilan yang telah dimiliki oleh seseorang atau lembagaserta
selisih/gap antara kondisi yang diminta dengan kondisi yang telah dicapai.Dengan analisa ini, maka akan
diketahui adanya "gap" dari kebutuhan. Gapinilah yang menjadi dasar ditetapkannya program
pelatihan.Artinya, pelatihan yangdilakukan didasarkan pada kebutuhan bukan pada pemenuhan
semata adanyapelatihan.Proses pelatihan akan berjalan lebih optimal jika diawali dengan
analisakebutuhan pelatihan yang tepat.Ada tiga jenis analisa kebutuhan pelatihan yang bisadijadikan
sebagai alat untuk menilai kebutuhan pelatihan, yakni: task-based analysis,person/individu-based
analysis, dan organizational-based analysis (Cascio, 1992;Schuler, 1993).Didalam era globalisasi
dengan hambatan-hambatan antar negara yangsemakin rendah kita sebagai negara berkembang perlu
mempersiapkan karyawan, baiksecara mental dan material. Mental berarti mempersiapkan rasa
percaya diri berbasisbudaya bangsa, bahwa kita sama dengan karyawan dari negara manapun. Basis

Kelola: Journal of Islamic Education ManagementOktober 2016, Vo.1, No.1, Hal 102 - 112ISSN : 2548 –
4052©2016 Manajemen Pendidikan Islam: manajemenmpi@gmail.comKelola - 102budaya ini yang
menjadi nilai tambah bagi SDM Indonesia yang akan.memjadikanSDM Indonesia menjadi unik dan
mempunyai keunggulan kompetitif lebih.Material berartikemampuan dari segi pengetahuan, keahlian
dan perilaku.Manfaat Pengembangan Sumber Daya Manusiaa. Peningkatan produktivitas kerja
organisasi : tidak terjadinya pemborosan, karenakecermatan melaksanakan tugas, tumbuh suburnya
kerja sama antara berbagaisatuan kerja yang melaksanakan kegiatan yang berbeda dan
bahkanspesialistik, meningkatkan tekad mencapai sasaran yang ditetapkan serta lancarnyakoordinasi
sehingga organisasi bergerak sebagai suatu kesatuan yang utuh.b. Terwujudnya hubungan yang serasi
antara atasan dengan bawahan : adanyapendelegasian wewenang , interaksi yang didasarkan pada
sikap dewasa baik secarateknikal maupun intelektual, saling menghargai dan adanya kesempatan
bagibawahan untuk berpikir dan bertindak secara inovatif.c. Terjadinya proses pengambilan keputusan
yang lebih cepat dan tepat : dimanadalam hal ini melibatkann para pegawai yang
bertanggungjawabmenyelenggarakan kegiatan-kegiatan operasional dan tidak hanya
sekedardiperintahkan oleh para manajerd. Meningkatkan semangat kerja seluruh tenaga kerjae.
Mendorong sikap keterbukaan manajemen melalui penerapan gaya manajerialyang partisipatif.f.
Mempelancar jalannya komunikasi yang efektif : dimana dalam hal ini dapatmemperlancar proses
perumusan kebijaksanaan organisasi dan operasionalisasinya.g. Penyelesaian konflik secara fungsional :
dalam hal ini memiliki dampak tumbuhsuburnya rasa persatuan dan suasana kekeluargaan di kalangan
para anggotaorganisasinya.B. PEMBANGUNANEKONOMISebelum dekade 1960-an, Pembangunan
Ekonomi didefinisikan sebagaikemampuan ekonomi nasional - di mana keadaan ekonominya mula-mula
relatifstatis selama jangka waktu yang cukup lama - untuk dapat menaikkan danmempertahankan laju
pertumbuhan GNP-nya hingga mencapai angka 5 sampai 7persen atau lebih per tahun. Pengertian ini
sangat bersifat ekonomis. Namun demikian,

