Anda di halaman 1dari 26

Pengawasan

dan Pengendalian
Pemasaran
Pemasaran Agribisnis
Agri-B
Kelompok 6 :

M. Hilmy Naufal (1910223029)


Rani Indriani (1910223033)
Ayu Rahma Citra (1910229001)
Silvi Faj Misa (1910223013)
Pengendalian pemasaran merupakan dasar yang penting bagi keberhasilan usaha
dibidang pemasaran.Untuk keberhasilan suatu usaha pemimpin harus dapat
membuat keputusan, baik mengenaiperencanaan, kegiatan, maupun pelaksanaan
Pengertian kegiatan dan pengndaliannya. Perencanaan pemasaran merupakan penentuan
langkah-langkah kegiatan yang dilakukan dalam bidang pemasaran untuk jangka

Pengendalian waktu tertentu di masa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang
diharapkan. Pelaksanaan atau implementasi merupakan cara melaksanakan
kegiatan yang telah direncanakan dalam situasi dan kondisi yang ada, dengan
Pemasaran memberikan pengarahan kepada tenaga pelaksana. Jadi yang dimaksudkan
pengendalian pemasaran adalah penilaian, pengecekan dan memonitor usaha-
usaha pemasaran dan penjualan perusahaan yang telah dilakukan agar sesuai
dengan apa yang telah direncanakan dan digunakan sebagai landasan untuk
mengadakan penyesuaian yang diperlukan
Tujuan Pengendalian Pemasaran

• Pelaksanaan kegiatan pemasaran perlu dikendalikan karena selalu ditemui adanya


penyimpangan antara rencana atau target pemasaran dengan realisasi hasil atau prestasi
dibidang pemasaran. Realisasi pemasaran tidak selalu sama dengan rencana atau target,
dapat terjadi karena situasi dimana realisasi melebihi atau melampaui rencana target,
sebaliknya situasi dimana realisasi dibawah rencana target.

• Jadi tujuan pengendalian pemasaran adalah untuk dapat memaksimalisasi kmungkinan


perusahan dalam mencapai tujuan dan sasaran jangka pendek dan jangka panjang dalam
sasaran pasar yang telah ditetapkan. Disamping itu pengendalian pemasaran juga
dimaksudkan untuk dapat mengoptimalkan pemanfaatan potensi sumber-sumber daya yang
terdapat dalam bidang pemasaran, dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi yang
dihadapi dalam lingkungan pemasaran yang ada didalam perusahaan.
1. Pengendalian Efektifitas Program Pemasaran

2. Pengendalian Strategi Pemasaran


Ruang Lingkup
Pengendalian
3. Pengendalian Keuntungan dan Rentabilitas Pemasaran
Usaha Pemasaran

4. Pengendalian EfisiensiPemasaran
Sistem Pada dasarnya sistem pengendalian pemasaran ada dua yaitu :

Pengendalian • sistem pengendalian terbuka (Open system)

Pemasaran • sistem tertutup (Clossed System)


Sistem Pengendalian Terbuka
Semua pejabat atau pelaksana dibidang pemasaran
mempunyai wewenang yang terbatas. Semua masalah
yang dihadapi dilaporkan dulu pada atasan, dan
atasanlah yang mengambil keputusa

Sistem Pengendalian Tertutup


Semua petugas di bidang pemasaran diberikan
wewenang untuk memutuskan sesuai dengan petunjuk
atau pengarahan dari atasannya masing-masing. Jadi
tenaga pemasaran diharapkan diharapkan mampu
mengatasi masalahnya sendiri sebelum dilaporkan pada
atasannya
Enam Langkah Sistem Pengendalian :

01 02 03

Menentukan apa Menetapkan Mengukur kinerja


yang dikendalikan standar

04 05 06
Membandingkan Menentukan alasan Melakukan
Kinerja dengan penyimpangan tindakan koreksi
standar
Audit Pemasaran

Audit pemasaran adalah pemeriksaan dan


penilaian secara kritis, sistematis dan analisis
atas pelaksanaan kebijakan di bidang
pemasaran.
Empat Ciri Utama dari Audit Pemasaran

01 02 03 04
Pemeriksaan dan penilaian yang Pemerikasaan dan penilaian
bersifat menyeluruh secara sistematis Pelaksanaan Pelaksanaan pemriksan
pemerikasaan dan dan penilaian
penilaian bersifat bersifat berkala
indepeden dan tidak hanya
pada waktu-waktu
tertentu
dengan melakukan dengan urutan langkah
pengkajian seluruh diagnosis lingkungan pemasaran
lingkungan pemasaran perusahaan, Dimana pelakasanaan
perusahaan, strategi, keadaan intern perusahaan dan
dibidang pemasaran dan kegiatan perumusan hasil Dimana perusahaan
organisasi dan system
pemasaran tertentu dikaji. tidak terikat atau mengalami
pemasaran
tergantung pada siapa krisis dalam bidang
perusahaan
saja yang ada dalam pemasaran.
pemasaran.
Tujuan Audit Pemasaran

