Bab 1
Bab 1
Bab 1
Umum, Definisi
stabilitas awal kapal, misalnya tangki-tangki pada dasar disyaratkan SOLAS Bab II-1, Regulasi 25-8, berdasarkan
ganda yang membentang dari sisi ke sisi. Pada umumnya pemenuhan analisis probabilitas stabilitas kebocoran Bagian
konstruksi tangki-tangki yang demikian harus dihindari. B-1 (lihat Interpretasi Bersama IACS LL 65).
Bukti persetujuan dari Pemerintah yang berwenang dapat
3. Peralatan anti miring
dipertimbangkan untuk keperluan Klasifikasi.
Ketentuan diatas tidak mempengaruhi setiap persyaratan 3.1 Jika tangki digunakan sebagai peralatan anti miring,
stabilitas-utuh yang dihasilkan dari perhitungan stabilitas maka pengaruh momen tangki maksimum yang mungkin
kebocoran, misalnya untuk kapal yang akan diberi tanda ~a. pada stabilitas-utuh harus diperiksa. Pembuktian masing-
masing harus dilakukan untuk beberapa sarat dan mengambil
2. Kapal dengan pembuktian stabilitas kebocoran titik berat maksimum yang diizinkan yang diperoleh dari
kurva batas stabilitas sebagai dasar. Umumnya sudut miring
Kapal dengan pembuktian stabilitas kebocoran akan diberi
tidak boleh lebih dari 10°.
tanda ~ . Dalam Buku Register dan lampiran Sertifikat,
pembuktian dari stabilitas kebocoran disebutkan dengan
3.2 Bila kapal miring lebih dari 10°, maka Peraturan
kode berjumlah lima angka sebagaimana dijelaskan dalam
Instalasi Mesin, Jilid III, Bab 11, P.1.4 harus dipenuhi.
Peraturan Klasifikasi dan Survey, Jilid I, Bab 2, C 2.5 &
C 3.1.2.
3.3 Semua peralatan harus memenuhi Peraturan Instalasi
Listrik, Jilid IV, Bab 7, G.
2.1 Persyaratan stabilitas kebocoran yang berlaku
untuk kapal curah
1.17 Keutuhan kedap air Panjang L adalah jarak dalam meter pada garis muat musim
panas dari pinggir depan linggi haluan ke pinggir belakang
Gambar berisi pembagian utama dan pembagian setempat linggi kemudi, atau garis sumbu tongkat kemudi jika tidak
dari lambung. Keterangan mengenai susunan sekat kedap ada linggi kemudi. L tidak boleh kurang dari 96% dan tidak
air memanjang dan sekat kedap air melintang, jalan masuk perlu lebih dari 97% panjang garis muat musim panas. Pada
ruang muat, saluran ventilasi udara, susunan pembenaman kapal yang bentuk buritan dan haluannya tidak lazim,
dan genangan silang. panjang L akan dipertimbangkan secara khusus.
Data stabilitas kebocoran berisi semua informasi yang 2.3 Panjang L* (menurut SOLAS 74 Bab II-1,
dibutuhkan untuk menetapkan kondisi yang jelas untuk Regulasi 2)
stabilitas-utuh. Rencana kendali kebocoran dengan rincian
pembagian kedap air, bukaan yang dapat ditutup pada sekat Panjang L* kapal adalah panjang yang diukur antara garis
kedap air termasuk susunan genangan silang dan bukaan tegak haluan dan garis tegak buritan yang diambil pada
pembuangan. ujung-ujung garis muat subdivisi tertinggi.
Sebagai tambahan terhadap rencana kendali kebakaran dan Definisi pada SOLAS 74, Bab II–1, Reg. 25 – 2.2.1 dan
rencana keselamatan juga gambar aranjemen pemisah Bab 36, B.4. agar dijadikan acuan.
(isolasi, pemisah–A, –B dan C) termasuk informasi nomor
persetujuan BKI. 2.5 Garis tegak haluan F.P.
Gambar instalasi penyejuk udara dan instalasi ventilasi. Garis tegak haluan bertepatan dengan sisi depan linggi
haluan pada garis air pada tempat masing-masing panjang
1.21 Data khusus untuk pemeriksaan L, Lc, atau L* diukur.
pinggir atas balok geladak menerus teratas diukur pada 6.6 Geladak bangunan atas
pertengahan panjang L.