Kelola: Journal of Islamic Education ManagementOktober 2016, Vo.1, No.1, Hal 102 - 112ISSN : 2548 –
4052©2016 Manajemen Pendidikan Islam: manajemenmpi@gmail.comKelola - 102pengertian
pembangunan ekonomi mengalami perubahan karena pengalaman padatahun 1950-an dan 1960-an –
seperti telah disinggung di muka – itu menunjukkanbahwa pembangunan yang berorientasikan pada
pertumbuhan GNP saja tidak akanmampu memecahkan permasalahan-permasalahan pembangunan
secara mendasar diNSB. Hal ini tampak pada taraf dan kualitas hidup sebagian besar masyarakat di
NSByang tidak mengalami perbaikan meskipun target pertumbuhan GNP per tahuntelah tercapai.
Dengan kata lain, ada tanda-tanda kesalahan besar dalammengartikan istilah pembangunan ekonomi
secara sempit.Oleh karena itu, Todaro & Smith (2003) menyatakan bahwakeberhasilan pembangunan
ekonomi suatu negara ditunjukkan oleh tiga nilai pokok yaitu(1) berkembangnya kemampuan
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan pokoknya(sustenance), (2) meningkatnya rasa harga diri (self-
esteem) masyarakat sebagaimanusia, dan (3) meningkatnya kemampuan masyarakat untuk memilih
(freedom fromservitude) yang merupakan salah satu dari hak asasi manusia. Nilai-nilai pokoktersebut
sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Amartya Sen (1999: 3) –pemenang Nobel Ekonomi 1998 -
bahwa ‘development can be seen, it is argued here,as a process of expanding the real freedoms that
people enjoy’. Akhirnya disadari bahwadefinisi pembangunan ekonomi itu sangat luas bukan hanya
sekedar bagaimanameningkatkan GNP per tahun saja. Pembangunan ekonomi itu bersifat
multidimensiyang mencakup berbagai aspek dalam kehidupan masyarakat, bukan hanya salah satuaspek
(ekonomi) saja. Pembangunan ekonomi dapat didefinisikan sebagai setiapkegiatan yang dilakukan suatu
negara dalam rangka mengembangkan kegiatan ekonomidan taraf hidup masyarakatnya. Dengan
adanya batasan tersebut, maka pembangunanekonomi pada umumnya dapat didefinisikan sebagai
suatu proses yang menyebabkankenaikan pendapatan riil per kapita penduduk suatu negara dalam
jangka panjangyang disertai oleh perbaikan sistem kelembagaan.Dari definisi di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa pembangunan ekonomimempunyai unsur-unsur pokok dan sifat sebagai berikut:1.
suatu proses yang berarti perubahan yang terjadi secara kontinu;2. usaha untuk meningkatkan
pendapatan per kapita;3. peningkatan pendapatan per kapita itu harus terus berlangsung

Kelola: Journal of Islamic Education ManagementOktober 2016, Vo.1, No.1, Hal 102 - 112ISSN : 2548 –
4052©2016 Manajemen Pendidikan Islam: manajemenmpi@gmail.comKelola - 102dalam jangka
panjang;4. perbaikan sistem kelembagaan di segala bidang (misalnya ekonomi,politik, hukum, sosial, dan
budaya). sistem kelembagaan ini bisa ditinjau daridua aspek yaitu aspek perbaikan di bidang aturan
main (rule of the games),baik aturan formal maupun informal; dan organisasi (players)
yangmengimplementasikan aturan main tersebut.Oleh karena itu, pembangunan ekonomi harus
dipandang sebagai suatuproses agar pola keterkaitan dan saling mempengaruhi antara faktor-faktor
dalampembangunan ekonomi dapat diamati dan dianalisis. Dengan cara tersebut dapatdiketahui
runtutan peristiwa yang terjadi dan dampaknya pada peningkatan kegiatanekonomi dan taraf
kesejahteraan masyarakat dari satu tahap pembangunan ke tahappembangunanberikutnya.Selanjutnya,
pembangunan ekonomi juga perlu dipandang sebagai suatuproses kenaikan dalam pendapatan per
kapita, karena kenaikan tersebutmencerminkan tambahan pendapatan dan adanya perbaikan dalam
kesejahteraanekonomi masyarakat. Biasanya laju pembangunan ekonomi suatu negaraditunjukkan oleh
tingkat pertambahan GDP atau GNP.Namun demikian, proses kenaikan pendapatan per kapita secara
terusmenerus dalam jangka panjang saja tidak cukup bagi kita untuk mengatakan telahterjadi
pembangunan ekonomi. Perbaikan struktur sosial, sistem kelembagaan (baikorganisasi maupun aturan
main), perubahan sikap dan perilaku masyarakat jugamerupakan komponen penting dari pembangunan
ekonomi, selain masalahpertumbuhan ekonomi dan pengentasan kemiskinan (Todaro & Smith, 2003).
Artinya,tujuan pembangunan harus difokuskan kepada tingkat kesejahteraan individu(masyarakat)
moril dan material yang disebut dengan istilah depoperisasi(depauperization) oleh Adelman (1975).
Sementara itu, pertumbuhan ekonomi hanyadidefinisikan sebagai kenaikan GDP atau GNP tanpa
memandang apakah kenaikan itulebih besar atau lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk, dan
apakah terjadiperubahan struktur ekonomi atau perbaikan sistem kelembagaan atau tidak.Namun
demikian, ada beberapa ekonom memberikan definisi yang samauntuk kedua istilah tersebut,
khususnya dalam konteks negara maju. Secara umum,

