Anda di halaman 1dari 7

Bab 1 - Umum, Definisi E 1-1

Bab 1

Umum, Definisi

A. Pemberlakuan, Kesetaraan di salah satu daerah pelayaran yang dibatasi P, L dan T,


beban dinamis dapat dikurangi sebagaimana disebutkan
1. Peraturan ini berlaku untuk kapal laut dari baja pada Bab 4 dan 5.
dengan tanda kelas A 100 yang memiliki perbandingan
lebar terhadap tinggi dalam batas yang umum untuk kapal 2. Untuk definisi daerah pelayaran P, L dan T, lihat
laut dan memiliki tinggi H tidak kurang dari: Peraturan Klasifikasi dan Survey, Jilid I, Bab 2, C.3.1.1.
L/16 untuk Daerah Pelayaran Samudera dan P
(Pelayaran Samudera Terbatas)
L/18 untuk L (Pelayaran Lokal) C. Kapal untuk Penggunaan Khusus
L/19 untuk T (Pelayaran Tenang) Bila suatu kapal dirancang untuk mengangkut muatan
khusus (misal kayu gelondongan) yang pemuatan,
Tinggi yang lebih kecil dapat disetujui jika dibuktikan
penempatan dan pembongkaran nya dapat menyebabkan
adanya kekuatan, kekakuan dan keselamatan kapal yang
tegangan konstruksi yang besar didaerah palka, maka
setara.
konstruksi tersebut harus diperiksa kemampuannya untuk
Rancangan konstruksi lambung kapal curah dengan menahan beban tersebut.
L $ 90 m yang kontrak pembangunannya pada atau setelah
1 April 2006 harus dilaksanakan berdasarkan Peraturan
Konstruksi Bersama (CSR) IACS untuk Kapal Curah.
D. Aksesibilitas
Demikian pula untuk kapal tangki minyak lambung ganda
1. Semua bagian lambung harus dapat dicapai untuk
dengan L $ 150 m, Peraturan Konstruksi Bersama IACS
pemeriksaan dan pemeliharaan.
untuk Kapal Tangki Minyak Lambung Ganda berlaku mulai
tanggal tersebut. Untuk kapal tangki tersebut Bab 24, A.
2. Untuk keamanan dalam memasuki dan bekerja dalam
harus diperhatikan sebagai tambahan.
tangki besar dan palka kapal curah lihat Bab 21, N.
Peraturan lain yang terkait dengan rancangan konstruksi
lambung yang tidak tercakup dalam Peraturan Konstruksi
Bersama IACS akan dikeluarkan BKI dalam edisi khusus
sebagai Peraturan pelengkap untuk kedua Peraturan E. Stabilitas
Konstruksi Bersama IACS tersebut.
1. Umum
Untuk kapal curah dan kapal tangki minyak dibawah batas
masing-masing panjang, Peraturan BKI ini tetap berlaku
Kapal dengan panjang 24 m atau lebih akan diberi kelas
dengan pertimbangan khusus sesuai Bab 23 dan Bab 24.
hanya setelah diperlihatkan bahwa stabilitas-utuhnya
memadai untuk pelayaran yang diinginkan.
2. Kapal yang tipe, perlengkapan atau beberapa
bagiannya menyimpang dari Peraturan Konstruksi dapat Stabilitas-utuh memadai berarti memenuhi standar yang
dikelaskan jika bagian konstruksi atau peralatannya terbukti ditetapkan oleh Pemerintah terkait. BKI berwenang untuk
setara dengan yang disyaratkan oleh BKI untuk kelas yang menyimpang dari standar, jika diminta untuk alasan khusus,
dimaksud. dengan mempertimbangkan tipe dan ukuran kapal. Dalam
hal apapun, tingkat stabilitas-utuh untuk kapal dari semua
3. Untuk Tanda Kelas dan Notasi Kelas lihat Peraturan ukuran tidak boleh kurang dari yang disyaratkan oleh
Klasifikasi dan Survey, Jilid I, Bab 2. Resolusi IMO A.749 (18), kecuali pembatasan operasional
khusus yang termuat dalam notasi kelas memungkinkan
4. Kapal yang cocok untuk survey bawah air yang akan hal ini. Bab 4.9 dari Resolusi diatas hanya dipertimbangkan
diberi notasi kelas IW, harus memenuhi persyaratan Bab 37. berdasarkan petunjuk khusus dari Pemerintah yang
berwenang.