Geladak bangunan atas yang terletak tepat di atas geladak
Di daerah bangunan atas efektif untuk penentuan ukuran
menerus teratas disebut geladak akil, geladak anjungan,
konstruksi kapal tinggi H diukur sampai ke geladak
dan geladak kimbul. Geladak bangunan atas yang terletak
bangunan atas.
di atas geladak anjungan disebut geladak bangunan atas
kedua, ketiga dan seterusnya.
2.8 Sarat T
Sarat T adalah jarak vertikal dari garis dasar sampai ke 6.7 Untuk susunan palka, pintu dan ventilasi, maka
tanda lambung timbul untuk garis muat musim panas diukur ditetapkan daerah berikut:
pada pertengahan panjang L. Untuk kapal dengan garis
Pos. 1 pada geladak lambung timbul terbuka,
muat kayu sarat T diukur sampai ke tanda lambung timbul
untuk garis muat kayu. pada geladak penggal yang ditinggikan,
pada geladak bangunan atas terbuka di daerah
3. Jarak gading-gading a
seperempat bagian depan dari Lc.
Jarak gading-gading a diukur dari tepi bentuk ke tepi bentuk
Pos. 2 pada geladak bangunan atas terbuka pada bagian
gading.
belakang dari seperempat bagian depan dari Lc.
4. Koefisien blok CB
Koefisien blok bentuk pada sarat T, berdasarkan panjang-
peraturan L. J. Konvensi dan Kode Internasional
Bila rujukan dilakukan pada Konvensi dan Kode
displasemen bentuk [m 3] pada sarat T Internasional, maka ketentuannya adalah sebagai berikut:
CB '
L @ B @ T
1. LLC 66
5. Kecepatan kapal v0
Konvensi Garis Muat Internasional 1966 sebagaimana telah
Kecepatan dinas maksimum [knot], dengan mana kapal diubah.
dirancang untuk mempertahankannya pada sarat garis air
musim panas dan pada RPM baling-baling sesuai dengan 2. MARPOL 73/78
MCR (kecepatan kontinyu maksimum).
Konvensi Internasional untuk Pencegahan Pencemaran
Dalam hal baling-baling kendali langkah, kecepatan v0 dari Kapal, 1973 termasuk Protokol 1978 sebagaimana telah
ditentukan berdasarkan langkah maksimum. diubah.
6.5 Geladak bawah Bila dalam penentuan tebal pelat sesuai dengan ketentuan
dari Bab-Bab selanjutnya nilainya berbeda dari penuh atau
Dimulai dari geladak pertama dibawah geladak menerus setengah mm maka nilai tersebut boleh dibulatkan menjadi
teratas, geladak bawah ditetapkan sebagai geladak kedua, penuh atau setengah milimeter untuk nilai sampai 0,2 atau
geladak ketiga, dan seterusnya. 0,7; diatas 0,2 atau 0,7 mm dibulatkan ke atas.
1-6 Bab 1 - Umum, Definisi N
Jika ketebalan pelat tidak dibulatkan, maka ketebalan yang kemungkinan perlu melakukan perhitungan pembanding
disyaratkan harus dicantumkan dalam gambar. tersendiri.
Modulus penampang profil yang biasa dalam perdagangan
2.4 Ketahanan terhadap tubrukan
termasuk lebar efektif menurut Bab 3, E. dan F. boleh 3%
lebih kecil dari nilai yang disyaratkan menurut peraturan Perhitungan ketahanan konstruksi terhadap tubrukan untuk
berikut untuk penentuan ukuran. pemberian notasi kelas tambahan COLL sesuai dengan
Bab 35.
L. Regulasi Pemerintah
N. Pengerjaan
Untuk kemudahan pengguna Peraturan ini, maka beberapa
Bab berisi petunjuk acuan regulasi Pemerintah, yang berbeda 1. Umum
dari persyaratan peraturan BKI ini yang mungkin memiliki
1.1 Persyaratan yang harus dipenuhi oleh pabrik
pengaruh terhadap ukuran dan konstruksi. Acuan ini telah
ditandai secara khusus.
1.1.1 Pabrik harus dilengkapi dengan perlengkapan dan
Pemenuhan persyaratan regulasi Pemerintah bukan fasilitas yang sesuai guna memungkinkan penanganan yang
merupakan persyaratan untuk penetapan kelas. layak dari bahan, proses pembuatan, komponen konstruksi
dan lain-lain. Oleh karena itu BKI berhak untuk memeriksa
pabrik atau untuk membatasi lingkup pengerjaan sesuai
dengan potensi yang tersedia di pabrik.