Citations (3)

References (4)

Kebijakan Disiplin Aparatur Sipil Negara di Dinas Pengelolaan Keuangan, Aset dan Pendapatan
Kabupaten Minahasa

Article

Jan 2021

Elvis Lumingkewas

View

Show abstract

CHARACTER EDUCATION BASED ON SPIRITUAL QUOTIENT AND ITS URGENCY IN MACRO HUMAN
RESOURCE DEVELOPMENT (STUDY OF FACULTY STUDENTS ECONOMICS OF THE MUSLIM NUSANTARA
AL-WASHLIYAH UNIVERSITY)

Article
Full-text available

Sep 2020

Julianto Hutasuhut Hutasuhut

Alkausar Saragih

Yayuk Yuliana

View

Show abstract

Kebijakan Disiplin Aparatur Sipil Negara di Dinas Pengelolaan Keuangan, Aset dan Pendapatan
Kabupaten Minahasa

Article

Nov 2019

Elvis Lumingkewas

View

Show abstract

Recommended publications

Discover more about: Dance

Article

Full-text available

Analisis Faktor-Faktor Sustainabilitas Lembaga Keuangan Mikro Syariah

November 2016 · IQTISHADIA Jurnal Kajian Ekonomi dan Bisnis Islam

Muhammad Kamal Zubair

p>Tulisan ini membahas faktor-faktor yang menjadi penentu keberlanjutan lembaga Baitul Mal wat
Tamwil (BMT) sebagai Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS). Model yang dibangun melalui
penelitian ini menunjukan bahwa variabelvariabel penyusun faktor eksternal, yaitu regulasi,
pengawasan dan infrastruktur terbukti positif signifikan mempengaruhi sustainabilitas BMT, sedangkan
variabel penyusun ... [Show full abstract]View full-text

Article
Full-text available

STRATEGI BERTAHAN DAN MODAL SOSIAL PEDAGANG PASAR TRADISIONAL SWASTA DALAM
PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

October 2017 · At-Taradhi Jurnal Studi Ekonomi

Lia Istifhama

Pergeseran gaya hidup sebagai konsekuensi modernisasi teraplikasi dalam banyak hal, salah satunya
kebiasaan berkonsumsi. Dalam hal ini, masyarakat kian dijamu dengan bermacam perbelanjaan modern
yang menyajikan suasana lebih nyaman daripada pasar tradisional dan varian tawaran harga diskon.
Kompetisi antara ritel modern melalui persaingan harga dan berbagai even tertentu justru membuat
pasar ... [Show full abstract]View full-text

Preprint

Optimalisasi Macromedia Flash Untuk Mendukung Pembelajaran Berbasis Komputer Pada Program Studi
Ilmu...

April 2019

Muhammad Lubis Angsori

Pembelajaran dengan menggunakan animasi komputer memberikankesempatan kepada peseta


didikuntuk belajar secara dinamis dan interaktif.Salahsatu penilaian yang digunakan dalam lingkungan
software pembelajaran adalahpenilaian performentpembelajar.Walaupun prinsip-prinsip penilaian
performentpembelajartidakberubahketikaditerapkandengansoftwarepembelajaran,tetapilingkungan
pembelajaran ... [Show full abstract]Read more

Article

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN DAN DAMPAKNYA PADA


KELANGSUNGAN USAHA MIKRO KE...

December 2019 · Jurnal Manajemen dan Bisnis

Hermanto HermantoFatti CorrinaAgus Supriyadi

Penelitian ini dilakukan pada Usaha Mikro, Kecil dan Menengah yang bergerak di usaha Fotocopy pada
Kecamatan Rengat. Sampel dalam penelitian ini adalah konsumen yang berbelanja di Fotocopy yang ada
dikecamatan Rengat sebanyak 270 Sampel. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer yaitu berupa data kuantitatif yang dilakukan dengan menyebarkan kuisioner kekonsumen yang ...
[Show full abstract]Read more

Last Updated: 04 May 2021


ResearchGate Logo

Join for free

Login

App Store

Company

About us

News

Careers

Support

Help Center

Business solutions

Advertising

Recruiting

© 2008-2021 ResearchGate GmbH. All rights reserved.

TermsPrivacyCopyrightImprint

Anda mungkin juga menyukai