Perhatian khusus harus diberikan pada efek permukaan


B. Daerah Pelayaran yang Dibatasi bebas cairan dalam tangki yang terisi sebagian. Tindakan
pencegahan khusus harus diambil untuk tangki-tangki yang,
1. Untuk penentuan ukuran konstruksi memanjang disebabkan bentuknya, mungkin mempunyai momen
dan melintang dari kapal yang digunakan untuk beroperasi permukaan bebas yang berlebihan, sehingga membahayakan
1-2 Bab 1 - Umum, Definisi F

stabilitas awal kapal, misalnya tangki-tangki pada dasar disyaratkan SOLAS Bab II-1, Regulasi 25-8, berdasarkan
ganda yang membentang dari sisi ke sisi. Pada umumnya pemenuhan analisis probabilitas stabilitas kebocoran Bagian
konstruksi tangki-tangki yang demikian harus dihindari. B-1 (lihat Interpretasi Bersama IACS LL 65).
Bukti persetujuan dari Pemerintah yang berwenang dapat
3. Peralatan anti miring
dipertimbangkan untuk keperluan Klasifikasi.
Ketentuan diatas tidak mempengaruhi setiap persyaratan 3.1 Jika tangki digunakan sebagai peralatan anti miring,
stabilitas-utuh yang dihasilkan dari perhitungan stabilitas maka pengaruh momen tangki maksimum yang mungkin
kebocoran, misalnya untuk kapal yang akan diberi tanda ~a. pada stabilitas-utuh harus diperiksa. Pembuktian masing-
masing harus dilakukan untuk beberapa sarat dan mengambil
2. Kapal dengan pembuktian stabilitas kebocoran titik berat maksimum yang diizinkan yang diperoleh dari
kurva batas stabilitas sebagai dasar. Umumnya sudut miring
Kapal dengan pembuktian stabilitas kebocoran akan diberi
tidak boleh lebih dari 10°.
tanda ~ . Dalam Buku Register dan lampiran Sertifikat,
pembuktian dari stabilitas kebocoran disebutkan dengan
3.2 Bila kapal miring lebih dari 10°, maka Peraturan
kode berjumlah lima angka sebagaimana dijelaskan dalam
Instalasi Mesin, Jilid III, Bab 11, P.1.4 harus dipenuhi.
Peraturan Klasifikasi dan Survey, Jilid I, Bab 2, C 2.5 &
C 3.1.2.
3.3 Semua peralatan harus memenuhi Peraturan Instalasi
Listrik, Jilid IV, Bab 7, G.
2.1 Persyaratan stabilitas kebocoran yang berlaku
untuk kapal curah