• Memeriksa dan meninjau kembali kabijakan (policies), rencana, ketentuan strategis, dan
pelaksanaan kegiatan bidang pmasaran dari segi aktifitas pencapaian tujuan perusahaan.
• Menilai apakah para pelaksana dibidang melaksanakan kebijakan, rencana, ketentuan,
strategi yang telah ditetapkan.
• Sebagai alat manajemen untuk dapat memperoleh rekmendasi dari sgi peningkatan
efektifitas dan efesiensi kegiatan dibidang pemasaran.
• Sebagai alat bagi pengukuran saling keterkaitan dan keterpaduan bidang pemasaran
dengan bidang-bidang lain dalam perusahaan dan lingkungan pemasaran perusahaan,
yang tercermin dalam dinamika usaha yang harus diperhatikan agar pelaksanaan
kegiatan pmasaran dapat tratur dan terarah.
Cakupan Audit Pemasaran Suatu Perusahaan

• Audit lingkungan pemasaran


Dalam audit lingkungan pemasaran, diperiksa dan dianalisis faktor yang mempengaruhi
pemasaran, pasar, dan konsumen.

• Audit strategi pemasaran


Dalam audit ini diperiksa dan dianalisis sasaran dan strategi pemasaran yang diambil yang
tidak terlepas dengan keadaan pemasaran.

• Audit organisasi pemasaran


Dalam audit ini diperiksa dan dianalisis kelemahan dan efektifitas organisasi pemasaran
yang ada.
Cakupan Audit Pemasaran Suatu Perusahaan

• Audit sistem pemasaran


Dalam audit ini pemasaran diperiksa dan dianalisis kelemahan dan efektifitas sistem
pemasaran yang ada.

• Audit produktivitas pemasaran


Dalam audit ini diperiksa dan dianalisis tingkat produktifitas dari para tenaga atau sumber
daya manusia dan sumber daya lainnya.

• Audit fungsi pemasaran


Dalam audit ini diperiksa pelaksanaan fungsi pemasaran perusahaan sebagaimana yang telah
ditetapkan.
Pengawasan Pemasaran

Pengertian Pengawasan
• Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan
yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah
ditetapkan tersebut. (Schermerhorn,2002).
• Pengawasan adalah proses untuk memastikan bahwa segala aktifitas yang terlaksana sesuai
dengan apa yang telah direncanakan. (Stoner, Freeman ,& Gilbert, 1995)
Macam Macam Pengawasan

01 02 03 04
Pengawasan dari dalam organisasi Pengawasan dari luar
(Internal Control) organisasi (external Pengawasan Preventif Pengawasan Represif
control)
Metode Pengawasan

01 02 03

Pengawasan Pengasawasan Pengawasan


Langsung Tidak Formal
Langsung
04 05
Pengawasan Pengawasan
Informal Administratif
Tujuan Dari Fungsi Pengawasan

01

Adaptasi Lingkungan

02
Meminimalkan Kegagalan

03
Meminimumkan Biaya 04
Mengantisipasi
kompleksitas dari
organisasi
Beberapa Gejala yang memerlukan Pengawasan

• Terjadi penurunan pendapatan atau profit, namun tidak begitu jelas faktor penyebabnya
• Penurunan kualitas pelayanan (teridentifikasi dari adanya keluhan pelanggan)
• Ketidakpuasan pegawai (teridentifikasi dari adanya keluhan pegawai, produktifitas kerja
yang menurun, dan lain sebagainya)
• Berkurangnya kas perusahaan
• Banyaknya pegawai atau pekerja yang menganggur
• Tidak terorganisasinya setiap pekerjaan dengan baik
• Biaya yang melebihi anggaran
• Adanya penghamburan dan inefisiensi
Macam Macam Pengawasan

01 03
02
Awal Proses
Akhir
Feedword controls Concurrent controls
Memastikan bahwa petunjuk yang Memastkan bahwa segala Postaction controls
jelas dan fakor input yang proses dan perangkat penunjang Memastikan bahwa output
ditetapkan telah tersedia berjalan sebagaimana mestinya yang dihasilkan sesuai
dengan standar yang telah
ditetapkan
Tujuan Dari Fungsi Pengawasan

