Anda di halaman 1dari 8

Teks Materi

Satuan Pendidikan: SMA


Mata Pelajaran: Kimia
Kelas/semester: XI/I
Alokasi Waktu: 3× 45 menit
Topik: Identifikasi unsur C dan H dalam senyawa hidrokarbon
Identifikasi Unsur C dan H Dalam Senyawa Hidrokarbon
1. Mengamati fenomena

2. Menanya
Berdasarkan beberapa informasi penting atau relevan untuk mengungkapkan pengetahuan tentang senyawa hidrokarbon, muncul beberapa pertanyaan
seperti (1) bagaimana perubahan warna yang terjadi pada air kapur dan kertas kobalt (II)?, (2) senyawa apa yang mengakibatkan terjadinya perubahan pada
air kapur dan kertas kobalt (II)?, (3) Apakah fungsi dari serbuk CuO pada praktikum tersebut?, (4) Tuliskan reaksi-reaksi yang terjadi pada video
percobaan tersebut!

3. Mengumpulkan Data

Jawaban sementara atau hipotesis perannya sangat penting dalam investigasi, hal tersebut berguna memberikan acuan jawaban yang ingin
didapatkan dan sebagai perbandingan. Hipotesis yang tepat untuk pertanyaan investigasi di atas, yaitu (1) senyawa hidrokarbon yang tersusun dari
unsur C dan H dapat diidentifikasi melalui reaksi pembakaran, (2) unsur karbon dapat diidentifikasi melalui reaksi pembakaran dan mengalirkan gas
hasil pembakaran dalam air kapur yang dapat menghasilkan perubahan warna, (3) unsur hidrogen dalam senyawa hidrokarbon dapat diuji
menggunakan kertas kobalt (II) yang dapat menghasilkan embun. Dalam rangka pembuktian hipotesis, diperlukan adanya pengamatan secara serius
dan seksama terhadap video demonstrasi yang disajikan oleh guru dan mengumpulkan informasi dari beberapa sumber. Rancangan pengumpulan data
untuk pembuktian setiap hipotesis meliputi penentuan variabel pembuktian hipotesis yang meliputi penentuan variabel bebas, variabel terikat, dan
variabel kontrol; desain pembuktian hipotesis dengan mengisi atau menentukan variasi nilai dari masing-masing variabel. Sesuai dengan rumusan
hipotesis dapat diidentifikasi variabel-variabelnya. Hipotesis 1 melibatkan variabel bebas berupa proses reaksi pembakaran, variabel terikat berupa
mengidentifikasi unsur C dan H, dan variabel kontrol berupa senyawa hidrokarbon. Hipotesis 2 melibatkan varibel bebas berupa reaksi pembakaran
dan mengalirkan gas hasil pembakaran dalam air kapur, variabel terikat berupa adanya perubahan warna , dan variabel kontrol berupa unsur karbon.
Hipotesis 3 melibatkan variabel bebas berupa pengujian menggunakan kertas kobalt (II), variabel terikat berupa adanya embun, dan variabel kontrol
berupa unsur hidrogen.
No. Variabel Bebas Variabel Terikat Variabel Kontrol
Hipotesis
Hp no. 1 VB 1:

Variasi nilainya Variasi nilainya

Hp no. 2 VB 2:

Variasi nilainya Variasi nilainya

Hp no. 3 VB 3:

Variasi nilainya Variasi nilainya

4. Mengasosiasi
Dalam mengamati video praktikum, adapun pembahasan yang dapat dikaji dalam video tersebut. Analisis data yang digunakan yaitu analisis
deskriptif kualitatif dengan mengamati bahan yang digunakan dan prosesnya yaitu ketika gula dan CuO dipanaskan dalam tabung reaksi terjadi reaksi
kimia yang ditandai dengan adanya perubahan warna. Kemudian setelah suhunya semakin dinaikkan, gula pada tabung reaksi yang dipanaskan akan
berubah menjadi hitam. Gas yang dihasilkan dalam pembakaran gula dan CuO ini akan dialirkan dengan selang ke gelas kimia yang berisi air kapur atau
Ca(OH)2. Beberapa saat kemudian pada tabung reaksi yang berisi air kapur menjadi keruh yang menunjukkan adanya unsur oksigen, dan pada tabung
reaksi yang berisi CuO dan glukosa akan menghasilkan embun yang menunjukkan adanya unsur hidrogen dan kemungkinan adanya unsur oksigen
dalam molekul air serta pada kertas kobalt (II) terjadi perubahan menjadi lebih lembab yang mengakibatkan perubahan menjadi merah muda maka
menunjukkan adanya unsur karbon. Sehingga diketahui bahwa dalam gula mengandung unsur C, H, dan juga adanya unsur O. Fungsi CuO dalam
pembuktian ini adalah membantu mempercepat reaksi pembakaran sampel dan berperan sebagai oksidator. Reaksi pembakaran senyawa karbon akan
menghasilkan karbon dioksida dan uap air. Gula merupakan contoh senyawa hidrokarbon yang memiliki rumus kimia C 12H22O11. Jika dibakar, gula pasir
akan menghasilkan CO2 dan H2O dengan persamaan reaksi sebagai berikut: C12H22O11(s) + 12O2 (g) → 12CO2(g) + 11H2O(g).
Uji yang digunakan untuk menguji keberadaan unsur C, H, dan O adalah uji air kapur dan uji kertas kobalt. Uji menggunakan kapur bertujuan untuk
menguji keberadaan gas CO2. Adanya gas CO2 berarti menunjukkan bahwa senyawa tersebut mengandung unsur C dan O. Uji air kapur dilakukan
dengan cara melewatkan gas CO2 yang terbentuk dalam larutan kapur. Larutan kapur yang awalnya bening akan berubah menjadi keruh. Maka
persamaan reaksinya menjadi:
Ca(OH)2(aq) + CO2(g) → CaCO3(s) + H2O(ℓ)
Adapun uji kertas kobalt (II) digunakan untuk menguji adanya H2O. Adanya H2O berarti menunjukkan adanya unsur H dan O. Pengujian menggunakan
kertas kobalt (II) ini dilakukan dengan cara menyentuhkan kertas kobalt pada uap air hasil pembakaran senyawa karbon. Jika bereaksi dengan uap air,
kertas kobalt yang berwarna biru akan berubah warna menjadi merah jambu.Berdasarkan hasil pengamatan video yang dilakukan, simpulan sementara
yang diperoleh adalah senyawa pada gula termasuk dalam senyawa hidrokarbon. Unsur karbon, hidrogen, dan oksigen dapat didefinisikan
keberadaannya melalui peristiwa keruhnya air kapur dan perubahan warna pada kertas kobalt (II).
5. Penutup
Rangkaian pengamatan video dapai diringkas atau disimpulkan sebagai berikut. (1)
Lampiran I
PENILAIAN PENGETAHUAN
Soal Essay
Indikator Level Soal Waktu
Kogniti Pelaksanaan
f
Menganalisis (C3) 1. Bagaimana cara untuk mengetahui adanya kandungan unsur H dan O dalam suatu Setelah
unsur karbon dan senyawa? pembelajaran
hidrogen sebagai
penyusun (C2)
2. Sebutkan hasil reaksi pembakaran sempurna senyawa hidrokarbon!
senyawa
hidrokarbon

Menjelaskan (C3) 3. Mengapa karbon dapat membentuk lebih banyak senyawa dibandingkan unsur lainnya?
kekhasan atom
karbon dalam
membentuk
senyawa
hidrokarbon
Lampiran II
PENILAIAN SIKAP
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/I
Hari/Tanggal :

No. Nama peserta didik Aspek yang dinilai Jumlah skor Skor sikap Kode nilai
Religius Komuni Rasa ingin Mengamati
katif tahu
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
dst

Keterangan:

 Aspek perilaku yang dinilai dengan kriteria:


100: sangat baik
75: baik
50: cukup
25: kurang
 Skor maksimal : jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria(100×4 = 400)
 Skor sikap: jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai
Lampiran III
Lampiran III
PENILAIAN KETERAMPILAN
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI/I
Hari/Tanggal :
No. Nama peserta didik Aspek yang dinilai Jumlah skor Skor sikap Kode nilai
Berpikir Menggunakan Pengucapan hasil
kritis bahasa yang diskusi secara lugas
baik
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
dst

Keterangan:

 Aspek keterampilan yang dinilai dengan kriteria:


100: sangat baik
75: baik
50: cukup
25: kurang
 Skor maksimal : jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria(100×3 = 300)
 Skor sikap: jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai

Anda mungkin juga menyukai