2.1.1 Kapal curah dengan panjang 150 m atau lebih dengan


F. Getaran dan Kebisingan
konstruksi kulit sisi tunggal, yang dirancang untuk
mengangkut muatan curah padat dengan berat jenis
Catatan
1000 kg/m3 atau lebih, ketika dimuat sampai garis muat
musim panas, harus mampu menahan kebocoran dari salah 1. Getaran mekanik
satu ruang muat pada semua kondisi pemuatan dan masih
Kondisi operasi yang paling sering dialami sejauh mungkin
terapung dalam kondisi keseimbangan yang memuaskan,
harus bebas dari getaran resonansi lambung kapal dan
sebagaimana disebutkan dalam paragraf 2.1.2.
bagian konstruksi individu. Oleh karena itu, gaya eksitasi
Berdasarkan ketentuan pada paragraf tersebut, kondisi yang berasal dari sistem penggerak dan fluktuasi tekanan
seimbang setelah genangan wajib memenuhi persyaratan sejauh mungkin agar dibatasi. Disamping pemilihan unit
keseimbangan yang ditetapkan dalam lampiran resolusi penggerak, perhatian khusus harus diberikan pada bentuk
A.320 (IX), Peraturan yang setara dengan Peraturan 27 kapal termasuk linggi buritan, dan juga meminimalkan
dari Konvesi Garis Muat Internasional 1966 sebagaimana kemungkinan kavitasi. Pada pembentukan haluan kapal
telah diubah oleh Resolusi A.514(13). Genangan yang besar, pertimbangan harus diberikan untuk membatasi
diasumsikan hanya perlu mempertimbangkan genangan eksitasi dari gelombang laut. Sejauh beban kritis tidak dapat
ruang muat. Permeabilitas palka yang bermuatan dihilangkan, maka langkah-langkah yang sesuai harus
diasumsikan 0,9 dan permeabilitas palka kosong diambil berdasarkan penyelidikan teoritis pada tahap
diasumsikan 0,95, kecuali permeabilitas yang terkait dengan rancangan awal. Masalah kelelahan harus dimasukkan
muatan tertentu diasumsikan untuk isi palka tergenang yang dalam pertimbangan. Untuk instalasi mesin, peralatan dan
ditempati oleh muatan dan permeabilitas 0,95 diasumsikan instalasi lainnya, sejauh mungkin tingkat getaran agar
untuk isi palka kosong yang tersisa. dijaga berada dibawah persyaratan yang ditentukan dalam
Peraturan Instalasi Mesin, Jilid III, Bab 1.
Kapal curah yang telah diberi lambung timbul yang
dikurangi sesuai dengan ketentuan paragrap (8) dari Evaluasi getaran dalam daerah akomodasi dan daerah
peraturan yang setara dengan Peraturan 27 dari Konvensi kerja agar mengikuti ISO 6954 kecuali bila peraturan atau
Garis Muat Internasional 1966, disahkan dengan resolusi standar nasional dan internasional lainnya merupakan
A.320 (IC), sebagaimana telah diubah dengan resolusi A.514 keharusan. Dianjurkan untuk menggunakan kurva peralihan
(13) dapat dianggap memenuhi paragraf 2.1.1. bawah dari ISO 6954 sebagai sebuah kriteria untuk
merancang, sedangkan kurva atas dapat digunakan untuk
2.1.2. Pada kapal curah yang telah diberi lambung timbul mengevaluasi hasil pengukuran getaran.
yang dikurangi sesuai dengan ketentuan Peraturan 27 (8)
yang dimuat dalam Lampiran B Protokol 1988 yang terkait 2. Kebisingan
dengan Konvensi Garis Muat Internasional 1966, kondisi
keseimbangan setelah genangan harus memenuhi ketentuan Harus diambil tindakan pencegahan yang tepat untuk
terkait dengan protokol tersebut. membatasi kebisingan serendah mungkin khususnya pada
ruangan awak kapal, ruang kerja, akomodasi penumpang
2.1.3 Kapal dengan pengurangan lambung timbul yang dan lain-lain.
digunakan untuk mengangkut muatan geladak harus Perlu diperhatikan peraturan mengenai pembatasan tingkat
dilengkapi dengan pembatasan kurva GM atau KG yang kebisingan dari negara bendera, jika ada.
Bab 1 - Umum, Definisi G 1-3

G. Dokumen untuk Persetujuan 1.8 Fondasi mesin dan ketel


Gambar fondasi mesin dan ketel, konstruksi alas di bawah
1. Untuk menjamin kesesuaian dengan Peraturan, maka
fondasi dan konstruksi melintang dalam kamar mesin,
dokumen dan gambar berikut harus diserahkan dalam
dengan perincian pengikatan pelat fondasi mesin pada
rangkap tiga1) yang menunjukkan susunan dan ukuran
dudukan, dan juga jenis dan daya mesin.
bagian-bagian konstruksi:
1.9 Linggi haluan, linggi buritan dan kemudi
1.1 Penampang tengah kapal
Gambar linggi haluan dan linggi buritan, kemudi, termasuk
Gambar penampang melintang (penampang tengah kapal,
tumpuan kemudi. Gambar kemudi harus berisi perincian
atau penampang sejenis lainnya) harus berisi semua data
kecepatan kapal, bahan bantalan yang digunakan, dan
yang diperlukan dari ukuran konstruksi memanjang dan
penguatan es.
melintang lambung dan juga perincian dari peralatan jangkar
dan tambat. Gambar penyangga baling-baling dan tempat keluar poros.