Beberapa faktor yang terkait Pengawasan dibagian Pengawasan dibagian Pengawasan dibagian
dengan Pengawasan dalam Informasi Keuangan Pemasaran
Bidang SDM
 Penggunaan Teknologi  Analisis Laporan  Evaluasi atas Pasar
 Penerapan Employee Komputer dan Teknologi Keuangan (Financial Sasaran dan Pasar
Discipline System Informasi Statement Analysis) Potensial
 Adanya Career Path  Penerapan Sistem  Manajemen Kas (Cash  Survey atas Perilaku
 Pemahaman Manajer atas Informasi Manajemen Management) Konsumen dan berbagai
Motivasi, Kepuasan, serta gaya  Pengelolaan Biaya Faktor yang terkait
Kepemimpinan yang (Cost Control) dengan Konsumen
diterapkan Evaluasi atas Strategi
Pemasaran dan Bauran
Pemasaran yang
dilakukan
Pengawasan di Bagian Produksi/Operasi
• Evaluasi atas Plant Location
• Evaluasi atas Plant Lay-out
• Evaluasi atas Production Process and Schedule
• Evaluasi atas Product Distribution
Mempertahankan (Memelihara) Fungsi PengawasanSistem
• Sistem pengawasan tradisional (traditional control system)
• sistem pengawasan yang berdasarkan komitmen (commitment-based control system).

Beberapa Gejala yang memerlukan


Pengawasan:
• Terjadi penurunan pendapatan atau profit, namun tidak begitu jelas faktor penyebabnya
• Penurunan kualitas pelayanan (teridentifikasi dariadanya keluhan pelanggan)
• Ketidakpuasan pegawai (teridentifikasi dari adanya keluhan pegawai, produktifitas kerja yang
menurun, danlain sebagainya)
• Berkurangnya kas perusahaan
• Banyaknya pegawai atau pekerja yang menganggur
• Tidak terorganisasinya setiap pekerjaan dengan baik
• Biaya yang melebihi anggaran
• Adanya penghamburan dan inefisiensi
Audit Pemasaran

ANALISIS KASUS
“Analisis Manajemen Pemasaran Adinda Konveksi Selama
Pandemi Covid 19”

Pemilik Adinda Konveksi mulai Memanfaatkan media sosial


sebagai channel utama pemasaran. Di tengah himbauan menjaga social
distancing, media sosial dapat menjadi salah satu cara dalam
mempromosikan produk atau usaha yang Adinda Konveksi miliki.
Banyak juga UMKM di Indonesia yang beralih mengunakan strategi
penjualan online di situasi seperti ini dimana masyarakat meminimalisir
interaksi langsung, perilaku berbelanja masyarakat pun ikut berubah.
Adinda Konveksi sudah mulai memanfaatkan apa yang ada Setelah itu Adinda Konveksi mulai menggunakan
disekitarnya contohnya media sosial. Karena semenjak beberapa aplikasi untuk membuat karya produknya lebih
diberlakukannya social distancing penjualan melalui media online menarik lagi sebagai promosi. Mereka menggunakan
adalah cara yang paling efektif untuk mempertahankan usaha.  media sosial website, instagram, facebook dan whatsapp.
Adinda Konveksi mulai menggunakan media sosial atau media Mereka juga membuat produk produk yang sedang hype
online dengan promosi barang atau produk yang dihasilkan. dikalangan masyarakat. mereka memperbarui packaging
Adinda Konveksi berupaya untuk memperkenalkan sebuah produk agar lebih terlihat menarik dan tidak terkesan itu itu saja.
bisnisnya ini kepada konsumen sebagai bagian dari strategi Selain itu Adinda Konveksi juga kerap membeeikan
pemasaran, dari yang belum tahu menjadi tahu. Sehingga banyak diskon diskon pada produknya agar konsumen lebih
sekali masyarakat yang sudah mulai mengetahui umkm Adinda tertarik untuk membeli produknya.
Konveksi dan produk yang mereka jual.
 
Adinda Konveksi juga tetap menerapkan metode Mengingat banyaknya pengguna internet di
survei untuk mengatur menejemn pemasaran produk Indonesia, sistem pemasaran online ini dapat
usahanya. Sehingga seriring berjalannya waktu Adinda meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan
Konveksi mulai dikenal banyak khalayak dan mulai memaksimalkan pemasaran online di bidang
banyak pembeli dan langganannya. Karena selain UMKM maka keuntungan penjualan akan
produk dari Adinda konveksi adalah home industry meningkat. Adinda konveksi juga mendapatkan
yang menjual produk cukup murah namun kualitas dari pelanggan tidak hanya dari sekitar kotanya saja
produknya tetap terjamin dan tidak kalah dengan melainkan juga diluar kota karena media online
produk produk lainnya. Sehingga sangat efektif untuk sendiri memiliki banyak sekali pengguna dari
dijual melalui media online. seluruh kalangan masyarakat.
THANK
YOU!!

Anda mungkin juga menyukai