M. Program Komputer
1.1.2 Pabrik harus memiliki personel berkualifikasi yang
1. Umum mencukupi. BKI harus diberitahu nama dan tanggung jawab
dari semua personel penyelia dan pengendali. BKI berhak
1.1 Dalam rangka meningkatkan fleksibilitas dalam meminta bukti kualifikasi.
rancangan konstruksi kapal, Biro Klasifikasi Indonesia
menyetujui juga perhitungan langsung dangan program 1.2 Kendali mutu
komputer. Tujuan dari analisis tersebut adalah pembuktian
kesetaraan rancangan dengan persyaratan peraturan. 1.2.1 Sejauh diperlukan dan berguna, maka personel pabrik
harus memeriksa semua komponen konstruksi baik selama
1.2 Perhitungan langsung dapat juga digunakan dalam pengerjaan maupun pada penyelesaian untuk menjamin
rangka mengoptimalkan sebuah rancangan; pada kasus bahwa semuanya lengkap, ukurannya benar dan
ini hanya hasil akhir yang harus diserahkan untuk pengerjaannya memuaskan serta memenuhi standar praktek
pemeriksaan. bangunan kapal yang baik.
2.1.2 Jika, karena tidak adanya atau ketidakcukupan 2.3.2 Untuk mencegah keretakan, maka sisa-sisa bekas
rincian dalam dokumen pembuatan, sehingga mutu atau pemotongan api atau geram pemotongan harus disingkirkan
kemampuan fungsi dari komponen tidak dapat dijamin atau sebelum dilakukan pembentukan dingin. Setelah
diragukan, maka BKI dapat mensyaratkan perbaikan yang pembentukan dingin semua komponen konstruksi dan
diperlukan. Ini termasuk pengadaan bagian pelengkap atau khususnya ujung lengkungan (tepi pelat) harus diperiksa
tambahan (umpamanya penguatan) meskipun hal ini tidak terhadap keretakan. Kecuali bila retak tepi dapat diabaikan,
disyaratkan pada saat persetujuan gambar atau jika - akibat maka semua komponen yang retak harus ditolak. Perbaikan
dari ketidakcukupan rincian - persyaratan tersebut tidak dengan pengelasan tidak diizinkan.
jelas.
2.4 Perakitan, kesegarisan
2.2 Lubang-lubang, tepi pelat
2.4.1 Penggunaan gaya yang berlebihan harus dihindari
2.2.1 Tepi bebas (permukaan potong) dari lubang, sudut selama perakitan tiap-tiap komponen konstruksi atau selama
palka dll. harus disiapkan secara benar dan harus bebas penggabungan seksi-seksi. Sedapat mungkin distorsi yang
dari takik. Sebagaimana lazimnya, garis pemotongan dsb. besar dari tiap-tiap komponen konstruksi harus diperbaiki
tidak boleh di las, tetapi harus digerinda dengan halus. sebelum perakitan selanjutnya.
Semua tepi harus patah atau dalam hal bagian yang
bertegangan tinggi harus dibundarkan. 2.4.2 Penumpu, balok, penegar, gading-gading dll. yang
terpotong oleh sekat, geladak, dll. harus disegariskan dengan
2.2.2 Tepi bebas pada pelat atau flens yang dipotong akurat. Dalam hal komponen yang penting, bila perlu
dengan api atau mesin tidak boleh bersudut tajam dan harus pemboran kendali (control drillings) dibuat, yang harus
diselesaikan sebagaimana diatur dalam 2.1. Hal ini juga dilas kembali setelah pengerjaan selesai.
berlaku pada garis pemotongan dll. khususnya untuk tepi
atas dari pelat lajur sisi atas dan demikian pula untuk 2.4.3 Setelah pengelasan selesai, pelurusan dan kesegarisan
sambungan las, perubahan luas penampang atau bagian- harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak
bagian yang tidak kontinyu lainnya yang sejenis. mempengaruhi sifat-sifat bahan secara signifikan. Bila ada
keraguan, BKI dapat meminta untuk dilakukan uji
2.3 Pembentukan dingin prosedur atau uji kerja.