1.2 Penampang bujur 1.10 Lubang palka


Gambar penampang bujur harus berisi semua perincian Gambar konstruksi palka dan tutup palka.
data yang diperlukan dari ukuran konstruksi memanjang
Gambar ambang palka harus berisi semua perincian
dan melintang konstruksi lambung dan lokasi sekat kedap
termasuk bukaan untuk pemasangan perlengkapan seperti
air dan susunan konstruksi penguatan geladak dari bangunan
penahan, peralatan pengaman dll. yang diperlukan untuk
atas dan rumah geladak dan juga konstruksi penguat dari
pengoperasian palka.
tiang muat, kran dan lain-lain.
Harus diperlihatkan susunan konstruksi dari penumpu dan
1.3 Geladak penegar dan bagian konstruksinya.
Gambar geladak memperlihatkan ukuran konstruksi geladak,
1.11 Kekuatan memanjang
panjang dan lebar lubang palka, bukaan diatas kamar mesin
dan kamar ketel, dan bukaan geladak lainnya. Pada setiap Semua dokumen yang diperlukan untuk perhitungan momen
geladak, harus dinyatakan beban geladak yang disebabkan lengkung, gaya geser dan , jika perlu, momen puntir. Ini
oleh muatan yang dijadikan dasar menentukan ukuran termasuk distribusi beban untuk kondisi pembebanan yang
geladak dan penguatnya. Lebih jauh, perincian beban-beban direncanakan dan distribusi modulus penampang dan
yang mungkin disebabkan oleh truk forklif, dan peti kemas modulus inersia sepanjang kapal.
agar disebutkan.
Informasi petunjuk pemuatan menurut Bab 5, A.4.
1.4 Kulit
1.12 Bahan
Gambar bukaan kulit, berisi perincian lengkap dari letak
Gambar yang disebutkan dalam 1.1-1.10 dan 1.15 harus
dan ukuran dari bukaan, dan gambar kotak katup laut.
berisi perincian bahan lambung (misal tingkat mutu baja
konstruksi lambung, standar , dan nomor bahan). Bila
1.5 Penguatan es
menggunakan baja tegangan tinggi atau material selain dari
Gambar-gambar yang tercantum pada 1.1 -1.4, 1.6, 1.7 dan baja konstruksi lambung biasa, maka gambar yang
1.9 harus berisikan semua perincian yang perlu untuk diperlukan untuk perbaikan harus ditempatkan di atas kapal.
penguatan es.
1.13 Sambungan las
1.6 Sekat
Daftar gambar dalam butir 1.1 - 1.10 dan 1.15 harus berisi
Gambar sekat melintang, memanjang dan sekat pemisah perincian sambungan las misalnya bentuk las, ukuran dan
(berlubang) dan dari semua batas tangki, dengan perincian kualitas las. Data terkait untuk pembuatan dan pengujian
berat jenis cairan, tinggi pipa limpah, dan tekanan kerja sambungan las lihat Peraturan Las, Jilid VI.
dari katup pelepas tekanan kehampaan (jika ada).
1.14 Peralatan pengikatan dan peralatan pemuatan
1.7 Konstruksi alas
Gambar alas tunggal dan alas ganda yang menunjukkan Gambar berisi perincian pemuatan dan pengikatan barang
susunan penumpu memanjang dan melintang dan juga (misalnya peti kemas, kendaraan diatas geladak).
pembagian kedap air dan kedap minyak dari alas ganda. Pada gambar, letak sambungan dan sub-konstruksinya di
Untuk kapal curah dan kapal pengangkut bijih tambang, kapal harus diperlihatkan secara detail.
data beban maksimum pada alas dalam agar dinyatakan.
1.15 Sub-konstruksi

1) Gambar sub-konstruksi dibawah mesin kemudi, mesin


Untuk kapal berbendera Indonesia, rangkap empat (satu
untuk pemerintah Indonesia). jangkar dan penahan rantai jangkar dan juga tiang muatan
1-4 Bab 1 - Umum, Definisi H

dan dewi-dewi sekoci bersama dengan perincian beban H. Definisi


yang disalurkan ke elemen konstruksi.
1. Umum
1.16 Kondisi penutupan
Kecuali jika dinyatakan lain, ukuran sesuai dengan 2. dan
Untuk memeriksa kondisi penutupan, rincian peralatan 3. harus dimasukkan dalam [m] ke dalam rumus-rumus
penutup dari semua bukaan pada geladak terbuka pada posisi perhitungan yang disebutkan dalam Bab-Bab selanjutnya.
1 dan 2 berdasarkan LLC 66 dan di kulit kapal, yaitu palka,
pintu muatan, pintu, jendela dan jendela bundar, ventilator, 2. Ukuran utama
bukaan bangunan atas, lubang orang, saluran saniter dan
lubang pembuangan. 2.1 Panjang L

1.17 Keutuhan kedap air Panjang L adalah jarak dalam meter pada garis muat musim
panas dari pinggir depan linggi haluan ke pinggir belakang
Gambar berisi pembagian utama dan pembagian setempat linggi kemudi, atau garis sumbu tongkat kemudi jika tidak
dari lambung. Keterangan mengenai susunan sekat kedap ada linggi kemudi. L tidak boleh kurang dari 96% dan tidak
air memanjang dan sekat kedap air melintang, jalan masuk perlu lebih dari 97% panjang garis muat musim panas. Pada
ruang muat, saluran ventilasi udara, susunan pembenaman kapal yang bentuk buritan dan haluannya tidak lazim,
dan genangan silang. panjang L akan dipertimbangkan secara khusus.

1.18 Stabilitas-utuh 2.2 Panjang Lc (menurut LLC 66, MARPOL 73/78,


Koda - IBC and Koda - IGC)
Analisa percobaan kemiringan dilakukan setelah
penyelesaian bangunan baru dan /atau modifikasi, untuk
Panjang Lc diambil 96% dari keseluruhan panjang pada
menentukan data kapal kosong.
garis air di posisi 85% dari tinggi bentuk terkecil Hc , diukur
Data stabilitas-utuh berisi semua informasi yang diperlukan dari bagian atas lunas , atau panjang dari sisi depan lunas
untuk perhitungan stabilitas dalam beberapa kondisi haluan sampai garis sumbu tongkat kemudi pada garis air
pemuatan yang berbeda. tersebut, jika nilainya lebih besar. Pada kapal yang dirancang
dengan lunas miring, maka garis air tempat pengukuran
Untuk penetapan awal kelas bangunan baru, data panjang diambil sejajar dengan garis air rancangan.
pendahuluan dapat disetujui.
Untuk definisi tinggi bentuk terkecil Hc lihat LLC 66,
1.19 Stabilitas kebocoran Lampiran I, Bab I, Regulasi 3 (5).

Data stabilitas kebocoran berisi semua informasi yang 2.3 Panjang L* (menurut SOLAS 74 Bab II-1,
dibutuhkan untuk menetapkan kondisi yang jelas untuk Regulasi 2)
stabilitas-utuh. Rencana kendali kebocoran dengan rincian
pembagian kedap air, bukaan yang dapat ditutup pada sekat Panjang L* kapal adalah panjang yang diukur antara garis
kedap air termasuk susunan genangan silang dan bukaan tegak haluan dan garis tegak buritan yang diambil pada
pembuangan. ujung-ujung garis muat subdivisi tertinggi.

1.20 Konstruksi perlindungan kebakaran 2.4 Panjang subdivisi Ls

Sebagai tambahan terhadap rencana kendali kebakaran dan Definisi pada SOLAS 74, Bab II–1, Reg. 25 – 2.2.1 dan
rencana keselamatan juga gambar aranjemen pemisah Bab 36, B.4. agar dijadikan acuan.
(isolasi, pemisah–A, –B dan C) termasuk informasi nomor
persetujuan BKI. 2.5 Garis tegak haluan F.P.

Gambar instalasi penyejuk udara dan instalasi ventilasi. Garis tegak haluan bertepatan dengan sisi depan linggi
haluan pada garis air pada tempat masing-masing panjang
1.21 Data khusus untuk pemeriksaan L, Lc, atau L* diukur.

1.21.1 Kapal yang dibangun untuk pengunaan khusus, 2.6 Lebar B


gambar dan data bagian-bagian yang pemeriksaannya Lebar B adalah lebar bentuk terbesar dari kapal.
diperlukan untuk menilai kekuatan dan keselamatan kapal.
2.7 Tinggi H
1.21.2 Dokumen tambahan dan gambar dapat disyaratkan,
jika dipandang perlu. Tinggi H adalah jarak vertikal dari garis dasar2) sampai

1.21.3 Setiap penyimpangan dari gambar yang telah


disetujui harus mendapat persetujuan sebelum pekerjaan 2)
Garis dasar adalah garis yang melewati tepi atas pelat
dimulai. lunas pada pertengahan panjang L.
Bab 1 - Umum, Definisi K 1-5

pinggir atas balok geladak menerus teratas diukur pada 6.6 Geladak bangunan atas
pertengahan panjang L.
Geladak bangunan atas yang terletak tepat di atas geladak
Di daerah bangunan atas efektif untuk penentuan ukuran
menerus teratas disebut geladak akil, geladak anjungan,
konstruksi kapal tinggi H diukur sampai ke geladak
dan geladak kimbul. Geladak bangunan atas yang terletak
bangunan atas.
di atas geladak anjungan disebut geladak bangunan atas
kedua, ketiga dan seterusnya.
2.8 Sarat T
Sarat T adalah jarak vertikal dari garis dasar sampai ke 6.7 Untuk susunan palka, pintu dan ventilasi, maka
tanda lambung timbul untuk garis muat musim panas diukur ditetapkan daerah berikut:
pada pertengahan panjang L. Untuk kapal dengan garis
Pos. 1 pada geladak lambung timbul terbuka,
muat kayu sarat T diukur sampai ke tanda lambung timbul
untuk garis muat kayu. pada geladak penggal yang ditinggikan,
pada geladak bangunan atas terbuka di daerah
3. Jarak gading-gading a
seperempat bagian depan dari Lc.
Jarak gading-gading a diukur dari tepi bentuk ke tepi bentuk
Pos. 2 pada geladak bangunan atas terbuka pada bagian
gading.
belakang dari seperempat bagian depan dari Lc.
4. Koefisien blok CB
Koefisien blok bentuk pada sarat T, berdasarkan panjang-
peraturan L. J. Konvensi dan Kode Internasional
Bila rujukan dilakukan pada Konvensi dan Kode
displasemen bentuk [m 3] pada sarat T Internasional, maka ketentuannya adalah sebagai berikut:
CB '
L @ B @ T
1. LLC 66
5. Kecepatan kapal v0
Konvensi Garis Muat Internasional 1966 sebagaimana telah
Kecepatan dinas maksimum [knot], dengan mana kapal diubah.
dirancang untuk mempertahankannya pada sarat garis air
musim panas dan pada RPM baling-baling sesuai dengan 2. MARPOL 73/78
MCR (kecepatan kontinyu maksimum).
Konvensi Internasional untuk Pencegahan Pencemaran
Dalam hal baling-baling kendali langkah, kecepatan v0 dari Kapal, 1973 termasuk Protokol 1978 sebagaimana telah
ditentukan berdasarkan langkah maksimum. diubah.

6. Definisi geladak 3. SOLAS 74


Konvensi Internasional tentang Keselamatan Jiwa di Laut,
6.1 Geladak sekat
1974 sebagaimana telah diubah.
Geladak sekat adalah geladak tempat berakhirnya sekat
kedap air. 4. Kode IBC
Kode Internasional untuk Konstruksi dan Perlengkapan
6.2 Geladak lambung timbul
dari Kapal Pengangkut Bahan Kimia Berbahaya dalam
Geladak lambung timbul adalah geladak yang menjadi dasar bentuk Curah sebagaimana telah diubah.
perhitungan lambung timbul.
5. Kode IGC
6.3 Geladak kekuatan
Kode Internasional untuk Konstruksi dan Perlengkapan
Geladak kekuatan adalah geladak atau bagian geladak yang
dari Kapal Pengangkut Gas Cair dalam bentuk Curah
menjadi lingkar atas dari konstruksi bujur efektif.
sebagaimana telah diubah.
6.4 Geladak cuaca
Semua geladak bebas dan bagian dari geladak yang terbuka
terhadap laut ditetapkan sebagai geladak cuaca. K. Toleransi Pembulatan

6.5 Geladak bawah Bila dalam penentuan tebal pelat sesuai dengan ketentuan
dari Bab-Bab selanjutnya nilainya berbeda dari penuh atau
Dimulai dari geladak pertama dibawah geladak menerus setengah mm maka nilai tersebut boleh dibulatkan menjadi
teratas, geladak bawah ditetapkan sebagai geladak kedua, penuh atau setengah milimeter untuk nilai sampai 0,2 atau
geladak ketiga, dan seterusnya. 0,7; diatas 0,2 atau 0,7 mm dibulatkan ke atas.
1-6 Bab 1 - Umum, Definisi N

Jika ketebalan pelat tidak dibulatkan, maka ketebalan yang kemungkinan perlu melakukan perhitungan pembanding
disyaratkan harus dicantumkan dalam gambar. tersendiri.
Modulus penampang profil yang biasa dalam perdagangan
2.4 Ketahanan terhadap tubrukan
termasuk lebar efektif menurut Bab 3, E. dan F. boleh 3%
lebih kecil dari nilai yang disyaratkan menurut peraturan Perhitungan ketahanan konstruksi terhadap tubrukan untuk
berikut untuk penentuan ukuran. pemberian notasi kelas tambahan COLL sesuai dengan
Bab 35.

L. Regulasi Pemerintah
N. Pengerjaan
Untuk kemudahan pengguna Peraturan ini, maka beberapa
Bab berisi petunjuk acuan regulasi Pemerintah, yang berbeda 1. Umum
dari persyaratan peraturan BKI ini yang mungkin memiliki
1.1 Persyaratan yang harus dipenuhi oleh pabrik
pengaruh terhadap ukuran dan konstruksi. Acuan ini telah
ditandai secara khusus.
1.1.1 Pabrik harus dilengkapi dengan perlengkapan dan
Pemenuhan persyaratan regulasi Pemerintah bukan fasilitas yang sesuai guna memungkinkan penanganan yang
merupakan persyaratan untuk penetapan kelas. layak dari bahan, proses pembuatan, komponen konstruksi
dan lain-lain. Oleh karena itu BKI berhak untuk memeriksa
pabrik atau untuk membatasi lingkup pengerjaan sesuai
dengan potensi yang tersedia di pabrik.
M. Program Komputer
1.1.2 Pabrik harus memiliki personel berkualifikasi yang
1. Umum mencukupi. BKI harus diberitahu nama dan tanggung jawab
dari semua personel penyelia dan pengendali. BKI berhak
1.1 Dalam rangka meningkatkan fleksibilitas dalam meminta bukti kualifikasi.
rancangan konstruksi kapal, Biro Klasifikasi Indonesia
menyetujui juga perhitungan langsung dangan program 1.2 Kendali mutu
komputer. Tujuan dari analisis tersebut adalah pembuktian
kesetaraan rancangan dengan persyaratan peraturan. 1.2.1 Sejauh diperlukan dan berguna, maka personel pabrik
harus memeriksa semua komponen konstruksi baik selama
1.2 Perhitungan langsung dapat juga digunakan dalam pengerjaan maupun pada penyelesaian untuk menjamin
rangka mengoptimalkan sebuah rancangan; pada kasus bahwa semuanya lengkap, ukurannya benar dan
ini hanya hasil akhir yang harus diserahkan untuk pengerjaannya memuaskan serta memenuhi standar praktek
pemeriksaan. bangunan kapal yang baik.

2. Program 1.2.2 Setelah pemeriksaan dan perbaikan oleh pabrik, maka


komponen konstruksi harus diperlihatkaan kepada Surveyor
2.1 Pemilihan program komputer sesuai dengan teknologi BKI untuk pemeriksaan, pada bagian yang sesuai,
adalah bebas. Program dapat diperiksa oleh Biro Klasifikasi normalnya dalam kondisi tidak dicat dan memungkinkan
Indonesia dengan perhitungan pembanding dengan contoh akses yang layak untuk pemeriksaan.
pengujian yang telah ditentukan. Namun persetujuan
program komputer yang berlaku secara umum tidak 1.2.3 Surveyor dapat menolak komponen yang belum
diberikan oleh Biro Klasifikasi Indonesia. diperiksa secara memadai oleh pabrik dan dapat meminta
penyerahan ulang komponen tersebut setelah pemeriksaan
2.2 Perhitungan langsung dapat digunakan dalam hal dan perbaikan yang berhasil oleh pabrik.
berikut
2. Rincian konstruksi
S kekuatan memanjang,
S balok dan kisi-kisi, 2.1 Rincian dalam dokumen pengerjaan
S kekuatan rinci, 2.1.1 Semua rincian penting yang berhubungan dengan
S kekuatan keseluruhan. mutu dan kemampuan fungsi dari komponen terkait harus
dimasukkan dalam dokumen pengerjaan (gambar kerja dll).
Ini termasuk tidak hanya ukuran konstruksi tetapi juga,
2.3 Untuk perhitungan tersebut maka model komputer,
bila relevan, hal-hal lain seperti toleransi yang diizinkan,
kondisi batas dan kasus pembebanan harus disetujui oleh
kondisi permukaan (penyelesaian), dan metode khusus
Biro Klasifikasi Indonesia.
pembuatan yang digunakan dan demikian juga pemeriksaan
Dokumen perhitungan termasuk masukan dan hasilnya harus dan persyaratan persetujuan. Untuk rincian sambungan
diserahkan. Selama pemeriksaan Biro Klasifikasi Indonesia las, lihat Bab 19, A.1.
Bab 1 - Umum, Definisi N 1-7

2.1.2 Jika, karena tidak adanya atau ketidakcukupan 2.3.2 Untuk mencegah keretakan, maka sisa-sisa bekas
rincian dalam dokumen pembuatan, sehingga mutu atau pemotongan api atau geram pemotongan harus disingkirkan
kemampuan fungsi dari komponen tidak dapat dijamin atau sebelum dilakukan pembentukan dingin. Setelah
diragukan, maka BKI dapat mensyaratkan perbaikan yang pembentukan dingin semua komponen konstruksi dan
diperlukan. Ini termasuk pengadaan bagian pelengkap atau khususnya ujung lengkungan (tepi pelat) harus diperiksa
tambahan (umpamanya penguatan) meskipun hal ini tidak terhadap keretakan. Kecuali bila retak tepi dapat diabaikan,
disyaratkan pada saat persetujuan gambar atau jika - akibat maka semua komponen yang retak harus ditolak. Perbaikan
dari ketidakcukupan rincian - persyaratan tersebut tidak dengan pengelasan tidak diizinkan.
jelas.
2.4 Perakitan, kesegarisan
2.2 Lubang-lubang, tepi pelat
2.4.1 Penggunaan gaya yang berlebihan harus dihindari
2.2.1 Tepi bebas (permukaan potong) dari lubang, sudut selama perakitan tiap-tiap komponen konstruksi atau selama
palka dll. harus disiapkan secara benar dan harus bebas penggabungan seksi-seksi. Sedapat mungkin distorsi yang
dari takik. Sebagaimana lazimnya, garis pemotongan dsb. besar dari tiap-tiap komponen konstruksi harus diperbaiki
tidak boleh di las, tetapi harus digerinda dengan halus. sebelum perakitan selanjutnya.
Semua tepi harus patah atau dalam hal bagian yang
bertegangan tinggi harus dibundarkan. 2.4.2 Penumpu, balok, penegar, gading-gading dll. yang
terpotong oleh sekat, geladak, dll. harus disegariskan dengan
2.2.2 Tepi bebas pada pelat atau flens yang dipotong akurat. Dalam hal komponen yang penting, bila perlu
dengan api atau mesin tidak boleh bersudut tajam dan harus pemboran kendali (control drillings) dibuat, yang harus
diselesaikan sebagaimana diatur dalam 2.1. Hal ini juga dilas kembali setelah pengerjaan selesai.
berlaku pada garis pemotongan dll. khususnya untuk tepi
atas dari pelat lajur sisi atas dan demikian pula untuk 2.4.3 Setelah pengelasan selesai, pelurusan dan kesegarisan
sambungan las, perubahan luas penampang atau bagian- harus dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak
bagian yang tidak kontinyu lainnya yang sejenis. mempengaruhi sifat-sifat bahan secara signifikan. Bila ada
keraguan, BKI dapat meminta untuk dilakukan uji
2.3 Pembentukan dingin prosedur atau uji kerja.

2.3.1 Untuk pelat hasil pembentukan dingin 3. Perlindungan korosi


(pelengkungan, pembengkokan, pembentukan bentuk
Untuk perlindungan korosi lihat Bab 38.
manik-manik (beading)), jari-jari lengkungan minimum
rata-rata sebaiknya tidak kurang dari 3 t (t = tebal pelat)
dan minimal 2 t. Mengenai pengelasan didaerah
pembentukan dingin, lihat Bab 19, B.2.6.

Anda mungkin juga menyukai